Flower of Evil Ep 14 Part 2

 Sebelumnya...

 
Woo Cheol dan Sang Pil diomelin Kepala Kang.

Kepala Kang : Kalian berdua menyelidiki ulang kasus pembunuhan berantai Kota Yeonju, tapi kalian tidak tahu Do Hyun Soo berdiri di depan kalian! Apa begini yang namanya polisi? Apa kalian bodoh!

Sang Pil membela diri. Dia bilang, tim yang dulu saja tidak bisa menemukan keberadaan Hyun Soo.

Sang Pil : Dia menggunakan identitas orang lain selama 15 tahun. Bagaimana kami bisa menemukannya! Kami bukan dukun! Kami polisi!

Kepala Kang : Tetap saja! 

Woo Cheol lalu bilang, mereka harus fokus menyelamatkan Ji Won. Ji Won dalam bahaya sekarang.

Kepala Kang tanya, apa Woo Cheol yakin Ji Won tak tahu apa-apa.

Sang Pil membela Ji Won. Sang Pil : Pertanyaan macam apa itu! Dia membawanya sebagai sandera! Do Hyun Soo semakin menggila sesudah Ji Won tahu identitasnya!

Kepala Kang men-skors Woo Cheol cs.

Ponsel Kang kemudian berbunyi.

 
Kepala Kang berdiri dan menyuruh mereka bergegas menangkap Hyun Soo.

Kepala Kang lalu pergi sembari menjawab teleponnya.

 
Woo Cheol berdiri. Dia mau keluar. Tapi Sang Pil memanggilnya. Sang Pil tanya, apa Woo Cheol yakin Ji Won benar-benar tak tahu siapa Hyun Soo selama ini.

Woo Cheol terdiam. Dia ingat saat Jae Sub menarik Ji Won keluar dari ruangan terakhir kali saat mereka hendak pergi memburu Pimpinan Yeom.

Saat itu, Jae Sub terlihat marah pada Ji Won.

Woo Cheol pun sadar, Ji Won tahu. Tapi di depan Sang Pil, dia melindungi Ji Won dengan mengatakan Ji Won tidak tahu apa-apa.

Sang Pil menugaskan seluruh regu.

Dia bilang, mereka harus melacak keberadaan Hyun Soo.

Sang Pil : Regu 1 dan 2, periksa kamera keamanan, saksi dan kamera dasbor untuk mencari tahu kemana mereka pergi. Regu 3, awasi riwayat panggilan, penggunakan kartu kredit dan perawatan di rumah sakit. Regu 4 dan 5, temui kenalan Do Hyun Soo. Hal penting yang harus diingat, dia membawa rekan detektif kita sebagai sandera. Keamanan Detektif Cha harus menjadi prioritas kita. Paham?

Mereka mulai bergerak.

 
Hyun Soo dan Ji Won masih menyusuri jalanan.

Saat melihat seseorang turun dari taksi, mereka bergegas lari ke taksi.

Tapi mereka mengalami kesulitan saat hendak masuk taksi karena tangan mereka yang terborgol.

Akhirnya, Hyun Soo masuk duluan.

 
Hyun Soo dan Ji Won menyembunyikan tangan mereka yang diborgol di dalam saku jaket Hyun Soo. Supir taksi yang melihat itu, bilang kalau tangan mereka akan terkena ruam panas jika dimasukkan ke dalam saku seperti itu.

Hyun Soo mencari alasan. Dia bilang itu karena Ji Won tak mau jauh darinya. Hyun Soo bilang Ji Won kekasihnya.

Ji Won : Aku merasa cemas setiap kali kami berjauhan.

Hyun Soo :  Sayang, hal semacam itu sangat pribadi. Mari kita simpan saja untuk pribadi kita.

 
Pimpinan Yeom mengurung Jung Mi Sook di dalam sebuah kandang.

Jung Mi Sook yang hilang ingatan, tidak mengerti kenapa Pimpinan Yeom yang dianggapnya pahlawanan selama ini, melakukan itu padanya.

Pimpinan Yeom meminta Jung Mi Sook jujur.

"Do Hyun Soo, orang yang baru saja kau telepon, apa yang kau katakan padanya?"

