The Game : Towards Zero Ep 15 Part 1

Sebelumnya...


Saat itu, larut malam. Hujan deras turun cukup deras.

Do Kyung menghubungi Woo Hyun lewat telepon umum. Sambil menangis, Do Kyung memberitahu Woo Hyun kalau ia tahu pelaku sebenarnya dari kasus Jo Pil Doo.  Do Kyung juga mengaku, melihat orang itu membunuh orang lain.

Do Kyung : Dia bukan Jo Pil Doo, tapi Kim Hyung Soo.

Sontak, Woo Hyun kaget.


Woo Hyun kemudian mengaku ke Do Kyung, ia langsung pergi mencari Kim Hyung Soo setelah menerima telepon Do Kyung.


Dari mobil, Joon Young, Dong Wook, Kang Jae dan Bong Soo serius mendengarkan pembicaraan Woo Hyun dan Do Kyung yang sudah mereka sadap sebelumnya.

Tapi anehnya, Do Kyung menatap ke arah kamera, seolah tahu ia sedang direkam.

Woo Hyun : Jika dia memang pelakunya dia harus membayar perbuatannya. Tapi saat aku tiba disana, dia sudah lama pergi.


Tae Pyeong yang ngumpet dibawah tangga, terdiam mendengarnya.


Di rumah sakit, Ji Won terkejut saat suaminya bilang yang membunuh Mi Jin bukanlah Jo Pil Doo.


Berita menyiarkan tentang polisi yang menggelar rekonstruksi penusukan Jo Pil Doo di RS Joongang dengan tersangka Ji Won, ibu Mi Jin.


Beberapa pria di kedai makan, menonton berita itu dan mengaku senang Jo Pil Doo mati.

Do Kyung yang juga sedang makan disana, tampak menahan kesedihannya.


Tae Pyeong masuk ke ruang bawah tanah di rumah Do Kyung.

Tae Pyeong menuruni tangganya perlahan, sambil mengarahkan cahaya ponselnya sebagai penerang.


Tak lama, Tae Pyeong menemukan seorang pria yang dikurung di dalam sebuah kandang.

Tae Pyeong ingat pria itu. Dia Kim Hyung Soo.

"Berhentilah menyinariku wajahku. Dia terus mengawasiku dari CCTV." ujar Kim Hyung Soo.


Tae Pyeong pun menjauhkan sinar ponselnya dan celingukan mencari CCTV.

"Itu ada di belakangmu, di atas. Jika kau berdiri di sudut itu, dia tidak akan bisa melihatmu." ucap Kim Hyung Soo.


Tae Pyeong pun langsung pergi ke sudut yang dibilang Kim Hyung Soo.

Tae Pyeong : Sejak kapan kau dikurung?

Kim Hyung Soo : Sejak kapan?

Kim Hyung Soo tertawa.


Do Kyung sendiri sedang di jalan, menuju pulang.

Sambil menyetir, dia memeriksa keadaan Kim Hyung Soo lewat CCTVnya.


Tae Pyeong : Katakan padaku. Kau Kim Hyung Soo kan?

Kim Hyung Soo : Bagaimana kau tahu namaku? Kau polisi?

Tae Pyeong : Bukan, tapi aku ingin menangkap Goo Do Kyung.


Mendengar itu, Kim Hyung Soo langsung berdiri. Dia mengaku, bisa membantu Tae Pyeong menangkap Do Kyung tapi sebagai balasannya ia minta Tae Pyeong membebaskannya.

Kim Hyung Soo : Aku sudah mencoba berbagai macam cara, tapi pintunya tidak mau bergerak. Kurasa satu-satunya cara adalah dengan memotong ini.


Do Kyung sudah hampir sampai di rumahnya.

Dia memeriksa CCTVnya lagi dan heran melihat Kim Hyung Soo berdiri sambil menatap sesuatu.


Tae Pyeong bilang pada Kim Hyung Soo, kalau ia akan kembali lagi membawa peralatan.

Kim Hyung Soo mengajak Tae Pyeong pergi ke kantor polisi bersama-sama.

Kim Hyung Soo : Jika kau melaporkannya lebih dulu, dia mungkin akan kabur.

Tae Pyeong : Baiklah, aku akan melakukannya. Tunggu disini.


Tae Pyeong mulai merayap menuju ke tangga.

Kim Hyung Soo bilang, Tae Pyeong harus bergegas.

Tae Pyeong mengerti dan langsung pergi.


Do Kyung sudah tiba di rumahnya.


Tae Pyeong masih di dalam, sedang mengunci ruangan bawah tanah Do Kyung.

Tae Pyeong lalu memperhatikan sekeliling rumah Do Kyung.


Do Kyung mulai berjalan menuju rumahnya.


Tae Pyeong masih belum bergerak meninggalkan rumah Do Kyung.


Di ruang bawah tanah, Kim Hyung Soo tertawa.


Do Kyung sudah hampir tiba.


Bersamaan dengan itu, Tae Pyeong keluar dari rumah Do Kyung.

Saat mau pergi, dia melihat Joon Young berdiri di tangga.

Tak lama, dia melihat Do Kyung datang.
 
Do Kyung kaget melihat Joon Young.


Joon Young mengajak Do Kyung bicara.

Do Kyung mengangguk dan mengajak Joon Young masuk.


Tae Pyeong bergegas sembunyi di rumah sebelah.


Joon Young masuk ke rumah Do Kyung.

Tae Pyeong panic dan langsung memakai alatnya untuk mendengarkan pembicaraan mereka.


Do Kyung menarik baju bagian atas Joon Young.

Sontak lah, Joon Young marah.

Joon Young : Apa yang kau lakukan!


Mendengar itu, Tae Pyeong langsung keluar dari persembunyiannya dan berdiri di depan rumah Do Kyung.


Do Kyung bilang dia akan tertipu lagi dan benci kamera pengawas.

Joon Young : Sudah kubilang aku ingin bicara!

Do Kyung : Itulah yang dikatakan Kepala Nam. Dia hanya ingin bicara.

Do Kyung lalu menyuruh Joon Young duduk.


Diluar, Tae Pyeong masih berdiri di depan rumah Do Kyung dengan wajah tegang.


Do Kyung membuatkan kopi untuk Joon Young.

Sementara Joon Young terus menatap Do Kyung yang sedang membuat kopi.


Do Kyung memberikan kopinya ke Joon Young.

Setelah itu, dia mulai duduk. Joon Young terus menatapnya dengan tatapan benci.

Do Kyung : Belakangan ini banyak yang ingin bertemu denganku. Kau datang untuk meminta maaf?

Joon Young : Jangan konyol. Aku tidak kasihan padamu. Kenapa? Kau ingin dimengerti? Kau ingin aku bertanggung jawab atas fitnah terhadap ayahmu dan karena menghancurkan hidupmu?

Do Kyung : Aku tidak tahu mengenai yang lain tapi satu hal yang pasti, aku tidak bisa menuntut hal itu darimu. Ayahmu meninggal karena ayahku.

Joon Young mulai kasihan.


Do Kyung : Kenapa? Kau mulai mengasihaniku?

Joon Young : Aku ragu pembunuhan ayahmu adalah bagian dari rencanamu. Aku bisa mengerti kau merasa getir, benci dan ingin membalas dendam. Tolong berhenti.

Do Kyung mulai kecewa.

Do Kyung : Apa aku terlihat seperti monster bagimu?

Joon Young : Serahkan dirimu Jo Hyun Woo!

Do Kyung : Aku pikir kau bersimpati padaku walau hanya sedikit.

Joon Young : Tidak ada pembenaran untuk pembunuhan.

Do Kyung : Kau pikir masih bisa mengatakan itu setelah kehilangan orang yang kau sayangi?


Joon Young : Mi Jin yang kau bunuh sangat berharga bagi orang tuanya.

Do Kyung : Aku tahu. Karena itu aku membunuhnya.


Joon Young : Jo Hyun Woo-ssi, jika kesini lagi lain kali, tidak akan berakhir selancar ini.

Do Kyung : Aku menantikannya.

Joon Young : Aku sendiri yang akan menangkapmu.

Do Kyung : Kuharap begitu.

Joon Young lalu pergi.


Tae Pyeong yang menguping pembicaraan mereka lega Joon Young tidak diapa-apain Do Kyung.

Tae Pyeong lalu pergi.


Do Kyung menatap ke arah pintu dengan tatapan sedih.

Joon Young menghela nafas, lalu mulai berjalan.


Do Kyung menatap kopinya yang tidak disentuh Joon Young dengan tatapan sedih.


Joon Young mulai nangis.

Tae Pyeong menatap Joon Young dari seberang jalan.

Tae Pyeong terus menatap Joon Young yang berjalan di seberang jalan.


Joon Young kemudian duduk di halte.

Tae Pyeong menghubungi Joon Young.

Joon Young : Ya, Tae Pyeong-ssi?

Tae Pyeong : Joon Young-ssi, kau sedang apa?

Joon Young : Menurutmu apa? Aku bekerja seperti penggila kerja. Kenapa kau bertanya?

Tae Pyeong : Menurutmu kenapa? Aku hanya khawatir.

Joon Young : Jangan cemaskan aku. Tae Pyeong-ssi, aku polisi. Aku harus mengkhawatirkan...


Joon Young mengarahkan pandangannya ke Tae Pyeong. Tepat saat itu bus melintas di depan mereka.

Joon Young berdiri dan terus menatap ke arah Tae Pyeong. Tapi setelah bis pergi, Tae Pyeong sudah tidak ada.

Joon Young juga heran Tae Pyeong sudah tak menjawab ponselnya padahal masih tersambung.


Tiba-tiba terdengar suara Tae Pyeong memanggilnya.

Joon Young menoleh dan melihat Tae Pyeong yang berdiri tak jauh darinya.

Joon Young kaget dan mereka saling menghampiri.

Tae Pyeong : Kupikir kau bekerja. Polisi tidak seharusnya berbohong.

Joon Young : Aku menangani kasus di sini. Bagaimana denganmu? Kenapa kau...

Tae Pyeong : Karena kau bekerja, aku ingin kau melakukan satu tugas lagi.


Tae Pyeong memegang tangan Joon Young dan mengajaknya pergi.

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment