Malamnya, Young Ji keluar dari istana dengan jubah Nyonya Pengadilan. Ia keluar ditemani Byul.
Bersamaan dengan itu, Eunuch melintas dibelakangnya dengan Kepala Cenayangnya tapi ia tak melihat Young Ji.
Kepala Cenayang : Aku mendengar Baek Ja Yong melakukan pengkhianatan. Benarkah itu?
Eunuch : Ya.
Kepala Cenayang ingat saat Ja Yong minta bantuannya agar bisa memasukkan Eun Bo ke seleksi.
Kepala Cenayang tanya, untuk apa Kyung ingin bertemunya.
Eunuch bilang, nanti Kepala Cenayang juga tahu.
Kepala Cenayang takut namanya terseret dengan kasus pengkhianatan Ja Yong.
Kyung langsung menanyakan efek samping dari mimpi yang pernah si Kepala Cenayang katakan.
Kepala Cenayang kaget Kyung ternyata menanyakan itu.
Kyung : Kau mengatakan tubuh seseorang menjadi lemah, bukan? Apa yang terjadi sesudahnya? Bisakah seseorang menjadi lemah tiba-tiba?
Kepala Cenayang : Karena tidak ada yang punya kemampuan untuk memiliki mimpi seperti itu, itu tidak akan dianggap tidak biasa bahkan jika sesuatu terjadi.
Kyung : Jika begitu... adakah cara untuk meredakan gejalanya?
Kepala Cenayang : Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengusiran setan. Aku sudah melakukannya sejak lama. Itu mengalahkan mimpi.
Kyung : Maksudmu itu menghentikanmu dari memiliki mimpi seperti itu?
Kepala Cenayang : Ya. Maafkan aku karena aku menanyakan hal ini, tapi mengapa anda bertanya kepadaku tentang itu?
Kyung : Jawab saja pertanyaanku. Kau seharusnya tidak membicarakan pertemuan ini juga. Dan tidak untuk Ratu Janda juga.
Kepala Cenayang : Iya. Aku akan mengikuti perintah anda.
Byul memberikan tanda pengenal ke penjaga yang menjaga gerbang.
Penjaga tanya siapa yang ada di dalam tandu.
Byul : Dia wanita istana dari Istana Ratu. Dia melangkah keluar dengan mendesak karena tugas yang diberikan oleh Ratu.
Byul bahkan membuka tandunya untuk menunjukkan pada petugas siapa yang ada di dalam.
Petugas mengizinkan mereka pergi.
Gae Pyeong keluar dari rumah Young Ji dan kaget melihat Byul.
Gae Pyeong : Apa yang kau lakukan disini? Kau bisa saja masuk. Mengapa kau membuatku datang ke sini?
Byul : Sang Ratu ingin menemuimu secara diam-diam. Ikuti aku.
Byul menunggu dari kejauhan sementara Gae Pyeong bicara dengan Young Ji.
Gae Pyeong : Sudah larut malam. Bisakah kau keluar seperti ini?
Young Ji : Aku membutuhkan bantuan.
Gae Pyeong : Apa yang bisa Ratu butuhkan dari seseorang seperti aku?
Young ji : Itu sesuatu yang hanya bisa kau lakukan. Kaulah satu-satunya yang bisa melakukannya. Singkirkan Selir Hong.
Gae Pyeong kaget, Mama...
Young ji : Dia mungkin tahu segalanya. Tidak, dia memang tahu segalanya. Dia tahu bahwa ayah mencoba membunuhnya dan Yang Mulia. Dan Yang Mulia... mencoba menggantikanku dengan Selir Hong. Aku hanya perlu menyingkirkannya. Jika demikian, Yang Mulia tidak akan lagi mengatakan bahwa ia akan mengubah keadaan kembali normal. Jadi tolong... singkirkan wanita itu, Gae Pyeong.
Gae Pyeong : Aku tidak bisa melakukan itu. Tolong bicara dengan Yang Mulia tentang ini. Dia akan menemukan solusi untukmu.
Young Ji : Aku tidak bisa berbicara dengan ayah. Dia akan membahayakan Yang Mulia lagi!
Young Ji bahkan memegang tangan Gae Pyeong.
