Skip to main content

Blessing of the Sea Ep 5 Part 3

Sebelumnya...


Moo Sim balik ke tokonya. Tapi matanya tak sengaja menangkap sesuatu seperti pecahan kaca, yang bersinar terang. Moo Sim pun jongkok, mencoba mencari tahu apa yang bersinar itu. Tapi tiba2, rak yang berisi penuh dengan pot bunga, jatuh menimpanya.


Shi Joon diberitahu polisi yang mencatat kasusnya, kalau ibunya masuk rumah sakit. Shi Joon langsung cemas. Lalu, ia menanyakan Ji Na. Polisi bilang, Ji Na tidak bisa dihubungi.


Chung Yi masuk ke kamarnya. Ia berniat memakai uang tabungannya untuk membebaskan Shi Joon, namun ia panic saat tak bisa menemukan buku tabungannya.


Chung Yi keluar dan menanyakan buku tabungannya pada Deok Hee, tapi Deok Hee malah bertanya balik, kenapa Chung Yi menanyakan itu padanya.

Hak Kyu pulang. Chung Yi juga menanyakan buku tabungannya pada Hak Kyu.

Deok Hee : Hei, kenapa bertanya pada kami? Kau bahkan tidak pernah menunjukkannya.

Chung Yi : Ini membuatku gila. Ibu, mungkin ada pencuri. Apa ada lagi yang hilang?

Deok Hee : Tidak ada yang bisa diambil di sini.


Lalu Deok Hee ingat saat pulang tadi, ia melihat sepatu Ji Na. Ia tidak percaya Ji Na pelakunya.

Hak Kyu bertanya2, bagaimana bisa si pencuri tahu soal buku tabungan Chung Yi.

Hak Kyu : Kau sudah mencari ke semua tempat? Biar ayah bantu.

Chung Yi : Ibu, apa ada yang datang hari ini?

Deok Hee : Tidak ada. Cari lagi. Berhenti beromong kosong.


Paginya, Poong Do dibangunkan oleh suara ponselnya. Entah siapa yang menelpon, tapi ia menyebutkan kantor polisi.


Chung Yi keluar dari bank dengan wajah syok.

Hak Kyu berlari menghampiri Chung Yi. Dengan suara gemetar, Chung Yi pun bilang bahwa semua uang di akunnya raib.


Sekarang kita melihat Chung Yi sedang mengecek CCTV Bank Boram. Petugas bilang, harusnya ia tidak boleh menunjukkan CCTV pada sembarang orang.

"Kau harus melaporkan ini. Kau hanya boleh melihatnya dengan petugas polisi."

"Ya, aku tahu. Aku akan merahasiakan ini. Ini sungguh mendesak." jawab Chung Yi.

Petugas itu mulai memutar rekaman CCTV pada hari itu. Tak lama, tertangkap lah sosok Ji Na yang sedang mengambil uang. Chung Yi kaget.


Poong Do di kantor polisi. Di sana juga ada tersangka utama, seorang pria, yang telah mencuri barang2 pribadi Poong Do dan menjualnya  dengan harga sepuluh kali lipat harga asli atas nama Poong Do.

Poong Do : Astaga, dasar penipu ulung. Kau siapa? Dari mana mendapatkan semua ini?

"Aku anggota KPP." jawab pria itu.

"KPP? Apa itu?" tanya Poong Do.

"Klub Pecinta Poong Do. Aku pecintamu yang polos, Poong Do Oppa." jawab pria itu.

"Dasar bodoh. Ini kejahatan. Kau menjual celana dalam bekas seharga 200 dolar. Apa itu yang namanya cinta?" ucap polisi.

"Kejahatanku hanya terlalu mencintai Poong Do." jawab pria itu.


Polisi memberitahu Shi Joon, bahwa Ji Na sudah mengubah kesaksian.

Polisi : Dia bilang korban tidak pernah berusaha memerkosanya. Dia bilang kau melakukan kejahatan karena cemburu dan salah paham dengan hubungan mereka, Pak Baek.

Shi Joon kaget, apa?

Polisi : Dia bilang begitu karena kau mengancam nya!

Shi Joon syok dan meminta polisi memanggil Ji Na.


Ji Na keluar dari kantor polisi. Dalam hati, ia minta maaf pada Shi Joon dan mengaku tidak punya pilihan lain.

Tiba2, Chung Yi datang. Ji Na bergegas sembunyi.


Poong Do menghubungi Ryan. Ia menyuruh Ryan bergegas ke kantor polisi.

Usai bicara dengan Ryan, Poong Do melihat Chung Yi.


Shi Joon sedang berusaha menghubungi Ji Na. Tak lama, Chung Yi datang. Chung Yi pun tanya, apa yang terjadi.

Shi Joon : Chung Yi-ya, kau tahu dimana Ji Na? Bisakah kau menghubunginya?

Chung Yi : Kukira dia kemari.

Shi Joon pun minta Chung Yi mencari Ji Na untuknya.


Poong Do datang dan melihat mereka. Perlahan, ia melepas kacamatanya. Ia memejamkan matanya, dan membukanya perlahan. Ia terkejut melihat warna di sekeliling Chung Yi berubah menjadi gelap.

Poong Do : Siapa kau sebenarnya?


Ji Na melihat Chung Yi dan Shi Joon dari kejauhan. Ia pun kesal.


Chung Yi menatap sedih Shi Joon.


Bersambung.....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...