• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 19 Part 1

Sebelumnya...


Eun Hyuk mengakui semuanya pada seluruh keluarga Min, bahwa dia lah yang menyerahkan Soo A ke tangan Pil Doo.

Mendengar itu, Presdir Min pun murka dan memukul Eun Hyuk.

Chae Rin membela Eun Hyuk. Ia berusaha menjelaskan, kalau Eun Hyuk tidak punya pilihan lain saat itu. Eun Hyuk hanyalah seorang anak kecil yang ingin menyelamatkan diri dari ayahnya yang kejam.

"Tapi tetap saja, dia menghancurkan kehidupan orang lain untuk menyelamatkan dirinya." ucap Presdir Min.


Presdir Min lantas kembali memukul Eun Hyuk tapi Chae Rin mencegahnya dan meminta sang ayah memukulnya saja.

Nyonya Na yang juga syok, menyuruh Presdir Min mengusir Eun Hyuk.


"Aku minta kalian berdua pergi dari sini sekarang!" perintah Presdir Min.

Chae Rin pun mengajak Eun Hyuk pergi, sementara Yeon Joo terlihat kesal.


Nyonya Na lantas meminta penjelasan Soo A. Ia ingin tahu apa hubungan yang dimiliki Chae Rin dan Eun Hyuk.

"Kudengar dia pacar Chae Rin." jawab Presdir Min.

"Pacar Chae Rin, kalau begitu, Soo A, kau. merebut dia dari...."

"Dia milikku. Min Chae Rin lah yang merebutnya." jawab Yeon Joo, memotong kata-kata sang ibu.


Diluar, Chae Rin meminta penjelasan Eun Hyuk, kenapa Eun Hyuk melakukan itu.

"Mereka tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja. Mereka akan melakukan apapun untuk Soo A. Beraninya kau datang kesini. Kau ingin mati? Kau ingin mereka mengalahkanmu tanpa jejak?"

"Kenapa kau membelaku? Apa yang akan mereka pikirkan tentangmu sekarang?"

"Bagaimana aku bisa mengabaikanmu?"

"Kau bertindak seolah-olah kau tidak mau melihat mereka lagi. Bisakah kau melakukan itu? Kau tidak ingin melihat mereka lagi? Ini rumahmu setelah semuanya."

"Masuk ke mobil! Oso!"

Bu Kim pun keluar dan melihat Chae Rin pergi bersama Eun Hyuk.


Di dalam, keluarga Min sedang membahas Eun Hyuk. Nyonya Na tidak mengerti dan heran kenapa harus Eun Hyuk yang menjadi anak Pil Doo dari semua orang.

"Soo A-ya, dia kekasihmu sebelum bertemu dengan Chae Rin, tidak lah penting. Aku benar-benar marah kau memperkenalkannya pada kami padahal kau tahu dia yang menculikmu dulu." ucap Nyonya Park.

"Apakah ibu ingin memecat Chae Rin ada hubungannya dengan ini?" tanya Presdir Min.

"Tentu saja! Mereka sudah bersama bahkan sejak Chae Rin masih menjadi istri Group Tae San. Pimpinan Moon sangat lah baik. Dia diam saja mengetahui semua itu." jawab Nyonya Na.

Yeon Joo menangis. Nyonya Na pun meminta Yeon Joo berhenti menangis.

Ia juga menyuruh Yeon Joo mencari pria yang lebih baik dari Eun Hyuk dan menyuruh Yeon Joo bekerja di kantor mulai besok.


Chae Rin membawa Eun Hyuk pulang.

"Jangan datang lagi ke rumah itu tanpa sepengetahuanku. Uri halmeoni lebih buruk dari yang kau bayangkan. Dia tidak akan membiarkan ini. Aku akan mencari cara agar kau bisa keluar dari masalah ini."

Eun Hyuk pun memegang tangan Chae Rin dan meminta Chae Rin tidak mencemaskannya.

"Apakah kau tidak akan cemas jika berada di posisiku?"

"Aku hanya ingin mengurangi rasa bersalahku. Aku lah yang menciptakan ini. Aku menghancurkan hidup orang lain."

"Bukan kau yang menghancurkan hidup Min Soo A, jadi jangan pergi kemana pun."


Besoknya, Chae Rin masuk ke ruangannya dan mendapati Yeon Joo sudah duduk di kursinya.

Yeon Joo memberitahu Chae Rin bahwa itu sudah menjadi ruangannya dan menyuruh Chae Rin membaca pengumuman yang diterbitkan perusahaan.

"Jika kau sangat menginginkan posisiku, harusnya kau belajar dari bawah." jawab Chae Rin.

