All content from MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : The Game : Towards Zero
Sebelumnya : The Game : Towards Zero Ep 24 Part 1
Selanjutnya : The Game : Towards Zero Ep 25 Part 1
Foto MBC |
Nyonya Jo akhirnya muncul. Dia baru saja tiba di bandara Korea.
Nyonya Jo menggeret kopernya, menuju ke taksi.
Nyonya Jo menyuruh supir taksi membawanya ke Cinerarium Sangcheon.
Foto MBC |
Pada petugas, Nyonya Jo berkata, ingin mengambil abu Jo Pil Doo.
Petugas bertanya, apa hubungan Nyonya Jo dengan mendiang.
Nyonya Jo berkata, dia istrinya.
Foto MBC |
Petugas mengantarkan Nyonya Jo ke rumah abu Jo Pil Doo.
Nyonya Jo langsung terdiam menatap guci abu suaminya.
Si petugas meninggalkan Nyonya Jo.
Nyonya Jo mendekat ke guci abu. Tangisnya kemudian pecah.
Foto MBC |
Foto MBC |
Woo Hyun, Joon Young, Kang Jae, Bong Soo dan Dong Woo sama-sama keluar dari ruangan Tae Pyung.
Ponsel Woo Hyun berdering.
Woo Hyun : Ya, ini Nam Woo Hyun.
Ternyata petugas yang mengantar Nyonya Jo tadi yang menelpon.
"Aku menelepon dari Balai Pemakaman Cinerarium Sangcheon. Istri Jo Pil Doo datang. Dia ingin mengambil abunya. Aku harus bagaimana?"
"Tolong minta dia menunggu. Aku akan segera ke sana." jawab Woo Hyun.
Foto MBC |
Woo Hyun lalu memberitahu yang lain bahwa Nyonya Jo datang.
Joon Young : Kalau begitu, ibu Jo Hyun Woo ada di cinerarium?
Woo Hyun : Ya.
Foto MBC |
Sekarang, Nyonya Jo duduk bersama Woo Hyun, Dong Woo dan Joon Young di kafe.
Nyonya Jo : Aku sudah merasa kau mencariku. Aku tidak tahu kita akan bertemu hanya dengan satu panggilan telepon.
Woo Hyun : Bu.
Nyonya Jo : Aku malu mendengarmu memanggilku seperti itu.
Woo Hyun : Maafkan aku. Aku tidak tahu harus memanggilmu apa.
Nyonya Jo : Tidak. Aku seorang ibu. Tapi aku meninggalkan putraku untuk bertahan hidup dan melarikan diri. Aku seharusnya malu.
Joon Young bertanya, Nyonya Jo dimana saja selama ini. Nyonya Jo bilang dia di China.
Nyonya Jo : Aku mendengar kabar. Aku juga dengar putraku mencoba bunuh diri. Kukira dia sudah mati. Tapi saat kudengar dia masih hidup dan membunuh orang, aku merasa itu semua salahku dan aku sangat tertekan. Tapi saat kudengar ada kecelakaan, rasanya aku membunuh putraku dua kali. Aku tidak datang ke sini untuk mengajukan sidang ulang. Kumohon... Bantu aku menemukan putraku meski itu hanya tubuhnya.
Joon Young memberitahu bahwa Do Kyung kemungkinan masih hidup.
Dong Woo : Ada bukti tidak langsung bahwa dia masih hidup. Jika kami benar, mungkin dia bersama sandera.
Joon Young : Bu, tolong kami agar putra anda tidak membunuh orang lagi.
Nyonya Jo : Maksudmu Jo Hyun Woo mungkin masih hidup?
Joon Young : Ya.
Foto MBC |
Joon Young dan Dong Woo menghadap Kepala Yang.
Kepala Yang : Jadi, kau ingin memanfaatkan ibu Jo Hyun Woo dengan membuat Jo Hyun Woo datang ke pemakaman Jo Pil Doo?
Joon Young : Ya.
Kepala Ya : Dia meninggalkannya dan muncul setelah 20 tahun. Menurutmu dia akan datang?
Joon Young : Ini pemakaman ayahnya. Dia mungkin akan datang.
Kepala Yang : Bagaimana jika tidak?
Joon Young : Dia mungkin sudah lama membenci ayahnya. Saat dia tahu ayahnya dijebak, luka yang dia rasakan pasti sebesar rasa bencinya kepada ayahnya. Itulah awal pembalasan dendamnya. Dia akan datang ke pemakaman karena kasihan pada ayahnya. Aku akan membujuk ibunya.
Kepala Yang : Baik. Kau bisa langsung memulainya.
Foto MBC |
Foto MBC |
Kepolisan langsung menggelar konferensi pers. Joon Young yang bicara.
Joon Young : Sebelum memulai pengarahan, aku ingin meminta media untuk berhenti menerbitkan artikel tentang Jo Hyun Woo dan artikel yang belum dikonfirmasi. Aku hanya meminta kalian menerbitkan artikel berdasarkan fakta.
Han Kyu : Kalau begitu, bukankah kau harus memberikan pernyataan pers? Kami tahu kau menangkap mantan petugas medis, Goo, sebagai tersangka pembunuhan Lee Mi Jin tanpa surat perintah. Kenapa kau tidak tahu Jo Hyun Woo adalah Goo? Apa karena kau tidak punya metode ilmiah untuk membuktikan itu?
Joon Young : Tidak, kami punya. Baru-baru ini, kami bisa menghubungi anggota keluarga yang bisa membuktikan hubungan biologisnya. Dia setuju memberikan DNA-nya. Terlebih lagi, jasad Jo Pil Doo akan disemayamkan di tempat bagus berkat bantuannya.
Han Kyu : Lalu siapa anggota keluarga ini? Jika orang itu bisa membuktikan bahwa dia putra Jo Pil Doo, bukankah dia ibunya?
Foto MBC |
Foto MBC |
Do Kyung sendiri tengah menonton konferensi pers itu melalui ponselnya.
Dia terkejut ibunya muncul.
Joon Young : Guna mengadakan pemakaman privat untuk Jo Pil Doo, aku ingin meminta kerja sama kalian. Kami, polisi, akan membantu keluarga yang berduka, agar dia bisa mengirim mendiang dengan tenang. Pemakaman akan diadakan besok pukul 10.00. Jika anggota keluarga yang kehilangan lain menyaksikan, aku memintamu menghadiri pemakaman.
Foto MBC |
Malamnya, Joon Young menjenguk Tae Pyung.
Joon Young : Aku akan menangkap Jo Hyun Woo dan membuatnya membayar atas kejahatannya, agar semua kekhawatiranmu tidak terwujud. Aku yakin kau akan sadar. Jadi, kumohon buka matamu.
Foto MBC |
Besoknya, Bong Soo minta petugas menghalangi pintu masuk.
Para petugas mengerti dan langsung bergerak menjalankan perintah Bong Soo.
Bong Soo lalu masuk ke mobil van nya dan langsung duduk di depan kamera pengawas.
Foto MBC |
Foto MBC |
Para petugas mulai memasang rambu tanda perbaikan jalan di depan pintu masuk.
Kang Jae berkeliling, berpura-pura sebagai petugas pembersih.
Foto MBC |
Foto MBC |
Bong Soo mengecek mikrofon para petugas.
Bong Soo : Ini adalah S.A.M dari Divisi Kejahatan Satu. Pemeriksaan mikrofon. Apakah kau mendengarku?
Kang Jae menyahut, iya, keras dan jelas. Waktu saat ini, jam 9:50am. Tidak ada seorangpun di pintu masuk.
Foto MBC |
Foto MBC |
Joon Young bersama Dong Woo, mereka berdiri di dekat makam.
Seorang polisi lainnya berada di dekat Nyonya Jo.
Joon Young menatap polisi yang berdiri di dekat Nyonya Jo. Lalu dia mengangguk.
Jo Pil Doo mulai dimakamkan dengan layak. Nyonya Jo memasukkan guci berisi abu Jo Pil Doo ke dalam tanah.
Joon Young cemas. Dia takut Hyun Woo tak datang.
Dong Woo bilang mereka masih punya waktu.
Foto MBC |
Sebuah mobil hitam tampak di pintu masuk.
Mobil hitam itu melaju melewati Bong Soo yang duduk di dalam mobil van.
Bong Soo langsung menghubungi rekannya.
Bong Soo : Aku melihat mobil hitam. Coba periksa jika itu targetnya.
Foto MBC |
Kang Jae dan beberapa polisi langsung mengepung mobil itu.
Kang Jae mengetuk jendela, minta si pengemudi turun.
Beberapa saat kemudian, si pengemudi menurunkan jendela mobilnya tapi itu bukan Hyun Woo. Pria itu bilang dia dibayar Hyun Woo untuk mengemudikan mobil sampai ke sana.
Pria itu juga bilang, Hyun Woo punya hadiah untuk Joon Young di bagasi.
Foto MBC |
Foto MBC |
Joon Young teringat prediksi Tae Pyeong kalau Woo Hyun, Dong Woo, Bong Soo dan Kang Jae akan tewas di hari yang sama karena ledakan bom.
Kang Jae mulai membuka bagasi, dengan wajah tegang.
Takut itu bom, Joon Young langsung lari ke arah Kang Jae.
Joon Young : Jangan buka, Kang Jae-ssi! Jangan membukanya!
Foto MBC |
Tapi terlambat! Kang Jae keburu membukanya. Tapi di dalamnya bukan bom, melainkan jasad Bu Na.
Foto MBC |
Foto MBC |
Ponsel Joon Young berdering. Telepon dari nomor private. Joon Young menjawabnya. Ternyata dari Hyun Woo.
Hyun Woo : Aku yakin itu sudah sampai sekarang. Kau sudah menerimanya?
Joon Young marah, ada dimana kau, Jo Hyun Woo-ssi? Kau dimana!
Hyun Woo : Aku tidak percaya kau berpikir aku akan datang. Aku kecewa.
Joon Young : Kenapa kau membunuhnya.
Hyun Woo : Jika kau tidak datang ke rumahku, dia tidak akan meninggal. Dan kau membuat kesalahan besar karena sudah mengusik ibuku. Orang di dunia ini yang sangat ingin kubunuh adalah ibuku.
Joon Young mengajak Hyun Woo bertemu. Dia bilang mereka harus bicara.
Foto MBC |
Foto MBC |
"Apa yang harus dibicarakan?" tanya Hyun Woo sembari berjalan di lorong RS.
"Aku yakin kau terluka parah setelah kecelakaan itu." jawab Joon Young.
"Sekarang kau khawatir padaku?" tanya Hyun Woo.
"Mari kita bertemu." ajak Joon Young.
"Baiklah, tapi biar kujelaskan satu hal. Insiden itu bukanlah kecelakaan. Itu pembunuhan. Kami berdua pembunuh. Tapi salah satu dari kami dikelilingi banyak orang. menerima perhatian dan dukungan dari mereka. Hidup benar-benar tidak adil."
Foto MBC |
Foto MBC |
Hyun Woo masuk ke kamar Tae Pyeong.
Sadar Hyun Woo ada dimana, Joon Young pun panic.
Joon Young : Jangan! Kau tidak bisa melakukan itu pada Tae Pyeong!
Joon Young langsung lari. Dia pergi.
Foto MBC |
Hyun Woo menatap Tae Pyeong.
Hyun Woo : Sejak awal aku tidak mengerti. tapi sekarang aku mengerti kenapa kau mencoba membunuhku. Kau melihat kematian orang lain. Kematian para detektif itu. Dan kapan pun kau melihat Joon Young, kau mungkin melihat aku akhirnya membunuhnya. Kenapa kau tidak memberitahuku sama seperti yang kau lakukan 20 tahun lalu? Maka aku akan segera tahu. Aku ingin tahu bagaimana kau seharusnya mati sebelumnya.
Hyun Woo mencabut kabel2 medis Tae Pyeong.
Setelah itu dia langsung pergi.
Foto MBC |
Nona Lee datang sedetik setelah Hyun Woo keluar dari kamar Tae Pyeong.
Melihat mesin EKG Tae Pyeong menunjukkan garis lurus, Nona Lee langsung teriak memanggil dokter.
Foto MBC |
Tae Pyeong sendiri di ruangan Teacher Baek. Terdengar suara Teacher Baek yang menyuruh Tae Pyeong bangun. Teacher Baek bilang, sudah waktunya untuk pergi.
Tae Pyeong : Aku terlalu angkuh. Aku terlalu bodoh. Aku hanya mencoba mengubah kematian seseorang, tapi aku gagal memikirkan bagaimana kematian seseorang berubah. Mungkin itu alasannya kenapa Tuhan mengabaikan pembunuhan.
Teacher Baek menatap Tae Pyeong.
Teacher Baek : Manusia mendapatkan pencerahan, lalu mereka pergi dan membuat keputusan bodoh kembali.
Tae Pyeong : Apakah mustahil untuk mendapatkan kesempatan kedua? Sekali saja. Apakah aku bisa mendapatkan kesempatan sekali lagi? Aku tidak bisa pergi seperti ini. Aku harus kembali.
Teacher Baek perlahan menjauhi Tae Pyeong.
Foto MBC |
Joon Young berlari ke kamar Tae Pyeong. Sampai disana, dia terkejut dan heran Tae Pyeong sudah tidak ada.
Joon Young keluar.
Bersamaan dengan itu, Tae Pyeong berjalan dibantu Nona Lee. Mereka kembali menuju kamar.
Mereka langsung berhenti melangkah saat melihat Joon Young.
Joon Young kaget melihat Tae Pyeong berdiri tegak di depannya.
Joon Young kemudian berlari ke arah Tae Pyeong. Dia memeluk Tae Pyeong dan menangis.
Joon Young lega Tae Pyeong selamat.
Nona Lee tersenyum melihat mereka berdua. Dia lalu diam-diam pergi, meninggalkan mereka.
Foto MBC |
Foto MBC |
Nyonya Jo sudah di bandara. Ia berniat kembali ke China.
Sambil berjalan membawa kopernya, Nyonya Jo berbicara dengan Joon Young.
Joon Young sendiri duduk di depan kamar Tae Pyeong.
Nyonya Jo : Kau mungkin berpikir bahwa aku melarikan diri lagi tapi tolong mengertilah.
Joon Young : Aku tahu bahwa segalanya berat untukmu karena media. Memberikan sampel DNAmu kepada kami sangat membantu.
Nyonya Jo : Bagaimana dengan pria yang belum siuman itu?
Joon Young : Syukurlah dia sudah siuman.
Nyonya Jo : Syukurlah. Aku tutup sekarang.
Joon Young : Sebentar. Aku akan segera menelponmu setelah mendapatkan kabar dari Jo Hyun Woo.
Foto MBC |
Foto MBC |
Hyun Woo sendiri berdiri di lantai atas, di depan eskalator.
Nyonya Jo menutup ponselnya. Dan ia membeku melihat seorang pria bemasker berdiri di depan eskalator. Ia tahu itu putranya.
Hyun Woo membuka maskernya. *Astogeh, Im Joo Hwan ganteng banget.
Hyun Woo : Kau memang seorang ibu. Kau bisa mengenali putramu. Aku akan membuatmu menderita selama sisa hidupmu. Pastikan kau melihat semua perbuatan putramu yang kau lahirkan. Itu salahmu.
Hyun Woo pergi dan kembali memakai maskernya.
Nyonya Jo tak bisa mengatakan apa-apa. Dia terdiam, menahan tangisnya.
Foto MBC |
Sementara itu, Joon Young cs berkumpul di kamar Tae Pyeong. Mereka membawa kue, merayakan kembalinya Tae Pyeong kepada mereka.
Tae Pyeong menatap satu per satu mata mereka. Dia bertanya-tanya apa kekuatannya sudah menghilang?
Tiba-tiba, dua detektif dari Kepolisian Gichang datang.
"Pak Kim, apa kau melakukan kontak dengan pembuat bom Sung Min Jae? Kami punya beberapa pertanyaan mengenai upaya pembunuhanmu terhadap Jo Hyun Woo." ucap salah satu detektif.
Mereka lalu minta Tae Pyeong ikut dengan mereka.
Woo Hyun menghalangi mereka.
Woo Hyun : Detektif Lee, dia belum sehat. Apa ini perlu?
Tapi Detektif Lee tidak peduli dan minta Tae Pyeong bekerja sama dengan mereka.
Foto MBC |
Tae Pyeong menatap mata kedua detektif itu. Dia heran dan bertanya-tanya, apakah mereka semua akan mati karena dirinya.
Tae Pyeong : Aku tidak bisa melihat kematian mereka.
Bersambung....