• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 11-12 Part 1

Sebelumnya...

Banyak drama baru yang bagus... yg nunggu sinopsis drama barunya Mamas L sama Shin Hye Sun, sabar ya... kemungkinan sy baru post minggu depan...


Won Bong dan Young Jin keluar dari sebuah toko.

Young Jin tersenyum menatap Won Bong.


-Episode 11 Awal yang Baru-


Won Bong cs mulai menyelinap ke markas Murai.

Seung Jin dan Majar menarik sebuah gerobak ke dalam terowongan. Saat Tentara Murai memergoki mereka, mereka bergegas kabur.


Dua tentara memeriksa gerobak yang dibawa Seung Jin dan Majar.

Mereka terkejut melihat jasad teman mereka di dalam sana. Seorang dari mereka, membunyikan peluit, memanggil rekan2 mereka. Seorangnya lagi kembali melihat jasad rekan mereka dan menemukan sebuah bom disana.

"Berlindung!" teriak salah salah satu dari mereka.

Mereka pun berlarian keluar terowongan untuk menyelamatkan diri tapi bom keburu meledak.


Gwang Sim dan 3 rekannya sesama milisi, menembaki para tentara Kwantung.

Won Bong dan Young Jin menyelinap ke ruangan lain dan langsung menembaki tentara jaga disana.


Nam Ok mengambil spot di balik bebatuan dan mulai menembaki satu per satu tentara.


Won Bong nyaris saja tertembak, tapi untunglah ia sempat menghindari peluru yang dimuntahkan satu tentara Kwantung dari atas.

Won Bong lantas dengan cepat, menembak tentara itu.


Setelah itu, ia dan Young Jin merangsek ke dalam, menuju tempat Murai berdiam.

Murai terbangun saat mendengar suara tembakan.


Young Jin terus menembaki setiap tentara yang ia temui.


Setelah itu, Won Bong dan Young Jin langsung mencari Murai. Tapi sampai di depan pintu ruangan Murai, mereka dihujani tembakan yang dimuntahkan Murai dari dalam.

Won Bong pun langsung mendorong Young Jin ke dinding dan melindunginya.


Diluar, Nam Ok membidik Murai dan menembaknya. Tapi peluru Nam Ok meleset. Nam Ok kesal setengah mati.


Setelah tembakan di pintu berhenti, Won Bong masuk duluan ke dalam dan baku hantam dengan Murai. 

Murai menembak ke segala arah saat Won Bong menyerangnya dengan tangan kosong.

Beberapa saat kemudian, Won Bong berhasil menjatuhkan Murai. Ia kemudian menginjak leher Murai.

Murai : Si... siapa kau?


Young Jin mendekat. Melihat Young Jin, Murai pun sadar mereka datang untuk membalaskan kematian Tae Joon.

Lalu Murai berkata, mereka tidak akan bisa keluar hidup2 dari markasnya.

Kesal, Won Bong memasukkan senjatanya ke mulut Murai. Murai sontak ketakutan.


Young Jin menatap Won Bong. Tangisnya mengalir perlahan. Won Bong mengangguk dan mengeluarkan senjatanya dari mulut Murai. Murai tertawa, mengira dirinya bebas.

Tapi tawanya sirna melihat Young Jin mengarahkan senjata padanya.

"Mati lah." ucap Young Jin, lalu menembak mati Murai.


Diluar, Seung Jin dan Gwang Sim berlari menuju mobil tentara Kwantung.

Nam Ok greget karena Won Bong sangat lama.


Won Bong memecahkan kaca jendela.

Bersamaan dengan itu, Seung Jin dan Gwang Sim menghentikan mobil yang mereka naiki tepat dibawah jendela.

Won Bong menatap Young Jin.

"Kau percaya padaku?" tanya Won Bong.

Young Jin mengangguk.

Won Bong dan Young Jin bergegas melompat ke atas mobil.

Nam Ok senang melihatnya. Saking senangnya, ia sampai jatuh dari bebatuan.


Setelah itu, Seung Jin dan Gwang Sim bergegas melajukan mobil.

Won Bong dan Young Jin masih terus menembaki para tentara yang coba memburu mereka.


Won Bong dan Young Jin berdiri di atas bukit.

Won Bong : Kau tahu cerita tentang angin utara dan matahari? Ceritanya salah sejak awal.


Lalu, kita diperlihatkan flashback saat Majar masuk ke kandang ayam, untuk mengambil sebuah kotak kayu.

Majar lalu membuka kotak itu di hadapan semuanya. Isinya puluhan batangan emas.


Won Bong kembali melanjutkan ceritanya.

Won Bong : Lagi pula, matahari akan menang. Dalam permainan yang harusnya dimenangkan seseorang, kau tidak bisa mengambil inisiatif atau membalikkan keadaan. Aku berniat untuk membalikkan keadaan.

Young Jin : Aku akan membantumu.

Won Bong : Sampai jumpa di Gyeongseong. Kita akan mulai dari sana.


 Won Bong cs berpisah dengan pasukan Milisi.


Sekarang, Won Bong, Nam Ok dan Young Jin sudah berada di  Stasiun Shinkyeong di Manchuria. Seung Jin dan Majar ikut bersama mereka. Tapi mereka berdiri agak berjauhan supaya tidak terlalu mencolok.


Young Jin mendekati Won Bong.

Young Jin : Jangan khawatir tentang Majar. Aku akan membawanya ke Gyeongseong dengan selamat.

Won Bong tersenyum, terima kasih.

Young Jin : Jangan tersenyum padaku seperti itu. Itu membuatku lupa bahwa kau orang yang menakutkan.


Young Jin lantas mendekatkan tubuhnya ke Won Bong. Ia berbisik.

Young Jin : Ini Korps Patriotik Korea. Selain menjadi dokter, itu panggilanku yang lain.

Won Bong tersenyum.


Lalu Won Bong mengajak Young Jin berjabat tangan. Saat Young Jin menjabat tangannya, Won Bong menarik Young Jin ke dalam pelukannya. Young Jin sontak kaget.


Nam Ok yang berdiri di belakang dengan Seung Jin kaget. Seung Jin tersenyum dan Majar memaklumi.

Bersambung ke part 2...

Different Dreams Ep 9-10 Part 4

Sebelumnya...


Young Jin dkk membakar jasad teman2 mereka yang tewas dibantai Tentara Gwantung.


Lalu, Young Jin menaburkan abu mereka dari atas bukit.

Di belakang, Won Bong berdiri menatap Young Jin pilu.


Young Jin teringat masa kecilnya, saat orang tuanya dan seluruh rakyat Joseon dibantai Tentara Jepang di depan matanya. Saat Tentara Jepang hendak menebasnya dengan pedang, Hiroshi bergegas melepaskan tembakan peringatan untuk menyelamatkannya.

Hiroshi kemudian mendekati Young Jin. Ia menggenggam tangan Young Jin. Young Jin takut2 menatap ke arahnya.


Young Jin : Di hari aku menyambut uluran tangan ayah angkatku, aku mengunci jiwaku dalam sangkar kaca. Itu pilihanku untuk bertahan hidup. Entah sebagai orang Jepang atau sebagai orang Korea, demi bertahan selamanya...

Won Bong : Tidak ada yang abadi. Kau bisa mengakhirinya dengan kematian atau saat hidup. Pilihan ada di tanganmu. Kau mau bergabung dengan kami dan membalaskan dendam Dokter Yoo?

Young Jin menatap Won Bong dan mulai berpikir.


Roku, agen yang diselamatkan Murai, menghubungi Oda. Ia mengabari kematian Tae Joon. Ia lalu tanya, apa yang harus mereka lakukan pada Young Jin. Ia juga bilang, belum bisa melacak dimana uang itu.

Oda pun menyuruh Roku membiarkan Young Jin.

Roku : Aku akan menghubungi Anda sesampainya di Shanghai.


Lalu, Oda menyuruh seketarisnya, Se Na, memanggil Fukuda.


Won Bong cs sedang membahas rencana mereka untuk membalas dendam atas kematian Tae Joon.

Gwang Sim : Di sisi barat kamp penampungan, ada terowongan bawah tanah yang mengarah ke tempat perlindungan serangan udara.

Won Bong : Aku akan pergi dengan Young Jin. Seung Jin dan Majar akan mengurus bom. Milisi akan mengatasi masalah yang mungkin kita hadapi.

Mereka mulai bergerak.

Majar berkata, ia tak yakin berapa radius ledakan bom itu.

Nam Ok : Memang kau yakin akan meledak?

Majar : Bomku tidak pernah gagal.

Seung Jin mengajak Majar pergi.


Nam Ok mengambil senjata. Won Bong tanya, kenapa kali ini Nam Ok tidak menentang idenya.

Nam Ok : Kau tahu aku tidak selalu menentangmu.

Won Bong : Nam Ok-ah, aku hanya bertindak gegabah karena tahu ada kau yang mendukungku.

Nam Ok pergi.


Won Bong memberikan pistol pada Young Jin.

Won Bong : Kau siap?

Young Jin pun mengambil pistol itu.

Bersambung.....