• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 9 Part 1

Sebelumnya...


Yeon Hwa berusaha menjelaskan, bukan ia pelakuknya. Ia juga mengklaim, bekerja di J adalah impiannya.


Mendengar itu, Kang Wook pun langsung teringat kata-kata Yeon Hwa di malam itu, malam saat Charming Cosmetics menerima e-mail dari Yeon Hwa.

"Aku benar-benar ingin bekerja di J." ucap Yeon Hwa.

Namun Kang Wook diam saja, tidak mengatakan apapun untuk membela Yeon Hwa.


Yoon Hee : Mungkin kau bisa mengelak soal mereka dan e-mail mu, tapi bagaimana dengan nomor ponsel dan rekeningmu? Kenapa mereka bisa memilikinya?

Yeon Hwa : Aku benar-benar tidak tahu.

Yoon Hee pun mengusir Yeon Hwa.


Kang Wook yang tahu Yeon Hwa kekasih Yoon Jae pun penasaran, apa yang akan dilakukan Yoon Jae untuk menyelesaikan masalah Yeon Hwa.


Yeon Hwa keluar dari ruangannya sambil menangis. Diluar, ia bertemu Yoo Ra. Yoo Ra pura-pura kaget melihat Yeon Hwa menangis.

"Ada kesalahpahaman. Berpura-pura lah tidak tahu." jawab Yeon Hwa.

"Kesalahpahaman seperti apa yang bisa membuat mu menangis. Apa kau ditampar?"

Yeon Hwa pun langsung memegangi pipinya dan meminta Yoo Ra merahasiakan hal itu dari Yoon Jae dan orang rumah.

Yeon Hwa : Ini kesalahpahaman. Aku yakin kebenarannya akan terungkap. Aku tidak melakukan apapun.

Yoo Ra : Geudae, aratta.


Yeon Hwa menangis di kamar mandi.


Di ruangannya, Yoo Ra senang rencananya menyingkirkan Yeon Hwa dari kantor berhasil.

Yoo Ra : Hal buruk seperti ini akan menjadi yang terakhir. Selamat tinggal Seol Yeon Hwa.


Tak lama kemudian, sopir Yoon Jae datang memberitahu Yoo Ra kondisi Pimpinan Ha.

Sopir Yoon Jae : Masa kritisnya sudah lewat, tapi Presdir harus tetap disana dan menjaganya.

Yoo Ra : Tentu saja dia harus melakukannya.

Sopir : Dia meminta dokumen rapat hari ini. Dia ingin memeriksanya di rumah sakit.

Yoo Ra : Akan segera kusiapkan.


Ponsel supir Yoon Jae kemudian berdering. Telepon dari kantor polisi yang mengabarkan bahwa mereka sudah berhasil menemukan jejak si pelaku.

Yoo Ra langsung tegang. Tapi ia pura-pura bertanya setelah supir Yoon Jae selesai bicara dengan polisi.

Supir Yoon Jae pun mengatakan, orang gila merusak mobil Yoon Jae di parkiran apartemen dan hasil CCTV nya sudah keluar. Yoo Ra tambah tegang.

Supir Yoon Jae meminta dokumennya. Setelah Yoo Ra memberikannya, ia langsung pergi.


Di kantor polisi, supir Yoon Jae melihat hasil CCTVnya. Dalam rekaman CCTV memang tidak terlihat saat Yoo Ra merusak mobil Yoon Jae, namun terlihat saat mobil Yoo Ra meninggalkan parkiran apartemen.

Polisi lantas memberikan laporan tentang si pemilik mobil. Supir Yoon Jae pun terkejut mengetahui itu milik Yoo Ra.


Sementara itu, Yoo Ra mondar mandir dengan gelisah. Yoo Ra lalu mengatakan, dirinya tidak punya pilihan lain.


Yoon Hee stress memikirkan 'ulah' Yeon Hwa. Tak lama kemudian, ia mendapatkan telepon dari Yoo Ra yang mengabarinya soal Pimpinan Ha yang ada di RS. Sontak, Yoo Ra langsung menutup teleponnya dan berlari keluar dari ruangannya.


Melihat Yoon Hee pergi, Kang Wook langsung cemas.


Yoo Ra mengejar Yoon Hee di lobby. Yoo Ra ingin ikut Yoon Hee ke RS. Yoo Ra beralasan, ada yang harus ia serahkan pada Yoon Jae.


Di mobil, Yoo Ra pura-pura menguatkan Yoon Hee. Ia meyakinkan Yoon Hee kalau Pimpinan Ha akan baik-baik saja.

Yoo Ra : Kau mengalami hari yang sulit hari ini. Mulai dari insiden pada tim pengembangan... aku mendengarnya baru saja.

Yoon Hee : Jangan katakan apapun pada Presdir. Aku yang akan menyelesaikan masalah ini.


Nyonya Jang duduk di depan kamar Pimpinan Ha. Di pintu kamar Pimpinan Ha, tertulis tulisan, 'Tidak boleh diganggu, tidak menerima pengunjung'. Nyonya Jang menguap lebar membacanya.

Tak lama kemudian, Yoon Hee dan Yoo Ra datang. Begitu melihat mereka, Nyonya Jang pura-pura cemas dan panik.

Melihat tulisan di pintu, Yoon Hee tambah panik. Ia fikir, kondisi ayahnya memburuk.

Nyonya Jang tidak menjawab dan terus meratapi kondisi Pimpinan Ha. Ia bahkan pura-pura syok.


Di dalam, Yoon Jae melihat Professor Sun menangani sang ayah. Sorot mata Yoon Jae nampak sedih. Dalam hatinya, Yoon Jae berharap ayahnya cepat sembuh. Ia mengaku, tidak bisa melanjutkan hidupnya jika ayahnya meninggal.


Diluar, Yoon Hee dan Yoo Ra sibuk menenangkan Nyonya Jang.


Yoon Jae : Aku tidak bisa hidup seatap dengan wanita itu. Jadi, tolong bertahan lah apapun yang terjadi.


Ponsel Yoon Hee berdering. Yoon Hee pun meminta Yoo Ra menjaga ibunya sebentar.

Setelah itu, Yoon Hee beranjak pergi menerima telepon dari Tae Il.

Yoon Hee pun menceritakan kondisi ayahnya pada Tae Il. Yoon Hee lantas meminta Tae Il datang ke RS. Ia berniat memperkenalkan Tae Il pada ayahnya hari itu juga karena takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada ayahnya.

"Jangan cemas, ayahmu akan baik-baik saja. Aku akan segera kesana." jawab Tae Il.


Yoon Hee lantas menunggu Tae Il di depan RS. Tak lama kemudian, Tae Il datang dan langsung memeluk Yoon Hee.

"Bagaimana ayahmu?"

"Pengunjung sudah dibolehkan masuk. Ayo masuk." ajak Yoon Hee.

Bersambung ke part 2.......

Sinopsis Lengkap Drama Korea 'Babel' Episode 1-16


Cha Woo Hyuk, seorang pengacara yang akan melakukan apapun untuk membalaskan dendamnya. Ia bertemu dengan dengan Han Jung Won, seorang aktris, dan jatuh cinta padanya. Tapi kemudian, Han Jung Won menjadi tersangka atas kasus pembunuhan suaminya. Woo Hyuk pun menghadapi Jung Won sebagai seorang jaksa.

Cast :

Park Si Hoo - Cha Woo Hyuk
Jang Hee Jin - Han Jung Won
Kim Hae Sook - Shin Hyun Sook

Orang di sekitar Woo Hyuk :

Park Joo Hyuk - Go Jae Il
Lee Jae Goo - Ricky
Yoon Bong Gil - Detektif Lee Gi
Yoon Jin Ho -  Detektif Jang Bae Yoon
Song Won Geum - Asisten Woo

Orang di sekitar Jung Won :

Ha Si Eun - Hong Mi Sun

Orang di sekitar Hyun Sook :

Kim Jong Goo - Chairman Tae
Song Jae Hee - Tae Soo Ho
Jang Shin Young - Tae Yoo Ra
Kim Ji Hoon - Tae Min Ho
Lim Jung Eun - Na Young Eun
Lee Seung Hyeong - Shin Hyeong Cheol

Ep 1 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 2 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 3 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 4 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 5 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 6 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 7 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 8 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 9 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 10 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 11 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 12 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 13 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 14 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 15 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 16 Part 1 Part 2 Part 3


Blessing of the Sea Ep 2 Part 3

Sebelumnya...