 "Dia bertanya siapa aku."

"Lalu?"

"Aku hanya mengatakan siapa namaku. Apa aku melakukan kesalahan?"

"Apa kau mengatakan keberadaan kita?"

"Tidak. Aku bahkan tidak tahu dimana tempat ini."

 
Tapi kemudian Jung Mi Sook ingat dia dimana.

Ia ingat saat dimasukkan ke dalam kandang itu oleh Do Min Seok dan Hee Sung.

Ia ingat, ia ada di bengkel Do Min Seok.

 
Jung Mi Sook bilang pada Pimpinan Yeom kalau sebelumnya dia pernah kesana.

Pimpinan Yeom kaget Jung Mi Sook sudah ingat semuanya.

Jung Mi Sook bilang kalau mereka mengurung dirinya di tempat itu dulu. Ia lalu minta Pimpinan Yeom menyelamatkannya.

Tapi melihat Pimpinan Yeom yang diam saja, ia sadar kalau Pimpinan Yeom bagian dari orang2 yang mengurungnya.

 
Hee Sung bawain minum untuk ibunya.

Hee Sung : Kerja bagus, ibu.

Sang ibu tanya, apa yang akan terjadi pada mereka.

Hee Sung : Baik itu kecelakaan mobil atau pembunuhan, undang-undang pembatasan sudah berlalu. Aku cukup bangun secara ajaib sesudah semuanya tenang.

Nyonya Gong : Kau yakin semua akan berjalan sesuai keinginan kita?

Hee Sung : Aku yakin. Meskipun Do Hyun Soo berhasil membuktikan dia tidak bersalah,  tapi kenyataannya dia buronan pembunuhan. Dia juga menggunakan identitas orang lain. Do Hyun Soo bersalah.

Nyonya Gong : Ini benar-benar berakhir, kan?

 
Hyun Soo mengangguk. Hyun Soo lalu meminta ibunya memberikan pernyataan yang bagus kepada polisi.

Ponsel Hyun Soo berdering. Telepon dari Pimpinan Yeom. Nyonya Gong tanya, telpon dari siapa.

Hee Sung : Sisa makanan yang tersisa sesudah memasak hidangan utama.

 
Hee Sung menjawab telepon Pimpinan Yeom di kamarnya.

Hee Sung : Bukankah kita sudah tidak punya urusan lagi?

Pimpinan Yeom : Masih tersisa tagihan.

Hee Sung : Aku sudah mengurus Do Hyun Soo.

Pimpinan Yeom : Berapa yang kau inginkan untuk Jung Mi Sook?

Hee Sung : Jung Mi Sook?

Pimpinan Yeom : Jung Mi Sook masih bersamaku.

 
Hee Sung pun ingat saat malam-malam dia tengah menyetir dibawah derasnya hujan sebelum menabrak Hyun Soo.

Dia sedang bicara dengan Pimpinan Yeom di telepon. Dia bilang, dia sedang menuju kesana.

Hee Sung : Bagaimana dia terlihat menurutmu?

 
Hee Sung senang. Dia baru ingat mereka masih punya Jung Mi Sook.

Pimpinan Yeom minta uang 500 juta malam ini.

Hee Sung : Mari lakukan pertukaran.

Pimpinan Yeom : Hubungi aku jika uangnya telah siap.

 
Kepala Kang pergi menemui atasannya dan Direktur Baek di sebuah restoran.

 
Hyun Soo dan Ji Won berjalan di koridor hotel.

Ji Won bebrisik pada Hyun Soo, minta Hyun Soo bersikap biasa saja karena ada orang yang mengawasi monitor setiap saat.

Hyun Soo : Di pintu masuk, tempat pembayaran, lift dan lorong.Empat kali kita berada di depan kamera. Lihatlah sekeliling. Kau tahu itu? Kau begitu jelas hingga bisa ketahuan.

Ji Won : Bagaimana denganmu? Tahukah kau bahwa kau terlihat seperti sudah berlatih berkali-kali?

 
Hyun Soo berhenti di depan sebuah kamar.

Ji Won : Ada apa?

