Skip to main content

Graceful Family Ep 16 Part 4 (Last Epi)

Sebelumnya...


Seok Hee datang menjenguk Cheol Hee. Seok Hee menatap lirih Cheol Hee.

Seok Hee : Saat aku masih kecil, aku penasaran kapan ayah akan pulang. Aku mau kita ke laga bisbol saat ayah datang atau ke taman hiburan. Aku bersemangat memikirkan kemungkinannya. Tapi, ayah selalu sibuk. Ayah selalu mengecewakanku. Meski demikian, ayah sangat berharga bagiku karena ayah adalah ayahku. Setelah pergi ke Amerika, aku membenci ayah. Karena kupikir ayah meninggalkanku. Aku tidak bisa memaafkan Ayah. Karena ayah tidak pernah memberiku kesempatan untuk melakukannya.</i> Sampai jumpa, ayah. Bahkan setelah semua ini, ayah adalah satu-satunya ayah yang kukenal dalam hidupku. Adikmu, Seok Hee, akan pergi ke Amerika. Tapi, kali ini, aku yang memilih untuk melakukannya.


Bu Jung masuk.

Seok Hee minta Bu Jung menjaga Cheol Hee.

Bu Jung : Jangan khawatir, Nona Seok Hee. Keluargamu kuanggap keluargaku juga.


Wan Joon yang duduk di lantai penjara, menatap sinar matahari dari celah-celah jendela.

Wan Joon lalu teringat kata2 Seok Hee tentang hadiah dari Wan Soo.

Seok Hee : Kau harus membukanya.

Wan Joon ingat saat Wan Soo bilang sudah menemukan saputangannya ketika mereka sarapan terakhir kali.

Wan Joon membuka hadiah dari Wan Soo.

Tangis Wan Joon pecah menatap sepasang anting dari Wan Soo.


Young Seo juga menangis membuka hadiah dari Wan Soo.

Sebuah lukisan, lukisan dirinya yang digambar Wan Soo saat kecil.

Young Seo kemudian menatap tulisan yang ada di belakang lukisan itu.

"Untuk Ibu yang paling kusayangi di dunia ini. Jaga dirimu, Ibu"

Tangis Young Seo semakin pecah.

Young Seo : Wan Soo, putraku. Maafkan ibu, maafkan ibu.

Beberapa tahun kemudian......


Boo Ki merayakan ulang tahun Gwang Mi di sebuah kafe.

Gwang Mi : Kau tidak membawa yang lain?

Boo Ki : Tidak.

Gwang Mi : Kau hanya mentraktirku kudapan di restoran ini pada hari ulang tahunku?

Boo Ki : Aku memilih tempat ini karena kau menyukainya. Ini. Ukuran besar.

Gwang Mi : Kau benar. Aku suka yang ukuran besar. Aku suka sepatu ukuran besar, tas besar, gaji besar, dan gorengan besar seperti ini.

Boo Ki : Apa berita selanjutnya?

Gwang Mi : Bagaimana dengan ini? Presiden Universitas A menyuap perusahaan untuk merekrut putrinya.

Boo Ki : Reporter lain sudah meliput itu. Itu sudah kuno. Jadilah profesional dan berusahalah lebih keras.


Gwang Mi : Kau menceramahiku di hari ulang tahunku? Itu kolot. Kau menyebalkan.

Boo Ki : Kolot? Gwang Mi, apa kau pernah ditampar dengan cumi-cumi goreng besar?

Gwang Mi : Apa kau pernah ditusuk garpu tteokbokki?

Boo Ki : Apa hidungmu pernah ditindik tusukan bakso ikan?

Gwang Mi : Apa ususmu pernah ditusuk sambil makan sosis darah?

Boo Ki : Aku melupakan ponselku. Kartu kreditku ada di sana.

Gwang Mi :  Lalu siapa yang akan membayar?

Boo Ki : Kau.

Gwang Mi : Apa kau gila? Kau membuatku datang sejauh ini hanya untuk membayar? Untuk apa aku menemuimu selarut ini? Beraninya kau melakukan ini kepadaku!


Boo Ki lalu mengangkat kakinya dan mengambil amplop dibalik kaus kakinya.

Boo Ki : Selamat ulang tahun. Aku serius.

Boo Ki memberikan amplop itu ke Gwang Mi.

Boo Ki : Aku menaruh sedikit di sini. Tidak ada amplop ulang tahun, jadi, kumasukkan itu ke amplop pernikahan. Maaf. Itu jumlahnya banyak. Sulit untuk menghitungnya.

Gwang Mi : Tapi, ini sangat tipis.

Boo Ki : Itu cek. Selamat ulang tahun.


Di kantor polisi, Detektif Oh mengeluh karena seseorang datang begitu lama.

Tak lama, Yoon Do yang ditunggu-tunggunya itu pun datang.

Yoon Do menatap kliennya, seorang gadis.

Yoon Do : Apa kau meminta pengacara?

Gadis itu menoleh. Yoon Do terkejut.

Seok Hee : Kejutan!

Yoon Do : Mo Seok Hee!


Detektif Oh : Dalam perjalanan dari bandara, dia berkelahi dengan pengemudi lain.

Yoon Do : Lagi. Kau keterlaluan.

Seok Hee : Kudengar kau menolak tawaran TOP dan semua perusahaan lain. Dan sekarang kau bekerja sebagai pembela umum? Kau menyedihkan.


Yoon Do dan Seok Hee berjalan menyusuri jalan.

Seok Hee : Aku berkuliah hukum di Amerika Serikat. Tapi, aku tidak bisa lulus ujian pengacara. Hukum pasti bukan keahlianku.

Yoon Do : Jadi, sekarang apa yang akan kau lakukan?

Seok Hee : MC Grup memperbarui statusnya setiap tahun, kau tahu itu?

Yoon Do : Ya, itu bagus.

Seok Hee : Bisnis harus diserahkan ke pebisnis profesional. Berkat itu, aku menghasilkan banyak uang.

Yoon Do : Sungguh?

Seok Hee : Aku akan berinvestasi padamu.

Yoon Do : Apa?


Seok Hee : Mungkin itu bukan investasi, tapi proposal? Bagaimana kalau Firma Hukum Heo Yoon Do? Tapi, ada syaratnya.

Yoon Do : Apa itu?

Seok Hee : Aku mau menjadi manajer kantornya. Kita masih satu tim, 'kan?

Yoon Do : Sepakat!


Seok Hee lalu mencium Yoon Do.

Setelah itu, mereka kembali berjalan sambil bergandengan tangan.

EPILOG :


Je Kook akhirnya menghirup udara bebas. Ia bebas!


Pak Yoon, Kyung A, Joo Young dan Pak Kwon datang menjemputnya.

Je Kook : Hari yang indah untuk berkendara.


Pak Yoon memberikan Je Kook kacamata.

Mereka kemudian beranjak pergi.


TAMAT!!

Puas endingnya...

Comments

  1. Ending impian semua warga indo😂

    ReplyDelete
  2. Ending penasaran itu pimpinan Top keluar penjra bkl jahat atau g, soalny mereka semua masih se geng

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pimpinan top itu gk jahat sih, dia cuman lebih mengutamakan segala nya untuk Mc grup, di sidang di eps 16 di jelaskan, dia minta k jaksa sebaiknya di saja yg di libatkan, jangan melibatkan top dan mc grup

      Delete
  3. Sayang bgt WAN Soo nya meninggal

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...