Big Mouth Eps 4 Part 3

 All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 4 Part 2
Selanjutnya : Big Mouth Eps 4 Part 4

Walikota Choi tengah mencuci tangannya. Tak lama kemudian, Ji Hoon masuk dan mencuci tangannya juga.

Walikota Choi berterima kasih untuk kedatangan Ji Hoon.

Ji Hoon : Apa sekarang kau bertindak sesuka hatimu? Sudah kubilang jangan melewati batas. Maju dalam politik?

Ji Hoon menatap kesal Walikota Choi.

Ji Hoon : Tanpa berkonsultasi denganku?



Walikota Choi : Bukankah sudah kubilang aku tak akan menjabat lagi?

Ji Hoon : Kapan kau memutuskan semuanya sendiri? Kau pikir kau hanya perlu terlihat baik di depan tetua? Kau hanyalah makanan anjing tanpa kami. Kau tahu itu.

Walikota Choi : Jaga ucapanmu. Jika kau pikir aku makanan anjing, bukankah kau membuat kesalahan?

Ji Hoon berteriak kesal dan membanting bokongnya ke meja wastafel.

Ji Hoon : Ini masalahnya. Selama ini aku yakin bahwa aku pemilikmu. Benar, bukan? Aku memberi jaksa tanpa latar belakang pekerjaan di distrik pusat. Aku membuat organisasi dan memanfaatkan media untuk menjadikannya wali kota. Aku merancang profilmu dengan uang dan energiku. Tapi setelah sedikit berkembang, kau bersikap sombong.

Ji Hoon lalu berdiri dan menarik2 dasi Walikota Choi.

Ji Hoon : Kau ingin memotong tali kekangmu dan bersikap seperti serigala penyendiri?

Walikota Choi menghempaskan tangan Ji Hoon dari dasinya.

Walikota Choi : Bagaimana dengan semua hal yang kau dapatkan selama aku menjadi wali kota?

Ji Hoon : Semua yang kudapatkan?

Walikota Choi : Izin bisnis taman industri, mengubah tujuan penggunaan tanah, informasi penawaran kontrak pemerintah. Kau tahu jumlah uang yang kau ambil dengan memanfaatkan posisiku sebagai wali kota? Aku berhenti dari pekerjaanku sebagai wali kota karena aku muak. Karena tindakanmu membuatku muak.

Ji Hoon : Begitu rupanya. Jadi, kau sudah bertekad untuk mati, ya?

Walikota Choi : Jika kita tiba di sini dengan perahu yang sama, kau harus terus mendayung. Kita semua akan mati jika tak mencapai daratan. Kau pemilikku? Kau hanya pendayung. Kau akan menuruti perintahku dan mendayung.


Ji Hoon marah. Dia mau memukul Walikota Choi tapi tangannya keburu dipelintir Walikota Choi.

Walikota Choi menekan kepalanya ke meja wastafel.

Walikota Choi : Jangan melewati batas. Bersikap sopanlah.

Seung Tae masuk dan langsung misahin mereka.

Walikota Choi : Aku akan mengingat bantuanmu hari ini.

Walikota Choi pergi.



Seung Tae :  Kau tak dihajar Wali Kota Choi, bukan?

Ji Hoon menatap kepergian Walikota Choi dengan tatapan angkuh.

Ji Hoon : Tegakkan kepalamu selagi kau bisa. Semua akan segera berakhir.

Seung Tae : Situasi tak akan sesuai keinginanmu. Para tetua tak akan tinggal diam.

Ji Hoon : Seung Tae-ya, apa tetua akan membiarkan pengkhianat?

Seung Tae : Pengkhianat? Apa Wali Kota Choi mengkhianatinya?

Ji Hoon mencuci tangannya.

Ji Hoon : Jika rahasia ini terbongkar, tamatlah riwayat politik bedebah itu. Hidupnya akan berakhir.

Ji Hoon tersenyum licik.

Mi Ho di kereta, dia sibuk dengan ponselnya.


Lalu dia melihat seorang pria bermasker tengah membaca koran tak jauh di depannya. Dia pun sadar pria itu mengikutinya.

Mi Ho turun dari kereta dan terus berjalan. Pria itu mengikuti Mi Ho.

