Skip to main content

Different Dreams Ep 17-18 Part 4

Sebelumnya..


RSU Pemerintah kedatangan pasien korban ledakan di kantor gubernur.

Young Jin dan Ishida bergegas memeriksa mereka.

Young Jin menyuruh perawat membawa pasien ke ruang operasi. Ishida menatap sinis Young Jin dan berkata, tidak ada satu pun dari pasien2 itu yang bisa diselamatkan. Young Jin bilang, setidaknya, ia akan berusaha.


Lalu, muncul lah Won Bong. Ia terluka parah.

Young Jin kaget melihat Won Bong ikut menjadi korban ledakan.


Melihat reaksi Young Jin, Ishida tanya apa Young Jin kenal pasien (Won Bong) itu.

Young Jin bilang tidak.

Joon Soo kemudian datang, memanggil Young Jin.

Ishida pergi.


Young Jin teringat saat ia bermain salju dengan Won Bong.


Maru melapor pada Hiroshi kalau mereka sudah memasang perimeter di sekitar rumah sakit dan para tentara lainnya tengah bersiaga.

Hiroshi menanyakan para korban.

Maru : Tiga prajurit tewas di tempat dan dua lainnya kritis. Dokter Ishida dan Wakil Direktur sedang menangani mereka.

Hiroshi : Di mana Gubernur?

Maru : Dia berhasil kabur ke kediamannya.

Hiroshi : Kirim tentara untuk berjaga di kediamannya.

Maru mengerti. Hiroshi lalu pergi.


Young Jin sibuk di ruang operasi.

Joon Soo kesal dengan Ishida.

Joon Soo : Tidak ada yang bisa diselamatkan.Bagaimana bisa seorang dokter bicara seperti itu?


Ishida sedang memeriksa Won Bong.


Young Jin : Aku lega. Dia dokter yang berbakat.

Joon Soo bingung, apa?

Young Jin pun melanjutkan operasi, tapi pikirannya terus tertuju pada Won Bong.


Di ruangan Kenta, Oda bicara dengan anak buahnya di telepon.

Oda : Berapa yang tewas? Jika mereka semua tewas, tidak akan ada saksi. Usahakan agar mereka semua selamat! Juga, amankan daftar kunjungan pagi ke Kantor Gubernur. Pelaku pengeboman pasti ada dalam daftar itu.

Kenta : Bagaimana ini bisa terjadi? Berani sekali mereka langsung menyerang Kantor Gubernur.

Oda : Mereka menyatakan perang dan sukses melancarkan serangan.

Kenta : Jika ini diketahui, kita bisa menjadi bahan tertawaan.

Oda : Aku dan kau...

Kenta : Tidak mudah menangkap pelaku.

Oda : Kita sudah tahu pelakunya. Dia Kim Won Bong. Dia telah melakukan banyak kejahatan dan tidak pernah tertangkap. Kejahatan sebesar ini pasti direncanakan dan diatur oleh dia.

Kenta : Jadi, kita harus bagaimana?

Oda : Pertama, aku harus menghentikan berita ini menyebar. Itu lebih penting daripada menemukan pelaku.


Young Jin masih di ruang operasi. Tapi mereka belum mendapatkan transfusi darah untuk pasien.

Si pasien kesakitan. Joon Soo bilang mereka tak bisa berbuat apapun tanpa pendonor.

Tak lama kemudian, pasien itu meninggal. Young Jin kaget.


Won Bong masih dioperasi.

Young Jin duduk di depan ruang operasi dengan wajah kalut.

Joon Soo menghampiri Young Jin.

Joon Soo : Apa kau membaca deklarasi yang disebar Korps Pahlawan? Pelakunya pasti Kim Won Bong.

Young Jin kaget.


Perawat keluar memanggil Young Jin.


Young Jin masuk dan kalut menatap Won Bong.

Ishida : Aku mengangkat pecahan peluru dari dada kanannya dan menghentikan pendarahan. Tulang rusuk nomor dua dan tiga mengalami luka tusuk. Ada kemungkinan putusnya arteri interkostal. Sementara untuk luka bagian luar, semua bisa dilihat.

Young Jin : Bagaimana dengan kerusakan paru-paru?

Ishida : Aku tidak bisa memastikan. Jika udara memasuki paru-paru saat bernapas, dia akan tewas begitu sadar dari obat bius.

Young Jin : Apa terjadi penggumpalan darah?

Ishida : Kita harus membedahnya.

Young Jin : Tentu saja! Kita harus menghentikan pendarahan dan memeriksa paru-parunya.


Ishida : Bagaimana jika ternyata arterinya rusak? Apa kau akan melakukan angiografi? Dalam situasi seperti ini?

Young Jin : Apa kau akan membiarkan dia mati?

Ishida kesal dan memutuskan keluar dari ruang operasi.


Young Jin mengambil alih. Ia minta dua suster keluar dan menyuruh sif berikutnya masuk.

Lalu Young Jin menyuruh Joon Soo membersihkan semua eksudasi dan darah beku yang kamu lihat.

Young Jin mulai membedah perut Won Bong. Tapi darah Won Bong seketika muncrat ke badannya. Young Jin kaget.

Bersambung....

Next Ep :


Won Bong siuman.

Won Bong : Begitu aku merasakan kematianku, aku memikirkan dirimu.

Young Jin menangis.

Young Jin : Terima kasih sudah bertahan hidup.

Young Jin lalu mencium Won Bong.


Young Jin menyadarkan Won Bong dengan menyuntikkan sebuah cairan atas perintah Fukuda.

Won Bong seketika muntah darah.

Young Jin panic dan berusaha menyelamatkan Won Bong.

Fukuda kaget melihat reaksi Young Jin.


Won Bong kembali tak sadarkan diri.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...