Unknown Woman Ep 41 Part 1

Sebelumnya...


Do Chi melamar Yeo Ri.

Do Chi : Menikahlah denganku dan mari temukan Bom bersama, Seol-ssi.

Yeo Ri terkejut.


Moo Yeol memberikan surat cerai ke Hae Joo. Hae Joo kaget.

Hae Joo kaget, bercerai? Kenapa tiba-tiba? Kenapa kita harus bercerai?

Moo Yeol : Aku tidak mau hidup bersamamu lebih lama lagi.

Hae Joo : Hubungan kita baik-baik saja. Kita saling mencintai. Kita bahagia.

Moo Yeol : Selama ini aku berpura-pura dan menahannya sebisa mungkin. Tapi kesabaranku sudah habis.

Hae Joo : Apa yang kau pendam?

Orang yang ingin dipertemukan Moo Yeol dengan Hae Joo datang. Dia si lintah darat. Hae Joo kaget melihatnya.

Moo Yeol :  Kita masih tidak punya alasan untuk bercerai?

Moo Yeol lalu menyuruh pria itu pergi.


Hae Joo : Sayang, itu tidak benar. Kesalahpahaman. Bisa kujelaskan.

Moo Yeol : Kesalahpahaman? Kau bisa menjelaskan? 10 tahun lalu, kau mengurungku di sel tahanan, dan menyuruh mereka mengancamku dengan mengatakan akan menjual ibu dan Yeol Mae ke sebuah pulau.

Hae Joo : Itu karena aku mencintaimu. Karena aku ingin memilikimu.

Moo Yeol : Aku yakin kau bersedia membunuhku jika dengan begitu aku bisa menjadi milikmu. Kau tidak peduli jika yang ingin kau miliki nyaris tidak bernapas selama kau bisa memilikinya.


Hae Joo : Kau yang memilihku. Kau meninggalkan Yeo Ri, yang tidak punya apa-apa, dan memilih putri keluarga kaya.

Moo Yeol : Aku sudah membayar dosa itu selama sepuluh tahun hidup bersamamu. Aku menerima segala bentuk penghinaan dari orang tuamu, hidup denganmu yang tidak kucintai dan melayanimu seperti budak.

Hae Joo : Jadi? Apa yang akan kau lakukan setelah menceraikanku? Kau akan mengabaikanku dan kembali ke 10 tahun lalu?

Moo Yeol : Andai saja aku bisa.

Hae Joo : Anak-anak... Bagaimana dengan mereka?

Moo Yeol : Aku akan membantumu memulai hidup baru. Aku akan mengambil hak asuh anak-anak.


Hae Joo marah. Ia berdiri dan merobek surat cerai itu.

Hae Joo : Kata siapa? Kau kira aku akan melepaskanmu?

Moo Yeol : Aku bisa menulis berkasnya lagi. Sampai jumpa, Hae Joo.


Moo Yeol pergi. Hae Joo mengejar Moo Yeol.

Moo Yeol hanya tersenyum senang melihat Hae Joo mengejarnya dari spionnya.


Do Chi mengajak Yeo Ri menikah dengannya.

Do Chi : Aku akan menerima rasa sakit yang kau tanggung.

Do Chi lantas berniat menyematkan cincinnya di jari Yeo Ri tapi Yeo Ri menolak.

Yeo Ri : Aku tidak cukup mencintaimu untuk bisa menikah denganmu.

Do Chi bingung, kenapa kau tiba-tiba seperti ini? Kau juga menyukaiku.

Yeo Ri : Aku hanya bisa memikirkan Bom. Cinta? Pernikahan? Aku tidak bisa memilikinya.

Do Chi : Aku tahu. Aku tahu betapa pentingnya Bom bagimu. Jadi, menikahlah denganku dan cari dia bersamaku.


Yeo Ri : Menurutmu, sampai kapan itu akan bertahan? Setelah kita menikah, kau akan menginginkan seorang anak. Menurutmu, berapa lama kau bisa memahami seorang istri yang terobsesi menemukan anaknya yang bukan anakmu?

