Skip to main content

Big Mouth Eps 6 Part 4

 All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 6 Part 3
Selanjutnya : Big Mouth Eps 7 Part 1

Di rumahnya, Hye Jin tengah memasak. Dia memukul2 dagingnya. Tapi kemudian, dia memukul dagingnya dengan emosi. Setelah capek, Hye Jin pun menaruh pemukul dagingnya.

Dia ingat saat tadi menguping pembicaraan Mi Ho dan Joo Hee.


Mi Ho : Dia meneleponku tepat sebelum meninggal. Dia bilang makalah Profesor Seo ada di dalam kalung salib.

Joo Hee : Lalu kenapa kau mencurigaiku? Aku yakin bukan hanya aku yang memakai kalung salib.


Ternyata, yang ada di dalam bilik toilet adalah Hye Jin.

Hye Jin langsung menatap kalungnya.


Hye Jin juga ingat saat Jae Young menolongnya.

Malam itu hujan deras. Hye Jin berlari ke tengah jalan dan hampir tertabrak mobil Jae Young. Jae Young turun dari mobil dan mendekati Hye Jin.

Jae Young : Hye Jin-ah, apa yang terjadi?

Hye Jin memohon, agar Jae Young menolongnya.

Tak lama, mereka mendengar suara Dokter Han memanggil Hye Jin.

Jae Young bergegas membawa Hye Jin.


Dokter Han mencari Hye Jin, sambil membawa tongkat golf.

Dia lalu berteriak2 seperti orgil karena tidak menemukan Hye Jin.


Jae Young membawa Hye Jin ke hotel di pinggir laut.

Dia mengobati luka2 Hye Jin.


Jae Young dan Hye Jin lalu berpelukan di tepi pantai.

Malamnya, mereka berdua ada di kamar. Jae Young memberikan Hye Jin kalung itu.

Flashback end...


Hye Jin nangis.

Dia terus menggenggam kalungnya.


Trio VIP sudah bersiap. Mereka ada di bangsal istimewa.

Dokter Han melamun, memikirkan ancaman Chang Ho.

Chae Bong : Jika kita akan bebas, akan lebih bagus jika mereka menyelidiki tanpa menahan kita.

Pengacara Lee : Ada rumor tentang perlakuan khusus, jadi, lebih baik tak menarik perhatian.

Mereka menatap Dokter Han.

Chae Bong : Dokter Han. Mengalami kelumpuhan tidur belakangan ini? Kenapa kau terlihat sangat takut?

Dokter Han : Tidak, aku hanya agak lelah.

Pengacara Lee : Jangan mengkhawatirkan Big Mouse. Polsek akan melindungi kita 24 jam sehari.

Dokter Han : Peter meninggal di Kantor Kejaksaan yang penuh dengan penyidik.

Chae Bong : Pak Gong bilang dia akan mempekerjakan pengawal pribadi yang ada di Pasukan Khusus. Jangan khawatir.


Kepala Sipir Park datang bersama Sipir Gan.

Kepala Sipir Park : Selamat.

Chae Bong : Kenapa suaramu terdengar seperti kecewa, karena sumber uangmu hilang?

Kepala Sipir Park : Izinkan aku menemui kalian di luar. Aku akan mentraktir hidangan lengkap.

Chae Bong : Kita lihat saja bagaimana tindakanmu dengan Big Mouse. Masa jabatanmu sudah berakhir. Apa selanjutnya?

Kepala Sipir Park : Aku tak bisa menemukan apa pun dengan penawaran yang baik.

Chae Bong : Tempat ini punya telur emas, bukan?

Kepala Sipir Park : Rasanya menyebalkan karena telur itu jarang datang.

Chae Bong : Jika kudengar Big Mouse sudah mati, akan kubawakan angsanya. Angsa yang menghasilkan banyak telur emas.

Kepala Sipir Park : Di sini, aku pemimpinnya. Aku Big Mouse, dan Park Chang Ho hanyalah tikus.

Chae Bong tertawa.

Mereka lalu pergi.

Dokter Han masih cemas.


Diluar, mereka bertemu Chang Ho.

Chang Ho : Aku mulai bersemangat. Setelan itu membuat kalian tampak berbeda. Tak akan ada yang tahu kalian tahanan.

Chae Bong : Hei, Park Chang Ho. Kuperingatkan kau. Jangan membuat masalah.

Chang Ho : Langit di sini sama dengan langit di luar sana. Tak ada yang berubah jika kalian tak mengaku di persidangan.

Chae Bong : Kau tak puas dengan Han Jae Ho? Kudengar dr. Han setuju untuk mengaku. Dia hanya mengemudi, dan hanya kami berdua yang membunuh.

Chang Ho langsung menatap Dokter Han.

Dokter Han : Hei. Apa maksudmu? Kapan aku bilang begitu?

Anggota Geng Rantai tiba2 kembali memihak ke Trio VIP.

Chang Ho : Ketua Yang.

Ketua Yang : Bukankah sudah kubilang? Aku tak pernah mengkhianati kelompokku. Mengerti?

Chae Bong : Mereka yang tak punya akar berpikir bahwa uang adalah segalanya. Tapi gangster sungguhan berbeda. Hubungan kita tak bisa berakhir dengan mudah.

Pengacara Lee : Jae Ho. Kau tak akan bisa datang ke persidangan. Dia di sel isolasi sampai sidang berakhir.

Dokter Han marah, aku dapat jaminan sakit. Apa hak Kepala Sipir untuk menghentikan itu?

Sipir Gan lalu membawa Dokter Han.

Dokter Han : Tidak. Dia berusaha memecah belah kita. Ini keliru! Aku harus pulang! Lepaskan aku! Lepaskan! Aku harus pulang!

Chae Bong ingin Ketua Yang membunuh Chang Ho.

Chae Bong : Tolong aku, agar aku tak perlu melihat tikus itu lagi. Kau bisa melakukannya?

Ketua Yang : Haruskah? Baiklah.

Kepala Sipir Park : Aku sudah menyalakan mobilnya. Ayo. Ayo.

Mereka pergi.


Chang Ho terdiam menatap kepergian mereka.

Tak lama, dia tertawa.

Chang Ho : Kalian semua tertipu, dasar bodoh.

Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...