"Itu berlaku untukmu tapi tidak denganku. Aku pewaris asli nenek, jadi kenapa aku membutuhkan itu?" ucap Yeon Joo.

"Baiklah, lakukan sesukamu dan kau akan tahu jika seseorang harus belajar agar bisa menjalankan perusahaan." jawab Chae Rin.

"Dan kau harus mengalami apa yang kualami dulu. Cobalah berjalan ke titik dimana kuku jarimu patah dan rambutmu dijambak oleh klien yang mengamuk. Kau akan tahu betapa menderitanya aku dulu." ucap Yeon Joo.


Yeon Joo lalu membahas kejadian heboh di rumahnya tadi malam.

"Kenapa kau ikut campur saat dia datang untuk meminta maaf? Tidakkah kau lihat, kau membuatnya berada di posisi yang semakin sulit?"

Kesal, Chae Rin pun mendekati mejanya dan menatap tajam Yeon Joo.

"Jangan pernah berpikir untuk mengacaukannya.  Hidupnya dipenuhi rasa sakit dan penyesalan." ucap Chae Rin.

Tapi Yeon Joo tidak peduli dan menyuruh Chae Rin membaca pengumuman di bawah.


Di bawah, para pegawai terkejut membaca pengumuman itu.

Tak lama Chae Rin datang. Ia kesal, membaca pengumuman tentang dirinya dan Yeon Joo.

Dalam pengumuman itu ditulis, bahwa Chae Rin akan menggantikan posisi Yeon Joo sebagai penjual kosmetik keliling dan

Yeon Joo akan menggantikan Chae Rin sebagai CFO.


Sekarang, Chae Rin sedang bersiap-siap sebagai penjual keliling.

Seorang pegawainya datang dan memberikan daftar klien mereka.

"Bagaimana anda bisa berakhir seperti ini? Penjual keliling adalah pekerjaan kasar." ucap pegawainya cemas.

"Tidak ada yang tidak bisa kulakukan." jawab Chae Rin, lalu mengambil daftar klien dan pergi.

"Kenapa CFO baru memberikan klien itu padanya? Mereka sudah masuk daftar hitam." ucap pegawainya cemas.


Di ruangannya, Yeon Joo sedang bersama Jae Sang.

"CFO Min Soo A, aku merasa kau terbiasa dengan itu dalam waktu singkat."

"Ini milikku sejak dulu. Aku hanya mengambil kembali apa yang direbut Min Chae Rin dariku."

"Mengesampingkan kehidupan pribadinya, dia dicopot dari posisi itu.  Dia melakukan semua yang dia bisa untuk perusahaan ini." jawab Jae Sang.

"Kau berpihak padanya atau apa?" tanya Yeon Joo.

"Aku hanya membicarakan kenyataannya. Aku tidak akan menyangkal kalau dia adalah perempuan gila tapi dia sangat kompeten dan bertanggung jawab untuk urusan perusahaan."


Tak lama kemudian, salah satu pegawai datang dan memberikan laporan pemesanan bahan baku.

Yeon Joo pun langsung menandatanganinya tanpa membaca terlebih dahulu.


Sontak, Jae Sang terkejut melihatnya. Setelah si pegawai pergi, Jae Sang menasehati Yeon Joo kalau Yeon Joo harusnya memeriksa laporan itu dulu sebelum memberikan tandatangan seperti yang dilakukan Chae Rin.

"Aku memeriksanya dengan seksama seperti dia." jawab Yeon Joo kesal.

"Kau tidak bisa menjalankan bisnismu dengan emosi. Kontrak dengan Bailing Kosmetik tidak hanya penting untukmu tapi juga perusahaanku."

"Jika Min Chae Rin bisa, kenapa aku tidak bisa."


Berbeda dengan Chae Rin yang sedang menghadapi kliennya dengan cara pintar.

Kliennya, seorang ibu-ibu, meminta pengembalian dana atas kosmetik yang dibelinya.

Ia menunjukkan kosmetik itu pada Chae Rin dan tidak menggunakannya sedikit pun.

Chae Rin membuka kosmetik itu dan memeriksanya.

Setelah itu, ia mengaku lega kliennya tidak menggunakan kosmetik itu.

"Disebabkan banyak masalah, jadi produk ini harus ditarik dari pasaran. Jika kau memakainya, kulitmu akan bersisik. Efeknya tidak akan langsung terasa, tapi pelan-pelan dan yang terburuk, kau bisa berakhir di rumah sakit."

"Rumah sakit? Tak tersembuhkan? Kau harusnya mengatakan itu sejak awal! Aku sudah menggunakan semuanya!"

"Lihat? Kau menggunakannya. Kau mengganti krim kami dengan krim murahan. Kau pikir aku tidak akan tahu? Aku dapat mengetahuinya dengan mudah hanya dengan melihat warna dan mencium baunya. Kau tidak tahu ini penipuan?"

Mendengar itu, si pelanggan merasa malu dan langsung masuk ke dalam.

*Oke, sy ngakak scene ini... Chae Rin memang pintar.... Padahal si Yeon Joo sengaja nyodorin klien bermasalah ke Chae Rin. Masih ingat kan di episode awal, Yeon Joo dijambak kliennya karena dia menolak pengembalian dana. Jadi gaes, Yeon Joo pengen Chae Rin ngerasain itu makanya dia nyodorin klien bermasalah tapi Min Chae Rin gitu loh, si perempuan gila. Dia dengan gampangnya mengenali krim itu dan membuat si klien mengaku. Gak kayak Yeon Joo, yg main tanda tangan aja tanpa mbaca tu dokumen.


Chae Rin pun hendak pergi tapi dia malah ketemu Bu Kim.

"Kau memang dilahirkan untuk menjadi penjual keliling yang cerdas."

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku hanya berkeliling dan melihat pertunjukkan yang menakjubkan. Kau seharusnya berusaha keras agar bisa kembali ke rumah."

"Jika kau sudah selesai menontonnya, sebaiknya kau pergi."

"Kau, kenapa kau seperti ini sekarang? Dulu kau tidak begini? Kau harus kembali ke rumah dan memulai semuanya dari awal lagi. Siapa yang membuatmu seperti ini?"

"Aku memiliki seseorang yang mencintaiku dan menganggapku keluarga tanpa aku harus melakukan semua itu jadi kenapa aku harus kembali ke sana?"

"Apa pria itu dapat menjamin masa depanmu? Dia miskin." ucap Bu Kim. Chae Rin pun tidak membalas kata-kata Bu Kim lagi dan beranjak pergi.


Setelah itu, Bu Kim mendatangi Eun Hyuk. Eun Hyuk terkejut Bu Kim mengetahui rumahnya.

"Aku rasa kalian berdua tinggal disini. Kau tidak seharusnya melakukan ini. Jika ingin menghukum dirimu, kau harusnya tutup mulut dan hidup dibawah rasa bersalahmu. Kau harus menanggung beban itu sampai kau mati."

"Aku merasakan kebencianmu terhadapku."

"Aku membesarkan Soo A seperti anakku sendiri. Kau melakukan kesalahan padanya. Tidak bolehkah aku membencimu?"

"Jadi kau disini untuk protes?"

"Kenapa lagi aku disini?"


Bu Kim lalu melihat-lihat sekeliling rumah Eun Hyuk.

"Chae Rin adalah alat yang nyaman bagi Nyonya Na dan Group Tae San. Tapi siapa tahu dia akan berakhir menjadi pemilik perusahaan dengan tekadnya."

"Kudengar semua ini berawal dari takdir buruk yang diterimanya. Aku tidak tahu masih ada seseorang yang percaya hal seperti itu sekarang ini. Itu mengerikan."

"Itu pilihannya. Dia harusnya kembali ke panti asuhan tapi dia memilih kembali."

"Pasti dia hanya memiliki satu pilihan. Sudah jelas ini penyiksaan anak. Apa yang kau lakukan saat itu? Ketika Chae Rin menderita seperti itu, kau hanya menontonnya atau ikut menyiksanya? Yang mana saja itu, mereka tidak berbeda satu sama lain.  Kau tahu itu juga kan?"

"Apa kau mau mengatakan kau bahagia hidup seperti ini?"


"Kenapa kau berpikir hidup kami kacau?"

"Suruh dia kembali ke rumah. Aku akan mencoba bicara dengan Nyonya Na."

"Kenapa kau kesini?"

"Bukankah sudah kubilang kau bersalah pada Min Soo A?"

"Kau disini untuk menunjukkan kemarahanmu. Tapi kau hanya membicarakan tentang Chae Rin. Apa ada alasan lain kau lebih peduli pada seorang pengganti yang menerima takdir buruk dibandingkan dengan putri majikanmu yang kau besarkan seperti anak sendiri itu?"

"Kau salah."

"Aku pikir itu benar."


Eun Hyuk lantas menyuruh Bu Kim pergi karena ia akan bertemu dengan Chae Rin.

Eun Hyuk mengantarkan Bu Kim keluar. Sebelum pergi, Bu Kim memperingatkan Eun Hyuk kalau Nyonya Na tidak akan tinggal diam setelah pengakuan Eun Hyuk tadi malam.


