Beredar di gossip di kantor, soal Roo Bi yang berkencan dengan Gyeong Min. Jin Hee pun langsung mengklarifikasi kalau Roo Bi bukan berkencan dengan Gyeong Min, tapi bertunangan. Sontak, kedua rekan mereka kaget. Roo Bi pun tertawa melihat ekspresi mereka. Jin Hee lalu menyuruh mereka kembali bekerja.
Di restoran, Soyeong tak henti-hentinya memuji tunangan Roo Bi. Ia yakin, Roo Bi akan hidup dengan nyaman jika menikahi pria seperti Gyeng Min.
“Makanya, kalau kau ingin mendapatkan seperti itu,
kau harus bersikap baik.” Ucap Chorim.
“Tidak perlu mencemaskanku, kau seharusnya
mencemaskan dirimu sendiri.” Jawab Soyeong.
“Untuk apa aku mencemaskan diriku? Jika aku ingin
berkencan, para pria akan mengantri untukku.” Sombong Chorim.
Soyeong lantas berniat menjodohkan Chorim dengan
temannya. Soyeong bercerita, temannya itu seorang guru dan belum menikah. Gilja
langsung setuju. Lalu, Chorim menanyakan usia pria itu. Soyeong bilang, pria
itu sudah berumur 61. Chorim pun kesal, ia langsung membekap mulut Soyeong.
Dongpal kemudian datang mengantarkan pesenan.
Tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Seseorang menyuruhnya ikut kencan buta. Dongpal
juga menyebutkan nama kafe tempat mereka akan bertemu dengan jelas. Chorim
langsung kesal mendengar Dongpal akan pergi berkencan. Dan dia tambah kesal
saat Dongpal mau menjodohkannya dengan temannya yang mengelola mini market dan
berusia 43 tahun.
Di kamarnya, Runa stress memikirkan kata-kata In Soo
tadi tentang dirinya yang mau aborsi. Runa bingung, harus melakukan apa pada
calon bayinya.
In Soo bertemu Oh PD-nim dan seorang gadis di depan
kantor. Oh PD-nim memperkenalkan gadis itu pada In Soo. Namanya Lee Aram, dia
adalah repoter baru.
In Soo lantas mengajak Oh PD-nim membahas Roo Na. In Soo minta Oh PD-nim mencarikan program baru untuk Roo Na. Oh PD-nim pun berkata, ia bisa menemukan pekerjaan baru untuk Roo Na tapi tidak sekarang.
Chorim pergi ke kafe tempat Dongpal melakukan kencan
buta. Ia melihat Dongpal kencan buta dengan seorang gadis bertubuh gemuk.
Chorim kesal melihat interaksi Dongpal dan gadis itu. Singkat cerita, setelah
mengantarkan gadis itu keluar kafe, Dongpal langsung menghampiri Chorim. Yaps,
Dongpal sudah tahu sejak awal kalau Chorim mematai-matainya.
Lalu, Dongpal mengajak Chorim makan siang di kaki lima. Dongpal menyuruh Chorim mengaku, kalau Chorim suka padanya. Tapi Chorim mengelak. Ia juga berbohong, mengatakan kalau ia datang ke kafe itu untuk menemui temannya tapi temannya gak jadi datang. Tapi Dongpal tak percaya.
Pertengkaran mereka lalu berlanjut di mobil. Dongpal
menyuruh Chorim memakai seatbelt. Dongpal juga melarang Chorim berharap kalau
dia akan memakaikan seatbelt untuk Chorim. Tiba-tiba saja, Dongpal memegang
tangan Chorim. Sontak, Chorim langsung menarik tangannya. Dongpal beralasan, ia
mau membersihkan tangan Chorim karena melihat sisa kimchi di sana.
Chorim akhirnya sampai di restoran, diantar Dongpal.
Soyeong melihat Chorim diantar Dongpal.
Chorim yang hendak masuk ke restoran kaget melihat kemunculan Soyeong. Soyeong mengaku, kalau ia sudah melihat semuanya. Chorim pun langsung mengancam Soyeong, agar Soyeong tutup mulut soal hubungannya dengan Dongpal.
Di kamarnya, Roo Bi tampak sibuk dengan laptopnya.
Roo Na kemudian masuk dan menatap Roo Bi dengan wajah kesal. Roo Na lalu
bertanya, apa yang sedang Roo Bi kerjakan. Roo Bi bilang, ia sedang mengerjakan
proposal untuk project barunya. Roo Bi mengaku, tidak bisa membuatnya di
kantor.
“Tentu saja, seorang pacar bisa menyebabkan gangguan
besar.” Sindir Roo Na.
Roo Na lalu memberi ucapan selamat pada Roo Bi
karena Roo Bi akan menikah dengan pria kaya. Roo Na juga berkata, kalau Roo Bi
tidak akan pernah lagi mencemaskan soal uang.
Tapi Roo Bi yang terlalu fokus dengan proposalnya, tidak mempedulikan omongan Roo Na. Roo Na yang kesal pun langsung menutup laptop Roo Bi. Roo Bi terkejut dengan sikap Roo Na.
0 Comments:
Post a Comment