100% Senorita Eps 1 Part 3

All Content From CTS/SEETV
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : 100% Senorita
Sebelumnya : 100% Senorita Eps 1 Part 2
Selanjutnya : 100% Senorita Eps 1 Part 4



Pak Hong marah karena dinding rumahnya hancur karena ulah kedua teman Wei Xiang.

Pak Hong bilang, untuk memperbaiki dindingnya yang rusak, mereka harus membayar setengah. Dia akan membayar 150 ribu. Wei Xiang dan yang lain harus membayar masing-masing 30 ribu..

Pak Hong : Jangan berpikir bisa pergi sebelum membayar ganti rugi! Kalian juga harus menyewa rumah sekarang!

Pa Zi protes, dia bilang itu sewa paksa.

Pak Hong menunjuk mereka semua.

Pak Hong : Sewa 15 ribu per bulan. Artinya, masing-masing 3 ribu yuan.

Tetap saja Pa Zi protes. Pak Hong bilang, masih ada biaya deposit. 2 bulan totalnya 30 ribu yuan.

Pa Zi mau protes lagi tapi mulutnya langsung ditutup Ma Ji.

Ma Ji : Pria sialan. Kita sudah kehabisan banyak darah disini. Jika kau bicara lagi, kita bisa mati!


Ba Bi pun bingung harus gimana, padahal mereka datang buat melihat-lihat rumah tapi malah kejebak di tempat itu sama orang asing seperti keluarga.

Mendengar itu, Ma Ji menyalahkan Ba Bi. Dia bilang ini semua terjadi karena Ba Bi. Dia juga bilang tenaga Ba Bi kayak dinosaurus.

Ba Bi marah, bersikaplah baik! Namaku Barbie.

Ma Ji : Apa dinosaurus barbie? Aku Ma Ji!


Akhirnya Wei Xiang menengahi mereka. Dia bilang mereka cuma punya dua pilihan sekarang. Terus bertengkar dan terjebak bersama selamanya atau kompak dan mencari uang bersama.

Wei Xiang : Semakin cepat kita membayar ganti rugi, semakin cepat pula kita pergi.

Wei Xiang menyuruh mereka memilih. Mereka sepakat memilih yang kedua.

Pak Hong memberi mereka pekerjaan. Besok seseorang membutuhkan 5 pelayan untuk sebuah acara. Dibayar 300 yuan.

Mereka pun sepakat mengambil pekerjaan itu.


Hari-hari Wei Xiang cs dimulai. Mereka datang dengan mobil van ke lokasi acara sebagai pelayan.

Disaat yang lain sibuk, Xiao Chan malah sibuk ngeliatin mobil mewah berpita merah yang parkir di sebelah van mereka.

Ba Bi mendekati Xiao Chan.

Ba Bi : Apa yang kau impikan? Apa kau bermimpi dirimu sendiri duduk di dalam mobil ini? Kau tidak punya takdir untuk ini.

Xiao Chan : Aku membayangkan diriku sebagai bunga mawar merah di dalam mobil ini. Aku hadiah yang jatuh dari langit.

Ma Ji mendekati Xiao Chan.

Ma Ji : Xiao Chan, kau benar-benar tidak beruntung. Bahkan Tuhan pun tidak menginginkanmu.

Ma Ji pergi. Ba Bi tertawa. Xiao Chan marah dan mengejar Ma Ji.

Wei Xiang memarahi mereka dan meminta mereka menjaga sikap.


Fei Yang masih kesal, padahal hari itu hari ulang tahunnya dan semua orang sudah menunggu. Dia duduk di balkon dengan wajah muram.

Sha Sha datang dan berusaha membujuk Fei Yang. Tapi tetap saja Fei Yang tak mau mendengar dan masuk ke dalam.

Pengasuhnya juga berusaha membujuknya.

"Masih ada aku?"

Fei Yang memeluk pengasuhnya. Dia menangis.


Peter mengkode Sha Sha sambil melirik sesuatu yang ditutupi kain merah.

Sha Sha mengerti dan beranjak mendekati Fei Yang.

Sha Sha : Jika bukan karena Paman Zhuang yang terbang sepanjang waktu, menciptakan kerajaan seperti itu, apa yang akan dia gunakan untuk melayani putri kecil sepertimu? Bahkan perjamuan satu juta dolar tidak bisa membeli senyummu. Dari apa yang kulihat, Paman Zhuang kasihan sekali.

Pengasuh Fei Yang pun marah, Sha Sha, kau bicara apa?

Fei Yang marah, apa aku tipe orang yang suka mengamuk untuk hal-hal kecil! Jika ayah tidak pergi ke Jepang hari ini, aku bisa meninggalkan semua ini! Dua puluh tahun, bukankah itu menunjukkan kedewasaan? Bukankah seharusnya itu hari yang special? Tapi kenapa orang yang sedarah denganku tidak memenuhi keinginanku?

Fei Yang nangis. Peter menyalakan ponselnya. Dia diam-diam merekam Fei Yang.


Fei Yang menarik kain merah. Ternyata yang ada dibalik kain adalah lukisan dirinya bersama kedua orang tuanya.

Fei Yang : Ibuku meninggal saat aku masih kecil. Tapi lukisan seperti ini bagiku, adalah harapan dan inspirasi. Aku pikir ayah merasakan hal yang sama. Jadi di hari yang istimewa seperti ini, harusnya bukan hanya aku yang menerima hadiah. Aku harus memberikan hadiah ini pada ayah, berterima kasih pada mereka karena memberiku kehidupan.

Peter yang terus merekam, membeku menatap Fei Yang. Pengasuhnya dan juga Sha Sha menangis mendengarnya.


CEO Zhuang yang sedang dalam perjalanan, melihat rekaman video Fei Yang yang dikirim Peter.

CEO Zhuang pun merasa Fei Yang benar dan tak mau ketinggalan lagi kali ini. CEO Zhuang memutuskan untuk hadir di perayaan ultah Fei Yang.

Bersambung ke part 4...

0 Comments:

Post a Comment