Sebelumnya...
Di kantor, Gyeong Min berusaha menghubungi Roo Bi tapi ponsel Roo Bi tak aktif. Ia pun heran. Ketika telepon kantornya berbunyi, ia langsung menyuruh Roo Bi meminta maaf karena tidak menjawab teleponnya dan meminta sebuah ciuman. Tapi ternyata yang menelpon bukanlah Roo Bi, tapi ibunya. Gyeong Min pun malu.
Di rumah sakit, Chorim menghampiri Gyeong Min yang baru saja datang. Chorim pun memberitahu Gyeong Min bahwa mobil yang dikendarai Roo Bi menabrak sebuah truk. Chorim juga bilang, Roo Bi dan Roo Na terluka parah di bagian wajah dan kepala. Gyeong Min pun syok mendengarnya.
āUri Roo Na, bagaimana kalau dia meninggal? Bagaimana kalau dia tidak bangun lagi? Roo Na yang malang.ā Tangis Gilja.
Gyeong Min yang masih di rumah sakit, mendekati ranjang Roo Na. Ia juga tak kuasa menahan kesedihannya. Bayangan tentang kebersamaannya dengan Roo Bi pun mengisi benaknya.
Di kantor, Gyeong Min berusaha menghubungi Roo Bi tapi ponsel Roo Bi tak aktif. Ia pun heran. Ketika telepon kantornya berbunyi, ia langsung menyuruh Roo Bi meminta maaf karena tidak menjawab teleponnya dan meminta sebuah ciuman. Tapi ternyata yang menelpon bukanlah Roo Bi, tapi ibunya. Gyeong Min pun malu.
āCium ibumu lebih dulu.ā
āIbu kan punya ayah.ā
āKau kesayangan ibu.
Ayahmu suami ibu.ā
āBaiklah, Nyonya. Aku akan menciummu nanti saat aku sampai
di rumah.ā
Sang ibu yang ternyata sudah berada di toko perhiasan,
kemudian menanyakan Roo Bi. Nyonya Park bilang, harusnya Roo Bi sudah
bersamanya sekarang. Nyonya Park juga mengatakan, bahwa ia sudah menghubungi
Roo Bi tapi ponsel Roo Bi tak aktif.
āAku yakin dia akan segera tiba. Aku akan coba
menghubunginya lagi.ā Jawab Gyeong Min.
Gyeong Min pun kembali menghubungi Roo Bi, tapi Roo Bi masih
tak bisa dihubungi. Ia pun heran. Saat telepon kantornya berbunyi, ia buru2
menjawabnya. Chorim lah yang menelpon, memberitahu tentang kecelakaan yang dialami
Roo Bi.
Tim dokter sedang mengoperasi Roo Bi yang sebenarnya adalah
Roo Na.
Di rumah sakit, Chorim menghampiri Gyeong Min yang baru saja datang. Chorim pun memberitahu Gyeong Min bahwa mobil yang dikendarai Roo Bi menabrak sebuah truk. Chorim juga bilang, Roo Bi dan Roo Na terluka parah di bagian wajah dan kepala. Gyeong Min pun syok mendengarnya.
Chorim dan Gyeong Min menemui Gilja yang masih terbaring
lemah. Begitu sadar, Gilja langsung menanyakan kondisi Roo Bi dan Roo Na.
Chorim berkata, setidaknya Roo Bi baik-baik saja dan meyakinkan Gilja kalau
semua akan baik-baik saja.
āBagaimana dengan Roo Na?ā tanya Gilja.
Chorim pun terdiam. Pecahlah tangis Gilja. Mereka tak sadar,
Roo Bi lah yang terluka parah sebenarnya.
Gyeong Min pun ikut menenangkan Gilja. Ia berkata, Roo Na
dan Roo Bi akan baik2 saja.
Mereka kemudian menemui dokter yang baru saja selesai
mengoperasi Roo Na. Dokter menjelaskan, Roo Bi dan Roo Na menderita patah
tulang serius dan pendarahan otak, serta banyak pecahan kaca di wajah mereka.
Dokter juga mengatakan, bahwa kondisi Roo Bi yang sebenarnya
Roo Na tidak terlalu serius dan hidupnya tidak dalam bahaya tapi dia harus
menjalani operasi plastik untuk wajahnya yang rusak.
Setelah mendengar penjelasan dokter, Gilja dan Gyeong Min
langsung melihat Roo Bi dan Roo Na.
Sementara itu, perhatian Gyeong Min tertuju pada Roo Na yang
dikiranya Roo Bi.
Gyeong Min pun menggenggam tangan Roo Na.
Di restoran, Soyeong menunggu dengan cemas. Tak lama kemudian,
Dongpal datang dan Soyeong langsung memberitahu soal kecelakaan Roo Bi dan Roo
Na. Soyeong bilang, ayahnya Gyeong Min memberikan hadiah mobil untuk Roo Bi dan
mereka kecelakaan dengan mobil itu.
Di rumah, Chorim memanggil Gilja untuk makan. Tapi karena
Gilja gak kunjung keluar, Chorim pun menyusul Gilja ke kamar Roo Bi dan Roo Na.
Chorim menghampiri Gilja yang sedang menangisi baju putih
yang dikenakan Roo Bi.
Chorim kemudian melihat cincin Ruby dijari Gilja. Gilja
berkata, suster lah yang memberikan cincin itu padanya.
Gilja pun cemas, ia takut Gyeong Min akan membatalkan
pernikahannya dengan Roo Bi karena wajah Roo Bi yang rusak. Chorim pun
meyakinkan Gilja kalau Gyeong Min tidak akan melakukan itu. Dan kalau sampai
Gyeong Min berani melakukannya, Chorim bersumpah akan membalas Gyeong Min.
āUri Roo Na, bagaimana kalau dia meninggal? Bagaimana kalau dia tidak bangun lagi? Roo Na yang malang.ā Tangis Gilja.
āEonni, jangan bilang begitu. Ayo makan, kau harus kuat agar
bisa merawat Roo Bi dan membawa Roo Na kembali.ā Jawab Chorim.
Mereka tak sadar, yang kritis adalah Roo Bi.
Gyeong Min yang masih di rumah sakit, mendekati ranjang Roo Na. Ia juga tak kuasa menahan kesedihannya. Bayangan tentang kebersamaannya dengan Roo Bi pun mengisi benaknya.
Comments
Post a Comment