Hyun Soo : Ini dia.

Hyun Soo membuka pintu dengan kartunya. Mereka kemudian masuk.

 
Moo Jin membawa Hae Soo ke rumahnya tapi Hae Soo tidak nyaman harus tinggal seatap dengan Moo Jin.

Moo Jin : Ini bukan waktunya mengeluh soal ketidaknyamanan. Pembunuh berantai mungkin tinggal di sekitar rumahmu. Meski tak nyaman, bersabarlah. Ya?

 
Moo Jin membawa Hae Soo ke kamarnya. Moo Jin bilang kalau Hae Soo bisa memakai ke kamarnya.

Moo Jin lalu mengganti spreinya tapi Hae Soo bilang dia akan tidur di sofa saja.

Moo Jin : Aku ingin kau mengunci pintu kamar ini. Aku tahu kau tidak nyaman karena aku. Tertulis di wajahmu.

Tapi Hae Soo bilang bukan karena itu. 

 
Hae Soo : Aku terus menyakitimu tapi aku memanfaatkanmu saat aku butuh. Kenapa aku selalu menjadi beban hidup bagi orang lain?

Moo Jin bilang, kalau Hae Soo tidak pernah jadi beban baginya.

 
Ponsel Moo Jin berbunyi. Telepon dari Bu Kang.

Bu Kang langsung meneriaki Moo Jin, kau tahu apa tidak!

Moo Jin : Apa?

Bu Kang : Soal Do Hyun Soo! Kau benar-benar tidak tahu!

Rumah Hyun Soo dan Ji Won dikeliling polisi dan para reporter.

Reporter yang sering menguntit Hae Soo demi berita Hyun Soo, melaporkan dari depan rumah Hyun Soo.

"Kami berada di depan bengkel pembunuh Do Hyun Soo. Kami baru-baru ini menemukan bahwa Baek, korban insiden Makmun-dong, adalah Do Hyun Su, buronan atas pembunuhan Pembunuhan Mandor Desa Gakyeongri tahun 2002. Terungkap bahwa Do Hyun Soo hidup dengan identitas palsu, Baek, sejak 2005. Dia tampaknya sudah mendekati Cha, seorang petugas polisi, dan menikahinya dan dengan hati-hati merencanakan bagaimana hidup dengan identitas palsunya. Polisi menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki keadaan sebenarnya seputar identitas palsu tersebut. Kehidupan palsu pembunuh Do Hyun Soo selama 18 tahun ironisnya berakhir karena pembunuhan lain. Sesudah kejahatannya terungkap dia menyandera istrinya dan melarikan diri."

Woo Cheol menemui ibu Ji Won.

Eun Ha ada bersama ibu Ji Won.

Ibu Ji Won terkejut mendengar cerita Woo Cheol soal Hyun Soo dan Ji Won.

 
Ji Won dan Hyun Soo duduk di tepi ranjang, masih dalam keadaan tangan diborgol.

Ji Won tanya, apa rencana Hyun Soo.

Hyun Soo : Buronan apa yang akan memberitahu polisi rencananya? Aku tahu betul bahwa perkataanku tak akan bernilai bagi seseorang yang mencurigaiku. Aku sangat menyesal ini terjadi karena aku, tapi... Tidak, aku tak menyesal. Aku tak menyesal sama sekali. Karena aku tak tahu kenapa semua ini terjadi padaku.

Ji Won : Kenapa kau marah padaku dari tadi? Menurutmu, bagaimana perasaanku saat ini? Menurutmu, bagaimana perasaanku saat mereka menemukan sidik jarimu pada perekat untuk mengikat korban?

Hyun Soo : Sidik jariku tak ada di database.

Ji Won : Aku mencurigaimu. Jadi, aku periksa. Apa itu salah? Siapa pun di posisiku akan melakukan hal yang sama.

Hyun Soo bilang, Ji Won bukan orang lain baginya. Ia tak peduli apa pandangan orang lain baginya. Ia sungguh baik-baik saja dicap buruk oleh orang lain. Tapi ia tak bisa dicap buruk oleh Ji Won.

Ji Won : Tapi aku tak tahu segalanya. Bagaimana aku bisa memercayaimu saat aku tak tahu apa-apa? Bagaimana bisa kau berharap aku tahu apa yang ada di dalam hati dan pikiranmu? Kau bukanlah orang yang luar biasa. Karena kantor polisi adalah tempat teraman semua yang kupikirkan adalah membawamu ke sana. Tapi, kenapa kau marah padaku? Kau harus memberitahu aku. Aku pun harus tahu!

Ji Won juga merasa konyol dengan memborgol tangan mereka berdua.

Hyun Soo lalu bilang kalau dia tidak membunuh Soon Young.

Mendengar itu, Ji Won langsung memeluk Hyun Soo.

 
3 orang menyebalkan lagi minum-minum bersama.

Direktur Baek mengaku, kalau dia baru tahu soal kasus Hyun Soo saat polisi datang mengusut kasus Sopir Park.

Kepala Kang : Kau tak tahu sebelumnya?

Direktur Baek : Seandainya aku tahu, akankah aku membiarkan orang seperti dia mengambil identitas anakku? Aku tak menyangka hal seperti ini akan terjadi.

"Dan itulah kenapa Direktur Baek yang hebat tak boleh dituduh atau diragukan dengan cara apapun." ucap pria satunya.

"Kau membuatnya terdengar seperti aku meminta bantuan." jawab Direktur Baek.

Direktur Baek lalu menuangkan minuman untuk Kepala Kang. Setelah itu dia bilang, dia seperti itu karena sangat khawatir pada Ji Won yang disandera Hyun Soo.

Direktur Baek : Aku tak bisa duduk manis tanpa melakukan apapun saat tinggal dalam kegelapan.

Moo Jin ke kantornya dan terus ke ruangan Bu Kang.

Begitu dia datang, dia langsung disengak Bu Kang. Bu Kang marah karena karena Moo Jin menyembunyikan tersangka pembunuhan dan menjadikan si tersangka sebagai narasumber.

Moo Jin : Kita punya tujuan yang sama, yaitu menangkap kaki tangan pembunuhan berantai Kota Yeonju.

Bu Kang : Do Hyun Soo menyandera istrinya hanya untuk menyelamatkan dirinya.

Moo Jin : Kepala Tim, kumohon. Ada yang lebih dari ini. Do Hyun Soo pergi ke Makmun-dong sesudah menerima telepon tadi malam.

Bu Kang berdiri. Dia memberitahu Moo Jin kalau rambut Soon Young ditemukan di bagasi Hyun Soo.

Moo Jin kaget.

Bu Kang : Kendalikan dirimu. Do Hyun Soo adalah pembunuh! Untuk apa kau tutupi?

Borgol sudah dilepas.

Hyun Soo bilang ke Ji Won kalau orang yang memanggilnya ke Makmun-dong pasti menjebaknya.

Hyun Soo : Itu pasti kaki tangan yang kita cari. Ada sebuah mobil dengan kamera dasbor di dekat bilik telepon,... dan aku berbicara dengan pemiliknya di telepon. Ponselku pasti memiliki catatan panggilan itu.

Ji Won : Kaki tangan itu tampaknya sangat teliti. Apa dia akan membuat kesalahan seperti itu?

Hyun Soo : Dia mungkin menutupi wajahnya.

Ji Won : Wanita yang menjawab telepon Yeom Sang Cheol. Bagaimana kau yakin bahwa itu adalah Jung Mi Sook?

 
Hyun Soo menarik kursi dan duduk di depan Ji Won.

Hyun Soo : Karena itulah yang dia katakan. Sepertinya tidak bohong. Namun aku tak yakin bisa meyakinkan polisi. Selain itu aku tidak memercayai polisi untuk membuktikan bahwa aku tak bersalah. Itu sebabnya aku tak boleh membiarkan diriku tertangkap. Menyelidikiku akan menjadi prioritas mereka. Sementara itu Yeom Sang Cheol akan menjual Jung Mi Sook kepada kaki tangan.

Ji Won : Dan bagaimana melarikan diri bisa menyelesaikan masalahmu?

Hyun Soo : Aku menghindari polisi adalah pesan yang aku kirim kepada Yeom Sang Cheol.