Do Chi : Aku berjanji. Aku tidak akan memintamu untuk punya anak denganku sebelum kita menemukan Bom. Setelah menemukan Bom, kita akan mengasuh dia sebagai anak kita. Kau tidak memercayaiku?

Yeo Ri : Tidak. Aku tidak memercayai janji pria. Mari putus.


Yeo Ri mau pergi tapi ditahan Do Chi.

Do Chi : Aku tidak mau. Tidak sedetik pun aku pernah berniat putus denganmu.

Yeo Ri : Lepaskan aku. Aku tidak tahan dengan pria yang menahan wanita yang ingin berpisah dengannya.


Yeo Ri pergi. Do Chi mengejar Yeo Ri.

Do Chi : Seol-ssi, mari kita bicarakan lagi.

Yeo Ri : Kenapa kau begini? Kau selalu semenyedihkan ini?

Do Chi : Tidak biasanya kau begini. Kau sungguh Seol?

Yeo Ri  : Kau harus melihat situasinya. Kau kira aku bisa bermain cinta denganmu saat ini?

Do Chi : Apa ada yang terjadi selama aku di Jeju? Aku berbuat salah? Aku membuatmu kesal?

Yeo Ri : Seharusnya kita tidak pernah bertemu. Pertemuan kita adalah kesalahan. Aku... bukan orang baik seperti dugaanmu. Aku egois dan palsu. Jadi, kau sebaiknya meninggalkanku selagi bisa.

Do Chi : Jangan mengatakan sesuatu yang akan kau sesali.

Yeo Ri : Yang kusesali adalah menerima perasaanmu kepadaku. Jangan mengejarku. Aku tidak mau orang-orang menatap kita.


Yeo Ri beranjak, menuju mobilnya. Selama beranjak menuju mobilnya, Yeo Ri menguatkan dirinya.

Yeo Ri : Jangan menengok ke belakang. Biarkan dia pergi sekarang. Jangan menyakitinya lagi. Fokuslah menemukan Bom.

Do Chi yakin ada yang terjadi.

Do Chi : Dia tidak akan berubah seperti itu.


Do Chi pun langsung mencari jawabannya. Ia bertanya pada Ki Dong dan Mal Nyeon kenapa Yeo Ri berubah.

Do Chi : Apa sesuatu terjadi kepada Seol selama aku di Jeju? Kenapa dia berubah sedrastis itu?

Mal Nyeon : Apa maksudmu dia berubah?

Do Chi : Dia mau putus. Bagaimana bisa kami putus?

Mal Nyeon : Memangnya kenapa? Banyak orang bercerai usai menikah bertahun-tahun. Apa masalahnya putus saat masih berkencan? Jika Seol mau putus, dia pasti punya alasan. Turuti kemauannya.

Do Chi :Tidak. Aku tidak mau putus seperti ini. Jika kalian tidak mau memberitahuku kenapa sikapnya tiba-tiba berubah seperti ini, aku akan mencari tahu sendiri.

Do Chi pergi.


Ki Dong : Kurasa dia tidak akan mudah menyerah.

Mal Nyeon : Ini terlalu rumit.


Hae Joo kembali ke rumah.

Hae Joo : Bercerai? Tidak mungkin.


Hae Joo lari ke kamarnya dan kaget melihat kamarnya beserak dan barang2 Moo Yeol sudah tidak ada.

Hae Joo lalu teriak memanggil Bi Ahn.

Hae Joo : Siapa yang melakukan ini? Moo Yeol tadi kemari?

Bi Ahn : Ya. Dia mengemas barang-barangnya dan pergi sebelum anda tiba.


Hae Joo ingat saat tadi Moo Yeol bilang akan mengambil hak asuh anak2.

Lalu dia ingat saat mengantar anak2 ke mobil tadi.


Sadarlah Hae Joo bahwa anak-anak sudah dibawa Moo Yeol.

Hae Joo : Ga Ya-ya!

Hae Joo pergi.


Anak-anak sedang makan dengan lahap. Ya, Ae Nok membuatkan anak-anak makanan.

Ma Ya : Makanlah dengan kami, Nenek.

Ae Nok : Astaga, terima kasih. Kunyah dengan baik, ya? Cucu-cucuku yang manis.

Bel berbunyi. Ma Ya melihat siapa yang datang.

Ma Ya : Itu Ibu.

Ae Nok : Ibumu?


Ae Nok panic dan bergegas menyuruh anak-anak masuk ke kamar.

Ae Nok : Masuklah ke kamar nenek dan tunggu di sana. Apa pun kalian dengar, jangan keluar, ya?


Lalu Ae Nok menggerutu.

Ae Nok : Beraninya dia berusaha merampas cucu-cucuku dariku? Tidak bisa.


Hae Joo menggedor-gedor pintu.

Hae Joo : Ga Ya-ya! Ma Ya-ya! Buka. Ini ibu. Ibu. Buka! Buka sekarang juga! Kubilang buka!

Ae Nok : Kau amat berisik. Berhentilah menggedor pintu kecuali kau mau semua orang tahu suamimu mencampakkanmu.

Hae Joo : Aku masih menantu ibu. Ibu!

Ae Nok : Terserah. Kau memanggilku ibu hanya jika ada maunya. Aku tidak punya menantu. Aku tidak mengenalmu. Putraku melarangku membukakan pintu.

Hae Joo : Ibu, tolong jangan seperti ini. Mari berbicara empat mata. Aku salah karena menyuruh Moo Yeol memilih antara aku dan Ibu saat itu.

Ae Nok : Apa? Kau menyesalinya usai melihat berkas perceraian? Tapi maaf, sudah terlambat. Semuanya sudah terjadi.


Hae Joo : Ibu akan terus begini? Setidaknya serahkan Ga Ya kepadaku. Ga Ya itu putraku!

Ae Nok : Untuk apa aku menyerahkan Ga Ya? Nama belakang Ga Ya itu Kim, bukan Goo. Dia keturunan keluarga Kim. Beraninya kau menuntutku menyerahkan cucuku kepadamu? Masalahnya kau bertingkah seperti wanita gila sampai Moo Yeol ku yang baik muak dengan kegilaanmu. Wanita seharusnya bersikap manis dan feminin seperti gadis kami, Yeo Ri.


Tak lama, Ae Nok sadar sudah keceplosan.

Hae Joo : Apa maksud Ibu? Moo Yeol punya pacar? Katakan kepadaku. Apa maksud Ibu?


Satpam kemudian datang menegur Hae Joo.

Hae Joo : Pergilah. Jangan ikut campur.

"Para tetangga sudah mengeluh. Jika kau begini terus, aku akan menghubungi polisi."

Hae Joo kesal tapi ia tak punya pilihan lain selain pergi.


Ji Won tiba di kantor. Tak lama, Yeo Ri juga tiba. Yeo Ri melihat Ji Won berjalan menuju lift.

Yeo Ri mengejar Ji Won. Kedua seteru ini bertemu di lift.


Yeo Ri : Kau akan menghadiri rapat pemegang saham?

Ji Won : Beraninya kau datang kemari. Kau tidak punya malu?

Yeo Ri : Aku pegawai Grup Wid. Kenapa aku tidak boleh kemari?


Pintu lift terbuka. Yeo Ri keluar duluan. Tapi sebelum pergi, ia menyunggingkan senyum penuh kemenangannya pada Ji Won.

Ji Won kesal. Ia lari, menyusul Yeo Ri ke ruangan Moo Yeol.


Ji Won : Dasar... Keluar dari perusahaanku sekarang juga!

Yeo Ri : Aku yang mau memintamu untuk pergi dari sini. Kau mengganggu pekerjaanku. Tolong pergi.

Ji Won : Kau tidak mau pergi? Jika tidak mau pergi sendiri, aku akan memaksamu pergi.


Ji Won membanting kertas2 Yeo Ri ke lantai.

Ji Won : Kau dipecat!

Yeo Ri berdiri.

Yeo Ri : Kau kira ini bisnis keluarga kecil-kecilan? Ini perusahaan dagang publik. Istri pimpinan tidak bisa memecat pegawai.

Ji Won : Keluarlah sebelum sekuriti menyeretmu keluar!


Yeo Ri : Kenapa kau amat cemas aku di sini? Karena kau khawatir keluargamu akan tahu kau berbohong soal kematian Bom dan malah menculiknya? Keluargamu tahu soal perbuatanmu kepada bayiku?

Ji Won : Tutup mulutmu!

Yeo Ri : Keluargaku sama berharganya bagiku seperti keluargamu bagimu. Bom juga berharga bagiku. Serta kau tidak boleh melakukan ini kepada orang yang membiarkanmu tetap menjadi istri pimpinan Grup Wid.

Ji Won : Apa?


Yeo Ri : Kuharap keadilan akan ditegakkan. Kau lupa?

Ji Won bingung : Kuharap keadilan akan ditegakkan?

Tak lama, ia ingat apa maksud Yeo Ri.

Flashback...


Ji Won menerima kiriman paket, yang isinya alat perekam suara. Ada sebuah pesan juga disana.

Kuharap keadilan akan ditegakkan. Itulah bunyi pesan itu.

Hae Joo datang. Mereka sama2 mendengarkan isi alat perekam itu.

"Lantas, aku bisa hamil jika melanjutkan perawatan? Aku harus segera hamil. Ini mendesak." ucap selingkuhan Do Young.

Flashback end...


Ji Won syok.

Ji Won : Kau yang mengirimkan itu?

Yeo Ri : Aku akan menganggap itu ucapan terima kasihmu.


Yeo Ri kembali duduk.

Yeo Ri : Seseorang yang datang untuk membalas dendam seharusnya bersiap, bukan?


Ji Won yang syok keluar.

Moo Yeol datang.

Moo Yeol : Ada apa?

Ji Won : Pecat Seol sekarang juga.

Moo Yeol : Aku tidak bisa melakukannya tanpa alasan yang jelas.

Ji Won : Ibu bilang pecat dia! Atau kau akan dipecat sebagai gantinya.


Moo Yeol masuk ke ruangannya dan terkejut melihat kertas-kertas Yeo Ri berserakan.

Moo Yeol : Ibu mertuaku melakukan ini?

Yeo Ri : Dia masih ibu mertuamu?

Moo Yeol : Kau benar. Tidak lagi. Aku baru saja memberi tahu Hae Joo bahwa aku ingin bercerai. Aku akan segera mengajukan berkas perceraiannya. Aku sudah menuntaskan urusanku, Yeo Ri.


Moo Yeol mau memeluk Yeo Ri, tapi Yeo Ri menghindar.

Moo Yeol : Kita harus menyiapkan rapat pemegang saham.

Yeo Ri : Kau benar. Rapat. Ayo bersiap. Ayo seret Pimpinan Goo turun.


Ji Won ke ruangan Do Young. Ia minta Do Young menyingkirkan Yeo Ri dari perusahaan mereka.

Do Young : Aku akan menyingkirkannya. Tidak ada gunanya mempekerjakan dia karena kini tanah ibunya sudah tidak bisa kita dapatkan.

Ji Won : Seharusnya kau menyingkirkannya sedari dahulu.

Do Young : Kita akan mengurusnya setelah rapat pemegang saham. Di mana Hae Joo?

Ji Won :  Dia akan segera tiba. Do Chi sudah tiba?

Do Young :  Belum. Apa yang dilakukan semua orang sebelum rapat pemegang saham? Seharusnya mereka datang lebih awal.


Do Chi pulang dan mendapati Hae Joo menangis di ruang tengah.

Do Chi : Ada apa? Apa yang terjadi?

Hae Joo : Paman. Aku harus bagaimana? Moo Yeol mau bercerai.

Do Chi kaget, apa? Kenapa?

Hae Joo : Aku harus berbuat apa? Dia membawa anak-anak juga. Katanya dia akan mengambil hak asuh juga. Kenapa ini terjadi kepadaku? Aku salah apa?


Do Chi berusaha menenangkan Hae Joo. Ia lantas membawa Hae Joo ke kamar.

Do Chi : Jangan memikirkan apa pun dan tidurlah. Paman akan berbicara dengan Moo Yeol. Tidur sejenak dan datanglah ke rapat pemegang saham. Paman pergi dulu.

