Sebelumnya...
Terakhir,
giliran Joon Gi yang menyanyikan sebuah lagu. Joon Gi menyanyikan lagu itu
sambil mengenang pertemuan pertamanya dengan So Hye, wanita yang amat
dicintainya. Wanita yang mencuri hatinya sejak mereka pertama bertemu.
So
Hye tampak tersenyum menikmati nyanyian Joon Gi.
Joon Gi tersenyum melihat rekaman
So Hye. Lalu tiba2 saja, Joon Gi terjatuh. Sebelum kesadarannya mulai
menghilang, Joon Gi sempat melihat rekaman yang memperlihatkan wajah So Hye.
Kesadaran Joon Gi akhirnya hilang.
Sementara itu, rekaman terus
berputar. Rekaman memperlihatkan Joon Gi yang bernyanyi bersama So Hye dan Hae
Sung.
Tak lama kemudian, Jamie datang.
Ia menangis dan berusaha membangunkan Joon Gi. Namun, Joon Gi tak kunjung
bangun…..
Keesokan harinya, So Hye melakukan
jogging seperti yang disarankan oleh Joon Gi. So Hye kemudian berhenti berlari
ketika melihat Joon Gi di hadapannya. So Hye memanggil Joon Gi dan mengajak
Joon Gi lari bersama. Joon Gi hanya tersenyum, kemudian melambaikan tangannya
ke So Hye dan beranjak pergi.
“Dokter Hong, tunggu aku!” teriak
So Hye dengan napas terengah2.
Tapi Joon Gi terus berlari. So Hye
semakin sesak. Rasa sesak di dadanya, membuat ia kesulitan bernapas. Saat
melihat ke depan, Joon Gi sudah menghilang. So Hye panik.
“Dokter Hong!” panggil So Hye.
So Hye pun terbangun dari
mimpinya. So Hye bingung dan pucat.
So Hye kemudian turun dari tempat tidurnya
dan berlari keluar kamar. Diluar, ia menemukan Seol dan Mi Sun yang tengah
sibuk di dapur. Seol bertanya pada Mi Sun, apa Pil Ho tidak protes karena
hampir setiap hari Mi Sun datang ke tempat Hae Sung. Mi Sun tersenyum, lalu
berkata kalau Pil Ho malah senang.
So Hye lantas memeluk kedua
sahabatnya.
“Apa tidurmu enak?” tanya Seol.
So Hye mengangguk mengiyakan. So
Hye kemudian menanyakan Hae Sung. Mi Sun berkata bahwa Hae Sung sudah pergi
shooting. Mi Sun lantas heran melihat So Hye yang berkeringat begitu banyak. So
Hye mengaku kalau ia baru saja bermimpi buruk. Seol langsung mengusap punggung
So Hye.
“Kau lari pagi dengan Dokter
Hong?” tanya Seol kaget.
So Hye mengangguk dengan wajah
cemas. Mi Sun kemudian berkata, kalau mimpi So Hye artinya So Hye akan mencapai
tujuan So Hye. Mi Sun berkata sambil melihat2 arti mimpi di ponselnya. So Hye
pun menarik napas lega. So Hye lantas menanyakan Sang Wook. Seol mengaku bahwa
ia masih belum yakin. So Hye membujuk Seol untuk menggunakan jasa Sang Wook
sebagai pengacara. So Hye berkata, sangat sulit menemukan pengacara yang
kompeten karena posisi Jin Tae yang sebagai wakil presiden dewan pengacara. Mi
Sun setuju dengan perkataan So Hye.
Seol cemas. Ia takut orang2 akan
berpikir kalau ia dan Sang Wook memiliki hubungan special. Seol berkata bahwa
Sang Wook memiliki masa depan yang cerah, jadi ia tak mau menghancurkan karir
Sang Wook. Ditambah lagi, ia harus menceritakan masa lalunya pada Sang Wook
untuk menyiapkan gugatan.
“Itulah kenapa kau harus
membiarkan dia melakukannya. Kau akan melihat bagaimana dia mampu
melakukannya.” Jawab So Hye.
“Jangan berpikir berlebihan dan
lakukan saja.” Ucap Mi Sun.
Mi Sun lantas pamit untuk
mengambil selada….
“Lakukan apa yang dikatakan Mi
Sun. Kalau kau bekerja dengannya, setidaknya kau bisa melihat wajah tampannya
setiap hari.” Goda So Hye, membuat Seol tersipu malu.
“Bukankah kau ada janji makan
siang dengan seseorang?” tanya Seol.
“Aku ada janji dengan Dokter
Hong.” Jawab So Hye.
So Hye kemudian mengecek ponselnya
dan heran karena Joon Gi tidak membalas pesannya. Tak lama kemudian, balasan sms
dari Joon Gi pun datang. Joon Gi meminta maaf karena telat membalas pesan So
Hye. So Hye lantas menelpon Joon Gi, tapi ponsel Joon Gi tidak aktif. So Hye
pun akhirnya mengirimi pesan pada Joon Gi.
Kau
bilang kau menyukai kue buatanku. Kau bilang kau akan membelikanku makan siang
[So Hye]
“Kenapa?” tanya Seol.
“Dia bilang dia akan membelikan
makan siang untukku. Aku pikir dia lupa.” Jawab So Hye kecewa.
“Mungkin dia sibuk.” Jawab Seol.
Joon Gi sendiri terbaring koma di
rumah sakit. Hae Sung lah yang membalas pesan So Hye tadi. Usai membalas pesan
So Hye, Hae Sung menghela napas dan menatap ke arah Joon Gi.
“Kau membuatku gila. Apa yang
harus kukatakan padanya? Kau bilang kau akan memberitahunya sendiri. Kenapa
begitu tiba2? Tolong bangunlah, jangan seperti ini!” teriak Hae Sung.
Tak lama kemudian, Jamie masuk dan
berkata kalau Joon Gi tidak akan pernah bangun. Jamie mengaku bahwa mereka
memberikan Joon Gi morfin dengan dosis maksimum dan hal itu akan menjadi
pengobatan terakhir bagi Joon Gi. Hae Sung terkejut.
“Katakan pada So Hye. Dia harus
mengucapkan selamat tinggal.” Ucap Jamie tegar.
Jamie lantas beranjak pergi. Setelah
Jamie pergi, satu pesan masuk ke ponsel Joon Gi. Pesan dari So Hye. Dalam
pesannya, So Hye bertanya apa mereka harus membatalkan janji makan siang mereka
hari ini. Hae Sung hanya bisa terdiam membaca pesan So Hye.
So Hye duduk di meja yang sudah di
depan Joon Gi. Tapi yang datang malah Hae Sung, bukanlah Joon Gi. So Hye pun
heran dan bertanya bagaimana Hae Sung bisa tahu mereka janjian di sana. Hae
Sung mengaku bahwa ia tahu semuanya.
“Dimana Dokter Hong? Apa kau
datang bersamanya?” tanya So Hye.
“Kurasa dia akan datang
terlambat.” Jawab Hae Sung.
Hae Sung lantas duduk di depan So
Hye.
“Bukankah restoran ini memiliki
pemandangan yang bagus?” tanya So Hye.
Wajah Hae Sung langsung tegang
seketika.
“Kenapa Dokter Hong datang
terlambat?” tanya So Hye, kemudian meminum tehnya.
Hae Sung menyeruput tehnya,
sebelum memberitahu So Hye apa yang terjadi pada Joon Gi. So Hye tidak percaya
saat Hae Sung berkata Joon Gi belum sadarkan diri hingga sekarang. Ia pikir Hae
Sung bercanda, tapi tak lama kemudian ia menyadari sesuatu.
“Jadi pesan itu….” gumam So Hye.
“Aku yang mengirimnya. Aku tidak
bisa memberitahumu lewat telepon. Sel kankernya sudah menyebar sampai ke
otaknya. Pengobatannya sudah dihentikan. Mereka memberikannya morfin.” Jawab
Hae Sung.
So Hye syok. Saking syok nya, ia
sampai sesak napas.
“Jadi dia tidak memiliki
kesempatan?” tanya So Hye.
“Aku rasa dia mau bertemu denganmu
hari ini untuk menceritakan soal ini padamu.” Jawab Hae Sung.
So Hye pun langsung bangkit dari
duduknya. Hae Sung mengajak So Hye ke rumah sakit untuk mengucapkan selamat
tinggal pada Joon Gi. Tapi So Hye tidak mau ke rumah sakit. So Hye berkata, ia
akan pergi meeting dengan Sang Hwa di studio. So Hye mengaku akan menjenguk
Joon Gi nanti.
“So Hye, jangan seperti ini. Temui
dia walau hanya sebentar.” Bujuk Hae Sung.
“Aku akan menemuinya nanti.” Jawab
So Hye.
“Nanti kapan?” tanya Hae Sung.
“Saat dia menjadi sedikit lebih
baik.” Jawab So Hye.
“Kita tidak punya banyak waktu.”
Ucap Hae Sung.
“Aku sibuk. Aku pergi dulu.” Jawab
So Hye, lalu beranjak pergi dengan terburu2.
Seol menemui Sang Wook di sebuah
kafe dengan membawa berkas. Saat bertemu Sang Wook, hal pertama yang ditanya
Seol adalah apa tidak masalah jika karir Sang Wook hancur karena dirinya.
“Aku sadar hal itu bisa saja
terjadi. Meskipun aku tidak punya pengalaman yang cukup, tapi aku mengetahui
teorinya lebih baik dari pengacara lain yang ada di Korea.” Jawab Sang Wook.
“Soal bayaran, karena kau tidak
membicarakannya jadi biar aku yang mengatakannya. Kalau kita menang…”
“Soal bayaran kita bicarakan nanti
setelah semuanya selesai.” Jawab Sang
Wook.
Seol mengangguk…
“Aku juga menuliskan komentarku.
Tidak begitu bagus, tapi aku rasa kau harus tahu semuanya.” Ucap Seol.
“Kerja bagus. Kau harus
menceritakan semuanya padaku. Jangan sembunyikan apapun dariku.” Pinta Sang
Wook.
Seol mengangguk…
“Akan lebih menyenangkan jika
semua bisa selesai tanpa harus pergi ke pengadilan. Tapi jika kesepakatan tidak
bisa dicapai, aku akan mulai mempersiapkan semuanya. Ini akan menjadi
pertarungan yang panjang dan sengit, tapi karena ini kasus pertamaku, aku akan
melakukannya dengan baik. Kau harus percaya padaku.”
“Aku percaya padamu.”
Seol kemudian berkata, bahwa ia
harus menyimpan salinan laporan medis dan bukti lainnya. Seol lantas menyesali
dirinya yang begitu bodoh karena tidak bisa menyiapkan semuanya. Sang Wook
hanya tersenyum mendengarnya. Sang Wook lantas memanggil Seol. Seol terkejut
karena Sang Wook memanggilnya dengan nama aslinya, bukan lagi dengan Noona.
“Mulai sekarang, aku akan
memanggilmu Baek Seol. Aku cemas bahwa aku akan memanggilmu Noona di
pengadilan.” Jawab Sang Wook.
Seol pun tertegun…..
“Kalau kita tidak bisa mendapatkan
bukti, kita akan membuat rencana lain dan mencari saksi. Aku akan membaca
pernyataanmu terlebih dulu.”
Sang Wook lantas membuka amplop
yang dibawa Seol tadi. Seol yang merasa malu menyuruh Sang Wook membacanya nanti.
Sang Wook pun menenangkan Seol. Ia berkata, Seol hanya salah memilih jalan dan
sekarang Seol akan berjalan keluar dari jalan yang salah itu. Seol pun langsung
tersenyum.
