Skip to main content

Ruler : Master Of The Mask Ep 7 Part 2

Sebelumnya...

  
Sun dibawa ke ruang interogasi. Raja sendiri yang menginterogasi Sun. Sun ditelanjangi dan disiksa. Sun beralasan, kalau ia hanya merasa tersentuh akan kepedulian Putra Mahkota terhadap rakyat.

ā€œPutra Mahkota bahkan begitu baik terhadap hamba yang bukan siapa-siapa. Beliau akan menjadi Raja hebat di masa mendatang yang mengutamakan rakyatnya.ā€ Ucap Sun.

ā€œKau bilang itu pendapatmu. Kau tidak berhak berpendapat dengan statusmu itu!ā€ marah Raja.


Sun pun kembali disiksa. Wajahnya ditutupi kain dan disiram air. Kontan saja, Sun megap2.

ā€œKenapa kau menawarkan diri kepada Putra Mahkota?ā€ tanya Raja.

ā€œSebab Putra Mahkota berkata beliau akan menjadi keadilan bagi rakyat. Hamba rasa sanggup mengorbankan nyawa demi beliau. Memangnya orang rendahan tidak boleh menjadi abdi setia?ā€ jawab Sun.

  
Raja makin murka. Ia menuduh Sun menganggap Putra Mahkota orang lemah. Sun pun kembali disiksa. Wajahnya ditutupi kain dan disiram air.


Seorang pejabat mengintip, tapi ia langsung ketahuan Kepala Lee. Kepala Lee menebas kepalanya dan memasukkannya ke ruang interogasi. Sun teriak ketakutan melihat mayat pria itu.


ā€œAku tanya sekali lagi. Mengapa kau menawarkan diri pada Putra Mahkota? Kau menawarkan diri karena memiliki keinginan pribadi! Beraninya kau!ā€ tuduh Raja.

ā€œHamba kelaparan!ā€ teriak Sun akhirnya. Raja terkejut mendengarnya. Sun lalu berlutut di hadapan Raja.

ā€œPekerjaan sehari-hari begitu berat. Ibu hamba sakit. Bahkan ayah hamba telah meninggal sekarang dan entah harus bagaimana keluarga hamba. Hamba ingin keluarga hamba tidak lagi kelaparan. Hamba hanya ingin membaca dan belajar sesuka hamba!ā€  ucap Sun.


Raja lantas bicara di luar dengan Kepala Lee. Raja yakin, Sun bukanlah mata2 Dae Mok. Seorang anak bernama Lee Sun muncul tepat waktu, Raja yakin itu pertanda bagus. Raja ingin Sun dikirim menggantikan Putra Mahkota pada inisiasi itu. Saat Dae Mok dan Kelompok Pyunsoo berkumpul, langsung kepung mereka. Raja mengingatkan kalau Dae Mok hanya bisa disingkirkan saat inisiasi itu.


Raja tengah melakukan ritual esok harinya. Tak lama kemudian, Putra Mahkota datang dan duduk di belakang Raja. Putra Mahkota mengungkapkan keinginannya untuk menemui Kelompok Pyunsoo sebelum bertukar tempat dengan Sun. Raja tak memberi restu. Putra Mahkota berkata, kalau Raja harus mengizinkannya.


Raja lantas mendongak ke langit, menatap matahari yang begitu terik. Raja berkata, PM Lee Sun boleh pergi ke sana kalau doa PM Lee Sun agar hujan turun terkabul.

ā€œAyahanda yang telah menjadikan air negeri ini kompensasi atas nyawa saya. Namun merupakan takdir saya untuk mengembalikannya pada rakyat. Inilah tugas Putra Mahkota, Raja masa depan Joseon. Anda berkata satu langkah saya dapat menghabisi rakyat. Bahwa keputusan saya mempengaruhi seluruh negeri. Namun saya sebelumnya bahkan tak tahu rakyat bisa mati akibat kehausan.ā€ Ucap PM Lee Sun.


ā€œItu bukan kesalahanmu. Aku melakukan itu untuk melindungimu.ā€ Jawab Raja.
ā€œTidak. Itu salah saya. Karena saya bukanlah orang biasa, saya Putra Mahkota, maka jelas itu salah saya. Tolong izinkan saya melakukannya. Saya akan menemukan cara mengembalikan air pada rakyat.ā€ Ucap PM Lee Sun.


Raja merasa berat. Jelas saja, karena ia takut Putra Mahkota terluka. Langit seketika menghitam. Tak lama kemudian, hujan pun turun dengan derasnya. Raja terkejut. Ia bangkit dari duduknya dan menatap ke arah Putra Mahkota.


Dae Mok tengah berpesta bersama kroninya. Menteri Choi memuji kehebatan Dae Mok yang berhasil mengendalikan Raja dan Putra Mahkota. Menteri Heo lantas berkata, kalau Putra Mahkota memiliki mental yang sangat lemah. Menteri Choi yakin, jika mereka menekan Putra Mahkota sedikit lagi, maka Putra Mahkota akan datang sendiri memohon diselamatkan.


ā€œBenar sekali.ā€ Ucap seseorang di balik pintu. Pintu kemudian terbuka. Terlihatlah sosok Putra Mahkota yang datang bersama Chung Woon. Mereka semua langsung terkejut.

