Graceful Family Ep 16 Part 2 (Last Epi)

Sebelumnya...


Je Kook dan Wan Soo bertemu di bar.

Wan Soo : Direktur Han, aku yang seorang humanis belakangan ini sedang mencemaskan sesuatu. Jika aku humanis sejati, seharusnya aku tidak menutup mata terhadap ibu Pengacara Heo yang salah dituduh, bukan?

Je Kook : Lantas?

Wan Soo : Tapi, saat aku berusaha untuk menyerahkan diri, aku mengkhawatirkan dirimu. Aku dalam dilemma.

Je Kook : Menutupi kejahatan tidak dapat dibuktikan tanpa bukti.


Wan Soo : Oh, bahkan jika aku menyerahkan diri, itu tidak akan mempengaruhimu, jadi, aku tidak perlu mengkhawatirkan dirimu, bukan?

Je Kook : Aku mau kau menjadi sutradara film yang hebat.

Wan Soo : Kenapa kau berpikir begitu?

Je Kook : Apa kau tidak mau membuat film yang hanya bisa dibuat olehmu? Kau tidak punya banyak waktu.

Wan Soo : Beberapa hal selalu berjalan sesuai rencanamu, bukan?

Je Kook : Itu karena aku berusaha keras untuk melakukannya. Itu logika orang yang sukses.

Wan Soo : Hanya karena kau pernah gagal, bukan berarti kau tidak berusaha keras. Tentu, orang sepertimu yang tidak tahu kegagalan mungkin tidak akan mengerti.

Je Kook : Yang terpenting adalah hasilnya.


Paginya, Je Kook rapat dengan timnya.

Je Kook : Ini adalah awal baru dari MC Grup.

Kyung A : Kita telah siap untuk pelantikannya. Pimpinan Mo Wan Joon dan Nyonya Ha akan pergi setelah mereka selesai makan.

Pak Yoon : Para jurnalis asing sudah tiba. Perdana Menteri Ekonomi Meksiko telah tiba di bandara, jadi, kami sedang menjemputnya ke sini sekarang.

Je Kook : Kita tidak boleh membuat kesalahan. Tetap waspada sampai akhir.

Tim : Baik.


Mobil polisi meraung2 dan tiba di kediaman MC. Omo, kerjaan Seok Hee ini...


Seok Hee sudah duduk di meja makan ketika Young Seo, Wan Joon dan Wan Soo datang.

Seok Hee menatap tajam Wan Soo.

Seok Hee : Kau tampak keren hari ini.

Wan Soo : Sungguh?


Wan Joon kemudian tanya, apa Wan Soo akan menghadiri pelantikannya?

Wan Soo melepas kacamata hitamnya dan balik tanya, apa Wan Joon mau dia datang?

Wan Soo : Kenapa? Apa kau takut aku akan meledakkan bom?

Wan Joon : Kau merasa tidak nyaman saat tidak ada sorotan.


Young Seo : Dia benar. Aku mau kau tinggal di rumah. Aku tidak suka orang membandingkanmu dengan Wan Joon dan mengkritikmu.


Wan Soo : CEO transgender pertama di Korea. Itu indah sekali.

Young Seo pun langsung menatap galak Wan Soo.


Wan Joon : Jika kau seniman dan humanis, kau harus membawa plakat dan menyambutku.

Wan Soo : Kau benar. Pokoknya, kau mengatasi semua rintangan dan bangkit. Kau luar biasa.

Wan Soo lalu memberi Wan Joon hadiah. Melihat ekspresi Wan Joon, Wan Soo pun berkata, ia tidak memberi bom.

Wan Soo : Aku menemukan sapu tanganmu.


Seok Hee ikut berkata. Ia bilang ia juga menyiapkan hadiah.

Yoon Do lantas masuk.

Seok Hee : Oh! Selamat datang, Pengacara Heo. Berikan hadiahnya.

Yoon Do meletakkan dua lembar kertas di atas meja.

Yoon Do : Nona Seok Hee telah mengajukan tuntutan terhadap kalian berdua.


Young Seo kaget, apa?

Wan Joon sewot, kalian bercanda? HAH!


Yoon Do menyuruh para polisi masuk. Beberapa polisi wanita masuk.

