• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 28 Part 2

Sebelumnya....


"Jadi kau memakannya?" tanya orang tua Seol pada Yeo Ri.

Yeo Ri mengiyakannya.

Mal Nyeon : Kau akan ketahuan jika tidak memakannya, jadi, tidak ada pilihan lain.

Yeo Ri : Untungnya, aku pingsan usai mereka pulang dan Do Chi membawaku ke rumah sakit. Dia mengidap klaustrofobia, tapi naik lift demi menyelamatkanku dan pingsan karena sulit bernapas.

Pak Yoon : Do Chi tampaknya tulus.

Mal Nyeon : Kau berencana melakukan apa?

Yeo Ri : Sejujurnya, aku galau. Aku mau menerima perasaannya kepadaku dan tegar untuknya.


Di dapur, Ae Nok membuat banyak kimchi. Ia berencana memberikan kimchi itu ke Hae Joo agar perasaan Hae Joo lebih baik. Ia membuat kimchi lobak dan daun bawang.

Yool Mae masuk dan terkejut melihat ibunya membuat banyak kimchi.

Yool Mae : Ibu mau membuka toko?

Ae Nok : Gadis bodoh. Tidak, kecuali ibu membuka restoran Italia dengan Oliver. Ini cocok dengan semangkuk nasi putih panas.


Yool Mae mencobanya. Saat hendak mencobanya untuk yang kedua kali, Ae Nok memukul tangannya dan berkata, itu untuk Hae Joo.

Ae Nok : Sebelum mereka menikah, dia dahulu menyukai kimchi lobak ibu setiap kali berkunjung. Ibu akan menawarkan ini dan ini sebagai persembahan dan membuatnya merasa lebih baik. Bayangkan secerewet apa dia kepada kakakmu soal wanita yang mirip dengan Yeo Ri.


Di tokonya, Hae Joo cemas. Ia takut rentenir itu akan pergi menemui Moo Yeol.

Ae Nok kemudian datang membawa kimchi itu. Hae Joo tanya, mau apa Ae Nok datang.

Ae Nok : Ibu mertua juga orang tua. Ibu datang menemui anak ibu.

Hae Joo : ika ibu mau sesuatu, ambil dan pulanglah. Suasana hatiku sedang tidak baik.

Ae Nok : Soal hari itu... ibu tahu ibu mengatakan hal bodoh soal Yeo Ri, jadi, ibu takut telah mengesalkan menantu ibu yang berharga dan mau membuatmu merasa lebih baik.


Ae Nok lalu membuka tutup kimchinya.

Ae Nok : Ibu membuatkan kimchi lobak dengan banyak kaldu ikan bilis.

Baru dibuka, Hae Joo langsung menutup hidungnya dan menyuruh Ae Nok menyingkirkan kimchi itu. Ia juga menjatuhkan kimchi itu ke lantai.

Hae Joo : Kami menjual seprai. Ini toko yang bersih dan mewah. Ibu mau membuatnya bau kimchi? Singkirkan sekarang juga!


Ae Nok langsung mewek. Ia minta maaf, lalu mengambil toples kimchinya dijatuhkan Hae Joo ke lantai.

Ae Nok : Aku akan menahan diri demi putraku. Lantas, bawa ini pulang agar orang tuamu...


Belum selesai Ae Nok bicara, ponselnya Hae Joo berdering. Hae Joo langsung mengabaikan Ae Nok dan menjawab teleponnya. Telepon dari si rentenir yang mengajaknya bertemu untuk membuat kesepakatan baru.

Hae Joo lalu bicara dalam hatinya, bahwa ia harus menyingkirkan si rentenir dan Yeo Ri.

Hae Joo kemudian pergi. Ae Nok mengejar Hae Joo hanya untuk memberikan kimchi itu, tapi sepertinya dia gagal mengejar Hae Joo.


Di ruangannya, Moo Yeol bertanya-tanya, apakah Seol adalah Yeo Ri?


Tak lama, Yeo Ri datang dan Moo Yeol langsung menatap ke arahnya.

Yeo Ri : Pak Kim, maafkan aku. Aku ada urusan mendesak usai makan siang, jadi, aku harus pulang tanpa sempat memberitahumu.

Moo Yeol : Bukan karena hidangan lautnya membuatmu sakit?

Sontak Yeo Ri kaget, apa?


Hae Joo menemui si rentenir.

Si rentenir yang lagi asyik main game di ponselnya berkata, bahwa Hae Joo datang lebih cepat dari dugaannya.

Rentenir itu kemudian bilang, bahwa ia berencana menemui Moo Yeol jika Hae Joo terlambat 10 menit.

Hae Joo : Lakukan satu tugas lagi untukku. Baru kuberikan uang yang kau mau.

"Tugas?" si rentenir lalu menatap Hae Joo.

"Kau akan memberikan kami tugas pada kondisi ekonomi yang buruk? Keluarga konglomerat sungguh berbeda level. Apa yang bisa kubantu?"

"Kau harus memastikan tidak ada yang tahu. Lakukan dengan benar seperti 10 tahun lalu."


Yeo Ri tanya, apa maksud Moo Yeol bilang dia sakit. Yeo Ri lalu berkata, daging udangnya segar dan tebal jadi ia sangat menikmatinya.


Yeo Ri lalu duduk di kursinya.

Moo Yeol : Sungguh?

Yeo Ri : Kenapa? Menurutmu aku berbohong?

Moo Yeol : Tidak.

Moo Yeol lantas mengubah topic pembicaraan. Ia tanya apa Yeo Ri sudah menghubungi lab terkait bahan yang baru?

Yeo Ri : Ya. Kita menemui mereka hari ini. Jika pergi sekarang, kita punya banyak waktu.

Yeo Ri lalu merapikan dokumennya, kemudian ia menatap Moo Yeol tajam.


Sekarang, mereka sudah di mobil. Yeo Ri lalu menerima pesan, serta kiriman foto Do Chi di lokasi syuting.

Do Chi : Haruskah kita pergi? Aku merindukanmu. Sudah cukup untukku.

Yeo Ri tersenyum melihatnya.







Moo Yeol memasangan seatbelt Yeo Ri, membuat Yeo Ri kaget.

Moo Yeol :  Kau tampak lelah. Aku mengejutkanmu?

Yeo Ri : Tidak. Terima kasih.

Moo Yeol : Tidurlah. Kau pasti lelah.


Tanpa mereka sadari, seseorang mengikuti mereka. Dia adalah si rentenir. Si rentenir mengingat perintah Hae Joo padanya.

Hae Joo : Ikuti Yoon Seol. Dia pengacara wanita yang bekerja di Grup Wid. Cari tahu apa yang dia lakukan, siapa yang dia temui, dan setiap detailnya.


Yeo Ri : Apa kemarin Nyonya Hong dan Nyonya Goo mengatakan sesuatu tentangku? Aku merasa seolah-olah mereka bilang sesuatu tentangku setelah makan siang.

Moo Yeol : Kau mau tahu apa?

Yeo Ri : Mereka pasti sudah menyadari aku bukan Yeo Ri sekarang, bukan?

Moo Yeol : Mungkin. Karena mereka kira kau tidak apa usai memakan semua hidangan laut itu.

Yeo Ri pura-pura kaget, apa maksudmu? Dia tidak bisa memakan hidangan laut?

Moo Yeol : Dia alergi hidangan laut.

Yeo Ri : Jadi, mereka mengujiku.

Moo Yeol : Aku tidak tahu. Jika sudah tahu, aku pasti menyuruhmu menolak datang makan siang.

Yeo Ri : Kenapa? Aku menyukai hidangan laut, jadi, menikmati makan siangnya. Tapi apa kau kesal karena aku pulang tanpa memberitahumu kemarin?

Moo Yeol : Tidak. Jangan pedulikan aku.


Yeo Ri lalu melihat ada mobil yang mengikuti mereka.

Yeo Ri lantas memberitahu Moo Yeol bahwa mobil itu mengikuti mereka sejak tadi.

Moo Yeol melihat spionnya, mobil itu?

Yeo Ri : Ya. Dia sudah mengikuti kita dari tempat parkir perusahaan.

Moo Yeol : Siapa itu? Haruskah kita kabur?

Yeo Ri : Tidak. Kita harus memanfaatkannya.


Yeo Ri lalu menghubungi pihak lab. Moo Yeol terus memperhatikan Yeo Ri.

Yeo Ri : Halo, ini Yoon Seol dari Grup Wid. Maaf, tapi bisakah kami mengganti tempat pertemuan? Kami mau menjaga kerahasiaan penelitianmu, jadi, mari bertemu di kamar Hotel Seoul.


Ji Won kembali mendatangi restoran orang tua Seol.

Ji Won : Halo. Kau mengingatku? Aku istri Pimpinan Grup Wid, Goo Do Young.

Mal Nyeon : Ya, kami mengingatmu. Kenapa kemari lagi?

Pak Yoon : Silakan duduk. Kau tamu.


Ji Won : Aku yakin kalian sibuk, jadi, langsung ke intinya saja. Kau sudah memutuskan untuk menjual tanah yang katamu mau kau jual ke Grup Wid?

Mal Nyeon : Aku belum sempat berbicara dengan Seol tentang itu. Tentu, kami tertarik menjualnya karena Seol bekerja di sana.

Ji Won : Aku datang untuk membantu kalian memutuskan. Kami akan membayar dua kali lipat harga pasar untuk tanah itu. Kami sudah cukup banyak meminta.

Pak Yoon kaget, kau akan membayar sebanyak itu?

Ji Won : Ya. Jadi, tolong jangan berpikir terlalu keras tentang itu dan jual lah kepada kami.

Mal Nyeon : Aku tidak butuh uangnya. Ada hal lain yang kuinginkan. Bagaimana menurutmu?


Ji Won : Bilang saja. Kami mau memenuhi syarat apa pun yang kau mau. Apa itu?

Mal Nyeon : Aku mau saham Grup Wid. Bukan uangnya, tapi sahammu di Grup Wid.

Ji Won kaget.


Moo Yeol dan Yeo Ri tiba di Hotel Seoul. Mereka saling mengangguk satu sama lain, sebelum akhirnya turun dan masuk ke dalam.


Hae Joo menunggu dengan cemas di kamarnya. Tak lama, si rentenir menghubunginya dan ia geram mendengar Moo Yeol dan Yeo Ri pergi ke hotel.

Hae Joo : Hotel yang mana!


Hae Joo langsung ke Hotel Seoul. Ia minta pelayan membukakan kunci kamar yang dipesan Moo Yeol dan Yeo Ri. Tapi si pelayan menolak. Hae Joo lantas memberikan sejumlah. Barulah si pelayan membukakan pintu untuknya.


Hae Joo menerobos masuk ke dalam tapi ia tak menemukan siapa-siapa disana. Lalu ia mendengar ada suara di kamar lain yang juga berada di dalam kamar itu. Curiga Moo Yeol dan Yeo Ri disana, Hae Joo langsung saja menerobos tapi ia tersentak melihat Yeo Ri yang sedang rapat bersama para investor.

Yeo Ri marah, ada apa!


Melihat Hae Joo masuk ke kamar, si rentenir keluar dari pintu darurat dan bersiap pergi tapi Moo Yeol tiba2 datang dan menariknya ke pintu darurat.

Moo Yeol :  Kenapa kau mengikutiku?

"Kapan aku melakukan itu?"

"Kau akan menyangkalnya? Baiklah. Ceritakan saja ke polisi."

Moo Yeol lantas meraih ponselnya dan menghubungi polisi.

Si rentenir ketakutan dan mengaku bahwa ia disuruh Hae Joo.

Moo Yeol kaget, istriku?


"Istrimu menyuruhku mencari tahu apa yang Yoon Seol lakukan dan dia bertemu dengan siapa. Aku hanya melakukan tugasku.

"Setelah dilihat-lihat, kau rentenir yang datang ke rumah kami 10 tahun lalu, bukan? Kau mengurungku dan mencegahku diwawancara. Kau juga melaporkanku atas penyerangan dan pemukulan."

"Istrimu menyewaku untuk melakukan itu juga. Istrimu membawakan kami sekantong penuh uang kas dan menyuruh kami mendesakmu sampai kau mau mati. Dia melarang kami bersepakat denganmu."

"Pembohong. Kenapa istriku begitu?"

"Jika tidak percaya, tanyakan kepadanya. Berkat itu, dia akhirnya menikahimu."


Moo Yeol lalu ingat saat Hae Joo mengunjunginya di penjara.

Hae Joo : Akan kubayar semuanya. Ibumu dan Yool Mae juga akan aman. Akan kupastikan kau tidak pernah melihat orang-orang itu lagi. Aku hanya punya satu syarat. Tinggalkan Yeo Ri dan datanglah kepadaku.

Moo Yeol marah.

Moo Yeol : Hae Joo, kau melakukan itu untuk memisahkan Yeo Ri dan aku? Kau menyudutkanku, lalu mengancam menjual ibu dan adikku ke suatu pulau. Hubungan kita berakhir sekarang.

Si rentenir buru-buru pergi.


Yeo Ri mengantarkan para investor keluar. Setelah itu ia memarahi Hae Joo.

Yeo Ri : Apa-apaan itu tadi? Kau menerobos masuk saat kami mengadakan rapat perusahaan yang sangat rahasia?

Hae Joo : Maaf. Kukira kau berduaan dengan suamiku.

Yeo Ri : Samonim!

Hae Joo : Tolong jangan beri tahu Moo Yeol. Jika mengetahuinya, dia tidak akan memaafkanku.

Yeo Ri : Tidak. Aku tidak tahan lagi. Aku harus memberi tahu semuanya kepada Pak Kim.

Hae Joo : Tolong biarkan sekali ini saja.

Yeo Ri : Kenapa?


Hae Joo lantas berlutut dan memohon-mohon pada Yeo Ri untuk tidak mengadu pada Moo Yeol.

Hae Joo : Jika mengetahuinya, dia akan menceraikanku. Kumohon. Tolong jangan buat kami bercerai. Aku mencintainya. Kumohon, Nona Yoon.

Yeo Ri menatap tajam Hae Joo sembari memikirkan sesuatu.


Bersambung....

Graceful Family Ep 4 Part 4

Sebelumnya..


Di kamarnya, Seok Hee sedang membaca artikel tentang Menteri Pertanahan yang mengundurkan diri.


Seok Hee lalu mendengar suara mobil. Ia bergegas ke jendela dan melihat Je Kook yang berjalan masuk ke rumahnya.


Di ruangannya, Cheol Hee sedang minum dan membicarakan sesuatu dengan Wan Joon. Je Kook kemudian datang dan bergabung dengan mereka. Cheol Hee memberikan Je Kook minuman, lalu mereka cheers.

Cheol Hee memuji kerja Je Kook.

Cheol Hee lalu memperingatkan Wan Joon agar tidak membuat Je Kook marah. Cheol Hee bilang, Wan Joon akan dalam masalah besar jika Je Kook sudah marah.

Wan Joon : Ya, aku akan mengingatnya.

Je Kook : Kau terlalu banyak bercanda.


Cheol Hee : Jadi kapan menteri itu mengundurkan diri?

Je Kook : Blue House sudah mencari penggantinya.

Cheol Hee : Siapa kemungkinan calonnya?

Je Kook : Kemungkinan itu adalah seniorku di universitas.

Cheol Hee : Itu bagus. Aturlah pertemuan.

Je Kook : Dia sudah menghubungiku, jadi, aku akan bertemu dengannya.


Cheol Hee lantas menatap Wan Joon.

Cheol Hee : Jika kau memiliki Direktur Han di pihakmu, kau tidak perlu takut pada dunia!

Wan Joon tersenyum, aku mengerti.


Wan Joon : Seniormu sangat cekatan.

Je Kook : Ada beberapa hal yang mungkin menghalangi persidangan. Tapi kami akan membersihkannya untuknya.


Di restoran, Eun Ji menemani Yoon Do minum.

Melihat ekspresi Yoon Do, Eun Ji tanya, apa terjadi sesuatu?

Yoon Do : Menurutmu siapa yang paling berkuasa di Korea?

Eun Ji : Apa? Presiden?

Yoon Do : Bukan. Kapitalis. Intelijen. Yang memiliki modal paling besar lah yang memiliki informasi paling banyak dan itulah ukuran kekuatan. Membuat menteri mengundurkan diri. Mengirim orang ke penjara. Membuat orang tidak bersalah menjadi bersalah. Mereka bisa melakukan apa pun  yang mereka mau.

Eun Ji : Apa kau kesulitan di tempat kerja?

Yoon Do : Jika kau mengikuti hukum, kau tidak bisa mengalahkan mereka. Untuk mengalahkan orang-orang itu. aku mungkin harus menjadi lebih kotor.

Eun Ji terkejut mendengarnya. Yoon Do lalu kembali menenggak sojunya.


Yoon Do : Aku tidak tahu. Apakah ini jalan yang benar untukku?

Eun Ji lantas memasukkan lalapan ke mulut Yoon Do.

Eun Ji : Makanlah sesuatu selagi kau minum.


Cheol Hee dan Je Kook bicara empat mata. Je Kook melaporkan bahwa tidak ada pergerakan dari Samcheong-dong.

Je Kook : Samcheong-dong tahu, begitu menteri baru ditunjuk tanahnya hampir pasti akan ditunjuk sebagai Ruang Terbuka Hijau. Jadi, dia tidak akan mendanai

Seok Hee. Kita menghalangi semua arus dana yang bisa didapatkannya. Dan kita meyakinkan  empat investor skala besar kita. Jadi, besok kau akan menjadi pemegang saham mayoritas MC Distribution. Menurutku, pada peringatan 30 tahun kematian Ny. Kim Eul-boon, kau harus mengumumkan siapa CEO-nya  ketika semua anggota keluarga berkumpul.

Cheol Hee senang mendengarnya.

Ia bahkan memberi tepuk tangan untuk Je Kook.

Cheol Hee : Dia harus sadar agar Seok Hee bisa mengklaim warisannya.


Pengacara Yoon kembali menemui si Milk Witch. Ia meyakinkan Milk Witch kalau Wang Pyo pasti akan sadar. Milk Witch lantas menyuruh Pengacara Yoon mengambil uangnya. Pengacara Yoon sontak kaget.

Milk Witch : Dia memiliki hati yang baik. Sebuah perusahaan bukan hanya dikelola dengan angka. Aku baru melihatnya sekarang, di usia tuaku. Menjadi berani ketika muda adalah suatu kebaikan.

Pengacara Yoon : Terima kasih telah menganggapnya seperti itu.

Milk Witch : Tapi tandatangani ini.


Milk Witch menyodorkan surat perjanjian. Pengacara Yoon kaget.

Pengacara Yoon : Kau menginginkan hak untuk menjual setengah saham MC Distribution milik Pimpinan Senior kapanpun kau mau?

Milk Witch : Jika MC Distribution memburuk, aku tidak bisa menerima kerugian.


Pengacara Yoon lantas menuju RS.

Bu Jung sedang menyeduh teh saat itu.

Pengacara Yoon bicara pada Wang Pyo yang masih belum siuman.

Pengacara Yoon : Pimpinan, semuanya siap, jadi Anda bisa meneruskan saham Anda ke Nona Seok Hee. Anda harus bangun.

Sontak, Bu Jung kaget mendengarnya. Ia pun langsung mengunci pintu (?????) Pengacara Yoon kaget melihat Bu Jung mengunci pintu.


Peringatan kematian Nyonya Kim dimulai.

Acara dimulai dengan kumpul keluarga dan minum teh bersama.

Cheol Hee : Hari ini adalah peringatan 30 tahun kematian ibuku, Ny. Kim Eul-boon. Seok Hee, ini kali pertama kau hadir sebagai orang dewasa, jadi, bersikaplah menghormati.

Seok Hee terlihat kesal.

Cheol Hee : Sangat disayangkan, ayahku tidak bisa bergabung dengan kita hari ini. Ibuku adalah wanita cerdas yang lulus dari SMA Wanita Jinju. Ibuku melayani ayahku sepanjang hidupnya  dan ibuku meninggal sebagai ibu rumah tangga. Jadi, keluarga Mo,  untuk mewarisi semangatnya.

Cheol Hee lalu meminta mereka mengheningkan cipta sejenak.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan minum teh bersama.

Cheol : Hari ini, seluruh anggota keluarga Mo dari MC Grup hadir. Seok Hee, pastikan untuk bersikap dengan sopan.


Mereka lantas mulai minum teh, sedikit-sedikit, tapi Seok Hee menghabiskannya dalam sekali teguk, lalu melambaikan tanganya ke atas ketika cangkirnya sudah kosong.

Seo Jin terpana melihatnya. Seok Hee kemudian menatap Seo Jin, lalu mengerlingkan mata kepadanya. Seo Jin tersenyum.


Di depan gerbang, Na Ri marah2 pada petugas yang menghalanginya masuk.

Petugas terpaksa memberitahu kedatangan Na Ri pada orang di dalam.


Je Kook datang dan membisikkan sesuatu pada Cheol Hee. Cheol Hee marah dan langsung pergi.


Setelah Cheol Hee pergi, Wan Soo langsung bicara kalau neneknya tidak pernah sekolah di SMA Jinju.

Young Seo : Apa maksudmu?

Wan Soo : Kudengar Nenek buta huruf dan tidak pernah lulus SD.


Seo Jin : Hyung, apa itu buta huruf?

Wan Soo : Seseorang yang tidak tahu cara membaca atau menulis. Istilahnya Tuna Aksara.

Seo Jin : Kenapa Nenek tidak bersekolah? Apa Nenek anggota gangster?

Wan Soo : Di masa lalu, Nenek tidak punya uang untuk bersekolah. Ditambah lagi, Kakek sangat sering berselingkuh darinya, hingga Nenek depresi seumur hidupnya lalu akhirnya bunuh diri.

Young Seo : Tidak mungkin. Siapa yang mengatakan omong kosong seperti itu?


Wan Soo : Aku mendengarnya dari pengasuh yang membesarkanku. Seok Hee, kau juga mendengarnya, kan? Kau tidak ingat?

Seok Hee kemudian menatap tajam Young Seo.

Seok Hee : Ini tradisi keluarga untuk mengingat orang mati dengan cara apa pun yang mereka suka.


Young Seo kesal dan langsung pergi. Wan Joon berdiri. Ia juga menatap kesal Seok Hee kemudian pergi.


Je Kook melarang Na Ri masuk ke ruang peringatan.

Na Ri : Aku menantu perempuan yang melanjutkan garis Keluarga Mo. Tidak ada alasan aku tidak bisa hadir.

Je Kook : Hanya ada satu nyonya di Keluarga Mo. Kau menandatangani sendiri kontraknya.

Na Ri : Sayang sekali, aku akan menandatangani kontrak yang baru dengan Pimpinan hari ini.


Je Kook : Kau bisa ditahan karena mengganggu acara peringatan kematian.

Na Ri : Berhenti berbohong padaku. Tidak ada kejahatan seperti itu!

Je Kook : Pasal 158 UU Pidana. Mereka yang mengganggu layanan pemakaman  dapat dikenai hukuman hingga 3 tahun penjara. Atau denda hingga tiga juta won.

Na Ri takut. Je Kook lalu menyuruh Na Ri ke ruang kerja Cheol Hee.


Na Ri masuk ke ruang kerja dan langsung disambut kemarahan Cheol Hee.

Cheol Hee : Apa kau lupa kau tidak boleh menginjakkan kaki ke rumah ini tanpa izin dariku?

Tapi Na Ri malah menggoda Cheol Hee.

Na Ri : Sayang, apa kau marah? Kau terlihat lebih seksi ketika kau marah seperti ini. Berapa lama aku harus hidup dalam bayangan?

Cheol Hee : Kau sendiri yang bilang  tidak bisa melepaskan karir aktingmu.

Na Ri : Kau salah. Aku berubah pikiran. Aku tidak peduli jika aku bukan seorang aktris lagi. Aku hanya mau memberi tahu dunia bahwa aku wanitamu.

Cheol Hee : Aku tidak akan mengubah siapa  yang akan mewarisi kekayaanku. Jadi, tutup mulutmu.

Na Ri terkejut tapi kemudian ia tertawa dan pura2 tidak peduli pada harta Cheol Hee.


Cheol Hee : Apa kau mau tidak bisa menemui Seo Jin lagi?   Apakah itu yang kau inginkan? Beraninya kau kemari?

Cheol Hee lalu memutar tubuh Na Ri hingga menghadap pintu. Kesal, Na Ri beranjak keluar.


Diluar, dia bertemu Je Kook.

Na Ri : Anjing. Rubah. Pilih satu saja.

Je Kook : Aku akan menerima apa yang diberikan.

Na Ri : Kau hanya anjing kotor yang menghabiskan seluruh hidupmu menjilati Pimpinan Mo. Kau harus ingat bahwa kau terlalu tua untuk bersikap malu-malu.

Je Kook tersinggung dan langsung menatap tajam Na Ri. Na Ri tambah kesal.


Acara peringatan kematian dimulai.

Acara dimulai dengan berdoa.


Lalu dilanjutkan dengan makan dan minum wine bersama.

Cheol Hee : Terima kasih telah datang untuk merayakan  peringatan 30 tahun kematian ibuku. Mari bersulang untuk pemulihan Pendiri MC Grup, Pimpinan Senior Mo Wang Pyo!

Tapi kemudian terdengar pengumuman kedatangan Wang Pyo.

Sontak semua kaget.


Bu Jung lantas mendorong Wang Pyo masuk.

Cheol Hee kaget dan menatap kesal ayahnya. Sang ayah juga membalas tatapannya.


Je Kook menatap Wang Pyo.


Wang Pyo kemudian mengerlingkan matanya pada Seok Hee.


Pengacara Yoon : Karena banyak dari direktur MC Distribution yang hadir, Pimpinan Senior Mo Wang-pyo ingin membuat pengumuman secara langsung.


Wang Pyo : Aku, Mo Wang Pyo, dengan ini memberikan MC Distribution dan seluruh tanahku kepada cucu perempuanku, Mo Seok Hee, sebelum aku meninggal. Dan jika terjadi sesuatu kepada Mo Seok Hee, maka semua asetku akan disumbangkan ke yayasan amal.


Semua kaget dan langsung menatap ke arah Seok Hee.


Young Seo menatap kesal Wang Pyo.


Tim TOP yang juga ada disana, juga kaget.


Yoon Do menatap Seok Hee.


Seok Hee sendiri masih terkejut menatap Wang Pyo.


Wang Pyo tersenyum kepada Seok Hee.


Bersambung....