ā€œApa kau Pimpinan Kelompok Pyunsoo, Dae Mok?ā€ tanya PM Lee Sun dingin.

ā€œBeliau Putra Mahkota.ā€ Ucap Chung Woon.

Woo Jae ingin bangkit memberi hormat, tapi langsung ditahan pejabat yang duduk di sebelahnya. Para pejabat lantas menoleh ke arah Dae Mok. Dae Mok dan Putra Mahkota saling bertatapan dengan dingin, sebelum akhirnya Dae Mok bangkit dan memberi hormat pada Putra Mahkota. Kroni2 Dae Mok seketika ikut bangkit dan memberi hormat pada PM Lee Sun.

ā€œTidak. Tak usah. Sebelumnya, aku... tidak tahu apa-apa soal Kelompok Pyunsoo. Aku datang untuk mengatakan betapa menyesal tidak mengenal kalian lebih awal. Namun, tidak pantas juga aku mendadak muncul begini, jadi lupakan saja semua formalitas dan ayo duduk bersama.ā€ Jawab PM Lee Sun.

ā€œNamun, Yang Mulia, hukumā€¦ā€

ā€œHukum?ā€ Putra Mahkota memotong kata2 Dae Mok.


ā€œJika kita mengikuti hukum yang berlaku, maka kau harus berlutut padaku sejak dari halaman. Kau mau begitu? Namun, kulihat tempat dudukmu bahkan lebih tinggi dari wakil perdana menteri. Artinya, formalitas jabatan tidaklah berlaku di sini, terlebih aku menerobos masuk, jadi tidak usah repot-repot dan duduk saja bersama.ā€ Sindir PM Lee Sun, membuat semuanya kaget.

  
Dae Mok pun akhirnya duduk berhadapan dengan PM Lee Sun.

ā€œApa yang membuat Yang Mulia Putra Mahkota jauh-jauh kemari?ā€ tanya Dae Mok.

ā€œAku datang meminta saran darimu. Apa kau keberatan?ā€ jawab Putra Mahkota.

ā€œSebenarnya, yang dibutuhkan Raja adalah kesetiaan. Temukan orang-orang kepercayaan dan biarkan mereka mengabdi dengan setia. Jika mampu, tak peduli kesulitan apa pun yang mengguncang negeri, akan selesai dengan sendirinya.ā€ Ucap Dae Mok.

ā€œOrang kepercayaan yang mengabdi dengan setia. Apa kau termasuk?ā€ tanya PM Lee Sun.

ā€œSaya terlalu tua dan lemah untuk melakukan hal semacam itu. Silakan, percayakan pada orang-orang muda saja, dan jangan pernah mencurigainya. Jika seperti itu, Yang Mulia akan mendapat kedamaian hakiki saat mengambil alih tahta kepemimpinan negeri ini.ā€ jawab Dae Mok.

ā€œAku akan mengingat saranmu.ā€ Ucap PM Lee Sun.


PM Lee Sun lalu memberikan kode pada Chung Woon. Chung Woon pun dengan sigap meletakkan sebuah bunga berwarna kuning di atas meja. PM Lee Sun berkata, itu bukanlah hadiah tapi wujud terima kasihnya atas saran Dae Mok.


ā€œApa dua tahun lalu, ya? Aku melihat tanaman liar ini sedang tumbuh. Cantik sekali, sehingga aku membawanya. Setahun setelahnya, tak kunjung berbunga. Hanya daunnya saja yang terus memanjang mirip seperti daun bawang. Kupikir mungkin ia masih beradaptasi dan aku harus menunggu. Tapi setahun kemudian tetap tak berbunga. Aku lelah menanti dan coba memeriksanya, dan kata para ahli, tanaman itu harus kedinginan agar dapat berbunga. Dipikir-pikir, rumah hijau milikku terlalu hangat sehingga ia tak berbunga. Bukankah itu lucu sekali?ā€ ucap PM Lee Sun sambil tertawa.


Senyum PM Lee Sun kemudian menghilang. Wajahnya berubah serius dan sorot matanya nampak tajam menatap Dae Mok.

ā€œNamun setelahnya, saat terkena hujan dan salju, ia sungguh berbunga.ā€ Ucap PM Lee Sun.

ā€œAnda datang jauh-jauh kemari menceritakan perihal bunga? Saya sangat tersentuh dengan kepedulian anda terhadap saya. Saya hanya mengharapkan ini. Selalu mencintai rakyat, tolong jadilah Raja seperti itu.ā€ jawab Dae Mok.

ā€œTentu saja, aku pasti akan begitu.ā€ ucap Putra Mahkota.


Keduanya lalu saling bertatapan dengan tajam.


  
Setelah PM Lee Sun pergi, Dae Mok memperhatikan bunga kuning pemberian PM Lee Sun dengan wajah super kesal.

ā€œBukankah kau mengatakan dia Putra Mahkota bermental lemah akibat depresinya?ā€ ucap Dae Mok pada Menteri Heo.

Semua pun langsung ketakutan.

ā€œSeperti itulah rumor yang beredar.ā€ Bela Menteri Joo.


ā€œLalu, tumbuhan apa ini? Dia sedang menegaskan akan menjadi bunga yang  mengalahkan badai salju! Apakah Putra Mahkota sedang mendeklarasikan perang padaku!ā€ ucapnya geram.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...