• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 17 Part 2

Sebelumnya...


Yoo Kyung mencari-cari alamat rumah Tae Joon.


Sementara itu, Man Jung sedang ribut soal celana dalam dengan ahjumma tetangganya.

"Mungkin celana dalam itu punya kaki atau sayap hingga bisa jalan dan terbang sendiri." ucap Man Jung.

"Siapa lagi kalau bukan kau! Kenapa celana dalamku ada di jemuranmu?"

"Aku tidak tahu, mungkin kucing liar yang meletakkannya di sana."

"Apa kau bercanda?"

"Kau tidak seharusnya menjebakku hanya karena aku menyewa rumah ini darimu. Aku akan menjadi besan dari keluarga kaya. Setelah anakku menikah, aku tidak akan tinggal disini, bahkan jika kau memohon padaku."

"Kau seharusnya membuat kebohongan yang bisa dipercaya orang lain. Besan keluarga kaya? Siapapun itu, memiliki besan sepertimu, aku bisa melihat apa yang akan terjadi."

"Kau sudah selesai bicara!" sewot Man Jung.

"Apapun lah, jika kau berani menyentuh pakaianku lagi, kau akan masuk penjara."


"Penjara? Kau satu-satunya orang yang akan masuk penjara karena pencemaran nama baik." balas Man Jung sambil mengarahkan tangannya ke si ahjumma tetangga.

Mereka lantas rebutan celana dalam.

Tepat saat itu, Yoo Kyung datang dan syok melihat pertengkaran itu.

Ia pun tidak jadi menemui Man Jung.


Yoo Kyung masuk ke rumah dengan wajah kesal. Ia pun langsung mencari Se Jin. Pembantunya bilang, Se Jin lagi makan di dapur.

Yoo Kyung pun masuk ke dapur dan terkejut melihat Se Jin memakan nasi campur.

"Eomma, kau mau? Ahjumma yang membuatnya sangat enak."


"Putriku sangat hebat! Sangat hebat!" kesal Yoo Kyung, lalu beranjak pergi.

Se Jin kecewa.


Se Jin menyusul ibunya ke kamar.

"Eomma, aku mengerti perasaanmu tapi tolong jangan seperti ini. Kau membuatnya semakin sulit bagiku."

"Kau pikir hanya kau satu-satunya? Ini juga sulit buatku! Aku sangat marah sampai rasanya aku mau gila. Kau tahu aku habis darimana? Aku melihatnya ibunya Tae Joon... aku tidak percaya ini."

"Kau bertemu ibunya Tae Joon? Kenapa tidak mengatakan padaku?"

"Jangan cemas! Aku tidak bicara dengannya! Bagaimana bisa aku bicara dengan seorang rendahan!"

"Apa ibu tahu? Ibu menyeretku ke tebing. Aku tidak punya tempat untuk pergi. Tapi jika ibu terus seperti ini, aku tidak punya pilihan lain. Aku akan kembali ke Amerika dengan Tae Joon."

"Baiklah kalau begitu pergilah! Pergilah keluar negeri! Aku tidak bercanda! Lakukan sesukamu!"


Yoo Kyung menemui Kyung Wan di kantor dan marah-marah lantaran Kyung Wan sudah mendekatkan Se Jin dan Tae Joon.

"Ini kantor, aku sedang bekerja. Kita bisa bicarakan masalah keluarga di rumah. Aku ada meeting."

Tapi Yoo Kyung tidak peduli dan terus marah-marah, membuat Kyung Wan menatapnya kesal.


Sekarang, Yoo Kyung sudah kembali ke rumahnya. Ia duduk di sofanya dan memikirkan kata-kata Kyung Wan tadi.

Flashback...

"Kau melakukannya dan kami berhasil!" ucap Kyung Wan.

"Apa maksudmu!" teriak Yoo Kyung.

"Aku melihatmu dalam diri Se Jin. Aku melihatnya di Se Jin. Se Jin tidak bisa hidup tanpa Tae Joon. Dia akan lebih baik karena Tae Joon.


Tapi Yoo Kyung tetap tak rela Tae Joon dan Se Jin menikah.

"Seperti kau memilikiku, Se Jin memiliki Tae Joon."

Kyung Wan lantas meminta Yoo Kyung memberikan restu pada Se Jin dan Tae Joon.

Flashback end...


Yoo Kyung lantas masuk ke kamar Se Jin saat Se Jin tengah berkemas-kemas.

Yoo Kyung pun mengalah dan memberikan restu pada Tae Joon dan Se Jin.

Sontak Se Jin bahagia dan langsung memeluk ibunya itu.


Geum Bong merasa kesempitan dengan baju yang ia kenakan, tapi ia berusaha menahannya dan kembali menjadi manekin lagi.

Dua orang wanita tiba-tiba datang dan mengolok2 Geum Bong. Mereka mengatakan Geum Bong manekin yang gendut.

Geum Bong berusaha menahan napasnya, tapi makin lama ia makin tidak tahan dan hasilnya, ia tak sengaja membuat bajunya sobek.


Di dapur restoran, Geum Bong makan ayam dengan wajah kesal.

Mal Sook berlari ke dapur dan heran sendiri melihat Geum Bong makan sambil marah-marah.

"Berhentilah makan dan layani pelanggan."

"Aku sedang tidak mood, jadi jangan bicara denganku."

Tapi Mal Sook tidak peduli dan menyuruh Geum Bong melayani pelanggan.


Dengan wajah kesal, Geum Bong mengambil acar dan pergi keluar.

Tapi ia masuk lagi ke dapur karena kedatangan Se Gwang.


Mal Sook kembali ke dapur dan menyuruh Geum Bong melayani pelanggan, tapi Geum Bong tidak mau dan menyuruh ibunya yang melayani pelanggan.

"Aku akan memasak." jawab Mal Sook dan menyuruh Geum Bong melayani pelanggan.


Geum Bong pun pergi melayani Se Gwang. Ia memakai topi ayamnya serta kacamata agar tidak diketahui Se Gwang.

"Kudengar ayam disini enak. Apa saja menu yang enak?"

"Semuanya enak."

"Kalau begitu aku pesan setengah-setengah."

Geum Bong pun langsung lari ke dapur.


Se Gwang lantas mengeluarkan korannya dan membaca artikel pernikahan Se Jin.

Ponsel Se Gwang tiba-tiba berbunyi. Telepon dari boss nya yang menyuruh ia segera datang.

Se Gwang pun langsung pergi dan meninggalkan koran dengan artikel Se Jin.

Geum Bong yang berdiri di meja kasir pun heran melihat Se Gwang yang tiba-tiba pergi.


Geum Bong lantas mendekati meja Se Gwang tadi dan terkejut melihat koran yang dibaca Se Gwang. Ia pun buru-buru menyembunyikan koran itu.

Tepat saat itu, Mal Sook datang dan menanyakan Se Gwang.

"Dia sudah pergi karena sibuk." jawab Geum Bong.

Geum Bong pun buru-buru ke dapur membawa koran itu.

Bersambung ke part 3.......

The Promise Ep 16 Part 3

Sebelumnya...


Se Jin ke apartemen Tae Joon. Tae Joon menghela napas sebelum membukakan pintu untuk Se Jin.

"Kenapa kau lama sekali membuka pintu?"

"Kenapa kau membiarkan dirimu diluar? Passwordnya ulang tahunmu." jawab Tae Joon.

"Aku punya etika. Kau merasa terganggu kan? Karena artikel itu. Kau terlihat lebih marah daripada aku. Wajahmu mengatakan semuanya."

"Haruskah kita mencari udara segar?" tanya Tae Joon.


Na Yeon menggedor-gedor pintu apartemen Tae Joon. Ia berteriak dari luar, mengatakan dirinya datang dengan Sae Byeol tapi pintu tak kunjung dibuka.

Na Yeon lantas menghubungi Tae Joon tapi tidak dijawab lantaran Tae Joon meninggalkan ponselnya.

"Eomma, aku kedinginan dan mengantuk."

"Bersabarlah sebentar lagi. Eomma akan coba membuka pintu."


Na Yeon lantas memasukkan ulang tahun Sae Byeol sebagai password nya. Karena pintu tak bisa dibuka, ia memasukkan tanggal dimana ia dan Tae Joon pertama kali bertemu, tapi pintu tetap tak bisa dibuka karena passwordnya adalah ulang tahun Se Jin.


Hwi Kyung berdiri di depan cermin dan menempelkan koyo ke punggungnya.

Tak lama, ibunya masuk membawakannya teh dan terkejut melihat ia memakai koyo.

Sang ibu lantas penasaran, pekerjaan apa yang dilakukan Hwi Kyung sampai Hwi Kyung membutuhkan koyo2 itu.

Tapi Hwi Kyung tidak mau memberitahu ibunya.

"Kau pikir ayahmu baik-baik saja setelah mengirimmu ke sana? Jika kau tidak mau menikah, setidaknya berpura-puralah kencan buta! Pura-pura lah menemuinya!"

"Kau ingin aku bersandiwara di depan ayah? Itu penipuan."

"Terkadang, kau harus berbohong untuk kebaikan.

"Aku dan ayah sudah selesai. Ayah berjanji tidak akan menggangguku jika aku mau bekerja di pabrik."

"Apa permintaan ayahmu berlebihan? Ayahmu hanya ingin melihatmu menikah sebelum dia pergi!"

Young Sook yang kesal, akhirnya pergi meninggalkan kamar Hwi Kyung.


Hwi Kyung menyusul ibunya ke kamar. Ia merayu sang ibu dengan membawakan teh jasmine favorit ibunya.

Tapi sang ibu yang ngambek, menyuruhnya pergi.

"Aku hanya harus berpura-pura kan? Kencan buta itu. Aku tidak akan berubah pikiran soal pernikahan."

Mendengar itu, Young Sook langsung tersenyum dan meminum tehnya.


Na Yeon duduk memeluk Sae Byeol di depan pintu apartemen Tae Joon.

Sae Byeol merengek minta pulang tapi Na Yeon tetap saja keras kepala dengan mengatakan bahwa Tae Joon merindukan Sae Byeol.


Tak lama kemudian, Tae Joon pulang. Ia menghela nafas melihat Na Yeon dan Sae Byeol tertidur di depan pintu apartemennya.

Tae Joon lantas mendekati Na Yeon dan membangunkan Na Yeon.

Na Yeon pun menatap Tae Joon dengan mata berkaca-kaca.

Sementara Tae Joon menatap Na Yeon dengan tatapan agak kesal.


Bersambung........

The Promise Ep 15 Part 3

Sebelumnya...


Di kamarnya, Hwi Kyung tengah menatap jam Na Yeon yang sudah ia perbaiki.


Saat hendak menyimpan jam Na Yeon di lacinya, ia tanpa sengaja melihat sobekan sebuah foto.

Foto itu tampak seperti foto pernikahan. Hwi Kyung memakai jas pernikahan di sana tapi sobekan yang bagian wanitanya tidak ada.

Hwi Kyung lalu teringat masa lalunya.


Flashback...

Hwi Kyung masuk ke rumahnya dengan wajah penuh senyuman. Ia juga membuka sebuket mawar merah.

Namun senyumnya langsung menghilang saat ia melihat sepatu pria lain tergeletak di samping sepatu seorang wanita.

Hwi Kyung berjalan perlahan menuju kamarnya dan menemukan istrinya berduaan dengan pria lain di kamar.

Flashback end...


Hwi Kyung terbangun dari tidurnya. Kejadian itu ternyata sampai terbawa ke alam bawah sadarnya.


Paginya, Tae Joon dan Se Jin menemui Kyung Wan di Baekdo.

Tae Joon berterima kasih lantaran apartemen yang diberikan Kyung Wan padanya.

Kyung Wan meminta Tae Joon tinggal di apartemen itu sampai Tae Joon dan Se Jin menikah. Ia juga menyuruh Tae Joon bersabar menghadapi sikap Yoo Kyung.

"Aku minta maaf karena sudah membuatmu repot karena masalah ini."

"Akulah satu-satunya orang yang merasa menyesal."


Tak lama kemudian, seketaris Kyung Wan masuk mengantarkan pria bernama Tuan Bae.

Tuan Bae yang ternyata adalah rekan senior Tae Joon pun masuk.

Tuan Bae sontak terkejut melihat Tae Joon. Ia makin terkejut saat Kyung Wan memperkenal Tae Joon sebagai Direktur Manajemen Strategi yang baru.


Keluar dari ruangan Kyung Wan, Tuan Bae pun mengaku ingin terlahir kembali agar bisa seberuntung Tae Joon. Ia juga mengatakan, Tae Joon bisa sukses setelah memacari Se Jin.


Eun Bong menghubungi si Ular Putih yang ternyata adalah Reporter Baek.

Ia meminta Reporter Baek untuk tidak merilis artikel tentang Se Jin dan Tae Joon. Eun Bong menegaskan, bahwa Tae Joon dan Se Jin tidak punya hubungan apa-apa.

Reporter Baek sendiri yang sedang menulis artikel Se Jin pun bertanya kenapa ia harus melakukannya. Ia juga penasaran, Eun Bong di sisi siapa. Tae Joon atau Se Jin.

Eun Bong minta maaf karena tidak bisa mengatakan alasannya dan ia memohon agar Reporter Baek tidak menerbitkan artikel itu.


Na Yeon ke apartemen Tae Joon. Tae Joon meminta Na Yeon datang sendirian dengan alasan bahwa apartemennya adalah apartemen milik perusahaan.


Geum Bong menghubungi Eun Bong. Ia memberitahu Eun Bong ada artikel internet tentang Tae Joon yang akan menikahi Se Jin.

Eun Bong yang mendengarkan itu kesal. Ia tidak menyangka Reporter Baek benar-benar menerbitkannya.

"Na Yeon dimana?"

"Dia pergi menemui Tae Joon."

Tak lama kemudian, Geum Bong sadar, Se Jin lah alasan Tae Joon menunda kepulangannnya ke Korea.

Eun Bong meminta Geum Bong diam. Ia mengatakan, jika ibu mereka tahu, badai akan datang.

"Jangan bilang, Tae Joon juga tidak tahu soal Sae Byeol."


Mal Sook tiba-tiba masuk ke kamar Geum Bong, mengejutkan Geum Bong.

"Apa maksudmu mengatakan Tae Joon tidak tahu soal Sae Byeol?"

"Bukan apa-apa." jawab Geum Bong sambil menutup laptopnya agar sang ibu tidak melihat artikel Tae Joon dan Se Jin.

"Katakan padaku!" teriak Mal Sook.

"Aku berpikir, kalau Tae Joon belum tahu tapi itu tidak mungkin. Ibunya pasti sudah memberitahunya."

Mal Sook pun kesal dan berniat melabrak Man Jung.


Na Yeon sudah sampai di depan pintu apartemen Tae Joon.

Sementara di kamarnya, Se Jin berusaha menghubungi Tae Joon tapi tidak dijawab.


Tae Joon sendiri di depan pintunya.

Di meja, ponselnya terus berbunyi dan layar laptopnya menampilkan artikel pernikahannya dengan Se Jin.


Setelah menarik napasnya berkali-kali, ia pun membukakan pintu untuk Na Yeon.

Begitu melihat Tae Joon, Na Yeon langsung memeluk Tae Joon.

Dalam pelukan Tae Joon, Na Yeon menangis haru.

Sementara Tae Joon, wajahnya menyiratkan bahwa ia terganggu dengan kehadiran Na Yeon.


Bersambung..............