Skip to main content

Blessing Of The Sea Ep 8 Part 3

Sebelumnya..


Young In tiba di rumahnya bersama Pil Doo.

Young In tanya, apa Pil Doo tahu Poong Do salah satu pengisi acara itu?

Pil Doo : Jika aku tahu, apa aku akan kesana?


Jae Ran dan Gwi Nyeo masuk. Gwi Nyeo terus menatap ponselnya.

Jae Ran : Tampaknya Poong Do tahu ibu akan kesana. Dia menyebabkan masalah pada saat yang tepat.

Gwi Nyeo : Tidak!  Kini Poong Do kata yang paling dicari di internet.

Jae Ran : Ma Poong Do, dia benar-benar luar biasa.


Young In tambah sewot.

Young In : Kita akan bertindak sebagai perusahaan. Tutup mulut orang-orang. Pastikan ini tidak merusak reputasi perusahaan.

Young In masuk ke kamarnya.


Pil Doo menelpon seseorang sembari masuk ke ruangan kerja.

Pil Doo : Cari tahu siapa dalang konser ini. Cari tahu bagaimana Ma Poong Do bisa menjadi salah satu penampil.


Hak Kyu yang mau pulang, melihat lampu di kebun kaca berkedip2.

Hak Kyu bertanya2, apa Chung Yi belum pulang?

Hak Kyu pun bergegas menyusul Chung Yi.


Tapi dia dikagetin sama Poong Do yang tiba-tiba muncul.

Hak Kyu : Sedang apa kau di sini?

Poong Do : Apa masih banyak orang di luar?

Hak Kyu : Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi banyak reporter di luar.

Poong Do : Maafkan aku tapi bolehkah aku meminjam ponselmu?


Hak Kyu minjemin ponselnya. Poong Do mau menghubungi Ryan, tapi dia lupa nomornya.

Hak Kyu yang sadar Poong Do gak ingat nomor telepon yang mau dihubungi, menyuruh Poong Do berpikir lagi karena

Poong Do masih muda tapi tetap aja Poong Do gak ingat.

Hak Kyu pun mengambil lagi ponselnya.

Poong Do masih berusaha mengingat-ingat.

Poong Do : 010....


Hak Kyu sewot, astaga! Kau akan di sini semalaman mengatakan 010?

Poong Do : Maaf, tapi aku juga punya keluarga.

Hak Kyu mau pergi tapi Poong Do minta tolong dengan muka memelas.

Hak Kyu pun keluar, sambil mendorong gerobak yang isinya tumpukan jerami dan berjalan melewati para reporter itu.


Sementara Ji Na tiba di sebuah gang, sambil membaca artikel Chung Yi dan Poong Do di ponselnya.

Ji Na : Bukankahkah ini Chung Yi?

Ji Na kesal melihatnya.


Ji Na lalu tak sengaja menatap sebuah lampu jalan di gang itu. Lampu jalan itu seketika mengingatkannya pada Shi Joon.


Di selnya, Shi Joon duduk di lantai dengan wajah kesal melihat seorang tahanan dibully tahanan lainnya.


Pria berkacamata yang dibully, minta pria bertubuh besar yang membully nya mengembalikan inhaler nya. Tapi pria yang ngebully gak mau mengembalikan inhaler itu. Akhirnya si pria berkacamata yang sudah tidak tahan lagi, merebut paksa inhaler itu tapi saat mau memakainya, ia malah didorong dan tangannya diinjak oleh si pembully.

Kesal, Shi Joon menolong pria berkacamata itu. Ia memukul pria bertubuh besar dengan alkitab.


Pria bertubuh besar tidak terima dan mencengkram Shi Joon. Shi Joon balas mendorong pria itu.

Pria itu kemudian mengeluarkan pisau dan berniat menusuk Shi Joon, tapi Shi Joon menahan pisau itu dengan tangannya, hingga tangannya berdarah.


Pria berkacamata yang melihat itu langsung berteriak memanggil penjaga.


Hak Kyu sudah tiba di gang dekat rumahnya. Hak Kyu yang sudah tidak sanggup lagi mendorong gerobak itu, akhirnya berhenti dan menyuruh Poong Do keluar.

Poong Do pun keluar dari balik tumpukan jerami itu.


Hak Kyu : Aku tidak tahu kisahmu, tapi jangan melakukan hal buruk. Kau masih muda.

Poong Do : Bukan seperti itu. Ini hanya salah paham.

Hak Kyu mau pergi tapi Poong Do menahannya.

Poong Do beralasan, dompetnya tertinggal entah dimana dan minta Hak Kyu minjemin dia duit buat ongkos taksi.


Hak Kyu sewot tapi akhirnya dia mengeluarkan dompetnya. Tapi Hak Kyu cuma punya dua lembar saja. Hak Kyu pun menyuruhnya menunggu sebentar dan pergi.


Hak Kyu sampai di rumahnya. Deok Hee keluar kamar membawa ponsel.

Deok Hee : Kenapa larut sekali? Kau bertemu dengan Chung Yi? Apa yang dia lakukan sampai membuat kekacauan, lalu menghilang?

Hak Kyu : Kekacauan macam apa?

Deok Hee : Lihat ini. Wajahnya ada di internet.

Deok Hee nunjukin artikel Chung Yi di internet.

Hak Kyu langsung sewot.

Hak Kyu : Beraninya bedebah ini menyentuh Chung Yi? Tunggu. Si bodoh itu.

Hak Kyu langsung pergi.


Sementara Chung Yi lagi sudah berada di gang rumahnya bersama Hun Jung, Woo Yang dan anak-anak.

Hun Jung : Kau bertemu dengan dia lagi seperti ini setelah delapan tahun? Bukankah itu takdir?

Chung Yi : Hei. Itu bukan takdir. Itu karma yang sangat buruk.


Woo Yang melihat Poong Do di depan mereka.

Yang lain menoleh ke Poong Do. Tiba2 Hak Kyu datang dan mencengkram Poong Do. Mereka kaget.

Hak Kyu marah, beraninya kau menyentuh putriku! Aku akan membunuhmu.

Poong Do bingung : Kau tidak perlu meminjamiku uang. Lepaskan aku. Kenapa kau melakukan ini?


Hak Kyu meninju muka Poong Do dengan jidatnya.

Poong Do langsung jatuh.


Chung Yi kaget dan langsung menghampiri Hak Kyu.

Hak Kyu kesakitan sambil memegangi wajahnya.


Poong Do melihat darah di tangannya. Ia mendongak menatap Hak Kyu.


Chung Yi dan Hak Kyu kaget melihat hidung Poong Do berdarah.


Poong Do lebih kaget lagi melihat Chung Yi.


Bersambung....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...