Skip to main content

Unknown Woman Ep 41 Part 2

Sebelumnya...


Mal Nyeon, Ki Dong dan Yeo Ri kembali ke rumah.

Mereka senang.

Mal Nyeon : Melihat Moo Yeol berlarian merupakan pemandangan indah.

Ki Dong : Apakah tidak masalah membiarkannya melarikan diri seperti itu?

Yeo Ri : Tidak apa-apa. Aku punya rencana.


Do Young, Ji Won, Hae Joo dan Do Chi juga sudah kembali ke rumah.

Ji Won yang cemas, menyarankan Do Young ke dokter.

Do Young tidak menjawab dan mengajukan pertanyaan ke Hae Joo soal rencana Moo Yeol.

Do Young : Sebanyak apa yang kau tahu soal rencana Moo Yeol? Dia tidak mungkin berubah secepat itu.

Hae Joo : Tadi, saat makan siang, dia meminta bercerai.

Ji Won : Kenapa kau tidak bilang lebih awal? Seharusnya kau memberi kami waktu untuk membuat rencana sebelum rapat.

Hae Joo : Dia juga membawa anak-anak. Dia sudah cukup lama berencana menceraikanku.


Do Young tambah geram, tikus itu. Beraninya dia menusukku dari belakang!

Dan aaah! Do Young lagi2 merasa sakit di bagian belakang kepalanya.

Ji Won minta bantuan Do Chi membawa Do Young ke kamar.


Setelah Do Young dibawa ke kamar, Ji Won teringat Ga Ya.

Ji Won bergegas ke kamar Ga Ya tapi Ga Ya tidak ada. Hae Joo menyusul Ji Won.

Hae Joo : Dia membawanya ke rumah ibunya. Dia sudah merencanakannya selama ini.

Ji Won : Apa yang kau lakukan selama ini?

Hae Joo : Aku tidak tahu. Aku tidak pernah membayangkannya sampai dia menunjukkan berkas perceraian kepadaku.

Ji Won : Bodoh!

Hae Joo : Aku ke Mokdong dan ibu mertuaku bahkan tidak membiarkanku masuk. Dia bilang Moo Yeol melarangnya. Aku harus bagaimana? Bagaimana jika dia menceraikanku? Aku akan kehilangan anak-anak juga?

Ji Won : Kenapa kita harus melepaskan Ga Ya kepada keluarga itu? Tunggu saja. Ibu akan mendapatkan Ga Ya kembali.


Hae Joo terduduk lemas di kasur Ga Ya. Ia ingat saat mereka makan siang, mereka mendengar obrolan orang-orang tentang Moo Yeol yang tak punya saham di Wid.


Lalu dia ingat ketika Moo Yeol memilihnya dibanding ibu mertuanya.


Ia juga ingat saat Yeo Ri membantunya mentransfer sahamnya ke Moo Yeol.


Lalu dia ingat ketika Moo Yeol menyodorkan surat cerai.


Ia juga ingat saat Moo Yeol menyelamatkannya ketika mereka nyaris ditabrak pengendara motor.


Setelah itu, ia ingat kata2 Yeo Ri tadi tentang ayahnya yang terancam dipecat.

Terakhir ia ingat saat Moo Yeol mendukung pemecatan itu.


Hae Joo pun sadar bahwa semua itu akal2an Moo Yeol untuk merebut sahamnya.

Hae Joo : Aku tidak akan memaafkanmu. Tidak akan!


Ji Won turun ke bawah dan mengambil tesnya di sudut sofa.

Bersamaan dengan itu, Do Chi keluar dari kamarnya.

Ji Won : Doryong-nim, kau sudah putus dengan Seol?

Do Chi : Hyungsoo-nim.... Sudah kubilang, aku akan mengurusnya.

Ji Won : Sadarlah! Seol itu wanita mengerikan yang mau membalas dendam demi saudari kembarnya.

Do Chi tanya apa maksud Ji Won.

Ji Won : Seol itu, kembaran Son Yeo Ri, mantan pacar Moo Yeol, sebelum menikah dengan Hae Joo. Moo Yeol mencampakkannya dan menikahi Hae Joo. Seol memasuki hidup kita untuk membalas dendam atas itu.


Do Chi terkejut dan tidak percaya.

Ji Won : Dia sendiri yang bilang begitu. Kau harus berhenti membiarkannya memanipulasimu. Sadarlah!

Ji Won pergi.


Do Chi yang kaget, masuk ke kamarnya dan memikirkan kata2 Ji Won tentang Yeo Ri.

Do Chi : Seol kemari untuk membalaskan dendam saudari kembarnya?