Ji Won : Pesan?

Hyun Soo : Aku bilang kepadanya bahwa aku tak lagi menghubungi polisi.

Ji Won : Kenapa kau membutuhkan dia untuk mengetahui hal itu?

Hyun Soo : Karena aku merencanakan untuk bergabung dengan dia.

Pimpinan Yeom membeli alat-alat untuk membunuh Jung Mi Sook di mini market.

Saat membayar di kasir, dia melihat berita soal Hyun Soo yang menjadi tersangka.

Pimpinan Yeom : Dia psikopat gila.


Usai membeli alat2 itu, Pimpinan Yeom kembali ke mobilnya.

Baru masuk mobil, ponselnya berdering. Sebuah nomor muncul. Ia tak mengenalnya.

Pimpinan Yeom : Siapa ini?

Ternyata Hyun Soo!

Hyun Soo : Aku tak yakin kau menyadari hal ini tapi situasiku sangat kacau.

Pimpinan Yeom : Do Hyun Soo?

Hyun Soo : Kau menjebakku?

Ji Won sudah menyadap pembicaraan mereka.

Pimpinan Yeom : Hidup semenarik itu, 'kan? Kau rela bekerja dengan polisi .meskipun kau buronan tapi kini kita hampir sama.

Hyun Soo : Bagaimana kau begitu? Bagaimana kau menjebakku?

Pimpinan Yeom : Mari kita luruskan sesuatu karena itu bukan aku. Itu adalah dia.

Hyun Soo : Aku ingin bertemu dengan dia.

Pimpinan Yeom : Aku hidup dengan dua aturan. Jangan pernah yakin dan jangan pernah menjadi perantara.

Hyun Soo : Yang kuinginkan hanyalah dia. Kau bisa mengambil semua uangku.

Pimpinan Yeom : Lalu

Hyun Soo mengajak Pimpinan Yeom bekerja sama.

Pimpinan Yeom : Kenapa aku?

Hyun Soo : Jung Mi Sook baik-baik saja, 'kan?

Pimpinan Yeom : Barang daganganku bukan urusanmu.

Hyun Soo : Tidak, Jung Mi Sook masih bersamamu. Kau belum memberikannya padanya.

Pimpinan Yeom : Apa yang membuatmu berpikir begitu?

Hyun Soo : Karena jika kau bertemu dengannya, kau sudah mati. Kau pikir dia akan membiarkanmu hidup saat dia tahu bahwa kau akan terus menerus mengancamnya untuk mendapatkan uang?

Hyun Soo tertawa.

Pimpinan Yeom : Tidak ada yang bisa dengan mudah menyerangku.

Hyun Soo : Aku berhasil. Dan kaki tangan itu bisa mengakaliku. Kau akan mengantongi uang, aku akan menangkap kaki tangan, dan Jung Mi Sook akan hidup.

Pimpinan Yeom : Aku harus memikirkannya. Dia terlalu gila untuk punya musuh >Kau punya hal lain yang bisa kautawarkan?


Ji Won menulis sesuatu di kertas. Dan memberikannya ke Hyun Soo. Ternyata Ji Won melarang Hyun Soo bernegosiasi.

Hyun Soo : Tidak ada negosiasi.

Hyun Soo memutuskan panggilannya.

Pimpinan Yeom kesal Hyun Soo mematikan panggilan begitu saja.


Ji Won bilang pada Hyun Soo, kalau percakapan berkepanjangan tidak ada gunanya bagi Hyun Soo karena Hyun Soo tak punya pilihan lain.

Ji Won : Kita dapat apa yang perlu kita ketahui.

Hyun Soo : Apa menurutmu dia akan menerima tawaranku?

Ji Won : Dia terus ingin berbicara denganmu jadi, dia ada di pihak kita sekarang.

 
Jung Mi Sook berbaring di lantai. Dia masih dikurung. Pimpinan Yeom datang membawakan makanan, tapi Jung Mi Sook tak peduli.

Pimpinan Yeom : Aku tak peduli jika kau tak makan.

 
Pimpinan Yeom lalu duduk bersender ke kandang tempat Jung Mi Sook dikurung.

Dia bingung memilih Hyun Soo apa Hee Sung.

Pimpinan Yeom lalu mengeluarkan koinnya.

Pimpinan Yeom : Sebelah sini Do Hyun Soo. Sebelah sini Baek Hee Sung.

Dia melemparkan koinnya. Saat mau melihat gambar yang keluar pada koinnya, Jung Mi Sook minta dia membunuhnya saja.

"Bisakah kau membunuhku sekarang daripada mengirimku ke si Pirang itu?"

"Si Pirang?"

Jung Mi Sook ingat bagaimana Hee Sung membunuh Do Min Seok.

Hee Sung mengambil batu dan memukul kepala Do Min Seok dari belakang.

Jung Mi Sook yang ketakutan, berusaha keras melepaskan ikatannya.

 
Setelah berhasil melepaskan ikatannya, dia pun kabur.

Sementara Hee Sung terus memukul kepala Do Min Seok.

 
Sontak Pimpinan Yeom kaget mendengar cerita Jung Mi Sook kalau Do Min Seok dibunuh oleh Hee Sung.

Lalu dia melihat gambar yang muncul di koinnya.

Hyun Soo dan Ji Won mendengarkan rekaman percakapan Hyun Soo dan Pimpinan Yeom tadi.

Hyun Soo lalu beranjak ke meja telepon. Dia menelpon resepsionis, minta dibawakan handuk.

Ji Won : Kita merekam semuanya. Aku tahu ini hanya bukti tak langsung tapi akan membantu membuktikan bahwa kau tak bersalah. Sekarang, kita harus memikirkan cara memikatnya. Untuk membuatnya memercayai kita aku harus terus menjadi sanderamu. Jika aku setuju untuk tetap sebagai sandera sampai dia selamat mengambil uangnya, dia tak akan bisa menolak.

Hyun Soo merentangkan tangannya.

Ji Won pun berdiri dan berjalan ke pelukan Hyun Soo.

Hyun Soo : Aku mencintaimu?

Ji Won tanya, kenapa nada suara Hyun Soo terdengar sedih?

Hyun Soo : Sekarang, saatnya kau kembali. Kembali ke tempat asalmu.

Ji Won melepas pelukan Hyun Soo dan menatap Hyun Soo.

Ji Won : Apa maksudmu?

Hyun Soo : Aku menyukai gagasanmu. Aku setuju kau harus terus menjadi sanderaku.

Hyun Soo lalu memborgol tangan Ji Won ke meja.

Ji Won marah, lepaskan aku! Lepaskan sekarang!

Hyun Soo : Aku membawamu ke sini bersoalan dengan keinginanmu.

Ji Won : Kau berbohong kepadaku lagi. Lagi.

Hyun Soo : Aku harus bekerja dengan keparat seperti Yeom Sang Cheol. Aku tak bisa membiarkanmu terlibat tak peduli apa yang terjadi.

Ji Won : Aku tak peduli.

Hyun Soo : Aku tahu kau akan melakukan yang terbaik untuk mengungkapkan kebenaran sebagai polisi.

Hyun Soo lalu melepas jam tangannya agar Ji Won tak bisa melacaknya.

Hyun Soo : Jadi jangan pernah berpikir untuk mengikutiku.

Hyun Soo mulai beranjak.

Ji Won : Jika kau pergi, aku tidak akan melihatmu lagi. Aku tidak akan pernah melihatmu lagi.

Hyun Soo berbalik, dan dia melihat Ji Won berkaca-kaca menatapnya.

Ji Won : Tolong jangan pergi. Jangan tinggalkan aku di sini sendirian.

Hyun Soo mendekati Ji Won. Dia lalu mencium Ji Won.

"Aku akan kembali. Kita akan bertemu lagi. Jangan pamit padaku dengan wajah sedih seperti itu."

"Jangan sampai terluka."

Ji Won akhirnya membiarkan Hyun Soo pergi.

Di koridor, Hyun Soo berpapasan dengan pelayan yang menuju kamarnya membawa handuk.

Bersambung ke part 3...

0 Comments:

Post a Comment