Deok Hee mulai menari, memimpin ritualnya. Saat menari, ia melihat dua pisau yang sangat tajam. Deok Hee mulai ciut.

"Kenapa mereka mengasah pisaunya tajam sekali." ucapnya dalam hati.


Tiba lah giliran Deok Hee yang harus berjalan di atas pisau. Deok Hee panic, tapi untuk menutupi kepanikannya, ia pun pura-pura menari lagi.


Pil Doo membakar foto Ji Hwan dan Hong Joo.

Ia lalu teringat ketika Pimpinan Ma memuji Ji Hwan.


Pil Doo juga ingat saat Pimpinan Ma menyuruh Ji Hwan menikahi Jae Ran. Ji Hwan saat itu menolak karena sudah menganggap Jae Ran seperti adiknya. Tapi Pimpinan Ma bersikeras, menyuruh Ji Hwan menikahi Jae Ran.

Pil Doo tampak kesal mendengarnya.

Sung Jae meminta ibunya tidak memaksa Ji Hwan lagi untuk menikahi Jae Ran.

Sung Jae lantas meminta Pil Doo mengatakan sesuatu.

Pimpinan Ma : Pak Seo, ingatlah perkataanku....


Pil Doo juga teringat saat melihat Sung Jae dan Ji Hwan berpelukan di depan kuil.


Lalu ia ingat kata-kata Sung Jae saat dirinya mengatakan bahwa mereka sudah seperti saudara.

Sung Jae : Entahlah, siapa yang memanggil Pak pada adiknya sendiri. Kau bisa keluar?


Lalu ia teringat saat memandangi foto mereka bertiga.


Foto Ji Hwan dan Hong Joo mulai habis terbakar. Pil Doo pun melemparkan foto itu ke dalam tong, serta sarung tangan hitamnya yang ia pakai untuk menghabisi nyawa mereka.


Deok Hee masih menari. Para nelayan pun heran melihat Deok Hee yang tidak mau mendekati pisau itu. Mereka berpikir, jika Deok Hee ingin mereka menggendongnya ke atas pisau. Maka segera lah, dua orang pria menggiring Deok Hee mendekati pisau. Deok Hee tambah panic. Ia berharap, ada seseorang yang datang menolongnya.


Kaus kakinya mulai dibuka. Deok Hee tambah tegang. Saat kakinya mulai diarahkan ke atas pisau yang tajam, tiba-tiba saja terdengar teriakan seseorang tentang anak kecil yang tenggelam di laut.

Para penduduk pun bergegas mendekati Hong Joo. Salah seorang dari mereka memeriksa nadi Hong Joo. Mereka pun lega menyadari Hong Joo masih hidup dan berniat membawa Hong Joo ke klinik.


Deok Hee melihat Hong Joo dari kejauhan. Ia berterima kasih pada Hong Joo karena sudah menyelamatkan nyawa dan kakinya dari tajamnya pisau itu.

Namun saat berbalik, ia kaget melihat Ji Na yang duduk di tepi pantai.


Deok Hee pun membawa Ji Na pulang. Ia membantu Ji Na berbaring sambil mengomel karena pihak RS berani mengusir Ji Na nya. Ia pun berniat melabrak pihak RS dan meminta Ji Na tetap di rumah, tapi Ji Na mengaku, dia lah yang mau pergi karena RS membosankan.

Deok Hee makin marah, ia tak mau Ji Na tambah sakit.

Ji Na pun mengaku, kalau ia berbohong agar bisa bolos sekolah. Ia berkata, muak setiap kali teman-temannya meledeknya anak dukun dan menanyakan kenapa nama belakangnya dan ayahnya berbeda.

Ji Na juga menambahkan, tidak ada gunanya dirinya di RS karena mereka juga tidak bisa membayar biaya RS.

Deok Hee : Kita bisa membayarnya! Kenapa kau mencemaskan itu!

Ji Na : Lupakan. Aku lapar. Buatkan makan malam.

Deok Hee : Tetap di tempat tidur, akan ibu belikan daging.


Hong Joo masih belum sadarkan diri di klinik terdekat. Sementara diluar, para nelayan meminta kepolisian setempat mencari laporan anak hilang, namun polisi bertugas mengaku tidak mendapatkan laporan anak hilang.


Hong Joo akhirnya siuman.

Sementara diluar, para nelayan masih sibuk mencari tahu siapa Hong Joo. Nelayan lain menganggap bahwa itu pertanda baik bagi desa mereka karena Hong Joo datang di hari ritual mereka.

Tak lama kemudian, suster keluar dan mengatakan bahwa Hong Joo kabur.


Sementara itu, Deok Hee dalam perjalanan membeli daging. Sepanjang perjalanan, ia mengomel lantaran Ji Na yang tidak mau dirawat di RS karena memikirkan biayanya.

Deok Hee pun kesal, ia bersumpah akan membuat Hak Kyu kelaparan jika Hak Kyu pulang.


Tak lama, ia melihat Hak Kyu turun dari bus. Deok Hee pun langsung memanggil Hak Kyu tapi Hak Kyu yang sibuk memikirkan soal lukisan, tidak mendengarnya.


Ji Na yang lapar, membuka kulkasnya. Ia kesal karena tidak menemukan apapun yang bisa dimakan.


Ji Na pergi ke warung. Ia mengambil dua camilan dan meminta ahjussi pemilik warung memasukkan biayanya ke tagihan Bang Deok Hee.

Ahjussi : Aku tidak kenal siapa itu Bang Deok Hee. Aku tidak bisa membiarkanmu mengambil camilan begitu saja.

Kesal, Ji Na pun melemparkan camilan itu kembali ke rak.

Seorang anak laki-laki kemudian datang dan membayar camilan Ji Na.

Ahjussi : Si Joon-ah, kau datang mengunjungi bibimu?

Anak laki-laki, si pemilik nama Si Joon, itu pun membenarkan. Si Joon lantas membagi camilannya pada Ji Na. Tapi Ji Na menolaknya dengan ketus dan beranjak pergi.


Si Joon memakan camilannya, sembari tersenyum menatap kepergian Ji Na.

Para penduduk berpencar mencari Hong Joo.


Hong Joo sendiri berkeliaran di jalan. Di tengah jalan kecil, ia melihat Hak Kyu.

Hak Kyu sendiri masih cemas, ia takut polisi menangkapnya karena lukisan itu. Ia lalu menatap jam tangan Pil Doo dan takut kalau Pil Doo mengenali wajahnya.

Hak Kyu kemudian menatap sapu tangan yang membebat lukanya. Ia lantas melepasnya dan membuangnya ke tong sampah.


Hong Joo pun mengambil saputangan itu setelah Hak Kyu pergi. Seketika, ia teringat pada ayahya.

"Aku membuat saputangan ini untuk ayah." ucapnya, lalu memeluk sang ayah.

"Aroma ayah enak. Seperti cat." ucapnya.

Namun sayangnya, Hong Joo tidak bisa mengingat wajah ayahnya.

Flashback end...


Hong Joo pun bergegas mengejar Hak Kyu.

Ia mengembalikan saputangan itu pada Hak Kyu dan menyebutnya sebagai hadiah. Setelah itu, ia mengendus aroma Hak Kyu.

Tak lama kemudian, Deok Hee dan para penduduk datang.

Hong Joo pun memanggil Hak Kyu dengan sebutan Appa.

Sontak para penduduk dan juga Deok Hee kaget.

Hak Kyu mau menjelaskan, tapi Deok Hee keburu marah-marah.

Hong Joo kemudian memeluk Hak Kyu dan terus menyebut Hak Kyu ayahnya.

Sontak, Hak Kyu dan Deok Hee kaget.


Bersambung................