Mal Nyeon, Ki Dong dan Yeo Ri kembali ke rumah.
Mereka senang.
Mal Nyeon : Melihat Moo Yeol berlarian merupakan pemandangan indah.
Ki Dong : Apakah tidak masalah membiarkannya melarikan diri seperti itu?
Yeo Ri : Tidak apa-apa. Aku punya rencana.
Do Young, Ji Won, Hae Joo dan Do Chi juga sudah kembali ke rumah.
Ji Won yang cemas, menyarankan Do Young ke dokter.
Do Young tidak menjawab dan mengajukan pertanyaan ke Hae Joo soal rencana Moo Yeol.
Do Young : Sebanyak apa yang kau tahu soal rencana Moo Yeol? Dia tidak mungkin berubah secepat itu.
Hae Joo : Tadi, saat makan siang, dia meminta bercerai.
Ji Won : Kenapa kau tidak bilang lebih awal? Seharusnya kau memberi kami waktu untuk membuat rencana sebelum rapat.
Hae Joo : Dia juga membawa anak-anak. Dia sudah cukup lama berencana menceraikanku.
Do Young tambah geram, tikus itu. Beraninya dia menusukku dari belakang!
Dan aaah! Do Young lagi2 merasa sakit di bagian belakang kepalanya.
Ji Won minta bantuan Do Chi membawa Do Young ke kamar.
Setelah Do Young dibawa ke kamar, Ji Won teringat Ga Ya.
Ji Won bergegas ke kamar Ga Ya tapi Ga Ya tidak ada. Hae Joo menyusul Ji Won.
Hae Joo : Dia membawanya ke rumah ibunya. Dia sudah merencanakannya selama ini.
Ji Won : Apa yang kau lakukan selama ini?
Hae Joo : Aku tidak tahu. Aku tidak pernah membayangkannya sampai dia menunjukkan berkas perceraian kepadaku.
Ji Won : Bodoh!
Hae Joo : Aku ke Mokdong dan ibu mertuaku bahkan tidak membiarkanku masuk. Dia bilang Moo Yeol melarangnya. Aku harus bagaimana? Bagaimana jika dia menceraikanku? Aku akan kehilangan anak-anak juga?
Ji Won : Kenapa kita harus melepaskan Ga Ya kepada keluarga itu? Tunggu saja. Ibu akan mendapatkan Ga Ya kembali.
Hae Joo terduduk lemas di kasur Ga Ya. Ia ingat saat mereka makan siang, mereka mendengar obrolan orang-orang tentang Moo Yeol yang tak punya saham di Wid.
Lalu dia ingat ketika Moo Yeol memilihnya dibanding ibu mertuanya.
Ia juga ingat saat Yeo Ri membantunya mentransfer sahamnya ke Moo Yeol.
Lalu dia ingat ketika Moo Yeol menyodorkan surat cerai.
Ia juga ingat saat Moo Yeol menyelamatkannya ketika mereka nyaris ditabrak pengendara motor.
Setelah itu, ia ingat kata2 Yeo Ri tadi tentang ayahnya yang terancam dipecat.
Terakhir ia ingat saat Moo Yeol mendukung pemecatan itu.
Hae Joo pun sadar bahwa semua itu akal2an Moo Yeol untuk merebut sahamnya.
Hae Joo : Aku tidak akan memaafkanmu. Tidak akan!
Ji Won turun ke bawah dan mengambil tesnya di sudut sofa.
Bersamaan dengan itu, Do Chi keluar dari kamarnya.
Ji Won : Doryong-nim, kau sudah putus dengan Seol?
Do Chi : Hyungsoo-nim.... Sudah kubilang, aku akan mengurusnya.
Ji Won : Sadarlah! Seol itu wanita mengerikan yang mau membalas dendam demi saudari kembarnya.
Do Chi tanya apa maksud Ji Won.
Ji Won : Seol itu, kembaran Son Yeo Ri, mantan pacar Moo Yeol, sebelum menikah dengan Hae Joo. Moo Yeol mencampakkannya dan menikahi Hae Joo. Seol memasuki hidup kita untuk membalas dendam atas itu.
Do Chi terkejut dan tidak percaya.
Ji Won : Dia sendiri yang bilang begitu. Kau harus berhenti membiarkannya memanipulasimu. Sadarlah!
Ji Won pergi.
Do Chi yang kaget, masuk ke kamarnya dan memikirkan kata2 Ji Won tentang Yeo Ri.
Do Chi : Seol kemari untuk membalaskan dendam saudari kembarnya?
Do Chi lalu ingat saat ia mendengar kata-kata Ae Nok yang datang ke rumah mereka melabrak Hae Joo.
Ae Nok : Memangnya kau amat beradab, sampai merampasnya dari Yeo Ri dan menikahinya padahal tau Yeo Ri hamil.
Teringat itu, Do Chi bergegas pergi.
Ae Nok bicara dengan Moo Yeol di telepon, di depan Ma Ya yang tengah menggambar.
Ae Nok : Apa maksudmu Moo Yeol? Kenapa kau kabur?
Bel berbunyi.
Ae Nok ke layar intercom dan kaget.
Ae Nok : Hei, Moo Yeol. Ibu mertuamu kemari. Tidak. Ji Won. Ji Won kemari. Baik. Ibu paham, jadi, jaga dirimu, dan hubungi ibu sesering mungkin, ya?
Ma Ya ke layar intercom.
Ma Ya : Nenek Mokdong, ada yang datang. Haruskah kubukakan pintunya?
Ae Nok : Tidak. Tidak. Jangan buka pintunya. Nanti kita terkena masalah.
Ji Won membawa tukang kunci. Ia menyuruh tukang kunci membuka paksa pintu apartemen Moo Yeol.
Begitu pintu berhasil dibuka, ia langsung menerobos masuk. Ma Ya yang ketakutan, bersembunyi di belakang Ae Nok.
Ae Nok : Astaga. Kenapa kau membongkar kunci rumahku?
Ji Won : Aku tidak punya waktu untuk bicara dengan seseorang sepertimu. Di mana Ga Ya? Di mana Ga Ya kami?
Ae Nok : Kenapa kau mencari cucuku?
Ji Won : Cucumu? Kau sudah melakukan apa untuknya sebagai neneknya! Ayahnya kabur. Aku tidak bisa meninggalkan Ga Ya di sini bersamamu.
Ji Won masuk ke kamar Ae Nok. Ga Ya sedang tidur. Ji Won membangunkan Ga Ya dan mengajak Ga Ya pulang.
Ae Nok berusaha menghalangi Ji Won membawa Ga Ya tapi Ji Won mendorong Ae Nok.
Ae Nok : Hentikan! Ini penculikan!
Ji Won : Menyingkirlah dariku!
Ga Ya : Nenek, bagaimana dengan Ma Ya? Kita harus mengajaknya juga.
Ji Won menatap kesal Ma Ya. Ma Ya menangis, berharap dibawa pulang juga.
Do Chi ke rumah Yeo Ri.
Mal Nyeon : Kenapa kau datang terus? Seol bilang dia mau putus.
Do Chi : Di mana dia? Dia tidak mau menjawab teleponku. Biarkan aku menemuinya walau hanya sebentar. Dia di kamarnya?
Di kamar, Yeo Ri sedang melihat isi handycam Do Chi.
Yeo Ri : Aku mau kembali ke masa sebelum bertemu Do Chi. Sebelum perekam video ini mempertemukan kami.
Do Chi masuk. Yeo Ri kaget dan langsung meletakkan handycam itu di mejanya.
Yeo Ri : Sedang apa kau disini?
Do Chi : Kita harus berbicara.
Yeo Ri : Sudah kubilang, tidak ada lagi yang ingin kukatakan.
Do Chi : Aku ada.
Ponsel Yeo Ri berbunyi. Yeo Ri pun keluar untuk menjawab ponselnya.
Do Chi melihat kameranya di meja Yeo Ri.
Yeo Ri : Pasti ada urusan mendesak sampai kau menelepon sendiri.
Ji Won : Kau menghancurkan keluarga Hae Joo dan membuat Hae Joo menangis. Semua ini sudah terencana. Kau kira aku akan memaafkanmu?
Ji Won sendiri lagi menyetir, Ga Ya tidur di kursi belakang. Sementara Ma Ya terjaga di kursi depan.
Yeo Ri : Jika tidak, kau bisa apa?
Ji Won : Kau lihat saja.
Do Chi melihat kameranya. Ia kaget mengetahui itu benar-benar kameranya.
Yeo Ri masuk dan kaget melihat Do Chi memegang kamera itu.
Do Chi minta penjelasan kenapa kameranya ada di sana.
Sementara itu, Ji Won menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
Ji Won menatap Ma Ya penuh kebencian.
Ma Ya ketakutan.
Ma Ya : Nenek, kita dimana. Aku takut.
Ji Won : Keluar.
Ma Ya : Apa?
Ji Won : Nenek bilang keluar!
Ya, Ji Won menurunkan Ma Ya di jalanan.
Bersambung....
0 Comments:
Post a Comment