Graceful Family Ep 5 Part 1

Sebelumnya....


Episode ini dibuka dengan masa lalu Je Kook, ketika masih menjadi hakim yang bijak dan adil, juga tegas.

Je Kook menjatuhkan vonis 7 tahu penjara pada Yoon Jae Goo, karyawan MC Chemicals dengan dakwaan penyalahgunaan air limbah. Hukuman itu lebih besar dari yang diajukan jaksa penuntut.

Wang Pyo menyaksikan bagaimana Je Kook menjatuhkan vonis pada karyawannya.


Pak Yoon kemudian menatap Wang Pyo usai vonis itu dijatuhkan padanya.

Terdengar narasi.

"Hakim Han Je Kook, yang memberikan hukuman berat  kepada karyawan perusahaan, dikenal sebagai hakim yang tidak bisa disuap."


Je Kook menerobos ke ruangan sunbaenya dan tanya kenapa sunbaenya membatalkan vonisnya untuk Pak Yoon.

Je Kook : Bagaimana dia bisa dinyatakan tidak bersalah?

"Aku berpegang pada prinsip-prinsip hukum."

Je Kook : Prinsip-prinsip hukum? Pak, apakah anda tidak malu pada diri anda sendiri? Apakah anda mendapat suap dari MC Grup atau apa?

"Hakim Han! Ada batas yang tidak boleh kau lewati!"

Je Kook : Bukankah anda yang melewati batas itu? Anda yang seharusnya malu dengan diri anda sendiri!


Je Kook yang kesal,, lalu beranjak pergi.

Tapi kemudian dia mendengar perkataan teman sunbaenya.

"Sayang sekali, aku menantikanmu menjadi Hakim Agung wanita pertama."


Besok paginya, Je Kook yang baru saja tiba di kantornya, membaca pengumuman bahwa ia dipindahkan ke distrik Daegu. Je Kook sontak terkejut dan marah.

Narasi kembali terdengar.

"Alih-alih memecahkan atap kaca, dia dipindahkan ke distrik lain. Dia bukan hanya marah, tapi dia kecewa dengan pengadilan."


Je Kook lantas menerima panggilan dari Wang Pyo yang mengajaknya bertemu.


Je Kook dan Wang Pyo bertemu secara pribadi.

Wang Pyo : Jarang menemukan hakim yang ambisius sepertimu dan kau juga seorang wanita.

Je Kook : Anda pasti memiliki banyak kesalahpahaman terhadap wanita.

Wang Pyo : Aku hanyalah seorang pria kuno.

Je Kook : Kenapa anda ingin menemuiku? Karyawan itu sudah dinyatakan tidak bersalah.

Wang Pyo : Bergabunglah dengan MC Grup. Mereka bilang jika seseorang berubah, dia pasti mendekati kematian. Tapi aku masih hidup dan sehat. Bergabunglah dengan MC Grup dan  jangan lagi menerima diskriminasi sebagai wanita. Cobalah bekerja pada tingkat yang lebih besar. Aku akan mendukungmu.


Je Kook pun setuju bergabung dengan MC. Ia mulai berjalan memasuki gedung MC dan dihormati semua orang.

Narasi : Pimpinan Senior ingin menjadikan cucunya, Seok Hee, pemimpin MC Grup. Karena itu, dia pikir, Hakim Han akan menjadi bantuan besar. Tetapi hasilnya adalah kebalikannya. Hidup bisa begitu ironis.


Wang Pyo muncul di tengah-tengah perayaan kematian istrinya. Sontak semuanya kaget melihat kemunculan Wang Pyo.

Pengacara Yoon lantas memberitahu, bahwa Wang Pyo ingin mengumumkan sesuatu.


Sambil menatap Seok Hee, Wang Pyo pun mengumumkan, bahwa ia memberikan MC Group dan semua asetnya kepada Seok Hee.

Wang Pyo : Jika cucu perempuanku, Mo Seok Hee, terlibat kecelakaan atau meninggal, semua aset yang aku berikan kepadanya akan disumbangkan untuk amal.

Semua mata pun langsung menatap Seok Hee dengan tatapan terkejut.


Setelah itu, Cheol Hee, Young Seo dan Je Kook bicara di ruang baca Cheol Hee.

Young Seo tanya, apa Je Kook sudah tahu masalah itu. Je Kook : Iya.

Young Seo : Lalu kenapa kau tidak memberi tahu kami?

Je Kook : Karena aku harus mengonfirmasinya.

Flashback...


Joo Young menemui Je Kook secara pribadi, melaporkan soal ponsel sekali pakai yang mengirimkan pesan ke Seok Hee.

Joo Young : Stasiun pangkalannya adalah Seongbuk-dong, jadi, aku memeriksa para anggota keluarga. Itu adalah ponsel kedua Bu Jung.

Je Kook : Bu Jung?

Joo Young : Ya. Dia menggunakannya selama 5 tahun.

Je Kook lantas melepas kacamatanya.

Je Kook : Jadi dia memainkan peran sebagai agen ganda.

Joo Young : Melihat bagaimana dia menghubungi Seok Hee tepat setelah Pimpinan Senior pingsan, itu agak mencurigakan, bukan? Aku akan memeriksa rumah sakit dan mencari tahu kondisi Pimpinan Senior.

Flashback end...


Je Kook : Aku harus tahu persis isi wasiat Pimpinan Senior. Jika kita melakukan sesuatu kepada Nona Seok Hee, MC Grup akan berada di bawah kekuasaan kelompok sipil.

Cheol Hee : Jadi, apa yang akan TOP lakukan?

Je Kook : Tidak ada.

Young Seo : Direktur Han!

Je Kook : Nona Seok Hee telah menjadi pemegang saham utama Grup MC dengan proses yang sah.

Young Seo : Jadi, apa yang akan kita lakukan jika Seok Hee mengatakan  dia akan menjalankan perusahaan?

Je Kook : Direktur akan menunjuknya sebagai CEO karena dia adalah pemegang saham utama. Tidak ada cara untuk menghentikannya  jika dia ingin menjalankan perusahaan.


Young Seo : Apa kau bercanda!

Cheol Hee menyuruh Young Seo diam.

Je Kook lantas menenangkan mereka dengan bilang bahwa Seok Hee belum menjadi CEO secara resmi dan meminta mereka menunggu sebentar.

Je Kook lantas pamit dan pergi.


Young Seo : Tidakkah kau pikir kau terlalu memercayainya?

Cheol Hee : Serahkan padanya. Dia lebih benci kekalahan daripada aku.


Diluar, Je Kook bertemu Bu Jung yang sedang berjalan menuju sesuatu.

Je Kook menatap tajam Bu Jung.

Je Kook : Pasti sulit harus menjalani kehidupan ganda di usia tua.

Bu Jung : Sampai jumpa.

Bu Jung pun pergi.


Seok Hee sedang bersama kakeknya di paviliun sang kakek. Ada Pengacara Yoon juga disana, dan juga Yeon Do.

Wang Pyo : Seok Hee, kau sudah tumbuh besar. Kakek hampir tidak mengenalimu.


Wang Pyo lantas menggenggam tangan Seok Hee.

Wang Pyo : Kau benar-benar Seok Hee nya kakek, kan?

Seok Hee : Ya, Kakek. Ini benar-benar aku, Seok Hee.

Wang Pyo : Aku bisa mati dengan tenang sekarang. Masa-masa sulit sudah berakhir sekarang. Waktumu akan datang.

Seok Hee : Kakek harus berada di sisiku  untuk waktu yang lama.

Wang Pyo : Tentu saja. Tentu saja aku akan melakukannya.


Bu Jung kemudian datang dan sedikit tersenyum pada Seok Hee.


Tinggal lah Seok Hee, Bu Jung, Pengacara Yoon dan Yoon Do yang selalu setia di belakang Seok Hee. Wang Pyo sedang istirahat.

Seok Hee : Aku tidak tahu.

Bu Jung : Maaf aku tidak bisa memberi tahumu sebelumnya. Aku tidak punya pilihan lain demi keselamatanmu.

Pengacara Yoon : Tapi kau setidaknya harus memberi tahuku.

Bu Jung : Maafkan aku. Aku harus ekstra hati-hati.

Seok Hee : Jadi kau lah yang mengirimiku sms?

Bu Jung : Ya. Aku punya telepon lain  yang TOP tidak tahu.

Seok Hee : Kupikir kau berada di pihak ibu tiriku. Aku benar-benar minta maaf dan terima kasih telah merawat kakekku.


Bu Jung : Ketika ibumu terbunuh...

Bu Jung berhenti bicara karena ada Yoon Do disana.


Bu Jung : Sebelum itu terjadi padanya, kakekmu sudah tidak sadarkan diri di rumah sakit karena kecelakaan. Itu sebabnya beliau tidak bisa melakukan apa pun  ketika kau dipaksa untuk pergi ke Amerika. Kakekmu selalu memikirkanmu. Beliau bahkan tidak bisa menghubungimu  karena TOP dan hanya bersiap untuk hari ini.

Mendengar itu, Seok Hee sedih, sekaligus marah.

Seok Hee : Sekarang, aku akan mengembalikan semuanya ke tempatnya.

Berarti Seok Hee gk tau ya kakeknya kecelakaan... Pantes laa pas dia Amrik, dia dapat SMS yg isinya, ngasih tahu dia kalau kakeknya sakit keras.... Pas ini gw bingung,, apa Seok Hee gk tau? Dan Seok Hee memang tidak tahu kakeknya kecelakaan... Berarti Seok Hee sempat salah paham dong sama kakeknya karena gk berbuat apa-apa pas dia diusir ke Amrik, karena dia gk tau kakeknya kecelakaan...


Seok Hee dan Yoon Do mengantarkan Pengacara Yoon keluar. Pengacara Yoon menyuruh Seok Hee istirahat, lalu pamit dan pergi.


Yoon Do : Kau tidak apa-apa?

Seok Hee : Ya, aku sedikit lelah, tapi aku baik-baik saja.

Yoon Do terlihat ingin mengatakan sesuatu tapi ragu2.

Seok Hee : Sepertinya ada yang ingin kau katakan.

Yoon Do : Apa maksudmu saat kau mengatakan akan mengembalikan semuanya ke tempatnya?

Seok Hee : Sederhananya, mencari pelaku sebenarnya alih-alih yang palsu. Ada banyak hal yang perlu kukerjakan.

Yoon Do : Katakan padaku apa yang benar-benar ingin kau lakukan jadi aku bisa membantumu.

Seok Hee :  Untuk apa?

Yoon Do : Kau bilang kau membutuhkanku. Aku bekerja untuk perusahaan. Kau tidak boleh menggunakan perusahaan untuk alasan pribadi.


Mendengar itu, Seok Hee langsung menatap tajam Yoon Do.

Seok Hee : Apa kau tahu bagaimana aku hidup selama 15 tahun terakhir? Aku akan terus melakukan caraku meski apa pun yang kau lakukan. Terserah padamu apakah kau membantuku atau tidak.


Seok Hee beranjak pergi namun langkahnya terhenti saat Yoon Do bilang, ia mengkhawatirkannya.

Seok Hee : Pulanglah. Dan ambil hari libur besok karena kita akan sibuk mulai sekarang.

Yoon Do : Selamat karena kakekmu sudah sadar.

Seok Hee tidak berkata apa-apa lagi dan beranjak pergi.


Seok Hee berdiri di depan jendela, menatap Yoon Do yang beranjak pergi.

Seok Hee : Aku yakin itu sulit untuk dimengerti oleh orang-orang yang memakai akal sepertimu.

Seok Hee kemudian mendengar ketukan di pintu kamarnya.


Bu Jung memberikan selembar catatan kecil pada Seok Hee.

Bu Jung : Dia adalah pembantu yang sekarang di penjara.

Seok Hee membaca catatan itu yang tertulis sebuah nama dan nomor.

Seok Hee : Im Soon... Jadi, pembantu itu bernama Im Soon.

Bu Jung : Setelah mengunjunginya pada saat kejadian,  aku bahkan tidak tahu di mana dia sekarang karena Direktur Han mengawasi. Sudah waktunya bagimu untuk melakukan sesuatu.


Di restoran, Eun Ji membantu Pak Heo.

Pak Heo :  Wow, Eun Ji, kau bekerja sangat keras. Kau sangat bisa diandalkan.

Eun Ji : Ayah temanku seperti ayahku sendiri. Paling tidak ini yang bisa aku lakukan.

Pak Heo : Bagaimanapun, terima kasih telah membantu. Kau harus pergi, ini sudah larut.

Eun Ji : Ini belum selarut itu.

Pak Heo : Apa kau menunggu Yoon Do?

Eun Ji langsung salah tingkah.

Eun Ji : Tidak. Aku haus.

Eun Ji lari ke kulkas.

Pak Heo menatap curiga Eun Ji.


Yoon Do kemudian pulang dan Eun Ji menawarinya minuman. Eun Ji juga mengaku bahwa ia baru saja mau pergi.

Yoon Do : Ini sudah larut. Sebaiknya kau pulang.

Eun Ji : Tidak. Duduklah.

Sadarlah Pak Heo bahwa Eun Ji menyukai Yoon Do.


Eun Ji : Itu tidak benar. Apa kau akan meninggalkan perusahaan kepada seorang cucu perempuan yang tidak tahu apa-apa sepertiku daripada seorang putra yang telah menjalankan perusahaan selama bertahun-tahun?

Yoon Do : Tidak, aku tidak akan pernah menyerahkannya pada cucu perempuan sepertimu.

Eun Ji : Ayah, dia menyepelekan aku, kan?

Pak Heo : Apa itu "menyepelekan?" Ngomong-ngomong, Eun Ji benar.

Eun Ji : Keluarga itu tidak normal. Aku yakin ada kisah di balik itu. Apa mungkin Pimpinan bukan anak kandung Pimpinan Senior itu?

Pak Heo : Betul! Pasti ada rahasia tentang kelahiran mereka!


Ponsel Yoon Do berdering, telepon dari Seok Hee yang memintanya mencari seseorang.

Yoon Do : Siapa?

Seok Hee : Im Soon.

Yoon Do kaget, siapa?

Seok Hee : Dia telah dipenjara selama 15 tahun. Aku akan mengirimimu nama  dan nomor jaminan sosialnya. Cari tahu di penjara mana dia berada.

Yoon Do : Siapa orang ini?

Seok Hee : Itu bukan urusanmu. Carikan saja dia untukku.


Seok Hee memutuskan panggilan. Yoon Do terdiam. Melihat itu, Pak Heo tanya apa terjadi sesuatu.

Yoon Do : Apa? Tidak, bukan apa-apa.

Tapi tak lama, Yoon Do beranjak pergi dengan buru-buru, membuat Pak Heo dan Eun Ji menatapnya heran.


Je Kook menemui anggotanya.

Je Kook : Kenapa kalian semua terlihat seperti itu  ketika pertarungan sesungguhnya dimulai sekarang?

Joo Young : Situasinya agak rumit.

Pak Yoon : Karena suksesi itu sah, sulit untuk melawannya secara hukum. Mereka sudah menyegel suksesi dengan Layanan Pajak Nasional. Dan pemerintah menyukainya  karena mereka membayar pajak dengan benar.

Pak Kwon : Ini adalah skenario terburuk yang kita bayangkan.

Je Kook : Jadi kita perlu menemukan cara.

Kyung A : Bukankah pilihan terbaiknya adalah mayoritas menentangnya dalam rapat umum pemegang saham?

Je Kook : Ya. Mo Seok Hee adalah pemegang saham utama, tapi kita harus bergerak untuk mencegahnya menjadi CEO.


Je Kook lalu menanyakan struktur saham saat ini?

Joo Young menyalakan layar dan menunjukkan grafik saham.

Joo Young : Nona Seok Hee memiliki 31.6%, sementara kita memiliki 31.4%, jadi ini persaingan ketat. Jika kita menambahkan investor asing, saham kita, dan investor kecil, kita bisa dengan mudah membalikkannya.

Je Kook : Ketua Tim Yoon, hubungi CEO dengan hak suara dan dapatkan laporan yang mendukung kita. Dan gunakan itu untuk meyakinkan investor asing. Ketua Tim Kwon dan Ketua Tim Lee, temukan investor individu dan buat mereka memilih melawan Seok Hee. Dan Joo Young, temukan alasan untuk mendiskualifikasi Seok Hee sebagai CEO.

Pak Yoon : Ngomong-ngomong, Pengacara Heo meminta libur mulai besok.

Je Kook : Jangan pikirkan dia. Fokus dan selesaikan saja misi kita.


Di kamarnya, Yoon Do memeriksa nomor jaminan soal Im Soon yang dikirim Seok Hee dengan nomor jaminan sosial Im Soon di surat yang Yoon Do terima dari pengadilan.


Tak lama, Yoon Do ingat saat ia menemani Seok Hee mengunjungi rumah abu Nyonya Ahn.

Yoon Do pun tanya, siapa Nyonya Ahn dan kenapa dia meninggal.

Seok Hee bilang itu ibunya dan ibunya meninggal karena jantungnya berhenti mendadak.


Ia juga ingat kata2 Bu Jung tadi.

Bu Jung : Saat ibumu terbunuh....


Lalu ia ingat kata2 Seok Hee yang ingin menemukan pelaku sebenarnya, bukan yang palsu.


Terakhir ia ingat saat melihat ibunya dijatuhi hukuman karena membunuh Nyonya Ahn.


Sadarlah Yoon Do, siapa Seok Hee.


Paginya, Yoon Do keluar dari rumahnya dengan terburu-buru dan menuju mobilnya tapi saat mau masuk mobilnya, ia memikirkan sesuatu. Yoon Do pun lantas mencari2 sesuatu di bawah mobilnya. Ia takut ada alat pelacak disana. Tapi ia tak menemukan apapun. Yoon Do lalu menghubungi seseorang.


Detektif Oh keluar dari kantor polisi dan terkejut melihat Yoon Do yang datang dengan terburu.

Yoon Do yang takut TOP membuntutinya, meminta Detektif Oh tukeran mobil untuk hari ini.

Detektif Oh : Kenapa? Kau mau pergi kemana?

Yoon Do : Aku akan jelaskan nanti.

Detektif Oh : Hei, aku tidak punya asuransi!

Yoon Do : Aku punya banyak asuransi. Dan aku bisa menyetir mobil lain. Puas?


Yoon Do langsung lari ke mobil Detektif Oh.

Detektif Oh : Aku bukan orang lemah! Kenapa kau selalu menuntut sesuatu dariku. Apa kau pikir polisi itu lelucon!

Tapi Yoon Do tidak peduli dengan teriakan Detektif Oh dan bergegas pergi.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment