• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 4 Part 4

Sebelumnya..


Di kamarnya, Seok Hee sedang membaca artikel tentang Menteri Pertanahan yang mengundurkan diri.


Seok Hee lalu mendengar suara mobil. Ia bergegas ke jendela dan melihat Je Kook yang berjalan masuk ke rumahnya.


Di ruangannya, Cheol Hee sedang minum dan membicarakan sesuatu dengan Wan Joon. Je Kook kemudian datang dan bergabung dengan mereka. Cheol Hee memberikan Je Kook minuman, lalu mereka cheers.

Cheol Hee memuji kerja Je Kook.

Cheol Hee lalu memperingatkan Wan Joon agar tidak membuat Je Kook marah. Cheol Hee bilang, Wan Joon akan dalam masalah besar jika Je Kook sudah marah.

Wan Joon : Ya, aku akan mengingatnya.

Je Kook : Kau terlalu banyak bercanda.


Cheol Hee : Jadi kapan menteri itu mengundurkan diri?

Je Kook : Blue House sudah mencari penggantinya.

Cheol Hee : Siapa kemungkinan calonnya?

Je Kook : Kemungkinan itu adalah seniorku di universitas.

Cheol Hee : Itu bagus. Aturlah pertemuan.

Je Kook : Dia sudah menghubungiku, jadi, aku akan bertemu dengannya.


Cheol Hee lantas menatap Wan Joon.

Cheol Hee : Jika kau memiliki Direktur Han di pihakmu, kau tidak perlu takut pada dunia!

Wan Joon tersenyum, aku mengerti.


Wan Joon : Seniormu sangat cekatan.

Je Kook : Ada beberapa hal yang mungkin menghalangi persidangan. Tapi kami akan membersihkannya untuknya.


Di restoran, Eun Ji menemani Yoon Do minum.

Melihat ekspresi Yoon Do, Eun Ji tanya, apa terjadi sesuatu?

Yoon Do : Menurutmu siapa yang paling berkuasa di Korea?

Eun Ji : Apa? Presiden?

Yoon Do : Bukan. Kapitalis. Intelijen. Yang memiliki modal paling besar lah yang memiliki informasi paling banyak dan itulah ukuran kekuatan. Membuat menteri mengundurkan diri. Mengirim orang ke penjara. Membuat orang tidak bersalah menjadi bersalah. Mereka bisa melakukan apa pun  yang mereka mau.

Eun Ji : Apa kau kesulitan di tempat kerja?

Yoon Do : Jika kau mengikuti hukum, kau tidak bisa mengalahkan mereka. Untuk mengalahkan orang-orang itu. aku mungkin harus menjadi lebih kotor.

Eun Ji terkejut mendengarnya. Yoon Do lalu kembali menenggak sojunya.


Yoon Do : Aku tidak tahu. Apakah ini jalan yang benar untukku?

Eun Ji lantas memasukkan lalapan ke mulut Yoon Do.

Eun Ji : Makanlah sesuatu selagi kau minum.


Cheol Hee dan Je Kook bicara empat mata. Je Kook melaporkan bahwa tidak ada pergerakan dari Samcheong-dong.

Je Kook : Samcheong-dong tahu, begitu menteri baru ditunjuk tanahnya hampir pasti akan ditunjuk sebagai Ruang Terbuka Hijau. Jadi, dia tidak akan mendanai

Seok Hee. Kita menghalangi semua arus dana yang bisa didapatkannya. Dan kita meyakinkan  empat investor skala besar kita. Jadi, besok kau akan menjadi pemegang saham mayoritas MC Distribution. Menurutku, pada peringatan 30 tahun kematian Ny. Kim Eul-boon, kau harus mengumumkan siapa CEO-nya  ketika semua anggota keluarga berkumpul.

Cheol Hee senang mendengarnya.

Ia bahkan memberi tepuk tangan untuk Je Kook.

Cheol Hee : Dia harus sadar agar Seok Hee bisa mengklaim warisannya.


Pengacara Yoon kembali menemui si Milk Witch. Ia meyakinkan Milk Witch kalau Wang Pyo pasti akan sadar. Milk Witch lantas menyuruh Pengacara Yoon mengambil uangnya. Pengacara Yoon sontak kaget.

Milk Witch : Dia memiliki hati yang baik. Sebuah perusahaan bukan hanya dikelola dengan angka. Aku baru melihatnya sekarang, di usia tuaku. Menjadi berani ketika muda adalah suatu kebaikan.

Pengacara Yoon : Terima kasih telah menganggapnya seperti itu.

Milk Witch : Tapi tandatangani ini.


Milk Witch menyodorkan surat perjanjian. Pengacara Yoon kaget.

Pengacara Yoon : Kau menginginkan hak untuk menjual setengah saham MC Distribution milik Pimpinan Senior kapanpun kau mau?

Milk Witch : Jika MC Distribution memburuk, aku tidak bisa menerima kerugian.


Pengacara Yoon lantas menuju RS.

Bu Jung sedang menyeduh teh saat itu.

Pengacara Yoon bicara pada Wang Pyo yang masih belum siuman.

Pengacara Yoon : Pimpinan, semuanya siap, jadi Anda bisa meneruskan saham Anda ke Nona Seok Hee. Anda harus bangun.

Sontak, Bu Jung kaget mendengarnya. Ia pun langsung mengunci pintu (?????) Pengacara Yoon kaget melihat Bu Jung mengunci pintu.


Peringatan kematian Nyonya Kim dimulai.

Acara dimulai dengan kumpul keluarga dan minum teh bersama.

Cheol Hee : Hari ini adalah peringatan 30 tahun kematian ibuku, Ny. Kim Eul-boon. Seok Hee, ini kali pertama kau hadir sebagai orang dewasa, jadi, bersikaplah menghormati.

Seok Hee terlihat kesal.

Cheol Hee : Sangat disayangkan, ayahku tidak bisa bergabung dengan kita hari ini. Ibuku adalah wanita cerdas yang lulus dari SMA Wanita Jinju. Ibuku melayani ayahku sepanjang hidupnya  dan ibuku meninggal sebagai ibu rumah tangga. Jadi, keluarga Mo,  untuk mewarisi semangatnya.

Cheol Hee lalu meminta mereka mengheningkan cipta sejenak.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan minum teh bersama.

Cheol : Hari ini, seluruh anggota keluarga Mo dari MC Grup hadir. Seok Hee, pastikan untuk bersikap dengan sopan.


Mereka lantas mulai minum teh, sedikit-sedikit, tapi Seok Hee menghabiskannya dalam sekali teguk, lalu melambaikan tanganya ke atas ketika cangkirnya sudah kosong.

Seo Jin terpana melihatnya. Seok Hee kemudian menatap Seo Jin, lalu mengerlingkan mata kepadanya. Seo Jin tersenyum.


Di depan gerbang, Na Ri marah2 pada petugas yang menghalanginya masuk.

Petugas terpaksa memberitahu kedatangan Na Ri pada orang di dalam.


Je Kook datang dan membisikkan sesuatu pada Cheol Hee. Cheol Hee marah dan langsung pergi.


Setelah Cheol Hee pergi, Wan Soo langsung bicara kalau neneknya tidak pernah sekolah di SMA Jinju.

Young Seo : Apa maksudmu?

Wan Soo : Kudengar Nenek buta huruf dan tidak pernah lulus SD.


Seo Jin : Hyung, apa itu buta huruf?

Wan Soo : Seseorang yang tidak tahu cara membaca atau menulis. Istilahnya Tuna Aksara.

Seo Jin : Kenapa Nenek tidak bersekolah? Apa Nenek anggota gangster?

Wan Soo : Di masa lalu, Nenek tidak punya uang untuk bersekolah. Ditambah lagi, Kakek sangat sering berselingkuh darinya, hingga Nenek depresi seumur hidupnya lalu akhirnya bunuh diri.

Young Seo : Tidak mungkin. Siapa yang mengatakan omong kosong seperti itu?


Wan Soo : Aku mendengarnya dari pengasuh yang membesarkanku. Seok Hee, kau juga mendengarnya, kan? Kau tidak ingat?

Seok Hee kemudian menatap tajam Young Seo.

Seok Hee : Ini tradisi keluarga untuk mengingat orang mati dengan cara apa pun yang mereka suka.


Young Seo kesal dan langsung pergi. Wan Joon berdiri. Ia juga menatap kesal Seok Hee kemudian pergi.


Je Kook melarang Na Ri masuk ke ruang peringatan.

Na Ri : Aku menantu perempuan yang melanjutkan garis Keluarga Mo. Tidak ada alasan aku tidak bisa hadir.

Je Kook : Hanya ada satu nyonya di Keluarga Mo. Kau menandatangani sendiri kontraknya.

Na Ri : Sayang sekali, aku akan menandatangani kontrak yang baru dengan Pimpinan hari ini.


Je Kook : Kau bisa ditahan karena mengganggu acara peringatan kematian.

Na Ri : Berhenti berbohong padaku. Tidak ada kejahatan seperti itu!

Je Kook : Pasal 158 UU Pidana. Mereka yang mengganggu layanan pemakaman  dapat dikenai hukuman hingga 3 tahun penjara. Atau denda hingga tiga juta won.

Na Ri takut. Je Kook lalu menyuruh Na Ri ke ruang kerja Cheol Hee.


Na Ri masuk ke ruang kerja dan langsung disambut kemarahan Cheol Hee.

Cheol Hee : Apa kau lupa kau tidak boleh menginjakkan kaki ke rumah ini tanpa izin dariku?

Tapi Na Ri malah menggoda Cheol Hee.

Na Ri : Sayang, apa kau marah? Kau terlihat lebih seksi ketika kau marah seperti ini. Berapa lama aku harus hidup dalam bayangan?

Cheol Hee : Kau sendiri yang bilang  tidak bisa melepaskan karir aktingmu.

Na Ri : Kau salah. Aku berubah pikiran. Aku tidak peduli jika aku bukan seorang aktris lagi. Aku hanya mau memberi tahu dunia bahwa aku wanitamu.

Cheol Hee : Aku tidak akan mengubah siapa  yang akan mewarisi kekayaanku. Jadi, tutup mulutmu.

Na Ri terkejut tapi kemudian ia tertawa dan pura2 tidak peduli pada harta Cheol Hee.


Cheol Hee : Apa kau mau tidak bisa menemui Seo Jin lagi?   Apakah itu yang kau inginkan? Beraninya kau kemari?

Cheol Hee lalu memutar tubuh Na Ri hingga menghadap pintu. Kesal, Na Ri beranjak keluar.


Diluar, dia bertemu Je Kook.

Na Ri : Anjing. Rubah. Pilih satu saja.

Je Kook : Aku akan menerima apa yang diberikan.

Na Ri : Kau hanya anjing kotor yang menghabiskan seluruh hidupmu menjilati Pimpinan Mo. Kau harus ingat bahwa kau terlalu tua untuk bersikap malu-malu.

Je Kook tersinggung dan langsung menatap tajam Na Ri. Na Ri tambah kesal.


Acara peringatan kematian dimulai.

Acara dimulai dengan berdoa.


Lalu dilanjutkan dengan makan dan minum wine bersama.

Cheol Hee : Terima kasih telah datang untuk merayakan  peringatan 30 tahun kematian ibuku. Mari bersulang untuk pemulihan Pendiri MC Grup, Pimpinan Senior Mo Wang Pyo!

Tapi kemudian terdengar pengumuman kedatangan Wang Pyo.

Sontak semua kaget.


Bu Jung lantas mendorong Wang Pyo masuk.

Cheol Hee kaget dan menatap kesal ayahnya. Sang ayah juga membalas tatapannya.


Je Kook menatap Wang Pyo.


Wang Pyo kemudian mengerlingkan matanya pada Seok Hee.


Pengacara Yoon : Karena banyak dari direktur MC Distribution yang hadir, Pimpinan Senior Mo Wang-pyo ingin membuat pengumuman secara langsung.


Wang Pyo : Aku, Mo Wang Pyo, dengan ini memberikan MC Distribution dan seluruh tanahku kepada cucu perempuanku, Mo Seok Hee, sebelum aku meninggal. Dan jika terjadi sesuatu kepada Mo Seok Hee, maka semua asetku akan disumbangkan ke yayasan amal.


Semua kaget dan langsung menatap ke arah Seok Hee.


Young Seo menatap kesal Wang Pyo.


Tim TOP yang juga ada disana, juga kaget.


Yoon Do menatap Seok Hee.


Seok Hee sendiri masih terkejut menatap Wang Pyo.


Wang Pyo tersenyum kepada Seok Hee.


Bersambung....

Unknown Woman Ep 28 Part 1

Sebelumnya...


Yeo Ri muntah2 di toilet! Ia juga sesak napas dan kulitnya mulai kemerahan.


Sementara Do Chi yang berniat menemui Yeo Ri, meyakinkan dirinya kalau ia menemui Yeo Ri hanya untuk mengembalikan saputangan Yeo Ri.


Hae Joo, Moo Yeol dan Ji Won masuk ke lift. Tepat saat pintu lift menutup, Do Chi lewat di depan mereka. Mereka tidak melihat Do Chi.


Yeo Ri berjalan keluar dengan napas sesak. Do Chi yang baru tiba, panic melihat Yeo Ri kesakitan.

Do Chi : Yoon Seol-ssi, ada apa?

Pelayan datang.

Yeo Ri semakin kesulitan bernafas. Yeo Ri pingsan!

Do Chi : Panggil ambulance!


Do Chi membawa Yeo Ri pergi. Kondisi Yeo Ri yang mengkhawatirkan, membuatnya terpaksa turun ke bawah menggunakan lift. Di lift, Do Chi ingat traumanya dan mulai keringatan.


Jang Goo yang sudah tiba di lobbi, menghubungi Do Chi. Melihat Do Chi keluar dari lift menggendong Yeo Ri, ia kaget. Do Chi pun minta Jang Goo tidak menghalangi jalannya.


Moo Yeol dan Hae Joo mengantarkan Ji Won ke mobil. Setelah Ji Won pergi, barulah Moo Yeol dan Hae Joo masuk ke mobil mereka.

Tapi saat mau pergi, seorang pria tiba2 saja berlari ke mobil mereka. Untunglah Moo Yeol mengerem mendadak sebelum pria itu tertabrak. Pria itu langsung pura2 jatuh dan kesakitan. Moo Yeol turun dari mobil dan mendekati pria itu.

Moo Yeol : Kau baik-baik saja?

"Aku baik-baik saja! Perhatikan jalanmu!"

Moo Yeol memberi kartu namanya dan meminta pria itu menghubunginya jika ada keluhan.

Moo Yeol masuk ke mobilnya.


Pria itu membaca kartu nama Moo Yeol. Ia terkejut tahu Moo Yeol bagian dari Wid.

"Mereka yang waktu itu..." ucap pria itu.


Yeo Ri dibawa ke ambulance. Do Chi menggenggam tangan Yeo Ri.

Do Chi : Yoon Seol-ssi, kau akan baik-baik saja. Bertahanlah.


Setelah Yeo Ri dimasukkan ke ambulance, Do Chi pingsan.


Ji Won memikirkan Yeo Ri yang santai melahap makan siang mereka tadi.

Ji Won : Yeo Ri tidak akan bisa bertahan semenit pun usai makan itu. Itu artinya dia memang kembarannya.


Moo Yeol mengantarkan Hae Joo pulang. Ia membukakan pintu mobil untuk Hae Joo.

Hae Joo : Kau masih marah karena aku menguji Nona Yoon?

Moo Yeol : Mari berhenti membahas itu.

Hae Joo : Aku mau mengonfirmasi bahwa dia bukan Yeo Ri. Bahwa kau tidak tertarik kepadanya karena itu.

Moo Yeol : Sudah kubilang aku tidak begitu. Walaupun dia Yeo Ri, tidak ada yang akan berubah. Hanya kau wanita bagiku.

Hae Joo memeluk Moo Yeol.

Hae Joo : Baiklah. Kini aku memercayaimu. Kau sebaiknya kembali bekerja. Aku tahu Ayah membuatmu repot.

Hae Joo melepas pelukannya.

Hae Joo : Sejujurnya, aku benci kau bekerja amat dekat dengan wanita itu. Aku sedikit cemburu juga. Tapi aku tidak akan meragukanmu lagi karena kalian bersama hanya karena pekerjaan.

Moo Yeol : Bagus. Terima kasih sudah mengatakan itu. Kini aku bisa berfokus bekerja. Sampai jumpa malam ini.


Moo Yeol pergi. Setelah Moo Yeol pergi, senyum Hae Joo langsung hilang dan menatap tajam kepergian Moo Yeol.

Hae Joo : Tidak. Walaupun hanya pekerjaan, aku tidak suka dia berada di sebelahmu. Entah dia mirip dengan Yeo Ri atau kembarannya, itu mengusikku. Akan kulakukan apa pun untuk menyingkirkannya dari sisimu.


Hae Joo masuk ke rumahnya tapi seorang pria tiba2 mendekatinya sambil bersiul. Pria itu, adalah pria yang tadi!

"Astaga. Kau tinggal di istana. Berapa harga rumah seperti ini, Nona Goo Hae Joo?"

"Bagaimana kau mengetahui namaku? Jika diingat, bukankah kau pria yang terjatuh tadi? Jika kau terluka, hubungi suamiku. Jangan mencoba berbuat busuk yang mencurigakan di sini."

"Kau lebih andal berbuat busuk dariku. Kau menipu seorang pria untuk menikahimu."

"Siapa kau?"

"Anak kecil yang membawakan sekantong uang kepada kami dan meminta kami mengacaukan seorang pria 10 tahun yang lalu akhirnya menikahi pria itu. 10 tahun yang lalu?"

Hae Joo kaget dan mencoba mengingat hal itu.


Flashback...

Hae Joo menemui ketiga pria yang salah satunya adalah pria itu dengan membawa tas besar berisi uang.

Hae Joo : Aku akan membayar pinjaman Jang Ae Nok sebesar 300.000 dolar. Ancam mereka lagi. Buat mereka mau mati. Buat mereka menggila.


Hae Joo terkejut setelah berhasil mengingatnya.


Hae Joo masuk ke rumah sambil memikirkan pria itu. Bersamaan dengan itu, Ji Won keluar dari dapur membawa gelas.

Ji Won : Kau lebih senang naik mobil suamimu daripada mobil ibumu? Ibu sedang minum teh susu hangat. Kamu mau?

Melihat Hae Joo tidak fokus, Ji Won tanya ada apa. Tapi Hae Joo tidak bilang ada apa dan langsung naik ke atas. Ji Won pun heran.


Hae Joo : Kenapa sekarang? Aku sudah menggila karena kembaran Yeo Ri.

Hae Joo ingat ancaman pria itu tadi.

Ya, pria itu mengancam akan memberitahu Moo Yeol masalah mereka 10 tahun yang lalu.

Hae Joo tanya apa yang diinginkan pria itu. Pria itu meminta sejumlah uang.

Hae Joo : Jika Moo Yeol mengetahuinya, dia mungkin meminta bercerai. Aku harus melakukan sesuatu.

 Jang Goo panic karena Do Chi belum bangun juga. Dia merengek seperti anak kecil yang sedang menangisi ibunya.

Do Chi : Kau berisik sekali. Kau memperparah sakit kepalaku.

Sontak Jang Goo senang Do Chi sudah bangun.

Jang Goo : Dia masih hidup! Kau baik-baik saja? Kau tidak akan mati, bukan?

Do Chi langsung menanyakan keadaan Yeo Ri.

Jang Goo pun menarik tirai di belakangnya. Yeo Ri berbaring disana, masih belum siuman.

Do Chi bergegas mendekati Yeo Ri dan tanya ke Jang Goo kondisi Yeo Ri.

Jang Goo : Tubuhnya syok karena reaksi alergi. Mereka memompa perutnya dan memberikannya obat, jadi, dia akan segera sadar.

Do Chi : Apa dia sungguh baik-baik saja? Akankah dia baik-baik saja?

Jang Goo : Ya, begitulah kata dokter.

Do Chi : Dia makan apa?

Jang Goo : Ini bukan waktunya mencemaskan dia. Saat kau bilang kau tidak bisa naik lift atau pesawat, kukira kau mengada-ada. Kupikir kau

mengidap klaustrofobia dan ternyata memang begitu. Kau menyukai Nona Yoon sebesar itu sampai mempertaruhkan nyawamu? Sejak kapan?

Mendengar itu, Do Chi langsung membekap mulut Jang Goo :

Do Chi : Hei. Mari jahit mulutmu. Ikut denganku.

Begitu Do Chi dan Jang Goo pergi, Yeo Ri siuman.

Moo Yeol kembali ke ruangannya dan heran melihat Yeo Ri belum kembali. Moo Yeol pun menghubungi Yeo Ri.

Jang Goo dan Do Chi bicara diluar.

Jang Goo : Omong-omong, kau tidak datang syuting hari ini. Jika terlambat lagi besok, kau akan butuh peti mati. Jadi, jangan terlambat.

Do Chi : Pergi sajalah. Aku terlalu lemah untuk berbicara.

Jang Goo merengek lagi dan memeluk Do Chi.

Jang Goo : Hyung, aku amat takut kau akan mati. Aku tidak bisa berpikir jernih.

Do Chi : Kau mungkin hanya takut kehilangan pekerjaan. Hei. Jika ada yang melihat, kita akan disangka pasangan. Pergi. Pergilah sana.

Do Chi kembali ke dalam. Ia bingung sendiri melihat Yeo Ri yang sudah pergi.

Do Chi lantas berlari keluar mencari Yeo Ri. Ia menemukan Yeo Ri di depan pintu.

Yeo Ri sendiri belum benar2 pulih. Kepalanya masih terasa pusing. Do Chi menyusul Yeo Ri.

Yeo Ri : Aku baik-baik saja.

Do Chi : Kau melakukan ini karena tidak mau menemuiku?

Yeo Ri : Terima kasih atas bantuanmu dan karena sudah menyelamatkanku.

Do Chi : Aku tidak memintamu berterima kasih kepadaku. Kenapa kau sudah mau pergi? Kau belum sehat.

Yeo Ri : Ini hanya alergi.

Do Chi : Hanya alergi? Kau hampir kehilangan nyawamu! Bagaimana bisa kau tidak tahu kau alergi makanan laut!  Kenapa kau tidak bisa menjaga

dirimu sendiri? Kau menakutiku!

Yeo Ri : Bagaimana denganmu? Kenapa membahayakan nyawamu untuk menyelamatkanku? Kau mengidap klaustrofobia, jadi, kenapa? Siapa

aku? Aku bukan siapa-siapa.

Do Chi : Yoon Seol-ssi...

Yeo Ri : Kau kira aku mau menjauhimu? Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu seharian. Kau kira mudah bagiku untuk menjauhkanmu?

Do Chi : Lantas, rengkuh aku. Jangan jauhi aku.  Akui kau menyukaiku. Jika kau merindukanku, katakan saja. Jika kau mencintaiku, katakan itu.

Do Chi memeluk Yeo Ri.

Yeo Ri : Aku merasa bersalah. Aku takut kau akan terluka karena lukaku. Serta pada akhirnya nanti, kau kecewa kepadaku.

Karena tidak bisa menghubungi Yeo Ri, Moo Yeol menghubungi restoran tempat mereka makan tadi.

Pegawai pun mengatakan, bahwa Yeo Ri pingsan dan dilarikan ke rumah sakit oleh Do Chi.

Moo Yeol kaget, rumah sakit mana?

Moo Yeol : Dia alergi hidangan laut. Dia Son Yeo Ri. Aku tidak salah.

Moo Yeol pun pergi lagi.

Kemanakah Moo Yeol? Dia ke rumah sakit tempat Yeo Ri dirawat.

Hari sudah malam. Yeo Ri sudah tiba di rumahnya, diantar Do Chi.

Yeo Ri : Aku mau meminta tolong. Tolong jangan beri tahu keluargamu bahwa aku pingsan hari ini. Aku tidak mau mereka khawatir karena

masalah sepele.

Do Chi tersenyum dan mengangguk.

Yeo Ri : Terima kasih atas tumpangannya. Kau juga pasti lelah. Kau sebaiknya pulang.

Yeo Ri ingin masuk,, tapi Do Chi menghentikannya dan memeluknya.

Do Chi : Aku tadi menyadari selagi bergegas naik lift sambil menggendongmu, bahwa denganmu, tidak ada yang tidak bisa kuhadapi. Aku tidak

tahu luka apa yang kau punya. Tapi aku mau bersamamu menghadapinya.

Do Chi melepas pelukannya dan menatap Yeo Ri.

Do Chi : Maukah kau memercayaiku?

Moo Yeol muncul dan kesal melihat mereka.

Yeo Ri menyuruh Do Chi pergi. Do Chi mengerti dan berkata tidak akan mendesak Yeo Ri lagi. Mereka pun kembali berpelukan.

Sambil membantu memakaikan jas Do Young, Ji Won minta Do Young memecat Yeo Ri.

Do Young pun menatap Ji Won dan tanya alasannya.

Ji Won : Dia bukan Yeo Ri. Itu sudah jelas.

Do Young : Lalu kenapa?

Ji Won : Dia bukan Yeo Ri, tapi tetap kembarannya Yeo Ri. Dia sengaja mendekati kita karena Yeo Ri. Kita tidak bisa membuatnya tetap bekerja di

perusahaan.

Do Young : Sudah kubilang. Ini karena tanah. Jika tidak bisa membeli tanah ibunya, bisnis sanggraloka kita gagal. Kau tahu itu.

Ji Won : Jika kau membiarkannya terlibat dalam urusan perusahaan, entah masalah apa yang bisa dia sebabkan nanti? Tolong pecat dia, Sayang.

Do Young : Jangan hanya mengusikku soal memecat Seol. Berikan aku alasan jelas untuk memecatnya. Atau raih hati ibunya dan buat dia meneken

kontraknya. Sampai kau melakukan itu, jangan mengusikku soal memecat Seol.

Moo Yeol masih kepikiran Yeo Ri. Dia bertanya2, kenapa Yeo Ri tidak jujur padanya. Apa karena takut ia atau laporkan?

Hae Joo kemudian datang dan tanya apa Moo Yeol pernah dapat telepon aneh.

Moo Yeol : Ditelepon siapa?

Hae Joo : Maksudku, ditelepon nomor tidak dikenal atau yang langsung menutup. Sesuatu seperti itu.

Moo Yeol : Kau melakukan sesuatu di belakangku lagi?

Hae Joo : Kau kira aku selalu membuat masalah? Aku hanya bertanya karena kau tampak stres.

Moo Yeol : Lupakan. Jangan membuatku kesal. Aku harus pergi bekerja.

Hae Joo memeluk Moo Yeol.

Hae Joo : Mari jangan bertengkar. Kita tidak begini dahulu. Kita bahagia.

Moo Yeol : Tentu. Kau menyelamatkanku dari kenyataan tanpa harapan. Aku sesekali memikirkan betapa buruknya keadaanku sekarang jika kau

tidak menolongku saat itu.

Hae Joo : Kau harus pergi bekerja. Nanti kau terlambat.

Moo Yeol pergi.

Hae Joo : Aku amat gugup. Aku gugup soal rentenir dan soal Seol bersama Moo Yeol.

Dibawah, Moo Yeol bertemu Do Chi. Melihat Do Chi, Moo Yeol teringat soal Yeo Ri semalam dan jadi kesal.

Moo Yeol menyindir Do Chi.

Moo Yeol : Paman tampak amat sibuk mengurus berbagai hal belakangan. Kulihat Paman sibuk siang dan malam, mengejar wanita yang tidak

menginginkan Paman.

Do Chi : Apa maksudmu? Siang dan malam? Kemarin itu karena Seol tiba-tiba...

Do Chi hampir keceplosan, tapi untungnya dia segera meralatnya.

Do Chi : Bagaimanapun, kemarin paman ada urusan. Tapi tunggu dahulu. Kenapa kau tahu setiap pergerakan paman? Kau tertarik dengan

paman? Terserah. Paman tidak punya waktu untuk ini. Semoga pekerjaanmu sukses.

Do Chi beranjak pergi, Moo Yeol tambah kesal.

Bersambung ke part 2...