"Nyonya Ha Young Seo, anda ditahan karena mencuri lukisan mendiang Ahn Jae Rim, penipuan, dan pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta. Anda memiliki hak untuk tetap diam. Anda memiliki hak untuk didampingi pengacara. Apa pun yang anda katakan akan digunakan untuk melawan anda di pengadilan."

Polisi memborgol Young Seo.

Young Seo marah.

Young Seo : Mo Seok Hee, beginikah caramu menghancurkan keluarga ini? Kau pikir aku akan jatuh semudah ini? Aku tidak akan berakhir seperti ini! Kau tahu siapa aku? Aku Ha Young Seo! Menurutmu, kau bisa menjatuhkanku? Semuanya tidak akan berjalan sesuai keinginanmu. Mengerti? Penyihir!

Young Seo dibawa pergi.


Setelah itu, orang-orang dari kejaksaan datang menahan Wan Joon.

"Mo Wan Joon-ssi, anda ditahan karena praktik perdagangan tidak adil dan penghindaran pajak melalui perusahaan palsu. Anda memiliki hak untuk didampingi pengacara. Anda memiliki hak untuk membela diri. Anda juga dapat meminta peninjauan legalitas penangkapan. Anda memiliki hak untuk tetap diam."


Wan Joon menatap kesal Seok Hee.

Yoon Do teringat saat ia minta bukti pada Boo Ki agar bisa menangkap Wan Joon.

Flashback...


Yoon Do : Reporter Kim, apa kau punya bukti bahwa Mo Wan Joon mendirikan perusahaan cangkang?

Boo Ki : Ada. TOP membalas seranganku saat aku mencoba menjatuhkan Mo Wan Joon. Apa aku akhirnya bisa membalas mereka? Ini bukti yang menunjukkan dia membuat perusahaan cangkang di kepulauan Virginia, surganya pajak. Ini salinan izin bisnis yang kudapat dari Direktur Park. Ini salinan buku tabungan yang menunjukkan perusahaannya mentransfer uang ke rekening bank Swiss. Ada di Korea dan Inggris.

Yoon Do : Astaga. Ada dana 5 miliar won ditransfer ke rekening bank Swiss.

Boo Ki : Ya!

Yoon Do : Bagus!

Gwang Mi : Nice! Ah, bagaimana dengan Ha Young Seo?


Yoon Do : Gudang Galeri Seni MC berada di Paju. Aku butuh kau untuk menyelinap ke sana dan memotret semua lukisan dengan inisial namanya. Kudengar tempat itu dijaga ketat. Bisakah kau melakukannya?

Gwang Mi : Sebenarnya, aku mahir menyelidiki sambil menyamar. Aku akan masuk ke sana, jadi, jangan khawatir.

Boo Ki : Gwang Mi adalah jurnalis yang penuh tekad dan jurnalis penyamaran terbaik di Korea.

Flashback end...


Sekarang, tinggal lah Wan Soo, Seok Hee dan Yoon Do di ruangan itu.

Wan Soo menatap Seok Hee yang menatapnya dengan tajam, lalu menatap Yoon Do yang juga menatapnya.


Young Seo dan Wan Joon sama2 dibawa ke mobil polisi.

Young Seo terancam hukuman 1 tahun penjara. Dan Wan Joon terancam 2 tahun penjara.


Je Kook dan tim nya menonton penangkapan itu dari kamera mereka.

Je Kook menyuruh Pak Yoon ke kantor polisi, mencari tahu apa yang terjadi pada Young Seo.

Je Kook menyuruh Kyung A membatalkan pelantikannya. Je Kook berkata, ia akan ke kejaksaan mengurus Wan Joon.


Wan Soo tanya pada Seok Hee, apa sekarang gilirannya.

Yoon Do minta Wan Soo berkata jujur.

Seok Hee tampak menahan amarahnya.

Wan Soo menatap Seok Hee.

Wan Soo : Bibi Seok Hee, keputusan apa yang kau inginkan?

Wan Soo lalu memberitahu mereka bahwa ia mengirimkan sesuatu pada Tae Hyung dan minta mereka mengeceknya.

Wan Soo : Dia seharusnya sudah menerimanya sekarang. Cepat.

Seok Hee menatap Yoon Do. Yoon Do mengangguk, mengajak Seok Hee pergi.


Wan Soo : Mulai sekarang, kuharap kau bisa bahagia, Pengacara Heo.

Yoon Do terkejut mendengarnya.


Yoon Do dan Seok Hee langsung ke kantor Tae Hyung. Ternyata Wan Soo mengirimkan rekaman video pengakuan, bahwa ia yang membunuh Nyonya Ahn.

Wan Soo : Sore itu, aku pergi ke vila Ahn Jae Rim dengan membawa buku Appearance from Behind dan sebotol anggur. Aku meyakini bahwa ibuku akan bahagia jika Nyonya Ahn pergi.

Seok Hee marah melihatnya.

Tae Hyung : Mo Wan Soo mendatangiku dalam keadaan mabuk saat larut malam.

Seok Hee : Kenapa kau tidak memberitahuku?

Tae Hyung : Dia ingin menyampaikan ini sendiri kepada kalian. Dia meminta agar aku memberinya kesempatan terakhir untuk memberitahu kalian. Tapi, kurasa dia tidak mampu melakukannya.


Yoon Do menatap cemas Seok Hee.


Tae Hyung : Baiklah. Serahkan penangkapan Mo Wan Soo kepada Detektif Oh. Sekarang kita memiliki bukti yang pasti. Kita harus memulainya.

Seok Hee : Untuk Direktur Han?

Tae Hyung : Aku mengajukan permohonan surat perintah penggeledahan. Mereka akan segera menyetujuinya. Aku akan segera menemuimu, Direktur Han.


Wan Soo sedang menikmati minumannya sambil membaca naskah ketika polisi datang.

Detektif Oh : Mo Wan Soo-ssi, anda ditahan atas pembunuhan Ahn Jae Rim 15 tahun yang lalu.

Wan Soo berdiri, baiklah.  Tapi, lagu ini belum berakhir. Bagaimana jika kita pergi setelah mendengarkan lagu ini sampai selesai? Tidakkah menurutmu pemerintah kita perlu lebih menghormati hak-hak tersangka?

Detektif Oh memberi izin dan mengajak rekannya keluar.


Wan Soo kembali duduk mendengarkan lagu berjudul A Bad Boy Is Standing oleh Heo Yeon.

Detektif Oh dan rekannya menunggu diluar.


Di bar, lagu terus berputar tapi.... Wan Soo sudah gantung diri!


Seok Hee dan Yoon Do keluar dari ruangan Tae Hyung.

Yoon Do : Pada akhirnya, Mo WanSoo menebus kesalahannya.

Seok Hee : Kau benar.


Ponsel Yoon Do berdering.

Yoon Do : Ya, Detektif Oh. Apa kau sudah menahannya?

Yoon Do terkejut, apa?


Melihat raut wajah Yoon Do, Seok Hee pun tanya ada apa.

Yoon Do menatap Seok Hee.

Yoon Do : Mo Wan Soo Doryongnim....

Seok Hee pun paham apa maksud Yoon Do.


Yoon Do langsung memeluk Seok Hee.

Seok Hee marah, siapa yang mengizinkannya... Siapa yang mengizinkannya untuk mati? Jika dia hidup selama 15 tahun setelah melakukan kejahatan, dia harus membayarnya. Siapa yang mengizinkannya untuk mati? Sampai akhir pun, dia bersikap egois. Jika dia melakukan apa pun yang dia ingin lakukan sampai akhir, apa yang harus aku lakukan? Siapa yang mengizinkannya untuk mati? Brengsek!  Orang brengsek itu...!

Tangis Seok Hee pecah. Begitu pula Yoon Do.


Berita kematian Wan Soo, usai mengakui kejahatannya 15 tahun lalu menjadi headline di Korea.


Tim TOP terguncang melihat berita itu.

Pak Yoon kemudian datang, memberitahu Je Kook bahwa pengadilan sedang meninjau surat perintah penggeledahan untuk markas mereka.

Pak Yoon : Itu akan segera disetujui.

Je Kook : Tetap tenang. Lanjutkan tugas kalian.