Ponsel Eun Hyuk berdering. Telepon dari Chae Rin yang memintanya datang ke tempat biasa. Chae Rin mengaku merindukannya.

"Aku akan segera ke sana."


Tapi usai bicara dengan Chae Rin, seorang pria mendatangi Eun Hyuk dan Eun Hyuk langsung melumpuhkannya.

Eun Hyuk pun bisa menebak pria itu kiriman Nyonya Na.


Sekarang, Eun Hyuk ikut pergi dengan pria itu.

Chae Rin menghubungi Eun Hyuk. Ia pun heran Eun Hyuk tidak menjawab teleponnya.


Eun Hyuk dibawa ke sebuah gudang.  Tak lama kemudian, pria itu datang membawa Nyonya Na.

"Kudengar kau datang kesini atas kemauanmu sendiri. Jika kau merasa bersalah pada Soo A dan ingin dimaafkan, tetaplah disini sampai aku menyuruhmu pergi. Kau bisa pergi. Ini bukan penjara. Tidak ada penjaga. Tapi jika ingin menebus kesalahanmu pada Soo A, tetaplah disini sampai aku menyuruhmu pergi."

Eun Hyuk terdiam mendengarnya. Ponsel Eun Hyuk berdering lagi. Telepon dari Chae Rin tapi anak buah Nyonya Na langsung menyita ponsel itu atas perintah Nyonya Na.


Sementara itu, Chae Rin ke rumah Eun Hyuk. Ia kaget tidak menemukan Eun Hyuk di sana.

Tak lama kemudian, ia curiga Nyonya Na melakukan sesuatu pada Eun Hyuk nya.

Bersambung ke part 2......

Love Rain Ep 2

Sebelumnya...



Ada festival di kampus. Band yang digawangi In Ha, Dong Wook dan Chang Mo tampil. Semua orang menikmati penampilan mereka, termasuk Yoon Hee, In Sook dan Hye Jung. Hye Jung memuji penampilan In Ha. Selesai tampil mereka bermain satu permainan. Ada papan berdiri yang sudah dilubangi. Kepala salah satu pemain masuk ke lubang itu dan yang lain melemparinya dengan balon berisi air. Siapa yang bisa kena sasaran kepala, dialah pemenangnya. Daaaan, Chang Mo menjadi sasaran In Ha dan Dong Wook. Semua tertawa melihat Chang Mo yang menjerit2 karena dikerjai. Kemudian, mereka menonton Dong Wook karate.


Mereka lalu bermain tembakan. Cara mainnya, nama orang yang disukai ditulis dalam secarik kertas. Lalu balon hati diletakkan di atasnya. Siapa yang berhasil menembak balon hati itu, akan berjodoh dan mendapatkan sebuah boneka. Itulah yang dibilang oleh penjaga stand. Hye Jung ingin mencobanya karena mengincar bonekanya. In Ha mencobanya. Tembakan pertama In Ha gagal. Tembakan kedua juga gagal. Saat mau menembak untuk yg ketiga kalinya, Chang Mo dan Dong Wook datang. Dong Wook ingin mencobanya begitu melihat nama Yoon Hee yang ditulis di sana, tapi In Ha gak mau memberikan pistolnya. Chang Mo heran melihat In Ha membidik dgn serius. Tembakan ketiga In Ha tepat sasaran.


Masih di tempat yang sama, mereka minum2. Mereka lalu bermain menyebut kata dengan cepat. Siapa yang kalah, harus bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan. In Ha kalah. Hye Jung tanya, "Kau pernah bilang alasanmu tidak mau melukis gadis lain adalah karena kau hanya ingin melukis gadis yang kau cintai. Apa kau masih memegang kata2mu?"

In Ha membenarkan. Hye Jung tersenyum dan melirik Yoon Hee. Berikutnya, Dong Wook kalah. Hye Jung tanya apa yang membedakan Yoon Hee dgn gadis2 yg pernah dikencani Dong Wook. Dong Wook bilang dari hatinya. Semua menatap Dong Wook tak percaya. Hye Jung mempercayai Dong Wook karena Dong Wook pernah bilang kalau cinta datang dari hati sehingga cinta gak mengenal kata maaf. Dong Wook pun mengakui kalau itu adalah kata2 In Ha. Semua kaget. Hye Jung memberitahu Dong Wook kalau Yoon Hee menyukai Dong Wook karena kata2 itu. Suasana kembali mencair saat ada kembang api.


Mereka lalu melanjutkan senang2 dgn menari. Hye Jung mengajak In Ha menari. Dong Wook menahan In Ha dan bilang akan menembak Yoon Hee malam itu. In Ha kaget mendengarnya. Hye Jung menari dgn In Ha dan Dong Wook dgn Yoon Hee tapi setiap orang nantinya akan berputar dan berganti pasangan. Tiba giliran In Ha menari dgn Yoon Hee. Mereka tampak canggung. Saat akan berganti pasangan lagi, In Ha memegang tangan Yoon Hee.


"Aku ingin memintanya untuk tidak pergi. Saat itu aku tahu kalau aku tidak bisa menghentikan diriku apapun yang terjadi." ucap In Ha dalam hati.


Pesta telah usai. Semua orang keluar dari ruangan menari. Tiba2, papan yang digunakan sbg hiasan di pintu masuk roboh. Papan itu mau menimpa Yoon Hee! Tapi In Ha dgn sigap melindungi Yoon Hee, sehingga In Ha yang tertindih papan itu. Tangan In Ha terantuk cukup keras ke lantai dgn kepala Yoon Hee menindih tangan In Ha. In Ha meringis kesakitan.

Semua cemas dgn keadaan In Ha. Chang Mo heran bukan Dong Wook yang menolong Yoon Hee, tapi In Ha. Hye Jung beranjak pergi dengan hati kesal. Ia beralasan mau mengambil air. Chang Mo menyusul Hye Jung. Dong Wook keluar dari kamar tempat In Ha dirawat. Dong Wook tanya kemana perginya Chang Mo dan Hye Jung. Yoon Hee diam saja. Dia masih bersalah atas apa yang menimpa In Ha. Dong Wook mengajak Yoon Hee menemui In Ha. Dong Wook menyuruh In Ha menenangkan Yoon Hee, dan pergi meninggalkan mereka. Yoon Hee melihat tangan In Ha yang digips.


"Maafkan aku. Aku benar2 takut saat melihat dirimu kesakitan. Karena menyelamatkan aku, orang tuaku meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil." ucap Yoon Hee sedih.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu." jawab In Ha.


Chang Mo dan Dong Wook masuk. Lagi2 Chang Mo merasakan ada sesuatu antara In Ha dan Yoon Hee. Sesampainya di kamar, Chang Mo menanyakan kecurigaannya pada In Ha. "Apa ada yang kau rahasiakan dariku?" tanya Chang Mo. "Maksudmu?" jawab In Ha. "Misalnya masalah perempuan." jawab Chang Mo. Dong Wook datang menghentikan pembicaraan mereka.


Yoon Hee menyiapkan bekal makanan untuk In Ha.


Di studio lukisnya, In Ha mencoba melukis dgn tangannya yg digips, tapi gagal. Akhirnya In Ha beranjak keluar. Di luar, dia bertemu dgn Yoon Hee yang membawakan bekal makanan untuknya.

Di kafe, Chang Mo sedang bernyanyi. In Sook kedip2 mata ke Chang Mo, membuat Chang Mo kesal. Selesai menyanyi, Chang Mo bergabung dengan In Sook dan Hye Jung. Hye Jung menanyakan keadaan In Ha. Chang Mo bilang In Ha sangat kesulitan makan dan memakai baju karena tangannya yg digips sehingga ia perlu bantuan orang lain. Chang Mo lalu lihat In Sook yang tampak serius membuat menara dari korek api.

"In Sook, ini tidak ada hubungannya denganku kan?" tanya Chang Mo.

"Ding dong ding. Katanya kalau kau membuat menara dgn 100 batang korek api, harapanmu akan terwujud." jawab In Sook.

"Tapi hal itu tidak ada hubungannya kan denganku?" tanya Chang Mo lagi.

"Aku melakukannya agar kita bisa saling mencintai." jawab In Sook.

Chang Mo lalu mengambil satu batang korek api bagian bawah sehingga menara yang sudah susah payah dibuat In Sook, roboh. In Sook ngambek dan pergi meninggalkan mereka. Hye Jung bilang pada Chang Mo kalau kelakuan Chang Mo barusan sangat kejam. Chang Mo bilang kalau In Sook sangat agresif membuatnya sedikit takut.


In Ha dan Yoon Hee ngobrol di taman. Yoon Hee memberikan bekal yang dibuatnya pada In Ha. Tapi In Ha menolak dan mengaku harus pergi ke suatu tempat. Yoon Hee mengerti. Dia bangkit dari duduknya dan mengucapkan lekas sembuh pada In Ha, lalu beranjak pergi namun In Ha menahan kepergiaan Yoon Hee. "Apa kau punya waktu? Aku butuh bantuanmu." ucap In Ha.


