The Promise Ep 31 Part 2

Sebelumnya...


Eun Bong yang mabuk, masuk ke kamarnya saat ia masih ngekos di rumah Joong Dae.

Eun Bong langsung naik ke tempat tidur dan tidak menyadari ada Joong Dae yang tidur di kasurnya.

Joong Dae sendiri yang tidurnya kelewat nyenyak juga tidak sadar ada orang lain yang tidur di sebelahnya.

Joong Dae kemudian memeluk Eun Bong.


Bersamaan dengan itu, Mal Sook terbangun dari mimpi buruknya. Ia heran kenapa ia bisa mimpi Eun Bong dicekik bajak laut.

Mal Sook lantas menghubungi Eun Bong. Tapi ponsel Eun Bong mati. Cemas, Mal Sook pun keluar dari kamarnya.


Diluar, Mal Sook bertemu Na Yeon yang baru pulang belanja.

Na Yeon : Eomma, kau mau kemana sepagi ini?

Mal Sook melihat belanjaan Na Yeon.

Mal Sook : Kenapa belanjaanmu sangat banyak?

Na Yeon : Oh, aku harus memasak untuk pesta ulang tahun saat makan siang. Tapi ibu mau kau kemana?


Mal Sook pun menunjukkan alamat rumah kos Eun Bong.

Mal Sook : Aku mau mencari Eun Bong.

Mal Sook lalu pergi dengan terburu-buru.

Na Yeon heran, eomma! Eomma!


Na Yeon menghubungi Eun Bong. Ia cemas kalau Eun Bong semalam mabuk dan tidur di flat Joong Dae.


Joong Dae yang belum sadar sepenuhnya, merasa terganggu dengan bunyi ponsel Eun Bong. Ia lantas menyuruh Eun Bong menjawabnya.

Eun Bong yang juga belum sadar pun menjawab teleponnya.

"Aku mabuk dan akan pulang telat ke rumah." ucap Eun Bong.

Setelah itu, Eun Bong mau tidur lagi tapi kemudian ia tersentak saat menyadari ada orang lain di kasurnya.

Eun Bong menoleh dan langsung teriak begitu melihat Joong Dae.

Teriakan Eun Bong sontak membuat Joong Dae terbangun. Joong Dae juga kaget melihat Eun Bong.

Eun Bong : Kenapa kau membawaku kesini!

Joong Dae : Lihat siapa yang bicara. Kau ada dimana?


Sadar dirinya di flat Joong Dae, Eun Bong pun dengan entengnya berkata, kalau ia akan pindah lagi ke flat itu.

Joong Dae lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Apa yang kau lihat! Kau lihat semuanya!"

Sontak, jahilnya Eun Bong kumat. Ia pun langsung mengisengi Joong Dae dengan menarik-narik selimut Joong Dae.

Joong Dae : Kau harus bertanggung jawab! Aku tidak pernah tidur dengan wanita lain selain ibuku!

Keributan itu pun terhenti saat terdengar bunyi bel.

Mereka panic dan langsung mengenakan pakaian mereka.

Eun Bong sempat salah pakai. Ia malah memakai celananya Joong Dae.

Joong Dae kesal dan langsung menarik celananya.

Mereka lantas keluar dari kamar dan berdiri di depan pintu.

Terdengar suara Mal Sook yang memanggil2 Eun Bong. Mereka tidak menjawab.


Tae Joon menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Kyung Wan.

Sontak Kyung Wan marah dan tidak menerimanya.

Kyung Wan : Kau pengecut atau picik? Jika semudah itu untuk lari, tidak seharusnya kau memulainya.

Tae Joon : Maaf.

Kyung Wan : Kang Tae Joon, yang harus kau lindungi adalah Se Jin, bukan harga dirimu.


Tae Joon : Itulah kenapa aku melakukan ini. Aku tidak mau Se Jin menderita karena aku.

Kyung Wan : Seberapa keras kau berjuang untuk Se Jin?

Kyung Wan merobek surat pengunduran diri Tae Joon.

Kyung Wan : Akan kuterima itu jika Se Jin menginginkannya. Pergilah.


Tae Joon kembali ke ruangannya dan melihat ponselnya berbunyi.

Telepon dari Yoo Kyung yang menyuruhnya datang ke kafe dekat kantor saat makan siang.

Yoo Kyung : Jangan katakan pada Se Jin. Jangan datang dengan tangan kosong. Pastikan kau membawa kesadaranmu dan kesopananmu.


Di rumahnya, Man Jung sedang membuat daftar barang2 mahal yang akan dimintanya pada keluarga Se Jin.

Tak lama kemudian, ia sadar dan heran sendiri karena tidak ada kabar dari Se Jin setelah pertemuan keluarga waktu itu.

Man Jung lantas menghubungi Se Jin dan mengajak Se Jin bertemu. Se Jin mengajak Man Jung bertemu di kantornya karena ia mau melihat Tae Joon.

Man Jung setuju.


Usai bicara dengan Se Jin, Man Jung dapat kunjungan dari Se Gwang. Se Gwang membawakan Man Jung mi Ojang-dong.


Sambil makan mi, Man Jung bertanya, kenapa Se Gwang pergi begitu saja dari rumahnya tempo hari.

Se Gwang pun berkata, itulah kenapa ia datang mengunjungi Man Jung sekarang karena mau merasa tidak enak.

Man Jung : Apa pekerjaanmu?

Se Gwang : Aku mengemudi, mengerjakan tugas dan hal lain juga.

Man Jung : Orang tuamu masih ada?

Se Gwang : Seperti itulah. Kau tidak punya suami?

Man Jung : Setiap kali aku menikah, mereka mati, selingkuh atau membuat masalah. Hidup sendiri adalah yang terbaik.

Man Jung lantas menanyakan nama Se Gwang.

Se Gwang : Heo Se... Pal. Heo Se Pal.

Man Jung pun berkata, nama Se Gwang mirip dengan anaknya.

Se Gwang lantas meminjam uang Man Jung.


Yoo Kyung dan Tae Joon bertemu di kafe. Singkat cerita, Yoo Kyung menyuruh Tae Joon melepaskan Se Jin. Yoo Kyung berkata, bahwa Se Jin tidak mau mendengarnya dan mengancamnya. Yoo Kyung bilang, bahwa Se Jin tidak mau melepaskan Tae Joon.

"Jadi kau harus meninggalkannya terlebih dahulu." ucap Yoo Kyung.

Tae Joon pun bangkit dari duduknya dan berlutut pada Yoo Kyung. Ia meminta maaf karena sudah membohongi Yoo Kyung.

Tae Joon lantas meminta diberi kesempatan.

"Aku ingin mendapatkan maaf darimu dan mulai lagi dari awal. Aku akan membalasmu seumur hidupku. Aku akan membalas Se Jin... dan anak itu... untuk semua dosaku."


"Anak? Beraninya kau menggunakan anak sebagai alasan. Itukah sebabnya kau membuang anakmu yang masih 5 tahun?"

"Benar, aku pria brengsek yang membuang anaknya. Karena itu aku ingin lebih melindungi bayi Se Jin. Tolong bantu Se Jin melindungi bayinya."

"Baiklah. Akan kulindungi bayi Se Jin. Jika kau ingin melindungi bayi itu, tinggalkan Se Jin. Jika kau berusaha meyakinkan Se Jin, aku tidak akan

menjamin keselamatan bayinya."

"Baiklah, aku akan mundur."


Yoo Kyung lantas melemparkan uang pada Tae Joon dan meminta Tae Joon merahasiakan hal itu sampai mati.

Tae Joon memungut amplop berisi uang itu dengan mata berkaca-kaca.


Tanpa ia sadari, Se Jin duduk di belakangnya.

Se Jin kesal.

Tae Joon lantas beranjak pergi.

Se Jin juga pergi.


Setelah Se Jin pergi, Man Jung datang. Man Jung pun bingung harus bagaimana karena Se Jin sudah pergi.


Se Jin memberikan dua tiket penerbanan ke Boston pada Tae Joon.

Tapi Tae Joon menyuruh Se Jin pergi sendirian dan merobek tiketnya.

Tae Joon menyuruh Se Jin meninggalkannya. Tae Joon bilang, Se Jin akan menjadi sampah bila bersama sampah seperti dirinya.

Tae Joon lantas menyuruh Se Jin pulang.


Se Jin memeluk Tae Joon.

Tae Joon melepaskan pelukan Se Jin dan menyuruh Se Jin pulang.

"Aku lebih kuat dari yang kau pikirkan. Aku akan mengembalikan semuanya. Tunggu dan lihatlah." jawab Se Jin, lalu pergi.


Di mobilnya, Se Jin menghubungi reporter.


Besoknya, beredar di internet soal pengakuan Se Jin yang hamil anak Tae Joon.


Sontak, rekan2 Tae Joon kaget membacanya.


Kyung Wan dan Tae Joon juga kaget.


Di kamarnya, Na Yeon resah memikirkan masalahnya.


Yoo Kyung kaget saat dapat laporan dari Young Sook soal artikel Se Jin.


Yoo Kyung marah.


Se Jin memutuskan pindah ke apartemen Tae Joon.

Se Jin bilang, jika ia tidak pindah, ia takut akan membenci ibunya.

Yoo Kyung pun tak punya pilihan lain lagi selain mengizinkan Se Jin menikah dengan Tae Joon.

Yoo Kyung mengatakannya sambil menangis. Sontak Se Jin langsung menoleh dan menatap ibunya.


Bersambung...............

0 Comments:

Post a Comment