• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 12 Part 1

Sebelumnya...

Oke gaes, sy lanjut Ice Adonis... Di epi ini lah, awal mula hancurnya hidup Yeon Hwa... Berawal dari kecelakaan Yoon Hee, Yeon Hwa kehilangan semuanya... Dia kehilangan kebebasannya, cintanya, keluarganya, semuanya.... Mulai dari epi ini, sampe epi 40, kita bakal disuguhin sama kisah pilu Yeon Hwa yang dipaksa menerima takdir buruknya...


Yeon Hwa meminta Bu Go percaya padanya. Ia mengklaim, dirinya tidak bersalah. Ia minta Bu Go percaya padanya, sama seperti saat Bu Go menunjukkan padanya dokumen produk terbaru perusahaan yang belum dirilis karena percaya padanya. Yeon Hwa bilang, dia tidak bersalah. Dia ingin membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Dia juga bilang, itu demi Yoon Hee juga yang sudah meneliti produk itu selama setahun. Bu Go percaya dan berjanji akan membantu Yeon Hwa. Yeon Hwa tersenyum mendengarnya dan langsung mengucapkan terima kasih.

Yoon Jae menyudahi rapatnya.


Yoon Jae : Mulai sore ini dan seterusnya, kita akan memiliki format pelatihan staf selama dua hari satu malam. Inti dari dorongan pasar adalah keberanian dan ketegasan. Sumber itu karena kepercayaan. Kali ini, pelatihan staf harus menjadi kesempatan untuk membangun semua kepercayaan pada kita.

Rapat selesai. Satu per satu, para direktur meninggalkan ruangan Yoon Jae.


Setelah para direktur pergi, Yoo Ra masuk ke ruangan Yoon Jae.

Ia cemas melihat Yoon Jae, apalagi ia tahu Yoon Jae tidak tidur beberapa hari belakangan ini karena mengurus pemakaman Tuan Ha.

Yoon Jae menanyakan jadwalnya.

Yoo Ra : 5 menit lagi.

Yoo Ra menghela nafas, lalu berkata, akan membuatkan Yoon Jae secangkir teh.


Yoo Ra beranjak pergi.

Yoon Jae meraih ponselnya dan menghubungi Yeon Hwa.

Yoo Ra langsung berhenti melangkah begitu mendengar Yoon Jae bicara dengan Yeon Hwa.


Yoo Ra keluar dari ruangan Yoon Jae dan coba menguping pembicaraan Yoon Jae dan Yeon Hwa. Tapi sopirnya Yoon Jae datang, membuatnya langsung berlari ke mejanya. Yoo Ra heran melihat sopir Yoon Jae membawa kamera. Sopir Yoon Jae menyuruh Yoo Ra diam dan bergegas masuk ke ruangan Yoon Jae.


Yoon Jae ingin bicara dengan divisi karyawan soal Yeon Hwa. Tapi Yeon Hwa melarang. Yeon Hwa bilang, dia tidak mau membuat Yoon Hee marah lagi. Yeon Hwa lalu berkata, kalau Bu Go akan membantu menyelesaikan masalahnya.

Yoon Jae : Jika dia tidak bisa membantumu, katakan padaku.

Yeon Hwa mengerti. Yoon Jae lantas menutup teleponnya.


Sopir Yoon Jae menunjukkan isi kamera yang dibawanya pada Yoon Jae.

Ternyata isi kamera itu adalah foto2 Nyonya Jang dan Kang Wook saat mereka ada di showroom mobil.

Yoon Jae tersenyum kesal melihatnya.


Yeon Hwa yang masih di kantin J, menunggu kabar dari Bu Go dengan gelisah. Tiba2, ponselnya berdering. Ia fikir dari Bu Go, tapi terdengar suara seorang kemarahan seorang pria. Pria itu berkata, Yeon Hwa pandai memancing emosinya.

Yeon Hwa : Bukankah aku sudah membayarnya? Bukankah aku memberimu uang sewa?

"Kau pikir kau bisa melunasinya dengan rumah sekecil itu?"

"Aku sudah melakukan yang terbaik. Aku sedang menunggu telepon penting. Kututup teleponnya."


Di ruangannya, Yoon Hee tampak kurang sehat. Ia bahkan nyaris pingsan saat bangkit dari duduknya. Untunglah, rekan2nya langsung memeganginya. Jin Sang menyuruh Yoon Hee istirahat. Ia bilang Yoon Hee sering pingsan belakanga ini.

Staff yang perempuan kesal. Ia fikir, Yoon Hee seperti itu karena Yeon Hwa.

Bu Go menyuruh Yoon Hee istirahat. Tapi Yoon Hee bilang, ia harus ke pelatihan karyawan dan sebelum pergi, ia akan diinfus terlebih dahulu.

Yoon Hee pergi.


Setelah Yoon Hee pergi, Bu Go kembali ke tempat duduknya dan membaca pesan Yeon Hwa yang memintanya mengecek CCTV pada hari itu..

Bu Go langsung pergi.


Yoon Hee di rumah sakit. Ia bilang, tidak pernah memiliki anemia serius sebelumnya. Ia juga mengatakan, belakangan ini tidurnya kurang baik. Dokter pun menyuruh Yoon Hee pergi ke departemen kandungan. Yoon Hee kaget.


Dan memang benar, Yoon Hee hamil.

Ia baru saja keluar dari ruangan dokter kandungan, tapi wajahnya tidak bahagia. Sambil menatap foto hasil USG nya, ia minta maaf pada bayinya karena merasa tidak bahagia.

Yoon Hee : Kau harusnya datang saat kakekmu masih sehat. Apa yang harus kulakukan?


Yoon Hee lalu menghubungi Tae Il.

Tae Il sendiri dikeroyok habis-habisan oleh boss nya karena niat Tae Il yang mau keluar dari geng mereka. Saat ditanya bossnya alasannya mau keluar dari geng, Tae Il bilang karena ia sudah berjanji pada kekasihnya. Sontak, boss Tae Il makin geram dan memukulinya dengan membabi buta.


Sementara itu, Yoon Hee yang masih di rumah sakit, meninggalkan pesan untuk Tae Il.

Yoon Hee : Putri kita akan datang sebentar lagi, tapi aku tidak merasa bahagia. Tae Il-ssi, bisakah kau menjadi ayah yang baik? Bisakah aku menjadi ibu yang baik? Kau dan aku tumbuh tanpa cinta dan kasih sayang orang tua yang utuh.

Tangis Yoon Hee keluar.

Yoon Hee : Tae Il-ssi, tidak peduli apapun yang terjadi, kita harus menjaga anak kita. Jangan seperti ibuku. Aku memikirkan ibu kandungku, Tae Il-ssi.


Tae Il terluka parah.

Yoon Hee : Aku sangat merindukan ibuku.

Yoon Hee lalu menghapus tangisnya.

Yoon Hee : Aku akan pelatihan staf malam ini. Aku akan pergi ke dengan kakakku. Aku akan menghubungimu nanti malam. Aku merindukanku, aku mencintaimu.


Bu Go akhirnya mendapatkan rekaman CCTV itu dan langsung memberikannya pada Yeon Hwa.

Bu Go bilang, ia mengaku kehilangan dompetnya dan kantor polisi membutuhkan informasi tambahan, jadi pihak keamanan memberinya rekaman itu.

Yeon Hwa berterima kasih. Ia bahkan sampai menangis dan mengaku tidak bisa tidur atau pun makan dengan baik karena masalah itu. Bu Go pun jadi kasihan padanya.

Yeon Hwa lalu tanya dimana Yoon Hee. Bu Go bilang Yoon Hee sedang di pelatihan para staf diluar kota.

Yeon Hwa mau kesana, tapi Bu Go bilang tidak transportasi yang nyaman untuk pergi kesana.

Lalu tiba2, Bu Go tanya, apa Yeon Hwa punya SIM.


Yoo Ra beranjak dari mejanya. Tiba2, ia kepikiran masalah Yeon Hwa yang diciptakannya.

Yoo Ra : Dia tidak akan menerima bantuan Yoon Jae Oppa kan demi harga dirinya? Ah, kenapa waktu berjalan sangat lama? Kudengar informasi akan terhapus secara otomatis setelah 10 hari.


Yoon Jae dan Yoon Hee masih di perjalanan.

Yoon Jae tanya apa yang mau Yoon Hee bicarakan sampai menyuruh sopirnya pergi.

Yoon Hee enggan memberitahu kakaknya sekarang dan menyuruh kakaknya jalan saja.


Di kamarnya, Tuan Choi sedang memikirkan kata2 Tuan Ha sebelum Tuan Ha meninggal.

Sebelum meninggal, Tuan Ha menyebut Nyonya Jang wanita yang jahat.

Setelah itu, Tuan Choi ingat kata2 Nyonya Jang setelah Tuan Ha meninggal.

Nyonya Jang menangis. Ia mengaku sudah dianggap sebagai wanita yang jahat oleh suaminya, sebelum suaminya meninggal.

Ia juga bilang, sedih karena Tuan Ha masih mencari ibu kandung Yoon Jae dan Yoon Hee.


Tuan Choi : Kenapa Sunbae melakukan itu? Matanya seperti mengatakan, Nyonya Jang sudah melakukan sesuatu pada ibu Yoon Jae. Mata Nyonya Jang seolah mengakui kesalahannya. Aku tidak tahu darimana aku harus memulainya.


Tak lama kemudian, Nyonya Han datang, membawakan camilan.

Nyonya Han lantas duduk dan menceritakan masalah Yeon Hwa.


Bersamaan dengan itu, Yoo Ra pulang. Nyonya Jo langsung menyambutnya. Yoo Ra cerita dengan wajah antusias, kalau hari itu Yoon Jae pergi menghadiri acara pelatihan para staff dan itu acara pertama Yoon Jae.

Nyonya Jo senang mendengarnya.

Soo Ae lalu datang menunjukkan gambarnya. Ia mengaku, menggambar wajah Yoo Ra serta menuliskan nama Yoo Ra juga dibawah gambarnya.

Yoo Ra mengabaikan Soo Ae dan mengajak neneknya masuk ke kamar.


Di kamar, mereka membahas Yeon Hwa. Yoo Ra memberitahu neneknya, kalau Yoon Hee sudah memecat Yeon Hwa. Nyonya Jo heran kenapa perusahaa membiarkan Yeon Hwa begitu saja. Yoo Ra bilang, itu karena Yeon Hwa belum sempat menjual rahasia perusahaan, jadi perusahaan hanya memecatnya saja.

Nyonya Jo tidak menyangka Yeon Hwa akan melakukan tindakan seperti itu.

Yoo Ra lantas berbaring di pangkuan neneknya.

Yoo Ra : Haruskah aku menyusul Yoon Jae Oppa?

Nyonya Jo : Kenapa kau tidak pergi?

Yoo Ra : Yoon Jae Oppa mengatakan, aku sudah bekerja keras sejak pemakaman jadi dia menyuruhku istirahat.

Nyonya Jo : Dia memang baik.


Nyonya Jo lantas menyuruh Yoo Ra istirahat dan makan sup ayam ginseng.

Ia juga menyuruh Yoo Ra melakukan spa di hotel.

Yoo Ra senang dan langsung bangun dari pangkuan neneknya.

"Karena nenek menyebut hotel, aku jadi ingin berendam di air panas. Aku akan ke atas dan bersiap2. Nenek juga harus bersiap2."

"Tapi sapalah ayahmu terlebih dahulu."

"Ayah di rumah?"

"Dia di kamarnya dan bekerja keras. Dia membaca dan menulis buku. Ayahmu pria yang sempurna."

"Tapi anakmu salah memilih wanita."


Nyonya Han menghubungi Yeon Hwa. Ia bilang, Tuan Choi sudah menemukan jalan keluar untuk masalah Yeon Hwa.

Yeon Hwa sendiri yang sedang menyetir mengatakan, ia sudah mendapatkan bukti yang bisa membuktikan kalau dia tidak bersalah.

Yoo Ra keluar dari kamar neneknya. Melihat Yoo Ra, Soo Ae yang masih duduk di ruang tengah, langsung mendekati Yoo Ra tapi Yoo Ra lagi2 mengabaikannya.


Yoo Ra ke ruangan ayahnya tapi saat mau mengetuk pintu, ia mendengar pembicaraan ayahnya dengan Nyonya Han.

Tuan Choi : Tuduhan mata-mata perusahaan bukan masalah sepele.

Nyoya Han : Aku tidak tahu ceritanya tapi suara Yeon Hwa terdengar bahagia. Dia bilang sudah menemukan buktinya. Kesalahpahaman itu akan segera selesai.

Yoo Ra kaget, bukti apa? Apa yang dia temukan?


Nyonya Jo keluar dari kamar dan heran melihat Yoo Ra belum ganti baju. Yoo Ra pun berkata, mereka akan ke hotel lain kali karena ia mau ke suatu tempat. Yoo Ra langsung pergi.


Sambil berlari menuju mobilnya, Yoo Ra menghubungi Yeon Hwa. Yeon Hwa cerita, kalau ia sudah mendapatkan bukti rekaman CCTV yang dimintanya pada Yoo Ra hari itu. Yeon Hwa bilang, ia mendapatkan buktinya dari Bu Go.

Yoo Ra terkejut.

Yeon Hwa menutup teleponnya.

Yoo Ra : Tidak boleh.


Bersambung ke part 2...

Blessing of the Sea Ep 5 Part 3

Sebelumnya...


Moo Sim balik ke tokonya. Tapi matanya tak sengaja menangkap sesuatu seperti pecahan kaca, yang bersinar terang. Moo Sim pun jongkok, mencoba mencari tahu apa yang bersinar itu. Tapi tiba2, rak yang berisi penuh dengan pot bunga, jatuh menimpanya.


Shi Joon diberitahu polisi yang mencatat kasusnya, kalau ibunya masuk rumah sakit. Shi Joon langsung cemas. Lalu, ia menanyakan Ji Na. Polisi bilang, Ji Na tidak bisa dihubungi.


Chung Yi masuk ke kamarnya. Ia berniat memakai uang tabungannya untuk membebaskan Shi Joon, namun ia panic saat tak bisa menemukan buku tabungannya.


Chung Yi keluar dan menanyakan buku tabungannya pada Deok Hee, tapi Deok Hee malah bertanya balik, kenapa Chung Yi menanyakan itu padanya.

Hak Kyu pulang. Chung Yi juga menanyakan buku tabungannya pada Hak Kyu.

Deok Hee : Hei, kenapa bertanya pada kami? Kau bahkan tidak pernah menunjukkannya.

Chung Yi : Ini membuatku gila. Ibu, mungkin ada pencuri. Apa ada lagi yang hilang?

Deok Hee : Tidak ada yang bisa diambil di sini.


Lalu Deok Hee ingat saat pulang tadi, ia melihat sepatu Ji Na. Ia tidak percaya Ji Na pelakunya.

Hak Kyu bertanya2, bagaimana bisa si pencuri tahu soal buku tabungan Chung Yi.

Hak Kyu : Kau sudah mencari ke semua tempat? Biar ayah bantu.

Chung Yi : Ibu, apa ada yang datang hari ini?

Deok Hee : Tidak ada. Cari lagi. Berhenti beromong kosong.


Paginya, Poong Do dibangunkan oleh suara ponselnya. Entah siapa yang menelpon, tapi ia menyebutkan kantor polisi.


Chung Yi keluar dari bank dengan wajah syok.

Hak Kyu berlari menghampiri Chung Yi. Dengan suara gemetar, Chung Yi pun bilang bahwa semua uang di akunnya raib.


Sekarang kita melihat Chung Yi sedang mengecek CCTV Bank Boram. Petugas bilang, harusnya ia tidak boleh menunjukkan CCTV pada sembarang orang.

"Kau harus melaporkan ini. Kau hanya boleh melihatnya dengan petugas polisi."

"Ya, aku tahu. Aku akan merahasiakan ini. Ini sungguh mendesak." jawab Chung Yi.

Petugas itu mulai memutar rekaman CCTV pada hari itu. Tak lama, tertangkap lah sosok Ji Na yang sedang mengambil uang. Chung Yi kaget.


Poong Do di kantor polisi. Di sana juga ada tersangka utama, seorang pria, yang telah mencuri barang2 pribadi Poong Do dan menjualnya  dengan harga sepuluh kali lipat harga asli atas nama Poong Do.

Poong Do : Astaga, dasar penipu ulung. Kau siapa? Dari mana mendapatkan semua ini?

"Aku anggota KPP." jawab pria itu.

"KPP? Apa itu?" tanya Poong Do.

"Klub Pecinta Poong Do. Aku pecintamu yang polos, Poong Do Oppa." jawab pria itu.

"Dasar bodoh. Ini kejahatan. Kau menjual celana dalam bekas seharga 200 dolar. Apa itu yang namanya cinta?" ucap polisi.

"Kejahatanku hanya terlalu mencintai Poong Do." jawab pria itu.


Polisi memberitahu Shi Joon, bahwa Ji Na sudah mengubah kesaksian.

Polisi : Dia bilang korban tidak pernah berusaha memerkosanya. Dia bilang kau melakukan kejahatan karena cemburu dan salah paham dengan hubungan mereka, Pak Baek.

Shi Joon kaget, apa?

Polisi : Dia bilang begitu karena kau mengancam nya!

Shi Joon syok dan meminta polisi memanggil Ji Na.


Ji Na keluar dari kantor polisi. Dalam hati, ia minta maaf pada Shi Joon dan mengaku tidak punya pilihan lain.

Tiba2, Chung Yi datang. Ji Na bergegas sembunyi.


Poong Do menghubungi Ryan. Ia menyuruh Ryan bergegas ke kantor polisi.

Usai bicara dengan Ryan, Poong Do melihat Chung Yi.


Shi Joon sedang berusaha menghubungi Ji Na. Tak lama, Chung Yi datang. Chung Yi pun tanya, apa yang terjadi.

Shi Joon : Chung Yi-ya, kau tahu dimana Ji Na? Bisakah kau menghubunginya?

Chung Yi : Kukira dia kemari.

Shi Joon pun minta Chung Yi mencari Ji Na untuknya.


Poong Do datang dan melihat mereka. Perlahan, ia melepas kacamatanya. Ia memejamkan matanya, dan membukanya perlahan. Ia terkejut melihat warna di sekeliling Chung Yi berubah menjadi gelap.

Poong Do : Siapa kau sebenarnya?


Ji Na melihat Chung Yi dan Shi Joon dari kejauhan. Ia pun kesal.


Chung Yi menatap sedih Shi Joon.


Bersambung.....