Selection : The War Between Women Ep 16 Part 2 (Last Epi)

Sebelumnya...


Jae Hwa : Aku akan membuat Raja datang ke sini.

Eun Bo : Tolong hentikan saja ini semua. Apakah kau tidak mendengarnya? Semuanya sudah berakhir?

Jae Hwa : Jika Raja tidak datang, aku akan membunuhmu. Katakan padaku. Menurutmu, apakah Raja akan datang ke sini sendirian untuk menyelamatkanmu?

Eun Bo : Aku hanya bisa berharap dia tidak melakukannya.


Tak lama, terdengar suara langkah.

Jae Hwa : Sudah terlambat.

Jae Hwa mengancam Eun Bo dengan pedangnya.


Eun Bo kaget melihat Kyung datang.

Kyung : Aku ada disini! Jadi lepaskan wanita itu!


Jae Hwa : Apakah kau benar-benar datang ke sini sendirian? Ini akan menjadi kuburanmu!

Jae Hwa berlari ke arah Kyung.

Kyung mencabut pedangnya dan berlari ke arah Jae Hwa.


Eun Bo takut, Yang Mulia!


Kyung dan Jae Hwa bertarung. Untuk beberapa saat, Kyung melihat luka di lengan Jae Hwa. Kyung lalu mendorong Jae Hwa.

Kyung : Turunkan pedangmu. Kau tidak akan bisa bertarung lagi dalam kondisimu yang seperti itu.

Jae Hwa : Aku bisa dengan mudah membunuhmu bahkan dengan tanganku yang terluka.


Mereka kembali bertarung.

Eun Bo tambah takut Kyung terluka.

Eun Bo : Yang Mulia!

Jae Hwa berhasil mendorong Kyung. Jae Hwa kemudian melompat, hendak menebas Kyung tapi Kyung berhasil menghindar.


Mereka terus bertarung. Kyung berhasil mematahkan pedang Jae Hwa dan melukai kaki Jae Hwa.

Jae Hwa terjatuh. Kyung mengarahkan pedangnya ke Jae Hwa.


Kyung : Apa kau mengatakan kau akan membunuhku dan menjadi raja untuk memulai dunia baru? Tidak. Kau tidaklah menginginkan dunia baru. Kau hanya menggunakan itu untuk membenarkan keinginanmu untuk menjadi raja. Kau hanya iri karena tahta menolakmu. Sekarang dengan rendah hatilah untuk menerima hukumanmu.

Jae Hwa menatap Kyung penuh kebencian. Ia marah dengan kekalahannya.


Han Mo dan pasukan tiba. Mereka mengambil alih Jae Hwa.

Han Mo : Yang Mulia.


Kyung pun menatap Eun Bo. Ia lalu berjalan ke arah Eun Bo dan mencampakkan pedangnya.

Kyung : Kau baik-baik saja?

Eun Bo : Aku baik baik saja. Apakah anda sendiri baik-baik saja?

Kyung mengangguk. Kyung lalu melepaskan ikatan Eun Bo.


Jae Hwa yang tidak bisa menerima kekalahannya, bunuh diri dengan pedang Han Mo.

Eun Bo syok melihatnya.

Jae Hwa menatap Eun Bo dengan tatapan terluka.

Jae Hwa : Aku yang akhirnya rela mati di depanmu, Nona.  Ini adalah bagaimana hal itu akan berakhir.


Melihat itu, Kyung pun langsung memeluk Eun Bo. Eun Bo menangis di pelukan Kyung.


Heung Gyeon dihukum mati.

"Jo Heung Gyeon, kau mencoba membunuh Yang Mulia dan dan menyebabkan kudeta pada Yang Mulia. Untuk melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, kau harus minum tonik beracun!"

Heung Gyeon mendongak ke langit. Tak tampak sedikit pun rasa penyesalan di wajahnya.


Heung Gyeon meminum racunnya. Ia pun tewas seketika.


Setelah Heung Gyeon tewas, para pengawal melepaskan Young Ji dan Byul yang di penjara.

"Kami diminta melepaskanmu. Keluarlah."

"Bagaimana dengan ayahku? Apa yang terjadi pada ayahku?"

"Penjahat itu diberi tonik beracun."


Young Ji syok mendengarnya.

Young Ji : Kenapa aku diberi belas kasihan! Mereka seharusnya membunuhku saja!


Daebi bersiap pergi ke Istana Sementara di Onyang.


Nyonya Jung, bersama dua pelayannya, mendatangi Song Yi. Song Yi menolak pergi.

Nyonya Jung : Yang Mulia memerintahkan pengusiran pada Selir Kim. Apa yang kalian lakukan? Lepaskan pakaiannya dan menyeretnya keluar dari istana.


Dua pelayan langsung melepaskan pakaian Song Yi dan menyeret Song Yi keluar.

Song Yi marah.

Song Yi : Lepaskan aku! Kalian pikir kalian akan tetap tidak terluka karena melakukan hal ini? Beraninya kau melakukan ini padaku? Aku Kim Song Yi!


Man Chan, Hyung Chan dan Hong Sik juga diarak di jalan, menuju tempat hukuman.

Hong Sik menangis.

Hong Sik : Bagaimana ini bisa terjadi pada keluarga Kim yang perkasa? Aku bukan diasingkan!  Aku harus bergabung dengan tentara! Tentara!

Man Chan : Tutup mulutmu! Setidaknya, kita tidak ketahuan karena menyebabkan kudeta seperti Jo Heung Gyeon dan terbunuh. Selama Kim Man Chan ini hidup, akan ada kesempatan lagi!


Wangdaebi lega semuanya sudah berakhir.

Nyonya Jung : Akhirnya, Keluarga Kim dikurung di gubuk pedesaan di Jeju.

Wangdaebi : Apa yang terjadi pada putri Kang Yi Soo?

Nyonya Jung : Aku mendengar dia meninggalkan istana hari ini.

Wangdaebi menyesal harus mengusir Eun Bo dari istana.


Kyung mengantarkan Eun Bo keluar.

Kyung : Pergilah ke rumah yang aku siapkan untukmu. Kita akan bertemu lagi segera.

Eun Bo : Baik, yang Mulia.


Namun tiba2, Kyung jatuh pingsan. Sontak semua panic.


Tabib memeriksa Kyung, di depan Wangdaebi.


Eun Bo yang menunggu diluar, kaget mendengar mimpi Kyung dikembalikan.

Matanya seketika berkaca-kaca.


Eun Bo menemui Kepala Cenayang.

Kepala Cenayang : Kupikir dia telah dihukum karena mengubah masa depan.

Eun Bo : Tolonglah aku. Jika itu terjadi padanya karena aku, pasti ada sesuatu yang bisa aku lakukan. Aku tidak peduli apa yang terjadi padaku selama dia bisa bangun. Aku akan melakukan apa saja.

Kepala Cenayang : Tidak akan ada sesuatu yang dapat kau lakukan. Kau hanya... perlu menjauh dari Yang Mulia. Aku juga berpikir kalian berdua seharusnya begitu. Tapi... salah satu dari kalian akan berada dalam bahaya jika kalian tetap bersama. Jadi kau harus pergi. Ini adalah pesan dari matahari, bulan, dan bintang. Itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Yang Mulia.

Eun Bo terdiam.


Malam pun tiba.

Eun Bo merawat Kyung.

Eun Bo lalu memegang tangan Kyung dan menatapnya lirih.


Eun Bo : Yang Mulia, kau harus bangun. Kumohon. Aku... Aku mengucapkan selamat tinggal kepadmu untuk terakhir kalinya.

Eun Bo lalu memberikan penghormatannya yang terakhir dan.... pergi.

Bersambung ke part 3....

0 Comments:

Post a Comment