Moonshine Episode 1 Part 3

 All content milik KBS2
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Moonshine
Sebelumnya : Moonshine Episode 1 Part 2
Selanjutnya : Moonshine Episode 1 Part 4

-- MOONSHINE EPISODE 1 PART 3 --

Young Hoon membawa Hae Soo ke tempat perjudian.

Hae Soo terkejut. Hae Soo yang tidak suka, langsung pergi. Young Hoon mengejar Hae Sung.

Young Hoon : Dengarkan aku dulu. Kau tahu bahwa orang-orang dengan uang menyuap semua orang yang mereka bisa. Menghafal buku berulang-ulang tidak akan membiarkanmu berlalu begitu saja. Uang adalah masalahnya di sini. Kau dapat mengganti lembar jawabanmu hanya dengan 50 nyang.

Hae Soo : Tetap saja, aku tidak berpikir ini benar.

Young Hoon : Kau harus lulus ujian agar dapat bertemu seseorang dan suruh saudara perempuanmu menikah. Apakah kau tidak merasa kasihan padanya yang harus bekerja sepanjang hari? Tidak ada pembenaran untuk tindakan tanpa keyakinan.


Young masih menuliskan jawabannya.

Young : Suatu tindakan yang diragukan tidak akan menghasilkan apa-apa. Larangan tidak boleh diragukan atau ambigu. Tolong pimpin orang-orangmu dengan hukum yang ketat untuk kebaikan mereka sendiri.


Malam harinya, para menteri berkumpul di aula bersama Raja. Kasim memberikan 3 lembar gulungan kertas pada Raja.

Kepala Penasihat Negara Yeon Jo Moon, itu adalah lembar jawaban dari tiga peserta ujian teratas dalam ujian PNS.

Raja membacanya, lalu dia bilang Cho Ji Soo berada di tempat pertama.

Raja : Bukankah dia cucumu, Penasihat Negara Bagian Kiri?

Penasihat Negara Bagian Kiri Jo Hee Bo berkata, semuanya berkat kebajikan Raja.


Raja : Dua lainnya adalah cucu dari Kepala Penasihat Negara. Aku telah mendengar bahwa anak-anak dari keluarga terkemuka adalah luar biasa. Aku dapat melihat bahwa ada begitu banyak bakat dalam keluargamu.  Kepala Penasihat Negara Bagian dan Penasihat Negara Bagian Kiri. Apa kau tidak setuju denganku, Seketaris Kerajaan?

Seketaris Kerajaan Lee Shi Heum menganggukkan kepalanya.


Eunuch memberikan beberapa gulungan lainnya.

Menteri Pertahanan Han Sang Woon mengatakan, itu daftar mereka yang lulus ujian wajib militer.


Young tak nafsu makan.

Chul Gae marah-marah, bagaimana seseorang bisa selalu memenangkan tempat pertama? Untuk Saengwon dan Jinsa. Ujian nasional dan lokal. Kau memenangkan tempat pertama di semuanya. Jadi tidak apa-apa berada di posisi keempat. Apakah kau tidak setuju?

Young menahan rasa kesalnya, aku setuju denganmu. Tidak apa-apa. Makan saja.

Chul Gae nya terus ngoceh, kau tahu apa? Aku tahu itu, semua orang kecuali kau, berasal dari keluarga Yeon, Cho, dan Han, tidak peduli apa peringkat mereka. Dan kau memenangkan tempat keempat di antara mereka. Itu benar-benar menakjubkan. Apakah kau tidak berpikir begitu?

Young : Baiklah. Aku baik-baik saja, jadi kau boleh berhenti dan makan makananmu.

Chul Gae : Meskipun kau berada di tempat keempat, itu tidak berarti bahwa kau tidak dapat menjadi anggota dewan. Semua orang mengatakan bahwa yang keempat dan di bawah tidak memiliki kekuatan sama sekali. Tapi mereka yang mengatakan itu bahkan tidak dekat dengan salah satu dari mereka.

Young marah, tempat keempat! Tempat keempat! Tempat keempat! Maukah kau berhenti mengatakan tempat keempat? Aku bilang aku baik-baik saja. Aku...  aku baik-baik saja dengan itu.

Chul Gae : Yah, aku hanya kesal. Itu sebabnya aku melakukan itu. Hanya jika Klan Nam memiliki kekuatan, kau bisa berada di tempat pertama.

Young : Kau bisa menyalahkanku untuk ini. Tapi jangan salahkan ayahku dan klanku. Untuk membiarkanku belajar, keluargaku telah menjual dan kehilangan banyak tanah.

Chul Gae : Benar. Aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan. Mari kita makan.


Besoknya, para sarjana kembali berkumpul di istana untuk mendengarkan pengumuman kelulusan.

"Juara pertama, ujian pegawai negeri sipil. Cho Ji Soo. Tempat kedua, Yeon Chung Sun. Tempat ketiga, Yeon Chae Kyu."

Ji Soo, Chung Sun dan Chae Kyu maju membawa toga mereka masing-masing.

Raja memakaikan toga ke kepala mereka.

Tempat keempat Young. Young maju membawa toganya, tapi yang memakaikan toga adalah Chae Kyu.

Young tampak sedih karena berada di tempat keempat.


Setelah pengumuman, para pelayan menuangkan eosaju ke cawan para sarjana.

Akan tetapi, hanya Young yang tidak meminumnya.

Semua menatapnya heran.

Raja bertanya, kenapa Young tidak meminum eosaju.

Young : Yang Mulia, aku tidak bisa minum eosaju.

Raja : Apakah kau menolak untuk meminum eosaju yang aku berikan?

Young : Dengan segala hormat, Yang Mulia. Aku berasumsi bahwa ujian belum berakhir.


Raja mulai penasaran. Dia berdiri dan beranjak ke depan Young.

Raja : Katakan padaku mengapa kau berpikir seperti itu. Jika aku tidak menganggapnya masuk akal, kau akan dihukum karena pengkhianatan.

Young : Materi ujian kemarin adalah langkah-langkah untuk meningkatkan larangan. Namun, jika aku menyesap alkohol hari ini, itu akan bertentangan dengan kata-kataku di depan Yang Mulia. Aku berasumsi bahwa kau telah memberiku eosaju untuk diuji kesetiaanku kepada Yang Mulia.

Kepala Seketaris Kerajaan Lee menatap Young dengan mata berbinar.


Malamnya, Kepala Seketaris Kerjaan Lee menghadap Raja.

Raja marah dan membalikkan meja yang di atasnya ada lembar jawaban Ji Soo, Chung Sun dan Chae Kyu

Raja : Semuanya berasal dari Keluarga Cho dan Yeon. Mereka mencoba mencekikku.

Kepala Lee : Kami mengharapkan ini, Yang Mulia. Tapi kami telah menggali lubang kami sendiri, jadi kita harus menunggu dan melihat apa yang ada di dalamnya.


Mereka teringat setelah tadi mendengar jawaban Young yang menolak minum alkohol.

Raja : Tentu saja. Mereka yang tidak mengikuti apa yang mereka tulis bisa dibilang pembohong yang hanya menulis ide demi mendapatkan nilai tinggi.

Para sarjana langsung meminta Raja tidak memaafkannya.

Raja : Penasihat Negara Kiri, bagaimana kita harus menghukum mereka siapa yang menyapa kita dengan kebohongan? Kepala Penasihat Dewan Negara, ada saran?

Penasihat Negara Kiri dan Kepala Penasihat Negara pun terdiam.


Raja lalu menanyakan pendapat Kepala Seketaris Kerajaan.

Kepala Lee : Ini adalah pendapatku yang sederhana bahwa hanya satu pelamar yang layak memakai eosahwa.