Saat hendak kembali ke ruangannya, Je Kook melihat berita tentang Wan Soo yang berhasil memenangkan penghargaan 'Best Picture' di Festival Film Cannes.


Je Kook menenangkan diri di ruangannya. Ia teringat saat minum bar, pertemuan terakhirnya dengan Wan Soo.

Wan Soo : Direktur Han, kurasa jantungmu tidak bekerja dengan benar. Jika jantungmu memompa darah hangat di pembuluh, kau pasti akan memilihku. Meskipun begitu, aku tetap menghormati kemampuanmu. Kau adalah seseorang yang aku inginkan tetapi tidak pernah bisa aku dapatkan. Aku penasaran, apa itu akan mungkin di kehidupan selanjutnya?

Je Kook tidak menyangka, saat itu, Wan Soo sudah memberinya kode akan bunuh diri. Je Kook sangat terguncang dengan kematian Wan Soo.


Je Kook kemudian duduk bersama tim nya.

Je Kook : Saat ini, TOP harus menghadapi situasi yang tak terhindarkan.


Je Kook menatap Pak Yoon.

Je Kook : Suap, pemerasan, dan pelanggaran Undang-Undang Privasi. Dua tahun penjara.

Pak Yoon mengerti dan menundukkan kepalanya, sbg rasa hormat pada Je Kook.


Je Kook menatap Kyung A.

Je Kook : Pelanggaran Undang-Undang Privasi, pemerasan, dan pemaksaan. Satu tahun penjara.

Kyung A melakukan hal yang sama.


Lalu Je Kook menatap Joo Young.

Je Kook : Pelanggaran Undang-Undang Privasi, pelanggaran Undang-Undang komunikasi rahasia elektronik. Satu tahun enam bulan penjara.

Joo Young juga menundukkan kepala.


Je Kook menatap Pak Kwon.

Je Kook : Pengawasan ilegal dan pelanggaran Undang-Undang Privasi. Satu tahun penjara.

Pak Kwon juga.


Je Kook : Karena kalian memilih TOP, maka ini adalah takdir yang harus kalian terima. Sekarang kita harus melepaskan MC.


Je Kook kemudian berdiri dan menatap satu per satu anggotanya.

Je Kook : Bagiku, kalian semua adalah kolega terbaik.

Je Kook menundukkan kepalanya, memberikan hormat kepada anggotanya. Anggotanya juga melakukan hal yang sama.


Je Kook kemudian pergi. Ia mendatangi restoran Pak Heo. Pak Heo yang saat itu tengah bersih2, kaget melihat Je Kook datang.

Je Kook menundukkan kepalanya, meminta maaf.


Je Kook kemudian bicara dengan Yoon Do.

Je Kook : Kau menang.

Yoon Do : Bukan aku yang menang, tapi, kebenaran.

Je Kook : Era Han Je Kook di TOP yang melindungi benteng tak tertembus telah berakhir sekarang. Paradigma telah berubah. Sampai sekarang, TOP adalah tentang tanggung jawab. Mulai sekarang, TOP adalah tentang memahami. Itu jalan yang akan ditempuhnya. Orang yang tiba dahulu menciptakan aturan.


Je Kook memberikan sebuah amplop pada Yoon Do. Setelah itu, ia pergi.

Yoon Do membuka amplopnya. Isinya, bed namanya sbg karyawan TOP.


Paginya, Je Kook berdiri di atas gedung TOP. Ia mengenang saat-saat dirinya masih menjadi hakim yang jujur.

Kemudian, ia ingat kata-katanya ke Yoon Do.

Je Kook : Menghadapi dunia lewat lingkup hukum itu luar biasa. Tapi, sistem membuatku tidak menyadari impianku berulang kali.

Yoon Do : Apa itu sebabnya anda memilih MC Grup?


Lalu Je Kook ingat saat Wang Pyo memintanya bekerja untuknya.

Wang Pyo : Di MC, kau tidak akan didiskriminasi karena menjadi wanita. Bekerjalah untuk mencapai tujuan terbesarmu. Aku akan selalu mendukungmu.


Je Kook kemudian ingat saat pertama datang ke MC, sbg tangan kanan Wang Pyo.


Lalu ia ingat kecelakaan Wang Pyo.


Kemudian, ia ingat saat Cheol Hee bertanya padanya usai Wang Pyo kecelakaan.

Cheol Hee : Kenapa kau memberiku surat wasiat ayahku?

Je Kook : MC Grup tidak seharusnya dilemahkan oleh perasaan pribadi.


Je Kook juga ingat saat menjebloskan Im Soon ke penjara.

Im Soon : Direktur Han, bukan seperti ini! Ini berbeda dari apa yang anda janjikan padaku!

Je Kook : Kami tidak membuat pengecualian untuk siapa pun yang menghalangi MC Grup.


Ia ingat ketika mengirim Seok Hee ke Amerika.

Seok Hee : Tidak bisakah aku tetap di sini? Tidak bisakah kau membiarkanku tinggal di sini bersama kakek?


Ia kemudian ingat saat dirinya duduk di ruangannya setelah mengirim Seok Hee ke Amerika.

Je Kook : Agar MC Grup tetap kuat, yang harus diperjelas adalah tidak ada perbuatan kita yang terlalu kasar atau berat.


Terakhir, ia ingat saat berdiri di atap bersama Yoon Do.

Je Kook : Di TOP, kau bisa melakukan apa pun. Dengan melindungi MC, kita melindungi semua karyawan di sini. Kita pada akhirnya melindungi negara ini. Di tanganku, di tangan TOP, mengendalikan seluruh dunia di bawah kaki kita. Bukankah itu menyenangkan?


Je Kook : Kau menang. Era Han Je Kook di TOP yang melindungi benteng tak tertembus telah berakhir sekarang.


Yoon Do menemani Seok Hee ke pemakaman Wan Soo.

Seok Hee : Tidak ada yang bisa seperti dia. Dia pria unik yang mustahil digantikan. Selamat jalan, Mo Wan Soo. ke sana dan dapatkan pengampunan dari ibuku.


Seok Hee lalu mendekati Yoon Do yang menunggunya di belakang.

Seok Hee : Dia berdandan saat mengetahui itu akan menjadi hari terakhirnya. Di hari dia menemuiku, dia bertemu dengan Jaksa Joo dan mengaku. Dia sangat bersiap untuk pergi. Seperti itulah Mo Wan Soo.


Seok Hee beranjak pergi. Ponsel Yoon Do berdering.

Yoon Do : Tunggu. Jaksa Joo...

Seok Hee berbalik.

Yoon Do menjawab teleponnya. Ia kaget, apa? Direktur Han melakukannya?


Yoon Do dan Seok Hee langsung ke kantor Tae Hyung.

Yoon Do : Apa maksudmu Direktur Han menghilang? Apa yang kau bicarakan?

Tae Hyung : Aku pergi ke sana dengan membawa surat perintah penahanan tapi dia sudah menghilang.

Yoon Do : Bagaimana dengan larangan pergi?

Tae Hyung : Itu sudah dikeluarkan. Dia tidak akan bisa pergi. Dia buronan, jadi, hanya masalah waktu sampai kami menangkapnya. Tapi, masalahanya adalah... gelas anggur, buku, dan senjata pembunuhannya. Semua buktinya menghilang.

Yoon Do dan Seok Hee kaget.

Tae Hyung : Kami mencari ke semua tempat di rumah Han Je Kook, kantor, dan MC Tower. Kami tidak bisa menemukan semua bukti itu. Akan mustahil untuk memenjarakan Direktur Han hanya dengan pengakuan Mo Wan Soo. Begitu juga dengan persidangan ulangnya.

Yoon Do langsung resah.


Yoon Do, Seok Hee dan Tae Hyung beranjak keluar. Mereka lantas dikejutkan dengan kedatangan Je Kook.


Yoon Do dan Seok Hee mendekati Je Kook.

Je Kook : Apa yang kau bayangkan hingga ekspresi wajahmu begitu? Pilihan yang dibuat seeorang menentukan hidup mereka. Hidup adalah siklus keputusan tak berujung. Entah itu benar atau salah. Kita harus bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat. Aku bukan orang yang menghindari itu.


Je Kook lalu beranjak ke Tae Hyung.


Seok Hee dan Yoon Do saling berpandangan.

Bersambung ke part 3....

0 Comments:

Post a Comment