• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 31 Part 1

Sebelumnya...


Akhirnya sy bisa lanjut yg ini juga... kangen berat mau ngelanjut drama ini....

Se Jin menyiram Na Yeon dengan air. Dia marah karena sang ibu yang sudah tahu hubungan Na Yeon dan Tae Joon. Dia mengira Na Yeon sengaja memberitahu ibunya untuk  menggagalkan pernikahannya dengan Tae Joon.

"Selamat datang kembali. Aku akhirnya melihat dirimu 20 tahun yang lalu. Kau kembali ke dirimu yang sebenarnya sekarang, Jang Se Jin." jawab Na Yeon sembari tersenyum.

"Benarkah? Haruskah kita akan kembali ke 20 tahun yang lalu?" tanya Se Jin.

"Jangan berusaha terlalu keras. Tidak perlu. Aku sudah melupakannya dan akan melepaskannya. Ini masalah keluargamu sekarang. Jangan melibatkanku lagi." jawab Na Yeon.

"Kau lah orang yang masuk dalam masalah kami! Sejak ibuku mengunjungimu, dia berubah pikiran dan melarang kami menikah!" ucap Se Jin.

"Aku tidak tahu bagaimana ibumu tahu, tapi ibumu akan tahu pada akhirnya. Apa kau berpikir kebohonganmu akan bertahan lama? Dulu aku juga percaya beberapa hal akan bertahan lama, tetapi tidak." jawab Na Yeon.

"Tidak. Aku tidak sama sepertimu. Hanya karena kita menyukai pria yang sama, bukan berarti kita sama. Aku sama sekali tidak menyukaimu." ucap Se Jin.

"Kuharap juga begitu." jawab Na Yeon.


"Kau tidak akan bisa mengalahkanku, tidak peduli seberapa keras kau mencoba. Kenapa kau tidak menyadari itu!"

"Bagaimana kau akan mengalahkanku? Aku ingin tahu."

"Satu-satunya senjatamu adalah Sae Byeol. Jika aku mau, aku bisa....

Na Yeon menyiram Se Jin.

Na Yeon : Bagaimana gadis pintar sepertimu bisa berakhir seperti ini? Jangan buang-buang waktumu untukku. Pergi dan yakinkanlah ibumu.

Na Yeon beranjak pergi.


Tae Joon pergi ke restoran bibinya, namun tidak masuk dan hanya berdiri di depan.

Tae Joon lantas teringat saat dirinya tadi dipermalukan oleh Yoo Kyung.

Tae Joon melangkah pergi, tapi tiba-tiba saja ia teringat kata-kata bibinya dulu, kalau ia tidak akan pernah bisa sampai kemana pun meski ia berusaha keras karena ia hanyalah seekor ikan di kubangan.

Tae Joon marah. Ia mengepalkan tangannya, kemudian beranjak pergi.


Se Jin menghubungi Tae Joon. Tae Joon yang kini sudah berada di apartemennya, mengabaikan telepon Se Jin.

Se Jin lantas masuk dan terkejut melihat Tae Joon ada di dalam.

Se Jin : Tae Joon-ah, kenapa kau tidak membuka pintu atau menjawab teleponku?

Tae Joon menyuruh Se Jin pulang.

Tae Joon : Kita sama-sama lelah hari ini. Kita akan bicara besok.

Se Jin : Kita harus bicara sekarang. Ayo kembali ke Amerika. Kita bisa hidup disana, hanya kita berdua. Kita tidak perlu izin ibuku. Aku tidak butuh apapun. Ayo hidup bersama, hanya kita.

Tae Joon : Akan kuantar kau pulang.

Se Jin : Aku sedang bicara, jawab aku!

Tae Joon : Se Jin-ah, tenangkan diri kita. Kita bicara besok. Kuantar kau pulang.


Tae Joon berjalan ke pintu. Se Jin memeluknya.

Se Jin menangis.

"Aku tidak bisa melepaskanmu. Lakukan sesuai kataku."


Tae Joon menatap Se Jin.

"Akan kupertimbangkan." jawab Tae Joon sembari menghapus tangis Se Jin.

Tae Joon lalu memeluk Se Jin.


Yoo Kyung duduk di dapur. Ia minum-minum sendirian.

Kyung Wan kemudian datang dan menyuruh Yoo Kyung berhenti minum.

Tapi Yoo Kyung tidak mau dan berkata bahwa Kyeong Wan lebih buruk.

"Kau orang dewasa! Kau seorang ayah! Bagaimana bisa kau berkomplot dengan mereka dan menyebabkan kekacauan ini?"

Yoo Kyung ingin minum lagi. Kyung Wan pun mengambil botol minum


Yoo Kyung dan membuang isinya.

Yoo Kyung beranjak ke lemari dan mengambil minum lagi.

Kyung Wan berusaha merebutnya.

Yoo Kyung yang kesal akhirnya membanting botol itu.


Kyung Wan kaget, yeobo...

Yoo Kyung : Se Jin segalanya bagiku. Bagaimana bisa kau menyuruh Se Jin menikahi pria macam itu!

Kyung Wan : Tae Joon tidak tahu soal anak itu. Se Jin tahu Tae Joon punya pacar tapi dia tetap memilihnya.

Yoo Kyung : Tapi wanita itu Na Yeon! Semuanya harusnya berakhir 20 tahun yang lalu. Kenapa kau membawanya lagi! Kenapa!

Kyung Wan : Lalu apalagi yang bisa kita lakukan? Sudah terlambat, apa yang bisa kita lakukan! Se Jin tidak akan menyerah. Sebagaimana dulu kau keras kepala menentang orang tuamu, Se Jin tidak akan menyerah.


Kyung Wan beranjak pergi.

Yoo Kyung menangis karena kesal.


Na Yeon masuk ke kamarnya dan berusaha kuat menahan air matanya.

Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Pesan dari Sung Joo yang meminta nomor rekeningnya. Sung Joo berkata, akan tetap membayar Na Yeon meskipun Na Yeon batal memasak untuk keluarganya.

Na Yeon membalas, aku baik-baik saja. Tidak perlu cemas.

Sung Joo mengirimkan Na Yeon pesan lagi.

Sung Joo : Baiklah kalau kau bersikeras tapi jangan menelponku atau menggangguku lagi untuk masalah ini.

Sontak Na Yeon heran dan bertanya-tanya apa ia melakukan kesalahan.


Sementara Sung Joo heran bagaimana ia dan Na Yeon bisa bertemu lagi.

Do Hee tiba-tiba datang, membuatnya kaget. Ia pun marah pada Do Hee karena muncul tiba-tiba seperti itu dan membuatnya kaget.


Do Hee lantas komplain. Ia kesal karena sang ibu membatalkan makan malam mereka.

Sung Joo beralasan, kalau ia tidak enak badan dan berjanji akan menebus kesalahannya dengan memasak  untuk ulang tahun Do Hee.

Do Hee kecewa. Ia mengaku ingin bertemu dengan koki wanitanya.

Sung Joo terkejut.

"Wae? Kau mengenalnya?"

"Dia adik dari reporter yang kukenal. Tapi dia membenciku dan tidak mau bertemu denganku." jawab Do Hee lalu masuk ke kamarnya.

Sung Joo cemas dan berdoa agar Do Hee tidak pernah bertemu Na Yeon dan reporter itu.


Young Sook sedang menyulam saat Pimpinan Park terbangun.

Pimpinan Park bertanya, apa yang sedang dibuat Young Seok.

Young Sook : Rompi musim semimu.

Pimpinan Park menghela nafas dan bertanya sudah berapa lama.

Young Sook : Apanya?

Pimpinan Park : Sejak kau datang padaku.

Young Seok : Kenapa kau bertanya? Hwi Kyung sudah 37 tahun, jadi sudah 37 tahun.

Pimpinan Tae : Waktu berlalu begitu cepat. Artinya kita sudah hidup bersama hampir 40 tahun tapi rasanya baru kemarin, kita bertemu dan memiliki Hwi Kyung. Aku tidak tahu kenapa aku menjalani kehidupan yang begitu sibuk. Bagaimana pun juga hidup tetap sama. Kita seharusnya lebih banyak bersenang-senang, hanya kita berdua.


Young Sook : Kenapa bicara begitu? Aku masih bersenang-senang sampai sekarang. Di usiaku yang sekarang, aku bisa melihat wajah suamiku sepanjang hari yang tidak bisa kulihat sebelumnya karena kau sibuk dan aku menjadi bos di depan suamiku.

Pimpinan Park : Aku memalukan.

Young Sook : Ada apa denganmu?

Pimpinan Park : Ketika kau hidup denganku, kau selalu diperlakukan seperti wanita simpanan yang menghancurkan istriku yang setia. Kalau bukan karena orang tua ini, kau akan bertemu pria yang baik dan memiliki kehidupan yang baik.

Young Sook : Ada apa denganmu? Berhentilah bicara. Aku tidak mau mendengarnya.

Young Sook yang tidak mau mendengar hal semacam itu lagi, akhirnya keluar dari kamarnya.


Se Jin pulang dan langsung disuruh istirahat oleh ayahnya.

Se Jin lantas meminta ayahnya untuk tetap di sisinya. Se Jin mengaku, jika sang ayah tidak mendukungnya, ia tidak punya tempat lagi untuk bernapas.

Kyung Wan : Jangan pikirkan apapun dan istirahatlah.


Se Jin masuk kamarnya. Ia menghidupkan lampunya dan kaget mendapati sang ibu sudah duduk di kamarnya. Se Jin mengajak ibunya bicara besok.

Yoo Kyung pun menyuruh Se Jin membuka hati untuk pria lain.

Se Jin : Aku iri pada ibu. Semuanya tampak mudah bagi ibu.

Yoo Kyung : Benar. Mudah lebih baik. Itu lebih baik dari menahan api dan perlahan-lahan terbakar sampai mati. Mungkin sulit sekarang tetapi lebih baik untuk menghentikannya dengan mudah.

Se Jin : Siapa yang terbakar sampai mati?

Yoo Kyung : Na Yeon-ie. Na Yeon-ie ddal. Sepanjang mereka masih hidup, kau tidak akan pernah bahagia. Mereka akan mengikutimu kemana pun kau pergi dan mencekikmu. Bagaimana bisa aku diam saja melihat hal itu terjadi? Aku menolaknya.


Se Jin : Georeom agi? Bagaimana anakku!

Yoo Kyung : Kau ingin anakmu memiliki ayah seperti itu? Bagiku, putriku lebih berharga!

Se Jin : Anakku lebih berharga bagiku daripada ibu. Anakku lebih berharga bagiku daripada aku! Aku tidak akan menyerah. Tidak untuk anaku atau Tae Joon!

Yoo Kyung : Baiklah, kita lihat siapa yang akan menang.

Se Jin : Lakukan apapun yang ibu inginkan jika ibu mau membunuhku. Jika anak ini mati aku juga akan mati!

Yoo Kyung menangis lalu pergi dari kamar Se Jin.


Se Jin menangis.

Yoo Kyung terduduk lemas di depan kamar Se Jin.

Ibu dan anak itu sama2 menangis.


Kyung Wan datang dan melihat istrinya menangis.

Bersambung ke part 2..............

*Jgn bilang si Kyung Wan mau nyalahin Na Yeon lagi....

Babel Ep 15 Part 3

Sebelumnya...

Lanjut lagi gaes....


Part ini dibuka dengan couple favorit sy, Soo Hoo-Young Eun.

Soo Ho di kursi rodanya, menatap Young Eun yang berbaring di kasur. Young Eun pun menatap Soo Ho sambil tersenyum.

"Kenapa tak tidur?" tanya Young Eun.

"Tak apa." jawab Soo Ho.

"Kau gembira?" tanya Young Eun.

"Entahlah. Bila esok tiba, dunia akan banyak berubah." jawab Soo Ho.

"Mungkin tidak bagi orang lain, tapi pasti bagi kita." ucap Young Eun.

"Aku mau berjalan-jalan sebentar." jawab Soo Ho.

"Mau kutemani?" tanya Young Eun.

"Tidak. Tidurlah." jawab Soo Ho, lalu pergi.


Young Eun memandangi Soo Ho dengan penuh senyuman.


Woo Hyuk disekap di sebuah pabrik dengan tangan dan kaki terikat.

Tak lama kemudian, Woo Hyuk sadar dari pingsannya. Ia langsung teringat pada Jung Won dan berteriak memanggil Jung Won.

Woo Hyuk berusaha melepaskan ikatannya.


Kemudian, ia teringat kata-kata Nyonya Shin saat mereka bertemu di kuil.

"Bila ayahmu memiliki setengah saja dari jiwamu, hidupku akan berbeda.</i> Baik. Aku akan membebaskannya. Aku akan membebaskan Jung Won."


Lalu, ia ingat kata-kata Nyonya Shin di depan gedung pengadilan.

Nyonya Shin : Jaksa Cha, semua berjalan sesuai keinginanmu, kan? Jangan terlalu senang karena kenyataan berbeda dari cerita dongeng.

Woo Hyuk marah, Shin Hyeon Sook....!


Direktur Park menemui Nyonya Shin.

"Nyonya memanggilku, aku harus datang. Bukankah kami orang-orang yang setia mematuhi perintahmu?"

"Kudengar belum lama ini Soo Ho menegurmu keras."

"Pembicaraan presdir denganku berakhir dengan baik. Tapi anda memanggilku untuk mengatakan hal itu?"

"Mana mungkin. Kurasa Soo Ho sangat termotivasi. Tapi dia masih kurang lihai menghadapi orang. Aku minta maaf kalau dia terlalu kasar padamu."

"Memang agak kasar."

"Hari ini tanpa satu pun suara penolakan, semua akan berjalan lancar, kan?"

"Ya. Kurasa takkan ada masalah."


"Benarkah? Tentu harus tak ada masalah. Setelah Soo Ho menjadi ketua, kau akan jadi Presdir Geosan Elektronik."

Direktur Park kaget, aku, jadi presdir?

"Di perusahaan siapa yang lebih cocok dari dirimu? Aku pasti akan mewujudkannya."

"Kalau kau mewujudkannya..."

"Untuk mewujudkannya, bukankah seharusnya kau sibuk?"

"Kau pasti menepati janjimu?"

"Menurutmu sampai kapan aku akan terhambat karena Soo Ho?"


Direktur Park mengerti dan bergegas pergi. Bersamaan dengan itu, Soo Ho masuk dan bertanya kenapa Direktur Park ada di sana.

"Ibu ingin memastikan kembali. Dia seperti kelelawar, tapi dia sadar posisinya."

"Kutangani dengan caraku, kenapa ibu ikut campur?"

"Soo Ho-ya, penghargaan saja takkan ada yang berhasil. Terkadang butuh hukuman juga. Ibu akan mengajarimu bila tiba saatnya. Kita akan telat. Bersiaplah."


Sekarang, Soo Ho dan ibunya bersiap pergi. Soo Ho berniat menghubungi Yoo Ra.

Nyonya Shin berkata, bahwa Yoo Ra tak akan datang.

Nyonya Shin : Dia bilang ingin mencari udara segar. Santai saja, ini hari yang baik. Lagipula di keluarga ini hanya ada kau dan ibu.

Nyonya Shin lalu menyuruh Soo Ho pergi duluan.


Tak lama kemudian, Young Eun keluar. Nyonya Shin langsung menatap kesal Young Eun.

Soo Ho, Young Eun dan Seketaris Kim pun pergi.


"Yoo Ra bagaimana?" tanya Nyonya Shin.

"Dia tak banyak bicara." jawab Manajer Lee.

"Benarkah?" tanya Nyonya Shin, lalu pergi.


Jung Won yang disekap di dalam kandang binatang, akhirnya bangun.

Ia terkejut melihat dimana dirinya berada dan dengan tangan terikat.

Jung Won yang takut langsung teriak memanggil Woo Hyuk.


Woo Hyuk berusaha melepaskan ikatan tangannya.

Tiba-tiba2, si penculik datang, membawakan TV untuk Woo Hyuk.

Si penculik kemudian pergi setelah menyalakan TV itu.

Woo Hyuk terkejut melihat keadaan Jung Won.


Jung Won berteriak memanggil Woo Hyuk.

Dan diluar, Kyeong Wan asyik menikmati minuman nya.


Young Eun mengajak Soo Ho berlibur.

"Banyak yang telah terjadi. Menurutku ada baiknya pergi melupakan semuanya."

"Kau pikir mereka akan membiarkan kita?" tanya Soo Ho.

"Kau ingin hidup bebas, kan? Itu sebabnya kau ingin jadi pemilik Geosan. Aku salah?" jawab Young Eun.

Soo Ho terdiam. Wajahnya menyiratkan sesuatu.


Nyonya Shin memastikan pada Direktur Go kalau tidak akan ada masalah sampai rapat pemilihan selesa.

Nyonya Shin lalu berkata, Direktur Go akan menjadi Presdir Geosan Elektronik jika semua berjalan dengan baik.


Si penculik balik lagi, tapi hanya untuk memotret Woo Hyuk.

Woo Hyuk marah.


Kyeong Wan juga melakukan hal yang sama. Ia mengambil foto Jung Won.

Jung Won : Kau siapa! Kenapa melakukan ini! Woo Hyuk bagaimana? Lepaskan aku!


Soo Ho kecewa karena Yoo Ra tidak datang.


Nyonya Shin dapat kiriman foto Woo Hyuk dan Jung Won dari Kyeong Wan.

Nyonya Shin : Kurung mereka sampai rapat pemegang saham selesai. Lakukan malam ini sesuai rencana.


Woo Hyuk masih berusaha melepaskan diri.

Ia lalu teringat sesuatu dan langsung mengeluarkan dompetnya.

Woo Hyuk lantas mengambil salah satu kartunya. Ia mengasah kartu itu sampai tajam di batu dan menggunakannya untuk memotong tali yang mengingkat tangannya.


Rapat pemegang saham dimulai. Direktur Go meminta Soo Ho menyampaikan sesuatu sebelum pemilihan dimulai.

Seketaris Kim langsung mendorong kursi roda Soo Ho.

Soo Ho menyuruhnya berhenti dan meminta diambilkan sesuatu.

Seketaris Kim mengambilkan tongkat untuk Soo Ho.

Soo Ho pun berdiri menggunakan tongkat itu sebagai penyangga.

Sontak, Nyonya Shin dan para dewan direksi kaget melihat Soo Ho berdiri.


Soo Ho memulai pidatonya.

"Bagiku, hari ini adalah hari yang bermakna. Karena aku bisa berdiri di hadapan kalian. Geosan juga harus kembali berdiri."


Si penculik sedang mengasah kapak. Omo...


Woo Hyuk masih berusaha melepaskan dirinya.

Si penculik kemudian datang.

Woo Hyuk mempercepat memotong talinya.

Si penculik datang dan mengecek ikatan tangan Woo Hyuk.


Tepat saat itu, tali yang mengikat tangan Woo Hyuk terlepas dan Woo Hyuk langsung menghajar si penculik.


Soo Ho : Geosan dapat berdiri kembali, tidak, kita harus satukan kekuatan agar dapat berlari. Demi masa depan bersama, aku minta semua yang di sini membuat keputusan yang tepat.


Woo Hyuk akhirnya berhasil melumpuhkan  si penculik.


Nyonya Shin marah karena dewan direksi menolak memilih Soo Ho sebagai pimpinan mereka.


Soo Ho pun mengaku, kalau dirinya lah yang menyuruh mereka.

Nyonya Shin sontak kaget.

"Demi kebaikan siapa?"

"Demi kebaikan Geosan." jawab Soo Ho.

Bersambung........