Young ji : Aku akan memberikan semua yang kau inginkan. Aku bisa melakukan apa saja. Tolong sekali ini saja, tolong?
Gae Pyeong : Aku tidak bisa melakukan apa pun tanpa perintah Yang Mulia. Tolong tenangkan dirimu.
Young Ji : Aku berkata bahwa aku tidak akan pernah membiarkan kita diungkapkan, bukan? Aku hanya ingin wanita itu menghilang dari hadapanku. Ketika aku melihat Yang Mulia dan wanita itu, hatiku hancur. Aku tidak bisa melakukan ini lagi. Jika kau tidak dapat melakukannya, kau akan melakukannya. Aku akan melakukannya dengan tanganku sendiri.
Gae Pyeong : Mama...
Young Ji : Jadi jawab aku! Kau akan melakukannya untukku, kan?
Gae Pyeong terdiam.
Paginya, Eun Bo pergi menemui Wangdaebi.
Wangdaebi : Itu berisik di dalam dan di luar istana karena Pangeran dan Baek Ja Yong. Aku menduga apakah mereka terkait dengan pembunuhan juga.
Eun Bo : Aku kira itu tidak benar.
Wangdaebi : Untuk alasan apa kau berpikir seperti itu? Aku ingin tahu tentang apa yang kau pikirkan. Apakah kau lupa tentang janjimu sejak kau menjadi selir? Kau bilang kau akan menemukan pelakunya dan menghukumnya sendiri. Jika kau menyerah pada itu, kau hanya harus fokus pada tugasmu sebagai selir. Tetapi jika itu tidak benar, kau harus memberitahuku apa rencanamu dan Raja.
Eun Bo : Yang mulia, maafkan aku. Tapi mungin kau harus tanyakan sendiri pada Yang Mulia.
Wangdaebi : Jika begitu, sesuatu memang terjadi kan?
Terdengar pengumuman tentang kedatangan Young Ji.
Wangdaebi : Mari kita bicara lain waktu.
Eun Bo mengerti dan langsung pergi.
Begitu pintu dibuka, Eun Bo bertemu Young Ji. Young Ji kesal melihat Eun Bo keluar dari kamar Wangdaebi.
Young Ji : Untuk apa kau disini?
Eun Bo : Aku hanya menyapa dia. Aku tidak mengatakan apa-apa padanya. Jadi jangan khawatir.
Young Ji tambah resah, apa?
Eun Bo : Fakta bahwa kau mencoba mendisiplinkanku.
Nyonya Jung menyuruh Young Ji masuk.
Young Ji pun masuk.
Eun Bo menatap kesal Young Ji.
Young Ji minta izin keluar istana untuk Gijaeurye?
Wangdaebi : Dan kau ingin melakukannya sendiri?
Young Ji : Iya. Aku mendengar ada batu terkenal di Gunung Inwang. Aku ingin mendapatkan energi baik secara fisik dan spiritual sebelum kunjungan suami-istri. Tolong izinkan aku.
Wangdaebi : Jika kau benar-benar ingin, kirim cenayang pergi sebagai gantinya.
Young ji : Tidak ada yang lain yang bisa seputus asa diriku. Nenek, kau tahu Yang Mulia menghindari Istana Ratu. Itu adalah hal memalukan yang aku miliki sebagai seorang istri. Aku hanya ingin dapatkan perhatiannya tidak peduli apa yang diperlukan. Dan bagaimana orang bisa berdoa untukku?
Wangdaebi : Aku mengerti. Pergilah.
Young Ji : Aku punya permintaan lain. Tolong biarkan aku pergi dengan para selir.
Wangdaebi : Kau ingin membawa selir juga? Kenapa?
Young Ji : Karena aku merasa cemas belakangan ini, akutidak bisa bermurah hati kepada mereka. Bagaimanapun, kami melayani Yang Mulia bersama. Aku ingin menjadi dekat dengan mereka menggunakan kesempatan ini. Tidak ada yang lebih baik jika kita bisa berdoa untuk kemakmuran para bangsawan bersama.
Wangdaebi : Jika demikian, beri tahu Yang Mulia tentang hal itu ...
Young Ji : Tidak, Nenek. Bagaimana jika itu membuatnya semakin membenciku? Andai saja kau bisa mengizinkanku untuk...
