Skip to main content

Ruby Ring Eo 5 Part 2

Sebelumnya...


Jin Hee penasaran, sudah sejauh apa hubungan Roo Bi dan Gyeong Min. Jin Hee pun menyuruh Roo Bi menikah.

“Kau terlibat dalam sebuah romansa di kantor dengan direktur. Jika rumor ini menyebar, kau akan dicap buruk oleh orang-orang. Kau sudah pernah berkencan sebelumnya. Sekarang saatnya untuk menikah.” Ucap Jin Hee.


Gyeong Min pun datang. Ia berkata, cuaca sangat cerah. Jin Hee pun menambahkan, kalau cuaca seperti itu membuat seseorang malas bekerja. Gyeong Min beranjak pergi, tapi Jin Hee menahannya. Jin Hee menanyakan kapan hari pernikahan Gyeong Min dan Roo Bi.

“Mungkin... segera.” Jawab Gyeong Min sambil melirik Roo Bi.

Gyeong Min lalu menyuruh Jin Hee menyiapkan kado pernikahan yang manis.


Di rumah, Tuan Bae dan Nyonya Park sedang menyiram tanaman. Tiba-tiba, telepon rumah berbunyi. Nyonya Park buru-buru mengangkatnya. Dari Gyeong Min yang memberitahu kalau ia akan mengajak Roo Bi makan malam di rumah malam ini. Nyonya Park kaget.

“Kenapa? Ada apa?” tanya Tuan Baek.

Nyonya Park pun langsung memberitahu suaminya tentang rencana Gyeong Min. Tuan Bae setuju, tapi Nyonya Park berpikir hal itu terlalu cepat.

“Apanya yang terlalu cepat? Suruh dia membawa gadis itu ke rumah.” Ucap Tuan Bae.

Nyonya Park pun kembali bicara pada Gyeong Min. Usai bicara dengan Gyeong Min, Nyonya Park berkata hal itu terlalu cepat. Tuan Bae pun bercanda dengan mengatakan Nyonya Park cemburu pada Roo Bi. Keduanya kemudian tertawa.


Gilja memberikan tonic pada Chorim. Tapi Chorim yang udah terlanjur kesal, tak mau meminum tonic itu. Gilja pun kesal.

“Katakan apa salahku? Kau tidak mau berbicara denganku dan terus melirikku sepanjang hari!”

Gilja lalu mengakui kalau ia salah dan jahat. Chorim pun berkata, ia bersyukur Gilja menyadarinya.

“Aku ini hanya iparmu. Jadi seperti itu lah bagaimana kita hidup selama 30 tahun. Kau memberikan tonic itu pada Roo Bi dan Roo Na, juga dirimu sendiri. Kau melupakanku. Siapapun akan memberitahumu kalau aku berhak marah.” Ucap Chorim.


Gilja mau menjelaskan soal tonic itu, tapi Chorim terus nyerocos.

“Aku sudah menjagamu sejak aku menikahi kakakmu. Baru sebulan kami menikah, ibumu menikah lagi demi mendapatkan kehidupan yang baik. Sejak saat itu, aku sudah menjagamu. Baru setahun menikah, kakakmu meninggal. Dan seperti yang kita tahu, dia menipuku setiap waktu. Dia tidak pernah pulang dan memiliki bayi dari wanita lain. Meski begitu, aku tidak pernah mengatakan apapun padamu. Aku tetap menganggapmu sebagai keluarga. Apa pernah aku membeda-bedakanmu, bahkan saat Roo Bi dan Roo Na masih kecil? Aku menerima takdirku sebagai ibu dari 3 anak.” Ucap Gilja.

Mereka pun akhirnya berbaikan.


Gyeong Min membawa Roo Bi ke rumahnya. Tapi Roo Bi yang tidak siap bertemu keluarga Gyeong Min, tidak mau turun dari mobil.

Sementara itu, keluarga Gyeong Min sibuk menyiapkan makan malam. Ayah dan nenek Gyeong Min terlihat bahagia.

Tak lama kemudian bel rumah berbunyi. Tuan Bae langsung buru-buru ke depan. Nyonya Park tersenyum geli melihat suaminya yang begitu bersemangat.


Roo Bi disambut hangat di keluarga itu. Tuan Bae lalu mengajak mereka makan malam.


Orang tua dan nenek Gyeong Min pun berjalan ke ruang makan. Sementara Gyeong Min, berbisik ke telinga Roo Bi, mengucapkan terima kasih karena Roo Bi mau datang ke rumahnya. Roo Bi pun tersenyum.

Sementara di kamarnya, Roo Na yang berbaring di kasur terlihat kesal.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...