In Ha dan Yoon Hee pergi ke toko yang menjual gitar. Penjual gitar mengira Yoon Hee adalah pacar In Ha. In Ha menjelaskan kalau Yoon Hee bukan pacarnya, melainkan temannya. Penjual gitar meninggalkan In Ha dan Yoon Hee. In Ha mengambil gitarnya dan mau mencoba suara gitar itu. Ia meminta bantuan Yoon Hee. Yoon Hee mengaku tidak bisa main gitar. Akhirnya, In Ha memainkan kunci gitar dgn tangan kirinya dan Yoon Hee memetik senar gitar. Mereka lalu bernyanyi bersama.

Saat dalam perjalanan, In Ha dan Yoon Hee berbincang2.

"Apa yang disukai orang tuamu?" tanya In Ha.

"Ayahku seorang dosen di sebuah universitas. Mereka adalah dua orang yang saling mencintai. Hal pertama yang dilakukan ibuku ketika bangun tidur adalah menonton film dengan ayahku. Orang tuaku sangat suka Film Love Story."

"Kau pasti tidak bisa menonton karena aku kan?"

"Mereka bilang cinta tidak perlu mengucapkan maaf."

In Ha kaget mendengar jawaban Yoon Hee. Yoon Hee yang sadar kelepasan bicara, langsung meralat ucapannya. Untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka, In Ha mengajak Yoon Hee menonton Film Love Story. Tapi saat sampai di bioskop, Filmnya sudah tidak diputar lagi. In Ha pun berjanji akan mencari bioskop yang masih memutar film itu dan bertanya apa Yoon Hee mau menonton film itu dengannya. Yoon Hee mengangguk.


Di kafe, Chang Mo membuat menara dari 100 batang korek api. Hye Jung tanya apa yang dilakukan Chang Mo. Chang Mo bilang untuk masa depan negara mereka. Dong Wook datang dan memberitahu Chang Mo tentang jadwal show di Radio. Dong Wook menanyakan In Ha karena mau memberitahu In Ha.
 

In Ha mengajak Yoon Hee ke studio lukisnya. Yoon Hee menyuruh In Ha memakan bekalnya, tapi In Ha mau mereka makan sama2. Yoon Hee lalu melihat sketsa wajah perempuan yang belum jadi. In Ha cepat2 membalik lukisan itu. Ia berbohong pada Yoon Hee dgn bilang itu lukisan Hye Jung. Yoon Hee sedih mendengarnya. Ia pun mau pergi tapi ditahan In Ha. In Ha mengajak Yoon Hee makan sama2. In Ha lalu beranjak pergi untuk mengambil air.


Yoon Hee sedih teringat ucapan Hye Jung kalau In Ha hanya akan melukis gadis yg dicintainya. Sementara itu, Dong Wook, Chang Mo dan Hye Jung sedang berjalan menuju studio lukis In Ha. In Ha yang sedang mengambil air teringat kalau ia belum menutup lemarinya dgn rapat. In Ha pun buru2 kembali ke studio. Yoon Hee melihat lemari In Ha yang terbuka. Ia pun membukanya dan melihat lukisan2 In Ha. Tanpa sengaja Yoon Hee menjatuhkan lukisan itu dan melihat lukisan dirinya. In Ha masuk ke dalam dan kaget melihat lukisannya jatuh dan sudah dilihat Yoon Hee. Yoon Hee yang malu buru2 keluar dari studio In Ha. In Ha diam saja, tapi gak lama dia pun pergi menyusul Yoon Hee.


Yoon Hee senyum2 sendiri tahu dirinya dilukis In Ha. In Ha menghampiri Yoon Hee. Ia mau menjelaskan tentang lukisan itu. Tapi sebelum sempat In Ha menjelaskan, teman2 mereka melintas. In Ha dan Yoon Hee pun membalikkan badan mereka agar tidak terlihat oleh teman2 mereka. Yoon Hee bilang akan mendengar penjelasan In Ha lain kali, tapi In Ha mau menjelaskan sekarang.

"Aku tidak mau kau salah paham. Lukisan itu tidak berarti apa2. Lukisan itu sama saja seperti pemandangan. Kau datang sebagai pemandangan saat aku melukis hari itu."


Penjelasan In Ha membuat Yoon Hee sedih.

"Selain itu, tanganku sudah sembuh jadi kau tidak perlu membuatkanku makanan lagi. Teman2ku bisa salah paham. Terutama Dong Wook. Aku tidak mau dia salah paham. Dia adalah teman yang paling penting buatku."

"Aku mengerti." jawab Yoon Hee sedih lalu pergi meninggalkan In Ha.


