The Game : Towards Zero Ep 14 Part 2

Sebelumnya...


Do Kyung menyalakan lilin di depan cermin. Kemudian, ia mengambil artikel tentang dirinya yang tewas gantung diri dan membakarnya.


Sementara Tae Pyeong diam2 keluar dari rumah Do Kyung. Ia membuka pintu pelan2.

Tae Pyeong masuk ke mobilnya dan menarik napas lega karena tidak ketahuan Do Kyung.


Tae Pyeong lalu menyalakan laptopnya dan mengawasi Do Kyung.

Tae Pyeong melihat Do Kyung menuangkan makanan kaleng ke piring anjing. Lalu Do Kyung membuka pintu yang tadi ditemukan Tae Pyeong dan masuk ke sana membawa makanan itu.


Joon Young hendak pulang. Ia menoleh, kalau2 Tae Pyeong memang menungguinya seperti terakhir kali. Joon Young lalu tersenyum sendiri dan kembali berjalan.

Tapi tiba2 Tae Pyeong datang menjemputnya.


Tae Pyeong membawa Joon Young ke atap.

Tae Pyeong : Apakah tidak masalah menyeretmu kesini saat kau butuh istirahat?

Joon Young : Kau bilang tempat ini membuatmu bisa beristirahat. Kau sudah membodohiku.

Keduanya tertawa.

Joon Young lalu bertanya, kenapa tempat itu membuat Tae Pyeong nyaman.

Tae Pyeong : Kau bisa pergi dari sini kalau kau mau. Saku melihat pesawat, itu mengingatkanku pada orang tuaku di Amerika.


Joon Young : Kenapa kau datang ke Korea?

Tae Pyeong : Aku kesini karena kudengar ada orang yang bisa melihat kematian seperti aku. Benar. Saat kau datang kerumahku dulu, kau juga bertemu dengannya.

Joon Young kaget, dia juga bisa....

Tae Pyeong : Iya. Sebelum kehilangan penglihatannya, dia bisa melihatnya dan aku akhirnya tinggal disini.

Tae Pyeong lalu tanya, jika ia minta Joon Young pergi bersamanya, apa Joon Young mau?

Tae Pyeong : Aku memikirkan sebuah tempat yang bebas dari orang jahat... dan dimana aku tidak akan melihat kematian sepertinya bagus. Aaat aku melihatmu, itulah yang kupikirkan dari waktu ke waktu.

Joon Young tertegun mendengarnya.


Tae Pyeong lalu memberikan Joon Young sebuah kotak.

Joon Young : Apa ini?

Tae Pyeong : Ini kalung dengan pelacak. Aku memegang kalung ini saat mati. Kapanpun aku melihat diriku dicermin, aku selalu melihat kalung itu. Kau tidak tahu betapa terkejutnya aku saat melihatnya ditoko. Kupikir lebih baik jika aku tidak membelinya. tapi aku akhirnya membelinya. Kupikir aku pada akhirnya akan mati tanpa memberikannya padamu. Aku memikirkan hal bodoh
seperti itu beberapa kali sehari. Simpanlah untukku agar kalung itu tidak pernah kembali padaku.


Sekarang, Joon Young kembali ke kantornya dan sedang menatap kalung pemberian Tae Pyeong.





Tae Pyeong yang sudah berada di rumahnya, melihat lukisan pantainya.



Tae Pyeong lantas duduk di tempat tidurnya dan kembali mengecek aktivitas Do Kyung.


Do Kyung duduk sendirian sambil menatap sebuah foto. Foto ia bersama ayah dan ibunya, tapi foto ayahnya sudah sobek. Sorot mata Do Kyung tampak sedih sambil memegangi foto ayahnya.


Paginya, Do Kyung ada di gereja. Ia mendoakan abu ayahnya yang sudah dikremasi semalam.


Tangis Ji Won dan Joon Hee pecah saat melihat jasad Mi Jin di kremasi.


Di belakang, Joon Young cs menunggui mereka.

Para reporter sudah berkumpul diluar.

Joon Hee lalu memberitahu Ji Won bahwa Jo Pil Doo bukan orang yang membunuh Mi Jin.

Ji Won kaget.


Joon Hee lalu berlutut dan berjanji pada Ji Won akan mencari dan membunuh bajingan yang membunuh Mi Jin.


Dong Woo mendekati Joon Hee dan berkata, mereka harus membawa Ji Won.

Joon Young mendekat dan memborgol tangan Ji Won.

Setibanya diluar, Bong Soo langsung melindungi Ji Won dari jepretan kamera.


Ponsel Do Kyung berbunyi saat ia keluar dari gereja.

Telepon dari Tae Pyeong.

Do Kyung : Kau masih mengikuti sandiwaramu.

Tae Pyeong : Apa yang kau inginkan?

Do Kyung : ku yakin kau tahu keinginanku.

Tae Pyeong : Bukankah kau sudah tahu jika aku tidak punya niat untuk melakukannya?

Do Kyung : Jadi kau berencana menyelesaikannya sampai akhir?

Tae Pyeong : Bagaimana kalau benar?


Do Kyung terkejut melihat Tae Pyeong sudah berdiri di depannya.

Tae Pyeong : Apakah kau yakin bisa mengatasinya? Apakah pembalasanmu layak untuk membuang semuanya? Aku tahu kau ingin hidup. Bukankah itu alasannya kau membuat identitas baru? Jika kau berhenti sekarang, kau bisa hidup sebagai Goo Do Kyung.


Do Kyung mendekati Tae Pyeong dan menatapnya tajam.

Do Kyung : Itu mungkin saja. Tapi apa yang terjadi pada keberanianmu yang mengoceh mengenai... aku yang akan melompat didepan polisi?

Tae Pyeong : Aku bisa mengubah kematian seseorang. Sepanjang ada keinginan, kau juga bisa mengubah kematianmu. Ayahmu juga tidak mau kau menjadi pembunuh.

Do Kyung : Kau pasti sudah lupa. aku sudah membunuh.

Do Kyung pergi.


Joon Young cs melakukan rekonstruksi pembunuhan Jo Pil Doo dengan Bong Soo sebagai modelnya.

Ji Won sendiri masih syok saat tahu bahwa bukan Jo Pil Doo yang membunuh putrinya.


Joon Hee menangis melihat Ji Won.

In Kyu dan Ye Ji ada di sana, mengambil gambar Ji Won.


Selesai rekonstruksi, Joon Young cs langsung membawa Ji Won pergi.

Joon Hee menatap Ji Won dengan tatapan lirih.


Sementara itu, berita rekontruksi pembunuhan Jo Pil Doo langsung jadi berita hangat.

Di sebuah restoran, orang2 yang menonton itu mengaku senang Jo Pil Doo mati.


Do Kyung juga ada di restoran itu. Ia makan dengan lahap, sambil menahan kesedihannya.


Tae Pyeong balik ke rumah Do Kyung.

Ia memeriksa dinding sekitaran rumah Do Kyung.


Setelah itu, ia masuk ke rumah Do Kyung dan mencoba membuka gembok angka pintu menuju ruang bawah tanah di rumah Do Kyung. Setelah beberapa kali mencoba, Tae Pyeong akhirnya berhasil membukanya dengan memasukkan sandi di pintu rumah Do Kyung sebagai kodenya.


Begitu membuka pintunya, Tae Pyeong menemukan sebuah tangga.

Tae Pyeong masuk ke dalam dan menggunakan cahaya ponselnya sebagai penerang.


Namun tiba2, seseorang membuatnya terkejut sampai ia terpeleset dan jatuh.

Tae Pyeong pun mengarahkan cahaya ponselnya ke sosok di depannya.

Sosok di depannya yang terkurung di dalam sebuah kandang besar, adalah seorang pria yang tampak kumuh.


Tae Pyeong terhenyak melihat pria di depannya. Ia mengenali pria itu sebagai Kim Hyung Soo yang membunuh Min A di rumah sakit 20 tahun lalu.

Bersambung....

0 Comments:

Post a Comment