Do Chi lalu ingat saat ia mendengar kata-kata Ae Nok yang datang ke rumah mereka melabrak Hae Joo.


Ae Nok : Memangnya kau amat beradab, sampai merampasnya dari Yeo Ri dan menikahinya padahal tau Yeo Ri hamil.

Teringat itu, Do Chi bergegas pergi.


Ae Nok bicara dengan Moo Yeol di telepon, di depan Ma Ya yang tengah menggambar.

Ae Nok : Apa maksudmu Moo Yeol? Kenapa kau kabur?


Bel berbunyi.

Ae Nok ke layar intercom dan kaget.

Ae Nok : Hei, Moo Yeol.  Ibu mertuamu kemari. Tidak. Ji Won. Ji Won kemari. Baik. Ibu paham, jadi, jaga dirimu, dan hubungi ibu sesering mungkin, ya?


Ma Ya ke layar intercom.

Ma Ya : Nenek Mokdong, ada yang datang. Haruskah kubukakan pintunya?


Ae Nok : Tidak. Tidak. Jangan buka pintunya. Nanti kita terkena masalah.


Ji Won membawa tukang kunci. Ia menyuruh tukang kunci membuka paksa pintu apartemen Moo Yeol.


Begitu pintu berhasil dibuka, ia langsung menerobos masuk. Ma Ya yang ketakutan, bersembunyi di belakang Ae Nok.

Ae Nok : Astaga. Kenapa kau membongkar kunci rumahku?

Ji Won : Aku tidak punya waktu untuk bicara dengan seseorang sepertimu. Di mana Ga Ya? Di mana Ga Ya kami?

Ae Nok : Kenapa kau mencari cucuku?

Ji Won : Cucumu? Kau sudah melakukan apa untuknya sebagai neneknya! Ayahnya kabur. Aku tidak bisa meninggalkan Ga Ya di sini bersamamu.


Ji Won masuk ke kamar Ae Nok. Ga Ya sedang tidur. Ji Won membangunkan Ga Ya dan mengajak Ga Ya pulang.


Ae Nok berusaha menghalangi Ji Won membawa Ga Ya tapi Ji Won mendorong Ae Nok.

Ae Nok : Hentikan! Ini penculikan!

Ji Won : Menyingkirlah dariku!


Ga Ya : Nenek, bagaimana dengan Ma Ya? Kita harus mengajaknya juga.

Ji Won menatap kesal Ma Ya. Ma Ya menangis, berharap dibawa pulang juga.


Do Chi ke rumah Yeo Ri.

Mal Nyeon : Kenapa kau datang terus? Seol bilang dia mau putus.

Do Chi : Di mana dia? Dia tidak mau menjawab teleponku. Biarkan aku menemuinya walau hanya sebentar. Dia di kamarnya?


Di kamar, Yeo Ri sedang melihat isi handycam Do Chi.

Yeo Ri : Aku mau kembali ke masa sebelum bertemu Do Chi. Sebelum perekam video ini mempertemukan kami.


Do Chi masuk. Yeo Ri kaget dan langsung meletakkan handycam itu di mejanya.

Yeo Ri : Sedang apa kau disini?

Do Chi : Kita harus berbicara.

Yeo Ri : Sudah kubilang, tidak ada lagi yang ingin kukatakan.

Do Chi : Aku ada.


Ponsel Yeo Ri berbunyi. Yeo Ri pun keluar untuk menjawab ponselnya.


Do Chi melihat kameranya di meja Yeo Ri.


Yeo Ri : Pasti ada urusan mendesak sampai kau menelepon sendiri.

Ji Won : Kau menghancurkan keluarga Hae Joo dan membuat Hae Joo menangis. Semua ini sudah terencana. Kau kira aku akan memaafkanmu?

Ji Won sendiri lagi menyetir, Ga Ya tidur di kursi belakang. Sementara Ma Ya terjaga di kursi depan.

Yeo Ri : Jika tidak, kau bisa apa?

Ji Won : Kau lihat saja.


Do Chi melihat kameranya. Ia kaget mengetahui itu benar-benar kameranya.


Yeo Ri masuk dan kaget melihat Do Chi memegang kamera itu.

Do Chi minta penjelasan kenapa kameranya ada di sana.


Sementara itu, Ji Won menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Ji Won menatap Ma Ya penuh kebencian.

Ma Ya ketakutan.

Ma Ya : Nenek, kita dimana. Aku takut.


Ji Won : Keluar.

Ma Ya : Apa?

Ji Won : Nenek bilang keluar!

Ya, Ji Won menurunkan Ma Ya di jalanan.


Bersambung....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...