Kyung berdiri di depan kolam favoritnya, bersama Eunuch.
Eunuch : Yang Mulia, tolong biarkan pendeta melakukan eksorsisme. Bahkan jika anda tidak memiliki mimpi itu, tidak ada yang berbahaya akan terjadi pada Selir Hong lagi.
Kyung : Aku harap itu benar.
Eunuch : Aku yakin itu. Dia ada di dalam istana dan di sisimu. Aku yakin dia ingin anda merawat tubuh anda.
Kyung : Biarkan aku berpikir tentang hal itu.
Eun Bo kaget mendengar dari Yeo Wool rencana Young Ji melakukan gijaeurye.
Eun Bo : Dia ingin melakukan itu besok?
Yeo Wool : Iya. Istana Ratu mengirim pesan. Aku mendengar Ratu Janda sudah menyetujuinya juga. Dia ingin para selir bersiap-siap dan ikut juga.
Eun Bo heran, kenapa tiba-tiba ...
Byul diam2 keluar dari istana dan menemui Gae Pyeong.
Byul : Besok siang, di pintu masuk Gunung Inwang.
Gae Pyeong ingat saat Young Ji datang menemuinya diam2 terakhir kali.
Flashback....
Young Ji mengatakan ke Gae Pyeong, bahwa ia akan meninggalkan istana dalam waktu dekat bersama para selir.
Young Ji : Dan aku akan menghubungimu melalui Byul. Kau harus serang aku juga.
Gae Pyeong : Yang Mulia.
Young Ji : Lakukan seperti yang kukatakan. Aku perlu diserang juga untuk menghindari kecurigaan. Akan ada keamanan minimal. Jalankan segera setelah tugasmu selesai.
Gae Pyeong : Kau ingin aku melukaimu dengan tanganku sendiri?
Young Ji : Tolong lakukan. Kau lah satu-satunya harapanku sekarang.
Flashback end...
Byul : Gae Pyeong-ah, Yang Mulia menginginkan jawaban yang jelas darimu.
Gae Pyeong : Beri tahu dia bahwa aku akan mengikuti perintahnya.
Byul mengangguk dan bergegas pergi.
Tepat saat itu, Heung Gyeon datang. Heung Gyeon melihat Byul.
Heung Gyeon : Bukankah itu Byul yang baru saja lewat?
Gae Pyeong : Iya. Dia berhenti untuk mengambil sesuatu untuk Yang Mulia.
Heung Gyeon : Kau bilang kau menyiapkan pasukan?
Gae Pyeong : Iya. Mereka berlatih sekeras yang mereka bisa.
Heung Gyeon : Ayo masuk ke dalam.
Kyung mendapatkan mimpi lagi. Dalam mimpinya, Eun Bo yang sedang berada diluar istana ditembak. Yeo Wool panic dan memegangi Eun Bo.
Kyung terbangun dan langsung panic memanggil Eunuch.
Saat itu juga, Kyung bersama Han Mo dan Eunuch langsung ke kediaman Eun Bo.
Eun Bo yang sudah terlelap, mendengar pemberitahuan kalau Kyung datang.
Eun Bo bangun dan terkejut melihat Kyung.
Kyung langsung memeluk Eun Bo.
Eun Bo tersenyum, Yang Mulia, ada apa?
Kyung menatap cemas Eun Bo.
Kyung : Aku bermimpi. Kau tertembak dalam mimpiku...
Eun Bo : Apakah kau mengalami mimpi buruk? Apa yang terjadi padaku dalam mimpimu?
Kyung : Jangan khawatir. Aku baru saja mengalami mimpi buruk. Pastikan untuk tidak meninggalkan istana untuk sementara waktu.
Eun Bo : Aku harus pergi melakukan Gijaeurye dengan Ratu besok.
Kyung kaget, apa?
Kyung dengan tegas melarang Eun Bo pergi.
Eun Bo bingung, ada apa Yang Mulia?
Kyung : Di luar istana, ada seseorang yang mencoba untuk menyakitimu.
Eun Bo : Menyakitiku? Apa maksudmu? Siapa yang akan menyakitiku?
Eun Bo bertanya, bagaimana Kyung bisa tahu dirinya dalam bahaya.
Eun Bo : Tidak, sebenarnya... jika itu benar-benar yang direncanakan Istana Ratu, itulah alasan lebih lanjut.
