The Promise Ep 15 Part 2

Sebelumnya...


Hwi Kyung sampai di pabrik AP Food dan bertemu Kepala Pabrik. Ia ternganga melihat suasana pabrik.

"Wae? Karena kau sudah disini, jadi kau berubah pikiran?"

"Aku rasa, kau bisa mengatakan seperti itu." jawab Hwi Kyung.


"Untuk bekerja disini, kau harus kuat. Aku bertemu ribuan orang sepertimu. Kau lihat pria tinggi berkacamata itu? Dia pergi ke sekolah pascasarjana. Pria tembem dengan kepala besar itu memiliki ribuan lisensi dan kau lulusan perguruan tinggi, jadi kau mengerti maksudku?"

"Aku mengerti, hanya saja aku sedikit terkejut."

"Jika kau mengerti, cepatlah ganti bajumu!"


Si Kepala Pabrik lantas memberikan baju seragam pada Hwi Kyung, membuat Hwi Kyung terkejut.

Hwi Kyung pun mulai bekerja, mengangkut barang-barang berat.

"Like father, like son. Aku sama keras kepalanya sepertimu. Jadi aku akan bertahan disini, akan kubuktikan padamu." ucap Hwi Kyung.


Sambil menahan rasa sakit di perutnya, Se Jin berjalan menuju mobilnya. Hingga akhirnya, ia terjatuh di samping mobilnya.


Dan Tae Joon melihat Sae Byeol sedang bermain perosotan.

Tak lama kemudian, ia melihat Na Yeon datang menjemput Sae Byeol.


Tae Joon yang menatap Na Yeon dan Sae Byeol dengan tatapan lirih lantas menerima sms dari RS Hanguk.

"Kami sudah berusaha menghubungimu. Kau walinya Nona Jang Se Jin?"


Sontak Tae Joon langsung ke IGD dan menemukan Se Jin terbaring lemah tak sadarkan diri.

Perawat menjelaskan, bahwa Se Jin kehilangan banyak darah dan beresiko besar keguguran.

"Kami sudah melakukan yang kami bisa sekarang dan dia harus banyak istirahat." jelas perawat.


Setelah perawat pergi, Tae Joon mendekati Se Jin. Tak lama kemudian, Se Jin terbangun dan melihat Tae Joon.

Se Jin berusaha melepas infusnya dan menyuruh Tae Joon pergi.

"Jika kau tidak bisa melepaskan wanita itu, pergilah! Aku tidak akan menghalangimu! Pergi!"

Tae Joon pun memeluk Se Jin. Se Jin juga balas memeluk Tae Joon. Ia memeluk Tae Joon dengan sangat erat.

"Aku bohong. Semuanya bohong. Aku tidak bisa kehilanganmu. Aku tidak akan melepaskanmu." ucap Se Jin, membuat Tae Joon kian tertekan.


Na Yeon sedang bekerja. Ia membuatkan berbagai hidangan untuk anak-anak. Terakhir, ia meletakkan kue ulang tahun di atas meja.

Tae Joon yang kini berdiri di depan meja informasi, menghubungi Na Yeon. Ia mengajak Na Yeon bertemu.

Na Yeon pun berkata, kalau mereka memang harus bertemu.

Tae Joon lalu berkata, akan memberikan alamatnya pada Na Yeon.


Eun Bong mabuk-mabukkan di warung tenda.

Tak lama kemudian, Joong Dae datang dan ia syok saat mendengar Eun Bong memesan kaki dan rempela ayam.

"Ada banyak makanan enak disini kenapa kau memesan itu?" tanya Joong Dae dengan tampang jijik.

Tapi Eun Bong malah mengusir Joong Dae. Ia memanggil Joong Dae tuan tanah dan meminta Joon Dae tidak mengganggunya.

Joong Dae lantas menuangkan soju ke gelasnya sendiri, tapi saat akan menenggaknya, Eun Bong malah merebut gelasnya dan menenggak sojunya.


Eun Bong kemudian menangis dan bertanya apa yang harus ia lakukan pada Na Yeon.

Mendengar itu, Joong Dae pun bisa menebak bahwa pria yang datang dengan Se Jin adalah Tae Joon.

Joong Dae lalu bertanya, apa Na Yeon sudah tahu. Eun Bong pun berkata, bahwa ia sudah memperingatkan Tae Joon untuk kembali pada Na Yeon dan meninggalkan Se Jin.

Joong Dae lantas mengatakan, bahwa itu berita eksklusif dan Ular Putih akan segera menerbitkannya.

Sontak, Eun Bong langsung memasukkan wortel ke mulut Joong Dae agar Joong Dae diam.

Joong Dae melepeh wortelnya dan berkata tidak ada yang bisa menghentikan Ular Putih. Ia menyuruh Eun Bong agar segera memberitahu Na Yeon.


Joong Dae dengan susah payah menggendong Eun Bong ke rumah.

Setelah meletakkan Eun Bong di kasur ia mau pergi tapi Eun Bong malah menariknya dan berkata bahwa Joong Dae tidak bisa pergi meninggalkannya.

Joong Dae mulai panas dingin, apalagi saat melirik bibir Eun Bong tapi kemudian, ia langsung berdiri ketika Eun Bong meletakkan kaki ke wajahnya.


Joong Dae yang panik habis mencium bau kaki Eun Bong, langsung keluar dan menghirup aroma bunga.

Joong Dae lalu mengatakan bahwa Eun Bong adalah gorila, bukan wanita.


Di dapur restoran, Geum Bong sedang mengupas bawang bombay.

Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi. SMS dari Se Gwang. Ia pun langsung tersenyum.

"Kau dimana?" tanya Se Gwang.

"Aku di rumah. Ada acara keluarga di rumah jadi aku pulang lebih awal."

"Apa saja yang kau lakukan?"

"Aku hanya mandi dan menonton TV. Filmnya sedih. Aku tidak bisa menangis banyak tapi aku menangis."

"Apa judulnya?"

"Judul?" Geum Bong pun panic. Tapi kemudian, ia mendapatkan ide saat melihat ke arah bawang-bawang yang belum dikupasnya semua.

"Gadis Yang Mengupas Bawang." jawab Geum Bong.

"Gadis Yang Mengupas Bawang? Aku rasa, aku pernah mendengarnya. Oya, bisakah kau keluar sebentar? Aku di depan rumahmu."

"Keluar? Di depan rumahku?"


Sontak, Geum Bong panic dan langsung meninggalkan restoran tanpa mempedulikan teriakan ibunya.

Sampai di depan 'rumahnya', Geum Bong langsung bersembunyi saat melihat Se Gwang benar-benar menunggunya di depan rumah itu. Se Gwang

mengirimi Geum Bong sms lagi, meminta Geum Bong keluar 5 menit saja tapi Geum Bong mengatakan tidak bisa dan meminta maaf.

Se Gwang pun tidak bisa memaksa Geum Bong lagi. Ia berkata, akan pergi dan meninggalkan hadiah untuk Geum Bong di depan rumah.


Se Gwang meninggalkan boneka beruang besar.

Singkat cerita, setelah Se Gwang pergi, Geum Bong berniat mengambil bonekanya tapi si pemilik rumah tiba-tiba keluar dan mengambil boneka itu.

Geum Bong pun kesal dan menyebut hidupnya penuh tragedi.


Na Yeon tersenyum menatap Sae Byeol yang sudah tidur pulas.


Ia lalu melihat fotonya dengan Tae Joon di ponselnya. Ia tersenyum.


Tae Joon juga tengah memandangi foto yang sama. Ia menghela nafas dan memasukkan foto itu ke dalam sebuah kotak. Tidak hanya fotonya dengan Na Yeon, tapi semua barang-barang kenangannya dengan Na Yeon. Saat hendak menutup kotaknya, ia melihat sebuah kotak hitam kecil.

Tae Joon pun membuka kotak hitam kecil itu yang ternyata isinya adalah cincin lamarannya.

Tae Joon pun teringat saat menyematkan cincin itu ke jari Na Yeon dan Na Yeon juga melakukan hal yang sama.


Na Yeon kini memandangi cincinnya.

Tak lama kemudian, ia mencium cincinnya.


Sementara Tae Joon sedang menatap cincinnya juga. Tak lama kemudian, wajahnya menyiratkan bahwa ia sudah mengambil sebuah keputusan.


Di kamarnya, Hwi Kyung tengah menatap jam Na Yeon yang sudah ia perbaiki.


Saat hendak menyimpan jam Na Yeon di lacinya, ia tanpa sengaja melihat sobekan sebuah foto.

Foto itu tampak seperti foto pernikahan. Hwi Kyung memakai jas pernikahan di sana tapi sobekan yang bagian wanitanya tidak ada.

Hwi Kyung lalu teringat masa lalunya.


Flashback...

Hwi Kyung masuk ke rumahnya dengan wajah penuh senyuman. Ia juga membuka sebuket mawar merah.

Namun senyumnya langsung menghilang saat ia melihat sepatu pria lain tergeletak di samping sepatu seorang wanita.

Hwi Kyung berjalan perlahan menuju kamarnya dan menemukan istrinya berduaan dengan pria lain di kamar.

Flashback end...


Hwi Kyung terbangun dari tidurnya. Kejadian itu ternyata sampai terbawa ke alam bawah sadarnya.


Paginya, Tae Joon dan Se Jin menemui Kyung Wan di Baekdo.

Tae Joon berterima kasih lantaran apartemen yang diberikan Kyung Wan padanya.

Kyung Wan meminta Tae Joon tinggal di apartemen itu sampai Tae Joon dan Se Jin menikah. Ia juga menyuruh Tae Joon bersabar menghadapi sikap Yoo Kyung.

"Aku minta maaf karena sudah membuatmu repot karena masalah ini."

"Akulah satu-satunya orang yang merasa menyesal."


Tak lama kemudian, seketaris Kyung Wan masuk mengantarkan pria bernama Tuan Bae.

Tuan Bae yang ternyata adalah rekan senior Tae Joon pun masuk.

Tuan Bae sontak terkejut melihat Tae Joon. Ia makin terkejut saat Kyung Wan memperkenal Tae Joon sebagai Direktur Manajemen Strategi yang baru.


Keluar dari ruangan Kyung Wan, Tuan Bae pun mengaku ingin terlahir kembali agar bisa seberuntung Tae Joon. Ia juga mengatakan, Tae Joon bisa sukses setelah memacari Se Jin.


Eun Bong menghubungi si Ular Putih yang ternyata adalah Reporter Baek.

Ia meminta Reporter Baek untuk tidak merilis artikel tentang Se Jin dan Tae Joon. Eun Bong menegaskan, bahwa Tae Joon dan Se Jin tidak punya hubungan apa-apa.

Reporter Baek sendiri yang sedang menulis artikel Se Jin pun bertanya kenapa ia harus melakukannya. Ia juga penasaran, Eun Bong di sisi siapa. Tae Joon atau Se Jin.

Eun Bong minta maaf karena tidak bisa mengatakan alasannya dan ia memohon agar Reporter Baek tidak menerbitkan artikel itu.


Na Yeon ke apartemen Tae Joon. Tae Joon meminta Na Yeon datang sendirian dengan alasan bahwa apartemennya adalah apartemen milik perusahaan.


Geum Bong menghubungi Eun Bong. Ia memberitahu Eun Bong ada artikel internet tentang Tae Joon yang akan menikahi Se Jin.

Eun Bong yang mendengarkan itu kesal. Ia tidak menyangka Reporter Baek benar-benar menerbitkannya.

"Na Yeon dimana?"

"Dia pergi menemui Tae Joon."

Tak lama kemudian, Geum Bong sadar, Se Jin lah alasan Tae Joon menunda kepulangannnya ke Korea.

Eun Bong meminta Geum Bong diam. Ia mengatakan, jika ibu mereka tahu, badai akan datang.

"Jangan bilang, Tae Joon juga tidak tahu soal Sae Byeol."


Mal Sook tiba-tiba masuk ke kamar Geum Bong, mengejutkan Geum Bong.

"Apa maksudmu mengatakan Tae Joon tidak tahu soal Sae Byeol?"

"Bukan apa-apa." jawab Geum Bong sambil menutup laptopnya agar sang ibu tidak melihat artikel Tae Joon dan Se Jin.

"Katakan padaku!" teriak Mal Sook.

"Aku berpikir, kalau Tae Joon belum tahu tapi itu tidak mungkin. Ibunya pasti sudah memberitahunya."

Mal Sook pun kesal dan berniat melabrak Man Jung.


Na Yeon sudah sampai di depan pintu apartemen Tae Joon.

Sementara di kamarnya, Se Jin berusaha menghubungi Tae Joon tapi tidak dijawab.


Tae Joon sendiri di depan pintunya.

Di meja, ponselnya terus berbunyi dan layar laptopnya menampilkan artikel pernikahannya dengan Se Jin.


Setelah menarik napasnya berkali-kali, ia pun membukakan pintu untuk Na Yeon.

Begitu melihat Tae Joon, Na Yeon langsung memeluk Tae Joon.

Dalam pelukan Tae Joon, Na Yeon menangis haru.

Sementara Tae Joon, wajahnya menyiratkan bahwa ia terganggu dengan kehadiran Na Yeon.


Bersambung..............

0 Comments:

Post a Comment