My Happy Ending Episode 4 Part 1

 All Content From : TV Chosun
Sinopsis Lengkap : My Happy Ending
Sebelumnya : My Happy Ending Episode 3 Part 2
Selanjutnya : My Happy Ending Episode 4 Part 2


Sepasang kekasih tengah melakukan hubungan badan.

Mereka adalah Soon Young tanpa kacamata dan Yoon Jin.

Soon Young tanpa kacamata kemudian beranjak dari kasur, sedangkan Yoon Jin melanjutkan tidurnya. Soon Young tanpa kacamata mendekati ponselnya yang merekam kegiatan mereka tadi dan menyudahi rekaman.


Jae Won tengah menatap layar ponselnya yang sudah terhubung dengan kamera pengawas yang dia pasang sebelumnya di ruang tengah rumahnya. Tapi, tak ada A Rin dan Soon Young. Jae Won lantas menaruh ponselnya di meja dan meraih telepon kantornya. Tapi kemudian, dia mendengar suara A Rin dan Soon Young. Jae Won pun kembali menatap ponselnya dan melihat A Rin dan Soon Young tengah bermain.


Tiba2, seseorang mengetuk pintu ruangannya.

Ternyata Seketaris Kim. Sedangkan Jae Won masih melihat A Rin dan Soon Young bermain.

Seketaris Kim : Bu Seo...

Soon Young masuk. Begitu Soon Young, Seketaris Kim langsung pergi.

Soon Young : Yeobo.

Sontak lah Jae Won terkejut melihat Soon Young. Melihat reaksi Jae Won, Soon Young tanya apa yang terjadi. Jae Won pun menatap layar ponselnya, melihat A Rin yang lagi main sama Soon Young, lalu dia melihat Soon Young yang berdiri tegak di depannya sekarang.


Jae Won yang khawatir, langsung berlari keluar tanpa mengatakan apapun pada Soon Young. Soon Young bingung dan langsung mengejar Jae Won. Orang2 di kantor juga bingung Jae Won tiba2 lari. Jae Won ke mobilnya. Soon Young bilang biar dia yang menyetir.

Soon Young : Ini terlalu berbahaya. Masuk ke mobil.


Di perjalanan, Jae Won menghubungi pembantunya.

Dia menyuruh pembantu memeriksa A Rin sekarang.

Soon Young tanya apa yang terjadi.

Jae Won menyuruh Soon Young bergegas.


Begitu mobil berhenti di depan rumah, Jae Won langsung turun dari mobil dan lari ke dalam. Pembantu bilang, A Rin lagi tidur. Jae Won pun langsung ke kamar A Rin dan melihat A Rin tidur. Jae Won menutup lagi pintu kamar A Rin. Setelah itu, dia jatuh terduduk di depan pintu kamar A Rin.


Soon Young lagi sama pembantu di ruang makan. Jae Won datang. Dia memperhatikan kamera pengawas dulu sebelum menghampiri mereka.

Pembantu : Aku datang begitu kau menelepon. Sudah sekitar 20 menit.

Jae Won : Kau melihat orang lain?

Pembantu : Saat aku pulang, A Rin sendirian di rumah. Sepertinya dia tertidur di sofa di ruang tamu saat bermain.

Soon Young : Aku tahu ini hari liburmu. Terima kasih sudah datang.

Pembantu pun pergi.


Soon Young minta penjelasan apa yang terjadi.

Jae Won marah, kenapa kau meninggalkannya sendirian?

Soon Young sewot, apa? Kau mengirimiku pesan. Katamu kau memanggil pembantu dan menyuruhku segera datang ke tempat kerjamu, bukan?

Jae Won heran. Melihat reaksi Jae Won, Soon Young juga terkejut.

Soon Young : Apa? Bukan kau? Apa yang terjadi?

Jae Won :Sebaiknya aku menemukannya sebelum terlambat.

Soon Young : Menemukan apa?


Jae Won : Kakakmu yang menghilang.

Soon Young : Heo Chi Young?

Jae Won : Kau bicara dengannya baru-baru ini?

Soon Young : Apa yang terjadi? Kenapa kau menyebutkan namanya?

Jae Won : Kapan kali terakhir kau bicara dengannya?

Soon Young : Entahlah. Aku bahkan tidak ingat.

Jae Won : Kenapa kau tidak pernah mencarinya?

Soon Young : Setelah orang tuaku bercerai saat usiaku 13 tahun, selama 30 tahun... Kami tidak pernah berhubungan selama 30 tahun. Dia seperti orang asing bagiku.

Jae Won : Tetap saja, dia keluargamu.


Soon Young : Keluarga? Dia bukan keluargaku. Bagiku, kau dan A Rin satu-satunya keluargaku.

Jae Won menatap kesal Soon Young, jangan pernah melupakan perkataanmu barusan.

Jae Won kemudian pergi.


Yoon Jin di kafe, tengah melukis. Omo, dia melukis A Rin.

Seorang pelayan lewat dan melihat lukisan Yoon Jin.

"Astaga. Kau sangat pandai menggambar." pujinya. Lalu dia tanya, itu lukisan siapa.

Yoon Jin bilang itu lukisan putrinya.


Tae Joo menghubungi Jae Won. Jae Won sendiri masih nyetir.

Tae Joo : Aku meminta transaksi perbankan dan riwayat panggilan Heo Chi Young. Aku sudah mengirimimu alamat terakhirnya. Kau akan ke sana sendiri?

Jae Won : Terima kasih atas kerja kerasmu.

Jae Won pun langsung menuju alamat yang diberikan Tae Joo.


Pak Yoo bersama Te O di ruangannya. Te O tanya, apa Pak Yoo menemukan sesuatu.

Pak Yoo : Ya, aku mendapatkan kontak dan riwayat panggilan terbaru serta menemukan nomor yang paling banyak dihubungi.

Te O : Siapa itu?

Pak Yoo : Itu tidak tersimpan.

Te O : Nomor tidak tersimpan adalah nomor yang paling sering ditelepon?

Pak Yoo : Sangat sering belakangan ini.

Te O : Untuk mencari tahu siapa dia, haruskah aku meminta pemeriksaan nomor?

Pak Yoo : Itu tidak perlu. Aku sudah menemukannya. Simpan nomornya dan periksa profil di aplikasi pesan untuk foto dan namanya. Mudah sekali.

Te O terkejut melihat fotonya, foto Soon Young.

Pak Yoo :  Aku tahu siapa yang kau pikirkan. Suami Bu Kim, Profesor Heo Soon Young. Tapi nama yang terdaftar di profil adalah Heo Chi Young.


Te O lalu ingat saat dia menjawab panggilan Soon Young di ponsel Seung Kyu.

Ternyata Te O lagi menyelidiki catatan panggilan Seung Kyu.

Lalu dia ingat saat Jae Won mengaku bahwa pria yang dia pacari bukan suami Jae Won, tapi kembaran suami Jae Won, Heo Chi Young.


Jae Won tiba di alamat yang diberikan Tae Joo. Dia langsung masuk karena pintu gerbang tidak dikunci. Tapi, tak ada siapapun di sana. Lalu Jae Won melihat keranjang yang penuh surat2. Dia mengambil salah satunya. Itu tagihan air dan pembuangan bulan Juni 2016.


Tiba2, terdengar suara wanita diluar yang bilang tak ada siapapun yang tinggal di sana.

Jae Won keluar dan menghampiri pemilik suara yang adalah seorang ajumma.

Jae Won : Kau tahu Heo Chi Young yang dahulu tinggal di sini?

Ajumma : Maksudmu pemuda yang dahulu tinggal di sini?

Jae Won menunjukkan foto pernikahannya.

Jae Won : Beginilah penampilannya.

Ajumma : Ya, itu dia. Apa dia suamimu? Kudengar dia belum menikah.

Jae Won : Kau tahu ke mana dia pergi?

Jae Won : Dia sudah lama tidak ada. Ada yang bilang dia pergi ke rumah sakit besar karena sakit. Periksa Klinik Seorin di persimpangan pusat kota. Dia sering ke sana.

Jae Won : Baiklah. Terima kasih.


Saat mau masuk ke mobil, Jae Won dihubungi A Rin.

A Rin nangis, ibu sakit.

Jae Won : Di mana yang sakit? Di mana ayah?


Dokter Jo menjadi narasumber di sebuah acara. Mereka membahas tentang depresi yang disebut juga flu mental.

Dokter Jo : Itu benar. Tapi banyak orang tidak menyadari gangguan bipolar.

Dokter Jo diminta menjelaskan tentang bipolar.

Soon Young menonton acara itu dari televisi.

Dokter Jo : Itu biasa dikenal sebagai manik depresif. Itu gangguan suasana hati yang mengulangi pasang surut emosi. Dalam kasus terburuk, pasien mengalami beberapa perubahan suasana hati dalam sehari. Sebagai contoh peningkatan emosi, ada delusi, perilaku kompulsif, dan berkurangnya keinginan untuk tidur. Terkadang, pasien mengalami gangguan makan atau pembelian kompulsif. Ada sembilan contoh depresi terkenal. Insomnia atau hipersomnia, penurunan konsentrasi, dan keraguan.


Jae Won pulang. Soon Young mematikan TV dan mendekati Jae Won.

Jae Won mencari A Rin. Soon Young bilang dia sudah membawa A Rin ke RS.

Soon Young : Dia baik-baik saja. Tidak ada masalah. Tapi A Rin menyadari bahwa kita berbeda dari biasanya. Dia terus mencarimu. Kurasa dia gelisah. Dia baru tidur setelah merengek. Jangan bangunkan dia.

Soon Young pun beranjak dari ruang tengah.


Jae Won berbaring disamping A Rin. A Rin bangun.

Jae Won : A Rin-ah, kau sudah bangun?

A Rin : Ya.

Jae Won lantas minta maaf pada A Rin karena sibuk bekerja belakangan ini.

A Rin : Ibu suka bekerja? Ayah bilang Ibu bahagia karena bisa bekerja. Jika Ibu bahagia, aku juga bahagia.

Jae Won : Terima kasih atas pengertiannya, A Rin.


A Rin : Tapi di hari ulang tahunku, jangan bekerja. Ayo bersenang-senang bersama. Ibu, Ayah, dan Kakek. Kita semua harus pergi bersama. Janji?

Jae Won mengiyakan permintaan A Rin dengan mata berkaca.

A Rin senang.


Seketaris Kim mendatangi lokasi jatuhnya Seung Kyu yang masih dipasangi garis polisi.

Dia syok. Dengan tangan gemetar, dia meraih ponselnya dan menghubungi Jae Won.


Te O tengah mencoret beberapa nama yang ada di daftar.

Tiba2, ponselnya berbunyi. Telepon dari Jae Won.


Mereka bicara di sebuah atap.

Jae Won : Nona Kim memberitahuku soal kecelakaan Baek Seung Kyu. Dan kau membawanya ke rumah sakit. Apa itu hari itu? Hari saat aku hampir mengalami kecelakaan. Kenapa kau tidak memberitahuku?

Te O : Aku harus memeriksa.

Jae Won : Memeriksa apa? Katakan. Semua yang kau sembunyikan dariku. Apa itu?

Te O : Jika kuberi tahu, apa selanjutnya? Apa yang bisa kau lakukan? Kau hampir terbunuh dua kali, dan tetap tidak bisa melakukan apa pun.

Jae Won : Apa kecelakaan Baek Seung Kyu ada hubungannya dengan apa yang terjadi kepadaku?


Te O : Ayo ke kantor polisi bersama. Akan kukatakan semuanya di sana.

Jae Won : Tidak.

Te O : Kenapa tidak? Kau tidak bisa memercayai siapa pun, dan kau hidup dalam kegelisahan, tapi kenapa kau berusaha menutupinya? Untuk apa? Apa yang kau lindungi dengan melakukan ini?

Jae Won diam saja dan mulai gelisah.


Te O kesal, daepyonim!

Jae Won : Aku berusaha melindungi semuanya. Keluargaku, karierku. Aku tidak bisa merelakan apa pun.

Te O : Kumohon. Lindungi dirimu dahulu.

Jae Won : Mari kita hentikan.


Te O : Seung Kyu adalah penguntitmu. Orang yang menerobos masuk ke perusahaan tempo hari. Orang pertama yang dia hubungi usai meninggalkan perusahaan adalah Heo Chi Young.

Jae Won terkejut mendengar itu.


Sekarang, Jae Won berjalan menyusuri trotoar. Orang2 yang papasan dengannya, mengenalinya.

Jae Won pun langsung lari, menghindari orang-orang yang mengenalnya dan masuk ke sebuah kafe.


Jae Won menatap keluar jendela dengan wajah kalut.  Dia lalu memikirkan pertanyaannya ke Soon Young soal Chi Young. Bersamaan dengan itu, samar-samar diperlihatkan si penguntit yang berlari ke parkiran malam itu setelah menyerang Jae Won. Jae Won juga memikirkan kata2 Te O tadi bahwa Seung Kyu lah penguntitnya dan orang pertama yang dia hubungi setelah meninggalkan perusahaan adalah Chi Young. Samar-samar diperlihatkan lagi saat mobil Chi Young menghadang mobil Jae Won dan saat Chi Young menerima telepon dari seseorang.

Jae Won kemudian ingat saat dia menanyakan alasan Soon Young tak pernah mencari Chi Young. Soon Young bilang dia dan Chi Young tak pernah berhubungan lagi selama 30 tahun.

Soon Young : Dia seperti orang asing bagiku.


Jae Won pun menggigiti kukunya dan bertanya2 kenapa Seung Kyu melakukan itu padanya.

Tiba2, suara pelayan mengejutkannya. Pelayan bilang es kopi Jae Won sudah siap.


Jae Won pun bergegas mengambil es kopinya di meja counter. Tapi tiba-tiba, suara mesin bor di malam itu, saat si penguntit mengebor lobang kunci pintu ruangannya, terngiang di telinganya. Jae Won pun menjatuhkan gelas es kopinya. Kejadian teror yang dia alami berputar lagi di benaknya. Saat si penguntit memecahkan kaca pintu ruangannya, saat dia dicekik oleh si penguntit sampai jatuh ke Sungai Han. Jae Won memukul2 kedua telinganya dan ingat saat melihat A Rin dan Soon Young bermain lewat kamera pengawas yang udah terhubung ke ponselnya, saat rem nya blong. Jae Won terus memukul-mukul telinganya. Dia baru berhenti memukul telinganya saat teringat seseorang yang berusaha bunuh diri dengan membuat beberapa sayatan di pergelangan tangan menggunakan cutter.


Jae Won menatap ke pecahan gelas di lantai. Bersamaan dengan seseorang mengembalikan cutter pada orang lain di toilet. Jae Won pun mengambil pecahan gelas. Dia menggenggam pecahan gelas, hingga darah mengalir deras dari tangannya. Pekerja kafe panik melihat darah Jae Won dan bergegas mengambil kotak P3K.


Ingatan Jae Won melayang ke masa lalu. Saat itu, dia baru keluar dari ruang psikiater. Pak Seo yang menunggu diluar, langsung berdiri begitu Jae Won keluar. Pak Seo tersenyum pada Jae Won. Jae Won membalas senyum Pak Seo. Namun senyum Jae Won hilang saat melihat temannya yang bernama Lee Ji Young kebetulan lewat. Ji Young melihat Jae Won keluar dari ruangan psikiater. Jae Won terdiam. Ji Young bergegas lari. Kamera lalu menyorot label nama di seragam Jae Won. Nama Jae Won di sana tertulis, "Seo Yoon Jin".


Di dalam toilet sekolah, Jae Won menyayat pergelangannya beberapa kali dengan cutter. Tapi kemudian dia mendengar seseorang membicarakannya diluar. Ternyata Ji Young yang ngomongin Jae Won dengan temannya.

"Hei, aku melihatnya dengan mataku." ucap Ji Young.

"Menakutkan selalu bertemu dengannya di lorong." balas temannya.

"Hei, bagaimana perasaanku? Dia di kelasku. Aku benci itu." jawab Ji Young, lalu mereka pergi.


Jae Won pun keluar dari toilet. Saat mau pergi, seorang siswi berambut pendek menabraknya. Cutter nya jatuh. Siswi berambut pendek mengembalikan cutter Jae Won. Lalu dia melihat luka di tangan Jae Won. Jae Won pun sontak menyembunyikan tangannya dibalik punggungnya. Siswi berambut pendek itu lalu menawari Jae Won seragam olahraganya.

"Ikuti aku. Itu ada di ruang seni." ucap siswi rambut pendek itu.


Siswi rambut pendek itu tengah melukis di ruang seni. Tak lama kemudian, Jae Won datang sambil memegang seragamnya. Kamera menyorot label nama siswi berambut pendek. Dia Kwon Yoon Jin. Jae Won lantas melihat lukisan yang tengah dilukis Yoon Jin. Setelah itu dia melihat2 lukisan yang lain. Yoon Jin melihat itu.

Yoon Jin : Apa? Kau tertarik?

Jae Won : Tidak.

Yoon Jin : Bagaimana lenganmu? Kau baik-baik saja?


Jae Won pun langsung sembunyiin tangannya.

Jae Won : Aku baik-baik saja.

Yoon Jin : Kau tidak perlu menyembunyikannya. Aku juga sama. Ayahku memukulku.

Yoon Jin menunjukkan memar di pahanya.

Jae Won kaget melihatnya, kenapa?

Yoon Jin : Karena aku juara kedua di kontes itu.

Jae Won : Bukankah itu tetap bagus?

Yoon Jin : Tidak untuk ayahku. Dia bilang apa pun selain juara pertama tidak berguna. Bukankah dia menyebalkan?


Jae Won tertawa mendengarnya.

Yoon Jin juga tertawa, apa itu lucu?

Jae Won : Sedikit.

Begitulah awal mula persahabatan mereka.

Flashback end...


Jae Won sudah bersama Dokter Jo sekarang, di apartemennya. Dokter Jo tengah mengobati luka di telapak tangannya. Dokter Jo menyuruh Jae Won ke RS. Dia bilang luka Jae Won dalam.

Dokter Jo : Kau tidak akan banyak berubah hanya karena minum obat. Itu hanya mengurangi rentang emosi yang berubah drastis seperti roller coaster. Jadi, kenapa kau tidak mau minum obat?

Jae Won : Karena itu tidak membiarkanku berpikir panjang.

Dokter Jo : Apa yang harus kau pikirkan tanpa minum obat? Kaumemikirkan seseorang, bukan? Heo Chi Young.

Jae Won diam saja.


Tae Joo baru saja keluar dari RS Seorin. Di depan RS Seorin, dia menghubungi Jae Won. Seseorang di dalam mobil mengawasi Tae Joo. Jae Won tanya bagaimana hasilnya. Tae Joo bilang Chi Young terakhir kali datang Seorin tahu 2015. Bersamaan dengan penjelasan Tae Joo, kita diperlihatkan flashback yang samar-samar lagi. Terlihat seseorang datang ke RS Seorin sambil menahan sakit.

Tae Joo :  Dia menderita penyakit paru-paru kronis. Dia selalu datang sendirian tanpa wali. Dia tidak pernah bilang punya adik. Kondisinya memburuk, tapi tidak ada yang menjaganya. Jadi, dia bilang akan pergi ke panti.

Jae Won : Tolong periksa panti di dekat sana.


Panggilan selesai. Tae Joo pergi sambil ngomel.

Tae Joo : Kenapa dia mengatakannya seolah-olah itu mudah? Berapa banyak dia akan membayarku sampai bisa memerintahku?

Seseorang di dalam mobil yang mengawasi Tae Joo, ternyata Chi Young.


Soon Young pulang dan terkejut melihat petugas tengah memasang kamera pengawas di depan pintu masuk. Soon Young pun minta penjelasan pada Jae Won. Jae Won bilang mereka tengah memasang kamera pengawas. Jae Won juga meminta petugas memasang kamera pengawas di kamar anaknya.

Soon Young : Kamera pengawas? Kenapa?

Jae Won : Aku mengkhawatirkan A Rin.

Soon Young : Ayolah. Aku di rumah. Kenapa kau khawatir?

Jae Won : Aku khawatir meski kau di rumah.

Soon Young pun kesal, astaga. Kenapa kau bersikap seperti ini, Jae Won? Sikapmu aneh.

Jae Won : Apa yang kulakukan?

Soon Young : Apa yang kau pikirkan? Sampai kapan aku harus menghadapi perubahan suasana hatimu? Ini menyesakkan.

Jae Won : Ini demi keluarga kita.


Jae Won pun ke kamar A Rin dan melihat petugas lagi memasang kamera pengawas.


Adegan beralih ke Dereve, dimana Jae Won menghampiri Yoon Jin yang lagi sibuk melukis. Jae Won tanya, siapa yang Yoon Jin temui belakangan ini. Yoon Jin balik tanya, kenapa Jae Won penasaran soal siapa yang dia temui. Lalu Yoon Jin bilang pacarnya hanya pekerja kantoran.

Jae Won : Kau tidak akan memperkenalkannya kepadaku?

Yoon Jin : Untuk apa?

Jae Won : Setiap kali punya pacar, kau menunjukkannya kepadaku. Ya... Apa kali ini berbeda?

Yoon Jin : Mungkin. Saat melihatnya, kalian akan terkejut.

Jae Won : Itu membuatku makin penasaran. Kembalilah ke pekerjaanmu.


Jae Won beranjak pergi. Diluar, dia menatap ke arah Yoon Jin.

Jae Won : "Kalian?"


Te O menjenguk Seung Kyu yang masih belum siuman.


Setelahnya, dia mendatangi Soon Young di kampus. Soon Young langsung menyambut Te O, begitu Te O datang. Dia bilang lama tidak bertemu. Foto Soon Young dan Seung Kyu di atas meja di ruangan Soon Young menarik perhatian Te O. Soon Young bilang dia merekomendasikan Seung Kyu ke Dereve.

Soon Young : Selera dan semangatnya bagus. Dengan bimbingan yang tepat, Seung Kyu akan menunjukkan potensi penuhnya.

Te O : Aku tidak yakin dia punya kesempatan untuk melakukan itu. Dia di rumah sakit. Dia jatuh dari atap gedung apartemennya.

Soon Young kaget mendengar itu, apa? Bagaimana dia...

Te O : Aku menyelidikinya untuk mencari tahu bagaimana itu terjadi.


Soon Young ingat saat menunggu Seung Kyu di kampus. Sebelumnya Seung Kyu mengaku pada Soon Young, ada yang mau dia katakan soal Jae Won. Tapi Seung Kyu tak datang. Soon Young lantas menghubungi Seung Kyu namun yang menerima panggilannya adalah Te O, tanpa dia tahu. Tapi berdasarkan catatan panggilan Seung Kyu yang Te O selidiki, nomor Soon Young terdaftar atas nama Chi Young.

Soon Young : Apa yang terjadi, Seung Kyu?

Flashback end...


Te O : Kau meneleponnya tanpa tahu?

Soon Young : Aku meneleponnya karena ingin meminta bantuan. Itu tentang kampus.

Te O : Itu pasti masalah mendesak. Kau bahkan tidak punya waktu untuk memeriksa siapa yang mengangkat telepon.

Tatapan ramah Soon Young, berubah menjadi tatapan tajam.

Soon Young : Itukah alasanmu datang? Polisi akan menyelidiki kasus ini. Atau apa ada alasan kau harus melakukannya sendiri?

Te O hanya tersenyum menatap Soon Young.


Jae Won melamun di depan jendelanya. Lalu Seketaris Kim datang. Seketaris Kim bilang dia dihubungi bengkel mobil. Mobil Jae Won punya masalah dengan bantalan rem. Jae Won tanya apa penyebabnya. Seketaris Kim bilang tidak ada tanda kerusakan yang disengaja sambil membaca laporan yang diterimanya.

Seketaris Kim : Mereka bilang seharusnya itu diganti lebih awal.

Jae Won : Kau yakin?

Seketaris Kim : Aku juga memeriksa dengan montir lain untuk berjaga-jaga.


Seketaris Kim memberikan laporan inspeksi kendaraan pengemudi.

Di sana tertulis bantalan rem Jae Won sudah usang.

Seketaris Kim : Bagaimana jika anda mengganti sopirnya?

Jae Won : Apa selanjutnya?


Seketaris Kim : Sebuah acara menghubungi kita. Itu acara keluarga. Itu acara populer dengan rating tinggi.

Seketaris Kim memberikan proposal acara keluarga itu.

Seketaris Kim : Anda harus merekamnya di rumah. Dengan Profesor Heo dan A Rin.

Jae Won : Aku akan memikirkannya. Aku akan mampir ke toko di Gangnam sebelum pulang.

Seketaris Kim : Bagaimana dengan mobilnya?

Jae Won : Aku akan mengendarai mobilku sendiri.

Jae Won bergegas pergi.


Kamera menyorot proposal acara keluarga.

Judul acara itu, Fantastic Family.


Jae Won yang baru tiba di rumahnya, terdiam melihat A Rin yang lagi main kejar-kejaran sama Soon Young.


Jae Won yang baru keluar dari kamar A Rin, bertemu Soon Young yang membawa selimut. Soon Young bilang dia akan tidur di ruang kerja.

Soon Young : Jangan khawatir dan tidurlah.


Te O tengah melukis mobil Jae Won yang menabrak mobilnya, sambil melihat foto mobil Jae Won yang menabrak mobilnya. Lalu dia berhenti sebentar dan teringat pertanyaan Soon Young tadi.

Soon Young : Polisi akan menyelidiki kasus ini. Atau apa ada alasan kau harus melakukannya sendiri?

Lalu Te O ingat percakapannya dengan Jae Won terakhir kali.

Te O : Di mana aku harus menemui Heo Chi Young?

Jae Won : Entahlah. Aku juga mencarinya. Dia menghilang delapan tahun lalu.


Di ruang kerja, Soon Young tengah menonton rekaman acara peluncuran pertama Dereve yang dihadiri oleh Young Ik dan orang penting lainnya.

Lalu Soon Young menandai orang pertama di daftar VIP Acara Peluncuran Dereve Zenith tahun 2016.

Soon Young lalu memeriksa rekaman video upacara penghargaan beasiswa Yein tahun 2016.


Direktur Park mengadukan Jae Won pada Young Ik.

Direktur Park : Bu Seo tidak ada di kantornya untuk waktu yang lama lagi. Dia juga tidak datang ke rapat penting. Ada gosip di antara para pegawai. Setelah insiden jatuh itu, penjualan juga melambat. Kita mungkin harus bertindak.

Young  Ik kesal, tindakan apa?

Direktur Park : Itu...

Young Ik : Seo Jae Won adalah Dereve. Apa kita punya alternatif?

Direktur Park : Bukan itu maksudku.

Young Ik : Kau boleh pergi sekarang.


Setelah Direktur Park pergi, seketaris Young Ik masuk membawa artikel yang akan dirilis besok pagi. Young Ik membacanya dan dia tersenyum.

Itu adalah artikel tentang Young Ik yang akan dicalonkan menjadi Menteri Budaya dan Olahraga.


Jae Won tengah siap2, tapi wajahnya masih murung. Jae Won lalu mengambil obatnya. Dia menatap obatnya cukup lama sebelum akhirnya menyimpan obatnya lagi ke dalam tas.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment