• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 19-20 Part 1

Sebelumnya...


Adegan dibuka dengan Won Bong yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan mata diperban.


-Ep 19-20, Tukang Listrik-


"Aku akan bertahan." ucap Won Bong, lalu meledakkan bom dengan pistolnya.


Dari kejauhan, Nam Ok melihat kantor gubernur meledak.


Jin Soo menjemput Nam Ok. Nam Ok terkejut melihat Won Bong tidak ada di mobil Jin Soo.


RSU Pemerintah kedatangan korban ledakan bom di kantor gubernur.

Young Jin terkejut melihat Won Bong menjadi salah satu pasien, korban ledakan bom.


Young Jin masuk ke ruang operasi Won Bong. Ia mulai membedah perut Won Bong. Darah Won Bong pun langsung muncrat keluar begitu ia melakukan pembedahan. Ia terkejut.


Hiroshi mendatangi kantor gubernur membawa anak buahnya.

Oda dan Kenta terkejut dengan kedatangan Hiroshi.

Hiroshi tanya dimana gubernur. Oda bilang, gubernur ada di kamar. Oda lalu tanya, alasan Hiroshi datang.


Kenta menyibak gorden dan melihat anak buah Hiroshi di bawah.

Kenta marah, sedang apa kau!

Hiroshi : Ini situasi darurat. Aku harus melindungi Gubernur.

Kenta : Polisi saja sudah cukup!

Hiroshi :Lalu selama ini apa saja yang dilakukan polisi?


Oda : Hiroshi, jangan bilang....

Hiroshi : Oda, aku hanya berusaha melindunginya.

Hiroshi lalu masuk ke kamar gubernur.


Fukuda dan Matsuura tiba di kantor gubernur.

Fukuda tanya ke Matsuura, apa Matsuura sudah memeriksa identitas tukang listrik yang dirawat di RS.

Matsuura : Pagi ini listrik padam, pihak pemeliharaan memanggilnya.

Fukuda : Lalu kenapa ada tukang listrik di TKP?

Matsuura : Kurasa dia yang menemukan bom itu. Untuk menyalakan listrik, dia mungkin harus berkeliling.

Fukuda : Tolong kirimkan detektif ke Rumah Sakit Umum Pemerintah.

Matsuura : Sudah kukirim, tapi polisi militer tidak mengizinkan mereka masuk.

Fukuda tambah heran.


Young Jin masih mengoperasi Won Bong.


Fukuda dan Matsuura ke kediaman gubernur. Seperti kata Matsuura, kediaman gubernur dijaga ketat oleh Polisi Militer.

Fukuda menunjukkan identitasnya, barulah mereka diizinkan masuk.


Hiroshi meminta gubernur mengambil keputusan secepatnya.

Hiroshi : Jika tidak, anda akan dihina dan dipaksa meninggalkan Gyeongseong.

Gubernur tidak menjawab kata2 Hiroshi dan pura tidur.

Ya, ia marah!


Oda meminta Fukuda dan Matsuura mendengarkan perkataannya baik-baik.

Oda : Dengarkan baik-baik perkataanku ini. Bukan bom yang meledak di Kantor Gubernur Joseon. Trafo terlalu panas. Tukang listrik yang mencoba memperbaikinya terluka parah. Perintahkan semua media untuk memberitakannya seperti itu. Cegah siapa pun membicarakannya.

Fukuda : Kita tidak bisa mencegah saksi untuk membicarakannya. Ada juga keluarga polisi militer yang wafat.

Oda : Rumor pasti akan terdistorsi.


Kenta : Apa yang dilakukan Biro Kepolisian?

Matsuura : Kami membatasi Stasiun Gyeongseong dan semua jalan utama menuju berbagai daerah.

Kenta : Termasuk Pelabuhan Jemulpo.


Oda : Keberadaan, penjelasan, alamat, dan tanggal tiba. Interogasi orang Jepang juga. Ambil semua surat pernyataan dari Korps Pahlawan dan bakar. Juga, pastikan semua pekerja di Kantor Gubernur Joseon menutup mulut.

Fukuda dan Matsuura mengerti.


Fukuda dan Matsuura meninggalkan kediaman gubernur.

Fukuda : Cari dan bujuk mereka yang mengenal Kim Seung Jin dan kirim mata-mata. Periksa identitas semua orang yang berada di Stasiun Gyeongseong, Pelabuhan Jemulpo, penginapan, dan toko.

Matsuura : Baik. Bapak sendiri mau ke mana?

Fukuda : Ke rumah sakit.


Hiroshi keluar dari kamar gubernur. Kenta langsung menanyainya dengan nada suara tinggi.

 Kenta : Apa yang kau rencakan!

Hiroshi : Kecilkan suaramu. Gubernur sedang beristirahat.

Kenta : Tarik mundur satuan pengamananmu. Suruh orangmu pergi!

Hiroshi : Mulai saat ini, berdasarkan UU Ketertiban Umum dan UU Gubernur Joseon, militer akan menjaga ketertiban umum di sini, di Gyeongseong. Investigasi dan persidangan atas kasus ini akan berada di bawah yurisdiksi markas militer.

Kenta marah dan mencengkram Hiroshi.


Melihat itu, Maru langsung mencabut pistolnya dan mengarahkannya ke kepala Kenta.

Kenta terkejut. Dua polisi militer mendudukkan paksa Kenta ke lantai.

Hiroshi mendekati Kenta dan menurunkan pistol Maru.

Hiroshi : Hanya sampai gubernur baru tiba. Bekerjasamalah.


Hiroshi lalu menatap Oda. Oda mengangguk. Hiroshi beranjak pergi.

Kenta ingin mengejar Hiroshi tapi dicegah Oda.


Fukuda ke RSU Pemerintah dan berhenti di meja resepsionis. Dua suster yang bertugas di meja resepsionis memberitahu Fukuda kalau Young Jin lagi di ruang operasi.

Fukuda lalu menanyakan korban selamat dari ledakan di kantor gubernur.

Suster bilang, dia sedang dioperasi oleh Young Jin.

Fukuda : Siapa nama si tukang listrik itu?

Suster pun langsung mengambilkan kartu tanda pengenal Won Bong sebagai tukang listrik.

"Kaito. Kuroba Kaito." jawab suster, sambil memberikan tanda pengenal Kaito ke Fukuda.

Foto Won Bong terbakar setengah hingga Fukuda tidak bisa mengenalinya. Fukuda terus menatap foto itu sambil berpikir.


So Min berhasil menyusup ke RSU Pemerintah.

Tapi saat hendak menuju meja resepsionis, ia nyaris bertemu Fukuda. Untunglah, Fukuda tidak sempat melihat wajahnya dan ia langsung pergi saat Fukuda menatap ke arahnya.


So Min ke meja resepsionis dan memperkenalkan dirinya dengan nama Koda Rei sembari menyerahkan datanya. So Min bilang, ia dikirim ke sana dari Universitas Fudan di Shanghai.

So Min : Apa Dokter Lee Young Jin tidak memberitahu kalian?

Suster yg satu berkata, kalau Young Jin masih di ruang operasi sejak 2 jam lalu.

Suster yg satu lagi langsung menyuruh So Min bekerja. Rekannya tidak setuju dan berkata, kalau mereka harus mengikuti prosedur.

"Kita kekurangan orang jadi kita harus menerima bantuan siapapun." jawab suster itu, lalu menyuruh So Min mengikuti rekannya.


Para polisi menjaga ketat stasiun Gyeongseong.

Seorang pria tua yang hendak menggunakan jasa kereta api marah2.

"Setidaknya kembalikan uang untuk tiket kami. Kereta kami sebentar lagi berangkat Kudengar ada bom meledak di Kantor Gubernur Joseon. Pasti berita itu benar." ucap pria itu.

Polisi, yg mengikuti Won Bong dan Nam Ok ke apotek waktu itu, memanggil pria itu. Pria itu mendekat. Polisi menendang pria tua itu. Setelah itu, ia menyuruh rekannya membawa pergi pria tua itu.


Matsuura dan beberapa rekannya mendatangi perkampungan Se Joo.

Se Joo yang sedang memotong daging pun langsung menghampiri mereka begitu melihat mereka.

Se Joo : Para detektif, disini hanya ada daging dan alkohol.

Matsuura : Pikirkan saja urusanmu sendiri.

Se Joo : Begini, kalau tiba-tiba masuk seperti ini, bisnisku akan terpengaruh.

Matsuura curiga, sepertinya kau tahu apa yang kucari.


Beberapa orang bergegas membersihkan kamar Won Bong.


Se Joo dan Matsuura masih berdebat. Matsuura kesal jalannya dihalangi.

Se Joo menunjukkan pisaunya dan berkata kalau dia tidak pernah menghalangi jalan Matsuura.

Matsuura : Kau pernah mencincang seseorang dengan pisau itu?


Matsuura melepaskan tembakan peringatan ke udara. Daiki menegur Matsuura. Matsuura pun menodongkan pistolnya ke kepala Se Joo.

Matsuura : Karena pistol ini sudah pernah menembak orang. Tepatnya banyak orang.

Se Joo tak kelihatan takut sama sekali. Dia menyingkirkan pistol Matsuura dari kepalanya dan tersenyum sinis.

Matsuura menatap kesal Se Joo, lalu mulai melakukan pemeriksaan bersama orang2nya.

Bersambung ke part 2....

Dan, Only Love Ep 2 Part 4

Sebelumnya...


Bu Jung ke kamar Yeon Seo saat Yeon Seo lagi memandangi cahaya bulan di depan jendela.

Bu Jung memberitahu, kalau Dan sudah pindah ke rumah mereka sekarang.

Yeon Seo mengerti dan menyuruh Bu Jung pergi.

Bu Jung : Kebalikan dari Pak Jo bisa jadi lebih baik... dari seseorang yang agak tapi tidak begitu menyukainya.

Yeon Seo : Aku tidak percaya itu. Omongan tentang boneka beruang dan sebagainya, aku tidak percaya.

Bu Jung : Tapi sebelumnya, kau mengatasi....

Yeon Seo : Meskipun begitu, semua itu ada dalam pikiranku, jad aku harus mengatasinya. Aku akan melakukannya sendiri.

Bu Jung : Lalu kenapa kau menerima Kim Dan-ssi?

Yeon Seo diam dan Bu Jung pun beranjak pergi.


Dan masih terlelap setelah semalaman begadang mempelajari apapun tentang Yeon Seo.

Dalam tidurnya, ia menggumamkan misinya.

Lalu, terdengar suara kokokan ayam yang ternyata adalah bunyi alarm.

Dan langsung bangun dan mencari2 dimana alarm itu ia taruh.


Sementara di kamar, Yeon Seo sibuk memencet tombol alarm sambil melihat jam.

Tak lama, Dan datang dengan wajah masih ngantuk.

Yeon Seo : Kau terlalu lambat. Kau harus muncul dalam satu menit.



Dan pun langsung membungkuk, memberikan lengannya. Dia lalu menguap lebar. Yeon Seo diam saja saat Dan memberikan lengannya.

Dan : Bukankah itu sisi kanan? Aku membaca bahwa kau selalu berdiri... di sisi kanan, jadi aku harus menawarkan lengan kiriku.


Yeon Seo berdiri dan berusaha jalan sendiri tapi dia jatuh.

Dan pun meminta Yeon Seo memegang lenganya.

Yeon Seo mulai memegang lengan Dan. Dan meringis ketika Yeon Seo mencengkram kuat lengannya.


Yeon Seo menyewa seorang pelatih untuk mengajari Dan bela diri. Dan beberapa kali dibanting oleh si pelatih.

Yeon Seo : Kau sangat buruk dalam hal ini.

Dan protes, mengapa seorang sekretaris harus belajar untuk melakukan ini?

Yeon Seo : Tolong ajari dia dengan baik. Tulang-tulangnya akan patah jika dia dan aku bertanding. Ajari dia teknik menjepit.

Dan dalam hatinya berkata, kalau ia dikutuk.

Dan : Tidak ada... satu ons cinta pada wanita ini.


Sekarang, Yeon Seo sedang memeriksa kebersihan pianonya.

Yeon Seo : Piano!

Pembantunya seketika datang dan Yeon Seo langsung memecatnya.


Yeon Seo lalu memeriksa lantai koridor. Ada beberapa helai rambut di sana.

Yeon Seo : Koridor!

3 pembantunya langsung datang.

Yeon Seo : Kau menyebut pembersihan ini? Lakukan lebih baik.  Bersihkan dengan benar!

Dan kesal dengan tingka Yeon Seo.


Yeon Seo kembali marah2 cuma karena pembantunya tidak dapat menambahkan kalori ke dalam makanannya dengan benar.

Yeon Seo menolak memakan makanan itu. Dia memanggil Dan dan beranjak pergi. Dan menatap semua makanan itu dengan tatapan ingin sambil memegang sendok dan sumpit.


Sekarang, mereka di taman. Dan menyuruh Yeon Seo mencium aroma bunga tapi Yeon Seo malah mencabut bunganya.


Dan sekarang, Dan duduk di jendela kamarnya sambil melingkari tanggal di kalender.

Dan :Tidak ada seorang pun di rumah ini yang mencintainya. Itu termasuk Aku. Tapi tunggu dan lihat. Apapun yang terjadi, aka kubuat kau jatuh cinta.


Ni Na menari di ruang pertunjukan. Kata2 Yeon Seo malam itu terngiang di telinganya, kalau ia hanyalah bayangan Yeon Seo.

Ni Na juga ingat kata2 Kang Woo tadi.

Ya, Ni Na terluka!


Ni Na terus dan terus menari, hingga akhirnya ia terjatuh karena kakinya terkilir.

Kang Woo datang dan menyebut dirinya bodoh.

Kang Woo lalu memeriksa kaki Ni Na.

Kang Woo : Kau ingin menghancurkan pergelangan kakimu!

Ni Na : Kau tahu apa artinya lain kali bagi seorang balerina? Aku tidak ingin melihat tarianmu, selamanya. Kau tidak akan berhasil. Kau tidak ingin memberiku kesempatan lagi. Kau sudah membuat keputusan.

Kang Woo : Ketika aku mengatakan lain kali, aku menepati janjiku. Aku tidak menutup-nutupi apapun.

Ni Na terdiam dan berkaca-kaca menatap Kang Woo.


Kang Woo pulang ke rumahnya dan melihat pohon keluarga Fantasia.

*Nah loh, bingung ni sy, marga Tuan Kim ini sebenarnya apa sih? Kim apa Geum? Di pohon Fantasia, ditulis Geum. Di Asianwiki sy baca, Kim.. Kalo emang dia ayah kandung Ni Na dan Roo Na, harusnya Geum dong... atau dia ganti marga ceritanya? Oke lah, mulai sekarang Tuan Kim kita panggil Geum ya.


Kang Woo menghubungi seseorang, menanyakan kabar Yeon Seo. Ia mendapat kabar Yeon Seo sudah bisa berjalan setelah mendapat seketaris baru.

Kang Woo lalu membuka sebuah kotak kecil yang berisi cokelat. Ia memakan cokelatnya dan bertanya2, haruskah ia mulai sekarang?


Paginya, Bu Choi sedang senam.

Pak Geum yang duduk di kasur sambil melipat bajunya, mengatakan, bahwa Bu Choi tak perlu khawatir karena Yeon Seo baru saja selesai dioperasi dan mengambil cuti 3 tahun.

Pak Geum : Tidak akan mudah baginya untuk kembali.

Bu Choi : Operasi itu! Bagaimana kau mengaturnya sehingga dia bisa menerima kornea setelah kecelakaan mobil?

Pak Geum : Aku tidak tahu bahwa Pak Jo menunjuknya... sebagai penerima. Kau tahu aku mencoba menghentikannya menerima donor saat dia mendapatkan pendonor.

Bu Choi : Menteri juga memberku tekanan soal dengan penglihatannya kembali. Maksudku, bagaimana jika dia meminta yayasan... karena dia bisa melihat sekarang?

Pak Geum : Kita harus mengembalikannya.  Awalnya miliknya.

Bu Choi makin sewot.


Ponsel Bu Choi berdering.

Bu Choi langsung keluar dan menjawab teleponnya.

Bu Choi : Kau sudah memeriksanya? Aku yakin kau menemukan sesuatu. Apa? Artikelnya masih ada? Maka kita harus membersihkannya untuknya.

 -Di Taman-


Yeon Seo : HYA!!

Para pembantu langsung berkumpul di taman.

Yeon Seo : Siapa yang bertanggung jawab atas taman hari ini? Aku baru saja menginjak kelopak basah, tergelincir, dan hampir

membuat kepalaku terbuka. Siapa yang bertanggung jawab?

Dan datang dan menyuruh Yeon Seo berhenti. Dan bilang, ia yang akan membersihkan taman.

Dan lalu menyuruh para pembantu masuk.

Yeon Seo makin sewot.


Yeon Seo mengingatkan Dan soal kontrak.

Dan : Aku belum menandatanganinya. Sementara kita ada di dalamnya, haruskah kita melihat hukum... karena terlalu sering menggunakan kekuasaan oleh majikan? Aku akan membahas setiap detailnya.

Dan lalu menyuruh para pembantu masuk.

Dan : Kau membenci matahari terbenam, bukan? Kau selalu marah saat matahari terbenam. Apa kau dicampakkan saat matahari terbenam? Apa kau melihat cinta pertamamu berselingkuh dibawah langit merah?

Yeon Seo : Ya, matahari terbenam selalu membuatku gila. Aku ingin membakar siapa pun yang aku lihat... dengan matahari yang terbenam! Puas!

Dan : Jika kau lebih baik jika melakukannya, kenapa tidak kau lakukan? Kau hanya bisa melupakan cinta dengan cinta lain. Mengapa kau tidak bertemu seseorang yang hebat... sebelum kau menjadi lebih gila? Ada pepatah ini juga. Bahkan jika kita berbicara dengan lidah para malaikat, bahkan jika kita mendapatkan seluruh dunia dan pengetahuannya, bahkan jika kita mengorbankan diri kita sendiri, tanpa cinta, kau tidak punya apa-apa.


Yeon Seo kesal dan menyuruh Dan membersihkan taman sampai bersih.

Dan mengambil sapu dan mulai menyapu dengan wajah kesal.


Kang Woo ke toko kue.

Yeon Seo membuka jendela. Malam itu hujan turun dengan deras.

Yeon Seo teringat pria yang ditemuinya di taman saat ia masih buta. Ia curiga pria itu Dan.


Dan masih menyapu dibawah derasnya hujan.

Dan : Hujan ini persis seperti Lee Yeon Seo. Tidak peduli berapa banyak aku menyapu, hujan ini... membuat lebih banyak kelopak jatuh. Singkatnya, itu tidak berguna. Semuanya sia-sia. Maksudku, dia tidak punya apa-apa yang bisa aku kerjakan. Jika dia menyukai sesuatu, aku bisa mulai dengan itu. Jiwanya seperti Sodom dan Gomora.


Sayap Dan tiba2 nongol.

Dan yang tidak sadar, terus menyapu.

Sampai akhirnya, ia melihat pantulan dirinya di cermin.

Dan panic sayapnya mendadak nongol dan makin panic ketika alarmnya berbunyi.


Di kamar, Yeon Seo terus memencet bel. Karena Dan tidak kunjung datang, ia akhirnya beranjak ke jendela dan melihat ke bawah tapi tidak menemukan Dan.

Dan ternyata ngumpet dibawah jendela.


Dan lalu masuk ke rumah. Tapi ia ngumpet saat melihat ada pelayan lain di dapur.

Setelah pelayan itu pergi, Dan langsung masuk ke kamarnya tapi dia tidak bisa masuk karena sayapnya nyangkut di pintu.

Dan akhirnya memiringkan tubuhnya agar bisa masuk ke kamar.

Dan berusaha mengeringkan tubuhnya agar sayapnya hilang. Tapi gagal.


Dan makin panic saat mendengar suara tongkat Yeon Seo mendekati kamarnya.

Diluar, Yeon Seo menekan hendel pintu, mau membuka kamar Dan tapi kemudian ia mendengar suara pecahan kaca.

Dan yang menahan hendel pintu juga kaget mendengarnya.


Yeon Seo memeriksa ke bawah dan melihat kaca jendelanya pecah.

Melihat pecahan kaca yang beserak di lantai, Yeon Seo langsung ingat kecelakaannya di atas panggung yang menyebabkan matanya buta.


Yeon Seo langsung jatuh. Ia ketakutan dan merangkak ke bawah lampu yang akan jatuh.

Bersamaan dengan itu, Kang Woo tiba di rumah Yeon Seo.


Yeon Seo mendongak ke atas. Tepat saat itu, lampu hiasnya meluncur ke arahnya.

Yeon Seo mengalihkan wajahnya.

Dan tiba2 datang dan melindungi Yeon Seo dengan sayapnya. Lampu hias itu jatuh dan pecahan kacanya berhamburan di sayap Dan.

Yeon Seo kaget melihat Dan.


Flashback....

Yeon Seo kecil menarik seorang anak laki2 yang hendak jatuh ke tebing. Yeon Seo lalu memeluknya.

Hujan deras turun saat itu. Anak kecil itu melepas pelukan Yeon Seo dan mereka pun saling bertatapan.

Flashback end...


Sekarang, kita kembali ke Yeon Seo dan Dan yang saling bertatapan dalam diam.

Bersambung....