“Ini adalah kasus yang serupa
dengan kasusmu. Baca ini dan pikirkan apa yang akan kita katakan nanti. Dan
juga pikirkan tentang apa yang harus kita lakukan tentang harta gono gini. Itu
akan sedikit membantumu. Saat kau membaca itu, aku akan membaca pernyataanmu.”
Ucap Sang Wook, kemudian memberikan berkas kasus yang serupa dengan kasus Seol.
“Gomawo.” Jawab Seol, kemudian
mulai membaca berkas kasus yang diberikan Sang Wook.
Sang Wook memandangi Seol, tapi
saat Seol memandanginya ia buru2 mengalihkan pandangannya pada pernyataan Seol.
Sang Wook menahan tawanya membaca berkas Seol. Seol memandang Sang Wook dan
tersipu malu. Tak lama kemudian, seorang pelayan datang menyodorkan daftar
menu.
“Aku mau cappuccino.” Ucap Seol.
“Kau menyukai cappuccino? Aku
juga. Tidak heran karena kita memiliki type golongan darah yang cocok.” Jawab
Sang Wook.
Seol tertawa geli…. Tiba2, Sang
Wook berhenti tertawa dan berkata kalau seorang pengacara bisa kehilangan
kepercayaan kliennya jika terlalu banyak berbicara dengan kliennya. Seol lagi2
tersenyum geli. Sang Wook kembali serius menatap berkas Seol, tapi tak lama ia
tersipu malu lagi.
“Ngomong2, bagaimana bisa kau
menikah dengan Choi Jin Tae?” tanya Sang Wook.
“Ayahnya dan ayahku adalah teman
semasa kuliah. Ayahku menyuntikkan dana politik untuk mereka dan keluarga kami
menjadi dekat. Orang tua kami mulai membicarakan pernikahan kami, lalu kami
menikah….”
“Lalu bagaimana dengan jejakmu?”
tanya Sang Wook, membuat Seol bingung.
Sang Wook pun tertawa, membuat
Seol ikut tertawa.
“Aku ingin membuatmu tersenyum dan
merasa nyaman saat kita bicara.” Ucap Sang Wook.
“Baiklah Pengacara Kim. Aku akan
berbicara dengan nyaman padamu.” Jawab Seol.
Tanpa mereka sadari, Jin Tae
mengawasi mereka dari dalam mobil. Jin Tae menyuruh Seketaris Yang memotret
mereka….
“Kau tidak tahu betapa besar cinta
dan rasa peduliku terhadapmu? Bagaimana bisa kau menghancurkanku? Lihat saja,
setelah aku bisa mengajukan gugatan kembali, kalian berdua akan mati.” Ucap Jin
Tae penuh dendam.
Tak lama kemudian, ponsel Jin Tae
berbunyi.
Jin Tae buru2 masuk ke ruangannya.
Sampai di sana, ia langsung ditampar keras oleh Mi Do….
“Kau tahu betapa sulitnya mendapat
undangan makan siang!” bentak Mi Do.
“Aku merasa terganggu. Sesuatu
yang penting tiba2 terjadi. Aku minta maaf.” Jawab Jin Tae sambil memegangi
pipinya.
Jin Tae tampak ingin menangis. LOL
LOL
“Aku pikir aku terlalu berlebihan
memujamu.” Ucap Mi Do.
Mi Do lalu mencium bau alcohol
dari mulut Jin Tae dan tambah marah.
“Keluargaku kacau sekarang.” ucap
Jin Tae.
“Kau bahkan tidak bisa mengontrol
istrimu. Bagaimana bisa kau masuk dunia politik? Berhati2lah Choi Jin Tae. Kau
berdiri di atas es. Jika es itu hancur, kau akan jatuh. Dan aku? Aku tidak bisa
membantumu.”
“Mi Do-ya.”
“Bagaimana bisa kau menyebut
namaku? Cepat selesaikan masalah keluargamu, jika tidak akan kuhancurkan es
itu.” ancam Mi Do.
Mi Do lantas beranjak pergi. Jin
Tae semakin panik.
Bersambung ke part 2
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...
0 Comments:
Post a Comment