Raja : Dia benar. Cabut penerimaan mereka yang meminum minuman keras dan mengumumkan kembali pelamar dengan skor tertinggi. Dia adalah satu-satunya yang lulus ujian ini.


Istana pun mengumumkan bahwa Young lah satu-satunya yang lulus dengan skor tertinggi.

Sontak lah Young bahagia.

Young : Aku merasa rendah hati dengan kemurahan hatimu yang tak terbatas, Yang Mulia!


Sekarang kita Seja yang lagi latihan memanah ditemani kasimnya dan para pelayan.

Kasim Kim : Aku akhirnya mendapatkan seorang pelayan, yang mengerti prioritas dan prinsipku.

Seja : Siapa yang berani menolak minuman keras?

Kasim Kim : Dia tampak waras bagiku. Dan cukup tampan.

Seja : Dia tampan?

Awalnya Kasim Kim bilang iya, tapi kemudian dia meralat ucapannya.

Kasim Kim bilang, dia terlihat seperti orang gila.

Kasim : Dia mungkin memiliki fitur tampan, tapi mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Yang Mulia.

Seja : Jadi kau mengatakan Yang Mulia membuang semua minuman keras yang tersisa disimpan di Royal Distillery Bureau.

Kasim Kim : Ya, setiap tetes. Itu semua dituangkan ke saluran pembuangan.


Seja membuang busurnya dan pergi, tapi Ratu datang.

Seja terlihat kesal Ratu datang.

Seja : Ibu, apa yang membawamu sejauh ini?

Ratu : Kudengar kau terserang flu dan berpikir itu cukup buruk untuk melewatkan salam pagi hari ini. Namun,

Ratu melihat busur Seja.

Ratu : ... kau tampak sehat seperti biasa, Yang Mulia.

Seja : Aku terluka, Ibu. Aku hanya menjauh hari ini untuk menurunkan risiko kau melihatku bersikap dingin.

Ratu : Apakah sesulit itu memahami ibumu yang ingin melihat putra kandungnya?

Seja : Kau melihatku. Bahagia sekarang?


Seja beranjak pergi.

Ratu : Tapi aku belum selesai. Seja. Sialan.

Tapi kemudian, Ratu sadar dia habis mengumpat.


Seja melemparkan dompet ke Kasim Kim.

Kasim Kim menolak, aku menerima pemotongan gaji dua bulan setelah Yang Mulia mengetahui kau meninggalkan istana. Dan itu baru sebulan yang lalu. Kau tidak kasihan padaku yang sedang menabung untuk membeli rumah di ibukota?

Seja : Dan menurutmu siapa yang akan membantumu membelinya?


Di rumah, Ro Seo membaca surat utang kakaknya ke Sang Mok.

Ro Seo sewot, kau berutang kepada seseorang 100 nyang? Aku mendengar bahwa 50 nyang bisa membuatku lulus ujian negara. Aku tidak pantas hidup, Ro Seo-ya. Uang sebanyak itu cukup untuk membeli rumah yang sedang kita sewa ini. Bahkan deposito pun tidak dapat menutupi hutangmu.

Hae Soo : Aku akan melakukan apa yang aku bisa untuk menghasilkan uang.

Ro Seo : Bagaimana? Bunganya saja 20 nyang per bulan. Jika kau tidak melakukan pembayaran, dia akan melepas jarimu satu per satu. Hari-hari ujianmu sudah berakhir karena kau tidak akan punya waktu lagi.

Hae Soo : Aku tidak ingin berpartisipasi, tapi dia terus bilang aku punya bakat untuk itu.

Ro Seo membaca nama si rentenir di surat itu.

Ro Seo : Siapa Gye Ssang Mok?

Hae Soo : Kau akan menemukannya di rumah judi.


Ro Seo mengambil tudungnya dan pergi.

Hae Soo : Ke mana kau pergi?

Ro Seo : Jika kau tidak dapat membayar dengan hidupmu, kau setidaknya harus meminta belas kasihannya!

Bersambung ke part 4...

0 Comments:

Post a Comment