Do Chi pun pergi.


Hae Joo yang berbaring, teringat kata-kata Ae Nok tadi.

Ae Nok : Wanita seharusnya bersikap manis dan feminin seperti gadis kami, Yeo Ri.


Lalu ia ingat saat melihat Yeo Ri mencium Moo Yeol di lorong kantor.


Terakhir, dia ingat kata-kata ibunya bahwa Yeo Ri datang pada mereka untuk membalas dendam.


Hae Joo marah. Ia turun dari tempat tidur dan menghubungi Yeo Ri.

Hae Joo : Keluar sekarang juga sebelum aku mendatangi ruanganmu!


Hae Joo masuk ke kafe.

Yeo Ri langsung berdiri begitu melihat Hae Joo.

Hae Joo menampar Yeo Ri.

Hae Joo : Kau dalangnya, bukan? Kau  menggoda Moo Yeol.

Yeo Ri menanggapinya dengan santai.

Yeo Ri : Baiklah. Aku akan menerima tamparan itu untuk merayakan perceraianmu. Kau tampak depresi, jadi, kuharap itu menghiburmu.

Hae Joo : Jalang. Ini ulahmu?


Yeo Ri : Apakah ini cukup untuk membuatmu merasa lebih baik? Kau kehilangan suamimu karena aku.

Hae Joo : Gila.

Yeo Ri : Bahkan putri keluarga konglomerat pun tidak bermartabat ketika suaminya mengkhianatinya. Kau tidak punya kendali diri.

Hae Joo : Kau tidak berhak bicara! Kau menggoda suami orang lain!

Yeo Ri : Kau yang menggoda pacar orang lain lebih dahulu.

Hae Joo : Pacar itu berbeda dari suami!

Yeo Ri : Kau merampas pria yang sudah berkeluarga jika itu maumu. Yeo Ri mengandung bayinya, tapi kau tidak peduli.


Hae Joo : Yeo Ri menyuruhmu melakukan itu? Menyuruhmu membalas dendam kepadaku karena merampas pacarnya? Apa dia bilang dia akan beristirahat lebih tenang jika kau melakukannya?

Yeo Ri : Kau harus membayar dosa yang sudah kau perbuat. Kau membuat orang lain menangis, jadi, seharusnya kau bersiap untuk merasakan hal yang sama.

Hae Joo menampar Yeo Ri sekali lagi.


Hae Joo : Kau tidak bisa memiliki Moo Yeol karena aku tidak akan melepaskannya.

Yeo Ri : Kau bisa bersamanya. Aku tidak berniat memilikinya.

Hae Joo : Apa?

Yeo Ri : Lagi pula, kau punya waktu untuk melakukan ini sekarang? Mereka membutuhkan suara sebanyak mungkin di rapat pemegang saham. Posisi ayahmu dalam bahaya.

Hae Joo : Aku akan pergi sekarang, tapi aku akan kembali.


Setelah Hae Joo pergi, Yeo Ri menghubungi seseorang.

Yeo Ri : Aku memiliki informasi. Ya. Aku tidak mau identitasku diketahui.


Ji Won sudah di ruangan Do Young. Tak lama, Do Chi datang.

Ji Won : Rapat pemegang saham seharusnya segera dimulai. Kau dari mana? Hae Joo tidak menjawab ponselnya. Dia tidak di rumah?

Do Chi : Begini, ada yang terjadi kepadanya.


Do Young : Apa?

Do Chi : Kalian sebaiknya bertanya langsung kepadanya nanti. Aku menyuruhnya kemari, jadi, dia akan segera tiba.

Do Young : Ini waktunya. Ayo.


Do Young, Ji Won dan Do Chi bergerak ke ruang rapat.

Tak lama setelah kedatangan mereka, Ki Dong dan Mal Nyeon juga datang.

Ji Won dan Do Young langsung menatap mereka penuh rasa benci, sementara Do Chi heran melihatnya.

Ki Dong dan Mal Nyeon mendekati mereka.

Do Chi : Ibu, ayah. Kalian pemegang saham Grup Wid?

Do Young : Kenapa kau memanggil mereka ibu dan ayah!

Mal Nyeon menyapa Do Young. Ia juga mengulur tangannya, mengajak Do Young berjabat tangan. Tapi Do Young tidak mau.

Do Young : Kapan kau mulai membeli saham kami?

Mal Nyeon : Aku tidak tahu tanganku harus kuapakan. Kepala keluarga konglomerat cemberut karena kehilangan kendali dan tidak mau berjabat tangan? Aku kecewa. Kami datang untuk melakukan tugas kami sebagai pemegang saham. Jangan salah paham. Ayo duduk.


Yeo Ri menghampiri Moo Yeol sambil membawa bunga.

Yeo Ri : Kukira aku tidak bisa melihatmu.


Moo Yeol mencium bunga dari Yeo Ri.

Moo Yeol : Aku mau pergi ke rapat pemegang saham.

Yeo Ri : Ini hadiah. Pastikan kau memecat Pimpinan Goo, ya?

Moo Yeol meletakkan bunga dari Yeo Ri di mejanya.

Moo Yeol : Aku akan mendekorasi ulang ruangan pimpinan. Ini akan tampak sempurna di sana.

Moo Yeol pergi.


Yeo Ri menatap bunganya.

Yeo Ri : Kim Moo Yeol, tahukah kau makna bunga ini? Ketamakan, ambisi, dan kehancuran.


RUPS dimulai, membahas pemecatan Do Young.

"Adakah yang mau berbicara tentang masalah ini?" tanya juru bicara.


Moo Yeol mengangkat tangannya.

Moo Yeol : Terkait pemecatan ini, aku dengan tegas mendukungnya.

Do Young, Ji Won dan Do Chi yang tadinya pede Moo Yeol akan di pihak mereka, langsung terbelalak.


Hae Joo masuk.

Moo Yeol : Pimpinan Goo Do Young berniat menjual Wid Fashion secara diam-diam, dan berencana membangun kompleks sanggraloka untuk memenuhi ambisi dan ketamakan pribadinya. Dia bahkan memerintahkan penugasan ulang besar-besaran bagi pegawai yang diduga akan menentang penjualan Wid Fashion. Dia harus segera dipecat.

Hae Joo kaget mendengarnya.


Darah tinggi Do Young langsung kumat.

Ji Won : Yeobo...


Di lobby, orang2 dari audit tiba.

Yeo Ri tersenyum melihatnya.

Yeo Ri : Kim Moo Yeol, sekarang giliranmu. Akan kusingkirkan kalian semua sekaligus.


Ketika Moo Yeol sedang menghitung jumlah suara, orang2 audit datang mencari Moo Yeol.

Moo Yeol : Aku. Kami sedang rapat pemegang saham. Ada apa?

"Kami Komisi Layanan Finansial. Kami mendapat informasi bahwa anda melanggar undang-undang bisnis adil dengan memanipulasi harga saham dan tindakan lain. Silakan ikut kami."


Mendengar itu, Moo Yeol panic dan langsung kabur.

Di lobby, Yeo Ri tersenyum melihat Moo Yeol yang dikejar-kejar orang audit.

Tepat saat itu, Do Chi muncul dan melihat Yeo Ri.


Do Chi : Apa yang terjadi di sini? Orang tuamu pemegang saham perusahaan kami?

Yeo Ri : Aku harus memberi tahu setiap hal sepele seperti itu? Jika rapat sudah berakhir, sebaiknya kau pergi.


Yeo Ri mau pergi, tapi ditahan Do Chi.

Do Chi : Seol-ssi, kenapa kau melakukan ini kepadaku?

Ki Dong dan Mal Nyeon datang.

Mal Nyeon : Apa yang kau lakukan! Kenapa kau mencengkeram tangan putri kami yang berharga?

Do Chi : Ibu.

Ki Dong : Kakakmu dan keluarganya pasti terguncang. Sebaiknya kau menemui mereka.


Mal Nyeon membawa Yeo Ri pergi.

Do Chi kebingungan menatap kepergian mereka.


Moo Yeol berhasil kabur. Dia melarikan diri dengan mobilnya.

Orang2 audit gagal mengejarnya.

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment