Skip to main content

Big Mouth Eps 3 Part 3

 All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 3 Part 2
Selanjutnya : Big Mouth Eps 3 Part 4

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho sudah menunggu di kapel. Tahanan pertama yang datang adalah No Park.

No Park : Aku punya anak tunggal, seorang putri. Suatu hari dia menghilang tanpa jejak. Aku yakin dia tak kabur. Tapi tak ada yang dendam kepadaku.

Chang Ho : Sudah melaporkan bahwa putrimu hilang?

No Park : Tentu saja. Tapi sepertinya polisi menyerah setelah sekitar satu tahun berlalu. Aku tak bisa tidur sedikit pun dan mencari ke seluruh penjuru dunia untuk menemukannya, dan menyebabkan kecelakaan mobil. Keadaan menjadi rumit dan mereka menyebutnya tabrak lari. Itu sebabnya aku di sini. Kumohon. Temukan putriku.

Chang Ho memberikan buku kecil pada No Park.

Chang Ho : Tuliskan informasi tentang putrimu.



Foto MBC
Foto MBC

Tahanan kedua, Kwang Yeon.

Kwang Yeon : Maukah kau mengabulkan keinginan orang yang akan dihukum mati sepertiku?

Chang Ho : Selama bukan untuk menghindari eksekusi.

Kwang Yeon : Kalau begitu maukah kau menyelamatkan ibuku?

Foto MBC

Kwang Yeon nangis, dia mengidap leukemia dan menjalani transplantasi sumsum tulang. Tapi penyakitnya kambuh dan dia butuh transplantasi lagi. Aku tak peduli jika aku mati, jadi tolong selamatkan ibuku.

Foto MBC

Chang Ho memberikan Kwang Yeon buku kecil.

Chang Ho : Tuliskan rumah sakit tempat ibumu dirawat dan informasi tentang dirinya.

Kwang Yeon menulisnya.

Omo, ibu Kwang Yeon bernama Han Mal Sook. Dia dirawat di RS. Gucheon.

Foto MBC
Foto MBC

Mi Ho menanyai rekan2 dokter di RS Gucheon satu per satu soal makalah Jae Young.

"Semua makalah Profesor Seo Jaeyoung sudah diterbitkan."

"Aku mengerjakan semua makalah yang ditulis Profesor Seo, jadi, aku tahu."

"Apa tak mungkin dia menulisnya sendiri tanpa memberi tahu siapa pun?" tanya Mi Ho.

"Dia tak mampu melakukannya. Dia bahkan tak bisa melakukan penelitian."

"Aku tahu ini terdengar seperti menjelek-jelekkan orang yang sudah tiada, tapi Profesor Seo terkenal suka mencuri makalah dokter residen."


Mi Ho lalu berbicara dengan ayahnya di taman RS.

Mi Ho : Kurasa para dokter residen berbohong. Para perawat bilang dia punya rasa tanggung jawab yang kuat.

Pak Go : Ayah bertemu beberapa pasien yang sudah dipulangkan, dan mereka sangat berterima kasih kepada Profesor Seo. Mereka bilang dia terampil dan baik.

Mi Ho : Kurasa dia bukan orang yang meniru makalah orang lain. Karena para dokter berpegang pada cerita yang sama, makalah itu pasti memiliki informasi yang penting.

Foto MBC

Hee Joo datang, Go Mi Ho-ssi, Direktur ingin bertemu denganmu.

Mi Ho : Direktur?

Mi Ho pamit pada ayahnya, sampai nanti.

Foto MBC

Keluarga pasien, yang dilihat Mi Ho tempo hari, yang dibujuk petugas RS untuk melakukan larangan resusitasi, menatap Mi Ho.

Foto MBC
Foto MBC

Di ruangannya, Joo Hee tengah membaca artikel tentang hematologi maligna. Vaksinasi penerima transplantasi sel punca.

Lalu Mi Ho datang dan dia langsung menutup artikel itu.

Joo Hee : Suamimu, Park Chang Ho bukan? Big Mouse.

Mendengar itu, Mi Ho kaget.

Joo Hee : Aku tak akan bertele-tele. Aku ingin kau meninggalkan rumah sakit ini secara sukarela.

Mi Ho : Kau pernah dengar asas praduga tak bersalah? Tolong jangan perlakukan dia seperti penjahat sebelum putusan diberikan. Bahkan setelah putusan diberikan, sesuai hukum tenaga kerja, aku berhak mengundurkan diri atau tidak.

Joo Hee mengalah, kembalilah bekerja.

Foto MBC
Foto MBC

Mi Ho : Profesor Seo Jae Young  dibunuh karena makalahnya. Kau tahu itu? Wali Kota Choi Do Ha menyewa suamiku untuk kasus ini. Kasus ini adalah penyebab suamiku dijebak menjadi Big Mouse.

Joo Hee : Apa maksudmu?

Mi Ho : Aku ingin tahu keberadaan makalah itu dan isinya.

Joo Hee : Kau hanya buang-buang waktu. Tak pernah ada makalah seperti itu.

Mi Ho : Bu Direktur.

Joo Hee : Kau tahu seberapa besar kerugian rumah sakit akibat kasusnya? Akhirnya kami pulih. Kenapa kau ingin membahasnya lagi? Karena kasus itu, para korban... Bagaimana jika rumah sakit tak bisa beroperasi normal dan pasien meninggal? Siapa yang akan menenangkan mereka? Bagiku, tak ada yang lebih penting daripada pasien. Tolong pergi sekarang.

Mi Ho beranjak pergi.

Foto MBC
Foto MBC

Mi Ho disamperin salah satu keluarga pasien yang dibujuk buat larangan resusitasi.

Dia meminta Mi Ho menolong suaminya. Dia mengaku tak bisa mempercayai siapa pun di RS Gucheon dan suaminya juga tak bisa pindah RS lain.

"Mereka tak bisa apa-apa..."

Foto MBC
Foto MBC

Tiba2, Min Young datang dan wanita itu langsung pergi.

Min Young : Bersiaplah untuk berkeliling.

Mi Ho : Dia wali pasien Kamar 701, 'kan?

Min Young : Dia pasti bicara omong kosong lagi. Sepertinya dia berkhayal. Hindari dia sebisa mungkin.

Min Young mengajak Mi Ho pergi.

Bersambung ke part 4...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...