Chang Mo datang ke studio lukis In Ha. Ia melihat lukisan Yoon Hee yg berserakan. Chang Mo pun segera membereskan lukisan2 itu tapi Dong Wook dan Hye Jung keburu datang. Chang Mo langsung menyeret Dong Wook dan Hye Jung keluar. Hye Jung tanya lukisan apa yang berserakan. Chang Mo bilang bukan lukisan apa2. Dong Wook tanya apa itu lukisan gadis telanjang. Chang Mo mengiyakan. Dong Wook dan Hye Jung mau melihatnya tapi dilarang Chang Mo.

Dong Wook, Chang Mo dan Hye Jung pergi dari studio In Ha. Dong Wook lalu melihat Yoon Hee sedang berjalan. Ia pun segera menghampiri Yoon Hee. In Ha kembali ke studionya. Ia sedih karena harus berkata seperti itu pada gadis yang dicintainya.


Di kafe, Chang Mo minum2 ditemani Hye Jung."Ada apa?" tanya Hye Jung."Baiklah, aku akan memberitahumu. Ini ada X dan Y. X berpasangan dgn A dan Y dgn B. AX+BY=0. Tapi X dan Y ingin bersama dgn A. Jadi AX+AY tidak akan berhasil." jawab Chang Mo."Jadi apa yang sebenarnya ingin kau katakan?" tanya Hye Jung.Chang Mo tidak menjawab. Hye Jung kesal dan beranjak pergi, tapi Chang Mo menahannya. Chaang Mo tanya siapa yang akan membayar makanannya. Hye Jung menyuruh Chang Mo memanggil In Sook. Tapi Chang Mo menolak. Hye Jung bilang sikap Chang Mo ke In Sook sangat kejam. Ia tanya apa Chang Mo tak akan menyesal nantinya dgn sikapnya pada In Sook yang benar2 mencintainya.

"Aku tidak menyesal, tapi cemburu! Aku cemburu karena dia berani berterus terang soal perasaannya. Di dunia ini banyak orang yang tidak berani melakukannya karena keadaan." jawab Chang Mo.

"Apa maksudmu?" tanya Hye Jung.

"Seperti kau menyukai seseorang tapi ada orang lain yang menyukai orang itu. Atau orang itu menyukai orang lain. Atau mungkin dia tidak dalam posisi menyukai orang itu." jawab Chang Mo.

"Kalau kau menyukai seseorang, katakan saja. Kalau itu aku, aku akan mengatakannya." ucap Hye Jung.

"Benarkah?" tanya Chang Mo.

"Tentu saja. Tapi siapa gadis itu?" jawab Hye Jung.

"Aku menyukaimu. Tapi aku hanya anak desa dgn lima adik. Keluargaku tinggal di desa. Dan kau menyukai orang lain, sehingga aku tidak berani jujur padamu." ucap Chang Mo.

Hye Jung terdiam mendengar perkataan Chang Mo. Chang Mo bingung, lalu beranjak pergi.


 Yoon Hee turun dari bus dgn Dong Wook. Yoon Hee kesal karena Dong Wook mengikutinya terus.

"Berhenti mengikutiku!" pinta Yoon Hee kesal.

Tapi Dong Wook malah semakin mengikuti Yoon Hee.

"Kau terlihat cantik kalau sedang marah." ucap Dong Wook.

"Aku harap ini cukup sampai di sini." jawab Yoon Hee.

"Berhenti mengikutimu atau berhenti menyukaimu?" tanya Dong Wook.

"Apa yang kau sukai dariku? Kau bahkan tidak tahu apapun tentangku!" jawab Yoon Hee.


Dong Wook kaget mendengar ucapan Yoon Hee. Yoon Hee beranjak pergi tapi langkahnya terhenti saat Dong Wook tanya apa Yoon Hee menyukai seseorang. Dong Wook pun mengemukakan alasannya menyukai Yoon Hee, karena ibunya meninggal sewaktu ia masih kecil. Sama seperti Yoon Hee, ortu Yoon Hee juga meninggal saat Yoon Hee masih kecil. Tiba2, hujan turun. Dong Wook mengajak Yoon Hee berteduh. Ia lalu mengajak Yoon Hee kencan.

In Ha terdiam memandangi lukisan Yoon Hee.

"Hanya butuk 3 detik untuk mencintai seseorang pertama kali, tapi untuk melupakannya tidak mungkin dalam 3 detik. Di hari itu, seseorang menjadi pengecut. Seseorang menjadi jujur. Yang lain hatinya berbunga2." ucap In Ha dalam hati.


In Ha pergi mencari rumah Yoon Hee. Tapi begitu melihat Yoon Hee pulang diantar Dong Wook, ia bersembunyi. Yoon Hee terlihat senang. In Ha pun patah hati.

Besoknya In Ha cs bersiap2 pergi ke tempat show. Mereka menunggu para gadis. Chang Mo mau naik duluan. In Ha mengira Chang Mo tidak mau duduk dengan In Sook. Ia pun menyuruh Chang Mo duduk dgn Hye Jung. Chang Mo menolak. Ia bilang mual mencium bau parfum dan make up Hye Jung. Tanpa disadari Chang Mo, Hye Jung dan In Sook ada di belakangnya.


Tinggal Yoon Hee yang belum datang. Dong Wook bilang Yoon Hee tak akan datang. Semalam Dong Wook mengajak Yoon Hee berkencan. Jika sekarang Yoon Hee datang, berarti Yoon Hee menerimanya. Tapi jika Yoon Hee tak datang, berarti Yoon Hee menolaknya.Chang Mo duduk dgn dua gadis. Tapi Hye Jung menatapnya galak. Chang Mo memilih duduk dgn In Sook. Hye Jung menanyakan soal Yoon Hee. Chang Mo bergumam sendiri, kalau dia datang buruk, kalau tidak datang juga buruk. In Ha dan Dong Wook menunggu Yoon Hee diluar. Tapi Yoon Hee belum juga muncul. Dong Wook menyerah dan naik ke kereta. In Ha terus menunggu Yoon Hee. Saat kereta sudah mulai jalan, Yoon Hee muncul. Dengan bantuan In Ha, Yoon Hee berhasil naik ke kereta. Mereka hampir saja berpelukan di gerbong kereta.Hye Jung, In Sook senang melihat Yoon Hee. Mereka mengucapkan selamat karena Yoon Hee-Dong Wook resmi kencan. Dong Wook mengucapkan terima kasih pada Yoon Hee. In Ha sedih melihatnya.


Setelah menempuh perjalanan dgn kereta, mereka harus berjalan melewati jembatan yg disusun dari bebatuan. In Ha melihat Yoon Hee yang jalan di depannya. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Dong Wook membantu Yoon Hee membawa tasnya. Hye Jung berpegangan pada In Ha dan Chang Mo menggendong In Sook. Setelah itu, mereka bermain2 di pantai. Mereka lalu bermain petak umpet. Dong Wook yang jaga. Chang Mo bersembunyi di balik semak2. In Sook dan Hye Jung datang. Chang Mo mengajak In Sook duduk disampingnya. Dan Hye Jung pergi meninggalkan mereka.


Yoon Hee bersembunyi di balik kain yang lagi dijemur. Ternyata di sana ada In Ha.

"Selamat." ucap In Ha pada Yoon Hee.

"Terima kasih. Ini yang orang2 mau. Kupikir ini yang orang2 inginkan dariku. Berkencan dgn Dong Wook. Kau bahkan mengatakannya beberapa kali kan." jawab Yoon Hee sinis.

"Maksudku..."


Yoon Hee lalu keluar dari sana. Di semak2 Chang Mo menatap In Sook yg mengecap2 bibirnya minta dicium. Chang Mo yang ketakutan langsung berdiri. Dan Dong Wook pun menemukan Chang Mo.


Dong Wook minta maaf pada Yoon Hee karena menceritakan semua itu pada teman2nya. Ia pikir Yoon Hee tak akan datang. Hye Jung-Chang Mo bicara berdua. Chang Mo bilang kalau ia tahu Hye Jung menyukai In Ha sejak awal. Hye Jung minta maaf pada Chang Mo. Chang Mo menyuruh Hye Jung mencari makanan jika mau dimaafkan.

Mereka berenam lalu makan2. In Ha, Dong Wook dan Chang Mo menyanyikan lagu2 bersama. Para gadis menikmati nyanyian mereka. Lalu Hye Jung menyuruh In Ha menyanyikan lagu ciptaannya. In Ha bilang belum selesai tapi ia akan menyanyikan lagunya yang sudah selesai diciptakannya. In Ha juga bilang mau mengatakan sesuatu. Semua penasaran apa yang mau dikatakan In Ha. In Ha pun berniat mengatakannya setelah menyanyikan lagu berjudul Sarang Bi.


Yoon Hee pun tahu lagu itu tentang dirinya dan In Ha yang berpayung bersama saat hujan. Dong Wook tanya apa yang dipikirkan In Ha saat menulis lagu itu. Dong Wook tanya, Apa dia gadis 3 detikmu? Apa kau mau mengatakan soal gadis itu? Yoon Hee dag dig dug menatap In Ha. "Aku akan mengatakannya. Aku......."

BERSAMBUNG