My Happy Ending Episode 4 Part 2

 All Content From : TV Chosun
Sinopsis Lengkap : My Happy Ending
Sebelumnya : My Happy Ending Episode 4 Part 1
Selanjutnya : My Happy Ending Episode 5 Part 1


Kamera menyorot meja tempat foto2 keluarga Jae Won dipajang. Di depan foto, ada dua surat tulisan tangan A Rin, untuk ayah dan ibunya. Dalam suratnya, A Rin berterima kasih pada ayah ibunya karena sudah membesarkannya.Soon Young tengah menyuapi A Rin. Setelah itu, dia tanya, bagaimana rasa nasi goreng buatannya. A Rin bilang rasanya lumayan.

Soon Young : "Lumayan"? Itu saja?

Soon Young pun berpura2 sakit hati mendengarnya. A Rin menghibur Soon Young. Dia bilang, setidaknya rasa nasi goreng buatan Soon Young lebih baik dari rasa nasi goreng bikinan Jae Won. Soon Young tertawa dan memegang pipi A Rin.

Soon Young : Kau menggemaskan. Hanya itu yang ayah butuhkan.

A Rin : Jangan beri tahu ibu soal itu.

Soon Young : Baiklah.


Jae Won datang, ibu sudah mendengarnya.

Jae Won lantas bergabung dengan mereka.

Jae Won : Jadi, nasi goreng ibu tidak enak, begitu? Ibu harus membiarkan ayah selalu memasak.

Soon Young : Astaga. Ibu kesal.

Jae Won tertawa mendengarnya.

A Rin menatap sang ibu.

A Rin : Maafkan aku, Ibu.

Jae Won : Kenapa kau minta maaf? Lebih spesifik.

A Rin memainkan dua telunjuknya seraya minta maaf karena dia tidak bisa berbohong.

Soon Young pun menghadapkan wajah A Rin kepadanya.

Soon Young : Tidak. Tidak bisa berbohong adalah hal yang bagus.

Soon Young lantas memanggil A Rin.

Soon Young : A Rin-ah, ayah selalu membuat makanan lezat untukmu dan bermain denganmu. Kau lebih menyukai ayah daripada ibu, bukan?

Jae Won : Kurasa tidak. Kau lebih menyukai ibu, bukan?

Soon Young : Kurasa tidak. Beri tahu kami. Mana yang lebih kau suka? Ibu atau ayah?

Jae Won : Ibu, bukan?

Soon Young : Ayah.

A Rin geleng2 kepala menatap keduanya.

A Rin : Kalian terlalu kekanak-kanakan untuk diajak bermain.

Soon Young memegangi dadanya dan pura2 sakit.

Soon Young : Aduh, sakit.

Jae Won lalu bilang pada A Rin kalau dia akan pergi bekerja. Jae Won pun mencium A Rin, lalu pamit pada Soon Young dan beranjak ke pintu. Soon Young pun menyuruh A Rin makan dan pergi menyusul Jae Won ke depan.


Soon Young : Jae Won-ah, kau pulang lebih awal hari ini?

Jae Won : Ya.

Soon Young : Biarkan aku memelukmu.

Jae Won pun terpaksa membiarkan Soon Young memeluknya.


Tiba2, para kru TV muncul. Ternyata, mereka sedang syuting Fantastic Family, yang proposalnya dibaca Jae Won kemarin. Produser memuji keluarga Jae Won. Dia bilang, keluarga Jae Won bagus di acara ragam.

Produser : Episode ini akan diterima dengan baik.

Jae Won : Aku senang mendengarnya.


Produser : Jadi, aku penasaran apa kita bisa merekam Pak Heo dan A Rin bermain bersama lagi.

Mendengar itu, Jae Won bingung harus bagaimana. Produser bilang, jika mereka punya banyak rekaman, mereka bisa menayangkannya selama dua pekan. Soon Young setuju. Dia bilang dia tak keberatan melakukan itu. Soon Young pun pergi ke ruang makan bersama para kru.


Seketaris Kim mendekati Jae Won.

Seketariss Kim : Bu Seo, anda harus pergi sekarang untuk rapat dengan para pembeli.

Jae Won : Baiklah. Aku bisa pergi sendiri. Tetaplah di sini dan awasi mereka. Jaga A Rin juga.


Jae Won keluar. Di dekat mobil, supir sudah menunggu. Tapi supirnya baru.

Supir : Aku Park Yong Jin, sopir baru anda.

Jae Won pun masuk ke mobil.


Te O ke ruang keamanan gedung tempat tinggal Seung Kyu. Keamanan bilang polisi sudah mengambil kamera pengawas pada hari Seung Kyu jatuh. Te O tanya lagi, apa mereka punya salinan rekaman. Keamanan bilang. Te O tanya lagi, apa polisi bilang akan mengembalikan rekaman itu. Keamanan bilang tidak.

Keamanan : Mereka bergegas masuk dan minta. Aku tidak bisa minta itu kembali.


Di sebuah gudang atau rusun (pokoknya gitu lah ya guys), Tae Joo menunggu seseorang. Tak lama, Detektif Lee yang ditunggunya datang.

Tae Joo : Tolong datang tepat waktu, ya? Kau membawa yang kuminta?

Detektif Lee : Banyak yang mengawasi kita. Kau sungguh akan melakukan ini?

Tae Joo : Itu sebabnya aku di sini, bukan di kantor polisi. Aku tidak ingin menempatkanmu dalam posisi canggung.

Detektif Lee mendengus kesal, sial.

Dia lalu mengambil sesuatu di kantongnya dan memberikannya ke Tae Joo. Tapi pas Tae Joo mau ambil, dia menjauhkan memory card itu dari Tae Joo. Tae Joo menatap Detektif Lee.

Detektif Lee : Kubilang ini akan menjadi kali terakhir.

Tae Joo : Ini pasti akan menjadi kali terakhir.

Detektif Lee : Astaga. Aku hanya menerima sedikit uang. Itu bukan masalah besar. Sampai kapan aku akan membiarkanmu mempermainkanku? Sejujurnya, kau bahkan bukan detektif lagi. Jual saja asuransi. Kenapa kau menggali di mana-mana? Setelah dipecat karena melakukan ini, kau masih....

Tae Joo : Kau banyak bicara sekarang.

Detektif Lee : Pokoknya, aku tidak bisa melakukannya kali ini.

Detektif Lee pun menyimpan lagi memory card itu ke dalam sakunya.

Detektif Lee : Aku punya semua catatan ancamanmu sejauh ini. Jika aku ingin mempermasalahkannya.


Tae Joo pun memukuli Detektif Lee, berkali2.

Tae Joo : Kau sampah. Tutup mulutmu.

Tanpa dia sadari, seseorang memotret mereka dari lantai atas.

Tae Joo lantas mengambil memory card dari saku Detektif Lee.

Tae Joo : Akan kukembalikan setelah beberapa hari. Jadi, tunggulah.


Tae Joo lantas menghubungi Jae Won.

Jae Won sendiri masih di perjalanan.

Jae Won : Bagaimana perkembangannya?

Tae Joo : Ini tidak mudah. Aku mencari di panti lain, tapi tidak ada pasien bernama Heo Chi Young. Kurasa aku harus mencari rumah perawatan atau fasilitas serupa.

Jae Won : Tolong terus selidiki itu.

Tae Joo : Baiklah.


Tae Joo pun meminta tolong Detektif Lee lagi. Dia meminta Detektif Lee menemukan Chi Young dalam sepekan. Lalu dia memasukkan foto Chi Young ke dalam saku Detektif Lee.

Tae Joo : Informasi pribadinya ada di belakang foto. Kau harus mencari ke rumah perawatan. Serta kau harus mengurangi bicara. Jika kau terus bicara seperti itu, dipecat bukan hal terakhir yang akan kau alami. Aku akan membunuhmu.


Hari sudah malam. Jae Won melamun di depan jendelanya.

Lalu terdengar suara dia dan Soon Young.

Soon Young : Kau pulang lebih awal hari ini?

Jae Won : Ya.

Jae Won menoleh ke belakangnya, menatap adegan mereka pagi tadi di televisi.

Soon Young : Biarkan aku memelukmu.

Jae Won terpaksa membiarkan Soon Young memeluknya.


Jae Won pun mematikan televisi dan kembali melamun.

Kamera menyorot bayangan Jae Won di jendela. Hujan deras turun.


Besoknya, karyawan Jae Won kewalahan menerima telepon permintaan pesanan. Seorang karyawan bertanya, bisakah mereka terus menerima pesanan. Dia juga tanya dimana manajer produksi mereka. Pegawai yang di depannya bilang manajer produksi mereka pergi menemui Jae Won.


Jae Won tengah memeriksa laporan dari manajer produksi.

Manajer produksi : Semua produk di acara ini terjual habis. Kami berencana mengerahkan tenaga kerja tambahan untuk memaksimalkan produksi mulai besok.

Jae Won : Tolong catat inventaris produk yang akan ditampilkan di acara pekan depan.

Manajer produksi : Ya, Bu Seo.


Manajer produksi keluar. Tinggal lah Jae Won bersama Seketaris Kim.

Seketaris Kim : Karena episodenya diterima dengan baik, kita mendapat tawaran wawancara dan acara.

Jae Won : Aku harus melakukannya selama itu mempromosikan produk kita.

Seketaris Kim : Mereka ingin anda tampil dengan Profesor Heo.

Jae Won : Baiklah.

Seketaris Kim mau mau beranjak, tapi Jae Won memanggilnya.

Jae Won : Sung Hee-ya.

Seketaris Kim menoleh, ya?

Jae Won : Kau bisa istirahat jika lelah.

Seketaris Kim : Aku baik-baik saja.


Seketaris Kim keluar. Di mejanya, Seketaris Kim menatap foto-foto dirinya bersama Seung Kyu dengan wajah sedih. Tak lama kemudian, Te O datang.

Seketaris Kim : Kau tahu perkembangan penyelidikannya? Menurutmu polisi bisa menangkap pelakunya?

Te O : Menurutmu ada pelakunya? Kau tahu sesuatu?

Seketaris Kim : Tidak, tapi... Aku tahu dia tidak akan melakukannya sendiri. Tapi... Ada satu hal yang menggangguku.


Kita diperlihatkan flashback saat ponsel Seung Kyu berbunyi ketika dia dan Seketaris Kim lagi menonton film di apartemennya. Seung Kyu pun keluar dan menjawab teleponnya dengan marah2.

Seung Kyu : Sampai kapan kau akan terus begini? Aku sudah melakukan lebih dari cukup! Tidak, tunggu.

Seketaris Kim keluar dan menguping.

Seung Kyu : Ini tidak benar. Tidak. Ini gila.

Flashback end...


Seketaris Kim : Aku belum pernah melihatnya semarah itu.

Te O : Kapan itu? Kau ingat tanggalnya?"


Jae Won tengah melihat rekaman A Rin dan Soon Young bermain hari itu. Kemudian, dia memeriksa rekaman lain pada hari yang sama. Tapi dia melihat A Rin bermain sendirian, tidak bersama Soon Young. Jae Won pun bingung. Tiba-tiba, Tae Joo menelponnya.

Tae Joo : Aku menemukan Heo Chi Young. Aku sudah mengirimkan alamatnya.


Jae Won pun langsung lari keluar.

Te O melihatnya.


Jae Won menuju mobilnya tapi dia tak bisa menemukan kunci mobilnya.

Te O kemudian datang.

Te O : Kau mau pergi? Aku akan mengantarmu. Ayo naik mobilku.

Te O beranjak duluan ke mobilnya. Jae Won diam saja menatap Te O.

Te O : Bukankah ini mendesak?

Jae Won tak punya pilihan lain selain pergi dengan Te O.


Mereka ke Rumah Perawatan Sungsanwol.

Sebelum turun, Jae Won membolehkan Te O pergi. Dia melarang Te O menunggunya.

Jae Won pun turun dan masuk ke dalam.

Te O memutuskan menunggu Jae Won.


Jae Won menemui direktur rumah perawatan. Dia bilang dia datang untuk menemui Chi Young. Direktur pun berkata, harusnya Jae Won datang lebih awal.

Direktur : Saat dia di sini, dia sangat kesulitan dengan penyakitnya, tapi rasa sakit ditinggalkan oleh keluarganya lebih melukainya.


Jae Won langsung lemas. Dia beranjak keluar dan bertemu Te O.

Te O : Masuklah. Aku tidak akan menanyakan apa pun.


Di perjalanan, mereka diam saja. Te O menatap Jae Won yang tampak murung. Hari sudah malam. Jae Won akhirnya membuka suara. Dia melarang Te O memberitahu Seketaris Kim soal perbuatan Seung Kyu kepadanya.

Jae Won : Mengetahui seseorang yang kau cintai memiliki sisi lain. Membayangkannya saja sudah mengerikan.

Te O : Tidak apa-apa jika kau tidak tahu? Meski dia tidak seperti itu?

Jae Won : Sedekat apa pun kau dengan seseorang, kau tidak bisa sepenuhnya mengenalnya. Bahkan pasangan menikah yang berbagi ranjang menyimpan rahasia satu sama lain. Jika tahu tidak akan mengubah apa pun, lebih baik tidak tahu.

Te O : Kau mencoba mengubah sesuatu? Jika kenyataan sulit bagimu, bebaskan dirimu. Aku akan membantumu.

Jae Won terdiam mendengarnya.


Begitu sampai di rumah, Jae Won langsung berbaring.

Tapi, dia tidak tidur sama sekali sampai pagi.


Paginya, Jae Won ke dapur. Penampilannya sudah rapi.

Jae Won mengambil segelas air dan meminum obatnya.


Setelah itu, dia berolahraga di gym.


Sekarang, Jae Won sedang rapat bersama Direktur Park dan Seketaris Kim.

Direktur Park : Penjualan meningkat lebih dari 250 persen. Kita punya lebih banyak lalu lintas di toko luring serta toko daring kita.

Jae Won : Kalau begitu... Rencana perluasan pabrik yang kita batalkan tahun lalu... Bagaimana jika kita mencobanya lagi? Aku sudah mendapat banyak tawaran investasi.

Direktur Park : Baiklah. Aku akan menyelidikinya.


Adegan beralih ke A Rin yang lagi bermain pasir bersama teman2 TK nya.

Salah seorang teman A Rin melihat ibu A Rin datang. Dia memberitahu A Rin. Tapi A Rin tak percaya. A Rin bilang ibunya sangat sibuk.Teman A Rin bilang itu memang ibunya A Rin dan pernah melihat ibu A Rin di TV. A Rin kekeuh bilang bukan. Teman A Rin menyuruh A Rin melihat dulu.

A Rin melihat. Dia tak percaya, heol.

A Rin pun lari mendekati Jae Won.

Jae Won : Kau bermain di pasir?


Sekarang, Jae Won tengah menuruti tangga rumahnya sambil menghubungi seseorang. Lalu dia mendekati A Rin yang mau pergi bersama pembantu mereka.

Jae Won : A Rin-ah, kakek hampir sampai.

A Rin : Aku akan memancing dengan Kakek. Aku akan menangkap ikan besar untuk Ibu.

Jae Won : Ibu akan menantikannya. Bersenang-senanglah.

Jae Won lalu meminta pembantunya menjaga A Rin baik2.

A Rin pun pergi.


Jae Won turun dari mobilnya sambil membawa pot bunga. Dia beranjak ke pintu rumah yang disewa Yoon Jin. Yoon Jin terkejut Jae Won yang datang. Jae Won menerobos masuk dan meletakkan pot bunga di atas meja. Yoon Jin pun tanya bagaimana Jae Won tahu tempat tinggalnya. Jae Won bilang dia menghubungi Young Ik untuk mentraktir makan malam. Young Ik menyarankan agar mengajak Yoon Jin juga dan memberikan alamat Yoon Jin.

Yoon Jin : Tunggu di sini. Aku akan bicara dengan ayahku.

Jae Won : Untuk apa? Untuk memberitahunya kita tidak berteman lagi? Dia akan kecewa. Kau paling benci itu. Mengecewakan ayahmu.

Yoon Jin terkejut mendengar kata-kata Jae Won.


Sekarang, Jae Won duduk di sebuah restoran mewah bersama Yoon Jin dan Nyonya Kwon. Nyonya Kwon bilang, sudah lama dia tidak melihat Jae Won. Jae Won minta maaf. Dia bilang dia harusnya lebih sering datang berkunjung.

Nyonya Kwon : Tidak apa-apa. Aku tahu betapa sibuknya kau.

Jae Won : Di mana Pak Kwon?

Nyonya Kwon : Dia bilang ada di dekat sini.


Tak lama, Young Ik datang.

Young Ik : Apa aku membuatmu menunggu? Seo Daepyo.

Young Ik menyuruh mereka duduk.


Jae Won lantas memberitahu Young Ik bahwa Yoon Jin bisa menjadi profesor tetap.

Jae Won : Dekan Choi bilang anda bisa mengharapkan Yoon Jin menjadi profesor tetap.

Yoon Jin terbelalak menatap Jae Won.

Young Ik : Dekan Choi? Maksudnya dekannya Yoon Jin? Itu pasti bukan kesepakatan yang mudah.

Jae Won : Yoon Jin menjadi profesor madya selama bertahun-tahun.

Nyonya Kwon : Astaga. Itu berita bagus.

Young Ik : Bukankah kau terlalu banyak membantu? Apa dia bahkan pantas mendapatkan itu?

Nyonya Kwon : Ayolah, Sayang.


Jae Won : Anda melakukan hal yang sama untukku. Saat aku SMP, anda memercayaiku, mendukungku, dan berinvestasi kepadaku. Alasanku sama.

Young Ik : Alasanmu sama? Apa dia tahu sesuatu tentangmu?

Jae Won : Apa?

Young Ik tertawa dan bilang dia hanya bercanda.

Young Ik : Saat itu, aku suka tatapan matamu.

Young Ik lalu bertanya bukankah mereka harus membuka sampanye.

Jae Won : Aku sudah memesan sebotol. Sebentar.


Jae Won menghubungi seseorang.

Jae Won : Di mana kau? Baik, cepatlah.

Young Ik tanya, ada yang bergabung dengan mereka.


Jae Won ingat saat dia melihat video rekaman A Rin dan Soon Young bermain. Lalu dia ingat saat mengurus A Rin, pita di salah satu dress nya A Rin hilang. Sementara di video rekaman, pita A Rin ada dua.


Jae Won lantas menemui Dokter Jo.

Dokter Jo : Menurutmu video itu dipalsukan?

Jae Won : Lihatlah ini untukku.

Jae Won memberikan catatan medis Chi Young.

Dokter Jo : Jika seburuk ini, dia akan membutuhkan respirator.


Lalu Jae Won ingat kata2 Soon Young saat dia tanya kapan terakhir kali Soon Young bicara dengan Chi Young.

Soon Young : Entahlah. Aku bahkan tidak ingat. Karena orang tua kami bercerai saat usiaku 13 tahun, selama 30 tahun... Aku tidak bicara dengannya selama 30 tahun.

Lalu dia ingat kata2 direktur rumah perawatan bahwa Chi Young sudah meninggal setahun lalu dan Soon Young datang mengatur pemakaman.

Flashback end....


Soon Young datang membawa sampanye. Yoon Jin terbelalak melihat Soon Young. Begitu pun Soon Young yang terdiam menatap Yoon Jin. Jae Won tersenyum dan memanggil Soon Young. Soon Young yang kaget, mencoba tersenyum dan bergabung dengan mereka.


Jae Won : Aku mengundangnya. Ini kesempatan bagus. Kita harus merayakannya bersama.

Jae Won lalu tanya apa Young Ik keberatan.

Young Ik bilang tidak.


Young Ik : Profesor Heo, bukankah kau pergi ke yayasanku baru-baru ini?

Soon Young : Yayasan anda? Tidak. Anda tidak salah?

Young Ik : Benarkah? Aneh sekali. Pria yang kulihat mungkin saja kembaranmu.

Jae Won menatap Soon Young.

Jae Won : Kau yakin bukan kau?

Soon Young : Kenapa kau juga bilang begitu?

Soon Young lalu mengalihkan pembicaraan dengan menyapa Nyonya Kwon.

Nyonya Kwon memuji Soon Young yang makin tampan.

Yoon Jin terus menatap Soon Young dengan tatapan tegang.


Soon Young lalu menyapa Yoon Jin.

Soon Young : Lama tidak bertemu, Yoon Jin.

Yoon Jin : Ya. Bagaimana kabarmu?


Jae Won memberitahu Soon Young kalau Yoon Jin akan segera dipromosikan menjadi profesor tetap.

Jae Won : Kau harus memberinya selamat.

Soon Young : Itukah alasanmu menyuruhku membeli sampanye? Selamat, Yoon Jin-ah.

Yoon Jin : Terima kasih.


Mereka kemudian bersulang dan minum.

Nyonya Kwon lalu berkata kalau dia mengharapkan Yoon Jin bertemu pria seperti Soon Young.

Jae Won : Jangan khawatir. Dia mengencani Profesor Heo.

Tentu saja semua kaget, terutama Yoon Jin.

Jae Won lalu meralat ucapannya. Dia bilang maksudnya pria yang mirip Soon Young.

Jae Won : Ada seseorang yang dikencani Yoon Jin.

Yoon Jin kesal mendengarnya.


Jae Won menatap Yoon Jin, apa aku mengacau? Kau belum memberi tahu mereka?

Yoon Jin kesal menatap Jae Won.


Young Ik dan Nyonya Kwon menatap Yoon Jin.

Yoon Jin pun terpaksa bilang kalau itu teman kencan yang tak serius.

Young Ik : Begitu rupanya. Kau harus memperkenalkannya kepada kami.


Sekarang, Yoon Jin beranjak meninggalkan restoran dan melihat Jae Won dan Soon Young lagi fotbar sama pelayan. Yoon Jin yang kesal, beranjak pergi.


Yoon Jin balik ke rumahnya. Begitu sampai di rumah, dia membanting pot dari Jae Won ke lantai.


Soon Young dihubungi seseorang. Jae Won yang tahu itu siapa, tanya itu telepon dari siapa. Soon Young bilang dari temannya yang namanya Sang Won.

Soon Young : Dia terus menelepon untuk mengajakku minum. Aku harus keluar sebentar.

Jae Won : Selarut ini?

Soon Young : Ya. Kurasa dia sangat mabuk. Aku tidak akan lama. Dia terus menelepon.


Soon Young beranjak. Jae Won berdiri sambil bertanya siapa yang dihubungi Sang Won.

Jae Won : Heo Soon Young? Heo Chi Young? Atau keduanya?

Soon Young terdiam menatap Jae Won.

Jae Won menatap Soon Young dengan tatapan kecewa.

Jae Won : Ini saatnya mengakhirinya. Dengan Kwon Yoon Jin.

Soon Young diam menatap Jae Won.

Bersambung...

Next episode : 

-Jae Won meracuni Soon Young
-Jae Won mulai membahas hak asuh anak dengan pengacaranya

0 Comments:

Post a Comment