Kyung : Apa?
Eun Bo : Mungkin ini kesempatan untuk menangkap Jo Heung Gyeon.
Kyung : Apakah kau menyarankan menempatkan dirimu dalam bahaya untuk menangkap pelakunya?
Eun Bo : Aku hanya perlu berada di sana ketika kami pergi. Jika aku mengatakan ada sesuatu yang salah dengan tanduku di jalan, aku akan dapat menyebabkan penundaan. Dan aku bisa kembali ke istana seperti itu.
Kyung tak setuju. Itu terlalu berbahaya katanya.
Eun Bo : Jika aku tidak datang, Ratu akan membatalkan rencananya dan kita harus menunggu kesempatan untuk menangkap pelakunya lagi. Itu adalah sesuatu yang bisa aku lakukan. Itu adalah sesuatu yang hanya bisa aku lakukan. Aku pasti akan kembali kepadamu dengan aman. Percayalah padaku.
Eun Bo : Iya.
Kyung : Kita harus menyudutkannya dengan erat sehingga Gae Pyeong tidak akan bisa melarikan diri. Wal bisa membantu.
Eun Bo : Wal bisa?
Kyung lalu menggenggam tangan Eun Bo. Ia bilang pembunuhan itu akan terjadi gunung.
Kyung : Tolong ingat satu hal. Keamananmu lebih penting daripada apa pun. Kau harus mengubah rute di jalan. Apakah kau mengerti?
Eun Bo : Iya.
Diluar, Kyung menyuruh Han Mo menemui Wal.
Kyung : Buat mata-mata di Biro Investigasi Kerajaan membocorkan informasi yang kita miliki tentang Gae Pyeong. Jika mata-mata itu ketakutan dan lari ke tuannya besok, kau dan Wal harus menemukannya dan mengejarnya.
Han Mo langsung pergi.
Kyung : Apakah kau ingat bahwa aku mengubah mimpi terakhir kali?
Eunuch : Iya. Anda menyelamatkan Selir Hong dari bahaya.
Kyung : Aku perlu melakukan hal yang sama kali ini juga. Tidak ada yang akan terjadi.
Eunuch : Omong-omong, Yang Mulia, tiba-tiba anda merasa pusing ketika anda mengubah mimpi juga. Begitu... mungkin anda tidak harus mengubah mimpi kali ini.
Kyung : Berhenti. Jangan bicara lagi.
Han Mo pun bergegas menemui Wal. Wal berkata, ia sangat yakin Yong Ho adalah mata2.
Han Mo : Apakah kau yakin
Wal : Ya! Aku mencari di mana-mana di kamarnya dan menemukan koin perak. Koin perak! Bagaimana mungkin seorang petugas di Biro Investigasi Kerajaan mampu memiliki koin perak? Tidak ada keraguan, aku yakin!
Han Mo : Dengarkan aku baik-baik sekarang. Yang Mulia memerintahkanmu untuk melakukan sesuatu.
Wal : Apa itu?
Besoknya, Yong Ho langsung pergi ke gang belakang. Wal mengajaknya bertemu disana.
Wal terus menunggu Yong Ho.
Yong Ho diam2 mendekati Wal dari belakang dan bersiap menusuk Wal dengan jarum beracun yang diberikan Gae Pyeong.
Tapi saat hendak menusuk Wal, Wal berbalik hingga ia langsung menyembunyikan tangannya yang memegang jarum ke belakangnya.
"Ya ampun, kau pasti mengalami sakit bahu." ucap Wal begitu melihat Yong Ho menyembunyikan tangan ke belakang.
Yong Ho mengiyakan dan mengatakan ia salah tidur.
Wal : Kau seharusnya berhati-hati.
Yong Ho : Omong-omong, kenapa kau ingin bertemu denganku secara pribadi?
Wal : Kau tahu latar belakangku, kan? Aku adalah pemilik Agensi Buyong. Agensi Buyong, kataku. Aku ingin memberimu informasi yang luar biasa.
Yong Ho : Informasi apa?
Wal menunjukkan sketsa Gae Pyeong.
Wal : Ini adalah pria yang menyerangkudi sini terakhir kali. Namanya adalah Gae Pyeong. Jika kau menangkapnya, kau dijamin akan dipromosikan!
Yong Ho kaget, kapan kau membuat gambar itu?
Wal : Itu tidak penting sekarang! Kau melihat Penjaga keamanan Yang Mulia terakhir kali, kan? Sejujurnya, aku di sini karena perintah Yang Mulia. Tetapi memikirkannya, akan sulit untuk menangkapnya sendiri. Tetapi bagaimana aku bisa mengatakan ini kepada Biro Investigasi Kerajaan? Jadi ternyata di Biro Investigasi Kerajaan, ada mata-mata. Seorang mata-mata!
Yong Ho langsung gemetar mendengar mata-mata.
Wal : Bagaimana aku bisa memercayai seseorang?
Wal lalu menawari Yong Ho untuk menangkap Gae Pyeong.
Yong Ho : Aku tidak tahu.
Di kamarnya, Eun Bo sudah siap untuk pergi.
Yeo Wool kemudian masuk dan berkata, sudah waktunya untuk pergi. Eun Bo memegang mantel, mantel yang sama yang digunakan Eun Bo saat ia tertembak dalam mimpi Kyung. *Omo.
Yong Ho akhirnya pergi. Ia pergi dengan terburu-buru.
Han Mo dan Wal beserta pasukan kerajaan diam2 mengikutinya.
Young Ji juga tengah bersiap.
Lalu, ia menatap hanboknya yang dipegang Byul dengan tatapan tajam.
Song Yi dan Eun Bo menunggu Young Ji di depan tandu mereka.
Song Yi sebal, kita semua melayani Raja bersama. Mengapa kita harus berdoa agar dia mengandung?
Young Ji datang.
Young Ji : Kita memiliki kenangan indah saat berpartisipasi dalam seleksi bersama. Aku menyesal tidak bisa bersikap ramah kepadamu belakangan ini. Maafkan aku jika kau kesal. Ayo keluar dan mencari udara segar bersama.
Song Yi : Aku berterima kasih atas perhatian anda.
Song Yi menunjukkan hormatnya, tapi Eun Bo diam saja. Song Yi melirik Eun Bo dan menyuruh Eun Bo melakukan hal yang sama.
Di rumahnya di tengah hutan, Gae Pyeong sedang menyiapkan senjatanya. Ia melilitkan benang ke senjatanya, lalu mengikatkannya ke tangannya.
Yong Ho merangsek masuk. Gae Pyeong kaget dan langsung mengarahkan senjatanya ke Yong Ho.
Yong Ho pun langsung mengangkat kedua tangannya melihat itu.
Yong Ho : Kau menakutiku. Ya ampun, pintunya tidak terkunci. Aku ingat bahwa kau mengatakan kepadaku untuk datang ke sini jika ada keadaan darurat. Pemilik Agensi Buyong mengetahui tentangmu.
Gae Pyeong : Sampai sejauh mana?
Yong Ho : Dia tahu namamu dan dia bahkan punya gambar wajahmu juga. Dia mengatakan dia juga berinvestasi untuk Raja. Jadi apa yang akan terjadi padaku jika kau tertangkap?
Gae Pyeong yang curiga, mengintip keluar dan melihat banyak pasukan diluar.
Sontak, Gae Pyeong langsung menekan Yong Ho ke dinding.
Gae Pyeong : Aku tidak bisa ketahuan seperti ini. Ada sesuatu yang harus aku lakukan.
Han Mo memberi perintah pada pasukannya untuk menangkap Gae Pyeong hidup2.
Tiba2, Gae Pyeong keluar dan langsung menembaki mereka.
Yong Ho ngumpet dibalik pintu.
Gae Pyeong kabur.
Han Mo menyuruh Wal membawa Yong Ho ke Biro Investigasi Kerajaan dan melaporkan hal ini ke Kyung.
Han Mo pun bergegas mengejar Gae Pyeong.
Pasukan Han Mo mau ikut tapi dihentikan Wal.
Wal : Kau mendengarnya, bukan? Kenapa kau tidak melakukan itu? Aku perlu melihatnya tertangkap dengan mataku sendiri, oke?
Wal menyusul Han Mo, mengejar Gae Pyeong.
Bersambung ke part 4...
0 Comments:
Post a Comment