Mi Ho nampak tenang. Pria itu masih mengikutinya.

Mi Ho lalu menoleh sedikit ke belakang dan melihat pria itu. Dia pun berhenti berjalan dan diam2 mengarahkan kamera ponselnya ke pria itu. Setelah itu, dia kembali berjalan sambil mengirimkan pesan pada ayahnya.

Mi Ho : Ayah, aku diikuti. Kali ini aku yakin. Ayo tangkap dia. Jika kita menangkapnya, semua akan terungkap.


Pak Go dan Soon Tae langsung bergerak.


Mi Ho masuk ke sebuah pos kecil. Dia bersembunyi di sana. Dia mengintip keluar dan melihat pria itu tengah menatap ke arahnya.

Mi Ho melihat foto yang dia ambil tadi. Lalu dia mengirimkannya pada ayahnya.


Pak Go dan Soon Tae tiba. Mereka langsung sembunyi melihat pria yang mengikuti Mi Ho itu.

Pak Go melihat foto yang dikirimkan Mi Ho.

Pak Go : Itu dia. Benar, bukan?

Soon Tae : Aku tak tahu.


Pak Go mengeluarkan senjata setrumnya. Lalu perlahan2 dia mendekat.

Soon Tae mendesis, sial!

Lalu dia mengikuti Pak Go.

Pak Go mengarahkan ponselnya ke pria itu. Pria itu menoleh, menatap ponsel Pak Go. Saat itulah, Pak Go menyetrumnya.

Pria itu langsung jatuh. Pak Go memborgolnya.

Mi Ho mendekat. Masker pria itu terlepas.

Mi Ho kaget, apa? Bukankah kau sekretaris Wali Kota Choi?

Pak Go : Apa?

Mi Ho : Benar, bukan?


Di ruang kerjanya, Walikota Choi lagi melihat foto2 kebersamaan Ji Hoon dan Jaksa Choi.

Dia kesal. Tapi tetap tenang.


Ponselnya kemudian berbunyi.

Mi Ho : Aku Go Mi Ho. Jika kau tak datang dan memberi penjelasan, dia akan dibawa ke kantor polisi.

Walikota Choi : Aku harus ke mana? Baiklah.

Walikota Choi langsung bergerak. Tapi sebelum pergi, dia melihat catatan nama2 klien narkoboy dari buku yang dikasih Jaksa Choi padanya.


Walikota Choi ke kantor Soon Tae. Sebelumnya Walikota Choi menyuruh seketarisnya mengawasi seseorang. Ralat ya gaes, ternyata seketarisnya itu bukan supirnya. Dan orang itu adalah Mi Ho.

Walikota Choi melihat tangan seketarisnya diborgol.

Walikota Choi : Ini penahanan ilegal. Buka borgolnya.

Mi Ho : Sedangkan membuntuti seseorang tidak?

Walikota Choi : Kalau begitu, aku akan menelepon polisi.

Tapi dihentikan Soon Tae.

Soon Tae : Ini hanya akan memperumit keadaan. Lepaskan borgolnya.

Pak Go melepaskan borgolnya.

Mi Ho : Kau menyuruhnya mengikutiku?

Walikota Choi : Mengatakan bahwa kau menyimpan makalah Profesor Seo di tempat umum adalah perilaku berbahaya. Aku memintanya mengawasimu kalau-kalau terjadi hal buruk kepadamu.

Mi Ho : Kau ingin aku percaya itu?

Walikota Choi : Maksudmu, aku menyuruhnya membuntutimu dengan niat buruk?

Mi Ho : Memangnya tidak?

Walikota Choi memberikan secarik kertas pada Mi Ho.

Walikota Choi : Berikan ini kepada suamimu.

Mi Ho : Apa ini?

Walikota Choi : Ini sesuatu yang diminta Pak Park. Kau bisa menanyakan detailnya kepadanya.


Besoknya, Mi Ho dan Soon Tae menemui Chang Ho.

Begitu Chang Ho datang, Mi Ho langsung memeluk Chang Ho.

Soon Tae pasang wajah terharu melihat pasangan itu.

Chang Ho melihat Soon Tae. Dia mengkode Soon Tae agar keluar. Lah Soon Tae nya kagak ngeh.

Chang Ho : Keluar.

Soon Tae : Apa? Baiklah.

Soon Tae keluar.


Mi Ho melepas pelukannya. Dia ingin melihat wajah suaminya.

Mi Ho : Kau baik-baik saja?

Chang Ho : Aku baik-baik saja. Jangan cemaskan aku.

Mi Ho pun menyerahkan kertas itu pada Chang Ho.

Mi Ho : Wali Kota Choi memintaku memberikan ini kepadamu.

Chang Ho langsung membaca isi di dalamnya. Isinya, nama2 klien narkoboy.

Chang Ho : Lee Sang Bong, Go Hak Ki, Nam Yi Soo, Jung Mi Kyung, Kim Eun Sae. Para pencandu yang berjasa karena menyelamatkanku dari kematian.


Chang Ho lalu meminjam ponsel Mi Ho. Dia menghubungi Walikota Choi.

Chang Ho : Ini aku, Park Chang Ho. Kau yakin dengan daftar ini?

Walikota Choi : Aku mendapatkannya dari kejaksaan.

Chang Ho : Kenapa kau berubah pikiran?

Walikota Choi : Jika kau benar-benar Big Mouse, kau tak akan meminta bantuanku.

Chang Ho : Terima kasih. Aku tak akan melupakan kebaikan ini.


Selesai menelpon, Chang Ho memeluk Mi Ho.

Chang Ho : Sekarang semua akan baik-baik saja, Mi Ho-ya.

Mi Ho : Ada apa?

Chang Ho melepas pelukannya dan menatap Mi Ho.

Chang Ho : Akan kujelaskan semuanya setelah menyelesaikan urusan mendesak.

Mi Ho : Namun, bisakah kita memercayai Wali Kota Choi?

Chang Ho : Jika terjadi sesuatu, temui dia. Hanya dia yang akan memihak kita.


Tapi nama itu adalah nama2 palsu. Ji Hoon bilang pada Jaksa Choi alasan dia membuat daftar palsu itu karena dia ingin tahu bagaimana Walikota Choi akan menggunakan catatan itu.

Ji Hoon : Aku lumayan bersemangat. Aku merasa nama-nama itu akan keluar dari mulut Park Chang Ho.

Jaksa Choi : Mustahil. Wali Kota Choi tak akan diuntungkan dengan membantu Park Chang Ho.

Ji Hoon : Tebak siapa yang mempekerjakan Park Chang Ho sebagai pengacara. Choi Do Ha. Park Chang Ho menelepon Wali Kota Choi dari penjara.

Jaksa Choi : Bagaimana jika Park Chang  Ho menyebutkan nama-nama dari daftar palsu itu?

Ji Hoon : Maka, sambil menyelam minum air. Park Chang Ho dan Choi Do Ha akan...

Ji Hoon membuat gerakan horizontal di dekat lehernya.

Ji Hoon tertawa keras. Setelah itu, dia menyuruh Jaksa Choi bergabung dengan klub nya. NR Forum.

Jaksa Choi merendakh, aku tak setara denganmu.

Ji Hoon : Selama perombakan kabinet berikutnya, Sekretaris Urusan Sipil akan dipromosikan menjadi Menteri Kehakiman. Kau tahu hubunganku dengannya. Jika dia menjadi Menteri Kehakiman, aku bisa menjadikanmu Kepala Jaksa. Dengan kualifikasimu dan dukunganku, kenapa kau tak bisa bergabung dengan klub kami?

Jaksa Choi : Hatiku penuh rasa syukur dan rahmat hanya dengan mendengarnya.


Chae Bong lagi bicara sama Ji Hoon di telepon.

Chae Bong : Kau yakin? Terima kasih, Pak Gong. Tentu saja. Sampai jumpa di akhir pekan.

Pengacara Lee : Apa Wali Kota Choi menyerahkan daftar pengguna narkoba?

Chae Bong : Menurutmu kenapa Park Chang Ho terlihat sangat bangga?

Dokter Han : Wali Kota Choi, dasar berengsek. Teganya dia melakukan itu kepada kita.

Chae Bong : Dia mampu melakukan yang lebih dari itu.


Di dapur, para tahanan lagi bergosip soal kematian tahanan 5263 dan 1002.

Salah satu tahanan membahas rumor kalau Big Mouse menggunakan sihir aneh. Big Mouse mengendalikan jiwa mereka dan memaksa mereka makan, menelan, dan meminum sianida itu.

Sontak lah kepalanya langsung digeplak ama sayur oleh Chun Sik.

Tahanan yang lain mengajak Chun Sik bertaruh.

Chun Sik : Taruhan apa?

Mereka mulai bertaruh, dibantu dengan para sipir. Tahanan bertaruh memakai kartu transportasi mereka. Para sipir membantu tahanan mengirim dan mengantarkan kartu2 itu.


Sipir Gan membawa kartu2 itu ke Kepala Sipir Park.

Kepala Sipir Park : Kartu transportasi?

Sipir Gan : Ya, Pak. Mereka bilang 500 kartu dengan batas satu juta won datang. Dua ratus kartu tambahan akan datang.

Kepala Pelayan Park : Kali ini cukup besar. Ada acara apa?


2718, 8324 dan 4302 penasaran siapa yang akan menang antara Big Mouse dan Chae Bong cs.

8324 : Akan sulit menyingkirkan VIP dalam sebulan.

2718 : Astaga. Kau tak lihat Big Mouse membunuh tiga orang dalam beberapa hari? Aku bertaruh dua kartu untuk Big Mouse.

8324 : Aku bertaruh tiga kartu untuk VIP. Mereka VIP, dapat perlakuan khusus. Hanya tersisa sepuluh hari dalam sebulan. Itu tak akan mudah.

4302 : Aku hanya bertaruh satu kartu. Big Mouse akan menyingkirkan tahanan VIP.


Chae Bong cs datang dan mendengar kata2 4302.

Chae Bong : Siapa yang akan menyingkirkan siapa?

Sontak lah mereka langsung pura2 sibuk membersihkan gym.

Chae Bong : Siapa penanggung jawabnya?


Si penanggung jawab adalah Jerry. Dia menerima kartu2 dari para tahanan.

Banyak tahanan mendukung Chae Bong cs.

Lalu para sipir datang dan menghajar Jerry.

Tak lama, Chae Bong cs juga datang dan menyuruh para sipir untuk terus memukuli Jerry.


Chang Ho lagi bekerja di kebun. Para sipir dan Chae Bong cs datang membawa Jerry ke hadapan Chang Ho.

Chang Ho kaget melihat wajah Jerry terluka. Lalu dia melihat kartu2 transportasi itu.

Jerry : Mianhae, Hyung. Aku mencoba menjalankan bisnis dengan namamu.

Chae Bong : Mereka bilang kau akan menyingkirkan kami dalam sebulan.

Chang Ho : Lalu? Siapa yang unggul?

Jerry : Dengan skor saat ini, enam lawan empat, VIP...

Pengacara Lee : Semua orang di sini tahu bahwa kau penipu.

Chang Ho menyuruh Jerry berdiri.

Chang Ho : Sampaikan ini kepada semua orang yang memilih Big Mouse. Mereka akan menang besar.

Chae Bong : Pria yang lucu.


Lalu Kepala Sipir Park datang dan menyuruh yang lain keluar.

Semua keluar, kecuali Chae Bong cs, Sipir Gan, Chang Ho dan Jerry.

Chae Bong : Bukankah besok kau akan menemui Pak Gong? Kau menggali kuburanmu sendiri. Begitu tersebar kabar bahwa kau palsu, pengikutmu akan membalasmu.

Chang ho : Kau pasti yakin aku tak mengetahui daftar klien narkoba itu.

Chae Bong : Haruskah kita bertaruh juga? Aku bertaruh 100 juta kau tak tahu.

Chang Ho : Kau bercanda? Aku bertaruh 300 juta aku tahu.

Chae Bong : Setuju. Kita harus mewujudkannya.

Chae Bong lalu menyuruh Jerry memberitahu semua orang di penjara.

Chang Ho menyuruh Kepala Sipir menjadi bandarnya.

Kepala Sipir : Bayarannya 300 juta. Tentu saja dengan komisi 10 persen.

Chae Bong ngedumel, astaga.

Bersambung ke part 4...

0 Comments:

Post a Comment