Sebelumnya...
Sambil menyiapkan sarapan, Gilja berteriak memanggil Roo Bi dan Roo Na untuk sarapan. Tak lama kemudian, Chorim pun keluar dari kamar dan disusul oleh Roo Bi. Chorim heran sendiri melihat banyaknya makanan di meja makan. Ia bertanya, kenapa mereka mengadakan pesta pagi2 begitu.
Karena Roo Na tak kunjung keluar, Gilja pun menyusul Roo Na ke kamar. Ia melihat Roo Na masih berbaring di kasur. Gilja mengajak Roo Na sarapan, tapi Roo Na menolak. Roo Na bilang, akan sarapan nanti karena ia lelah.
āApa kau lupa seberapa membengkaknya tagihan itu? Ibumu sudah melakukan banyak hal untuk membesarkanmu!ā ucap Chorim.
Adegan pun berpindah pada Jin Hee yang mencurigai kedua rekannya berpacaran. Awalnya, Hyeryeon (iya benar, nama yg cewek Hyeryeon) tidak mau mengaku, tapi pacarnya menyuruhnya mengatakan yang sebenarnya pada Jin Hee kalau mereka memang pacaran.
Gyeong Min lalu meminta Roo Bi menunjukkan cincin rubinya. Kemudian, Gyeong Min meminta Roo Bi berjanji untuk tidak melepaskan cincin itu.
Gyeong Min lalu menyuruh Roo Bi menutup mata. Setelah Roo Bi menutup matanya, Gyeong Min meletakkan sebuah kunci di tangan Roo Bi. Roo Bi pun bingung menatap kunci itu. Gyeong Min lantas membawa Roo Bi ke suatu tempat. Ia membawa Roo Bi ke tempat dimana ia meletakkan hadiah ulang tahun untuk Roo Bi. Sebuah mobil! Kunci di tangan Roo Bi adalah kunci mobil.
āAku melihat orang-orang melakukan ini dalam film atau drama. Aku bukan seorang aktor, tapi aku pikir aku akan mencobanya. ā ucap Gyeong Min.
Roo Bi lantas melihat bunga dari Gyeong Min di meja. Dan ia tersenyum membaca kartu ucapan dari Gyeong Min.
Chorim kemudian mengajak Roo Bi jalan-jalan dengan mobil itu tapi Gilja langsung menghentikan Chorim karena Roo Bi harus pergi ke Seoul. Roo Bi pun berjanji akan mengajak bibinya jalan-jalan nanti.
Roo Bi menolaknya karena dress itu akan ia pakai untuk menemui ibu Gyeong Min. Tapi Roo Na memaksa. Roo Na juga mencopot paksa cincin Roo Bi. Roo Bi pun tak punya pilihan lain selain mengabulkan keinginan Roo Na.
Di rest area, Roo Bi dihubungi Gyeong Min. Roo Bi berkata, kalau ia berhenti sejenak di rest area dan akan menghubungi Gyeong Min jika sudah sampai di rumah Gyeong Min.
Di mobil, Roo Bi membahas In Soo. Roo Na pun langsung kesal. Saking kesalnya, ia bahkan menyetir dengan kecepatan tinggi. Roo Bi ketakutan, ia sudah menyuruh Roo Na berhenti tapi Roo Na malah menambah laju mobilnya.
Tak lama kemudian, ambulance dan polisi pun datang. Roo Bi dan Roo Na langsung dilarikan ke rumah sakit. Wajah Roo Bi dan Roo Na tak bisa dikenali!
Saat dokter dan suster membopong Gilja yang pingsan, suster lain menyuruh Chorim mengidentifikasi identitas Roo Bi dan Roo Na. Suster menyerahkan barang2 Roo Bi dan Roo Na.
Sambil menyiapkan sarapan, Gilja berteriak memanggil Roo Bi dan Roo Na untuk sarapan. Tak lama kemudian, Chorim pun keluar dari kamar dan disusul oleh Roo Bi. Chorim heran sendiri melihat banyaknya makanan di meja makan. Ia bertanya, kenapa mereka mengadakan pesta pagi2 begitu.
āIni ulang tahun Roo Bi dan Roo Na.ā Jawab Gilja.
āBerarti hari ini peringatan kematian kakakku.ā Ucap Chorim,
yang langsung kena omel Gilja.
āKenapa ibu repot-repot? Ibu memasak begitu banyak makanan.ā
Jawab Roo Bi.
āIni sarapan terakhir di hari ulang tahunmu. Aku memasak
semua ini untukmu. Setelah kau menikah, suamimu atau ibu mertuamu yang akan
melakukan ini untukmu.ā Ucap Gilja.
āRoo Bi-ya, makanlah yang banyak, milikilah banyak bayi dan
hidup bahagia selamanya.ā Jawab Chorim.
āBibi, aku baik-baik saja.ā Ucap Roo Bi.
āKemudian minta hadiah yang banyak pada suamimu.ā Jawab
Chorim, yang dibalas Roo Bi dengan tawa.
Karena Roo Na tak kunjung keluar, Gilja pun menyusul Roo Na ke kamar. Ia melihat Roo Na masih berbaring di kasur. Gilja mengajak Roo Na sarapan, tapi Roo Na menolak. Roo Na bilang, akan sarapan nanti karena ia lelah.
āRoo Na, ini hari ulang tahunmu dan Roo Bi. Ibu memasak
banyak makanan enak untukmu.ā Ucap Gilja.
Tapi Roo Na tetap tak mau bangun. Gilja pun memaksa Roo Na
bangun. Akhirnya Roo Na bangun dan ikut sarapan bersama keluarganya.
āSaeng-il chughahamnida, saeng-il chughahamnida, saranghaneun Uri Na, Bi, saeng-il chughahamnida.ā
Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Roo Bi dan Roo Na.
Chorim lantas memberitahu Roo Na kalau Roo Bi akan pergi ke Seoul untuk berbelanja perhiasan yang akan digunakan Roo Bi di pernikahan nanti. Roo Na pun langsung kesal karena Roo Bi tidak mengajaknya ikut serta.
Chorim memarahi Roo Na, lalu menyuruh Roo Na makan.
Roo Bi menatap Roo Na dengan cemas.
āSeharusnya kita juga mengundang Gyeong Min.ā Ucap Chorim.
āItu memalukan, mengundangnya ke rumah kecil ini.ā Jawab Gilja.
āBesar atau kecil, inilah rumah ibu mertuanya.ā Ucap Chorim.
Chorim lalu bicara pada Roo Bi, āRoo Bi-ya, kau tidak boleh kehilangan dia hanya karena dia kaya. Kau memiliki semuanya. Kau berpendidikan, cantik, kepribadian...ā
Roo Na pun kembali menyindir Roo Bi. Roo Na berkata, kalau Roo Bi adalah putri dari seorang janda miskin.
Roo Bi pun memarahi Roo Na, āRoo Na!ā
āKau sebaiknya menjaga mulutmu!ā kesal Chorim.
āApa aku salah? Kita memang miskin dan ibu seorang janda.ā Jawab Roo Na.
āDan kau sangat hebat? Pernahkah kau memberikan sepeser saja pada ibumu? Semua yang kau lakukan adalah membuat ibumu membayar tagihan kartu kreditmu! Kau bahkan pergi meminjam uang!ā ucap Chorim.
Roo Na marah, āIMO!ā
āSaeng-il chughahamnida, saeng-il chughahamnida, saranghaneun Uri Na, Bi, saeng-il chughahamnida.ā
Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Roo Bi dan Roo Na.
Chorim lantas memberitahu Roo Na kalau Roo Bi akan pergi ke Seoul untuk berbelanja perhiasan yang akan digunakan Roo Bi di pernikahan nanti. Roo Na pun langsung kesal karena Roo Bi tidak mengajaknya ikut serta.
Chorim memarahi Roo Na, lalu menyuruh Roo Na makan.
Roo Bi menatap Roo Na dengan cemas.
āSeharusnya kita juga mengundang Gyeong Min.ā Ucap Chorim.
āItu memalukan, mengundangnya ke rumah kecil ini.ā Jawab Gilja.
āBesar atau kecil, inilah rumah ibu mertuanya.ā Ucap Chorim.
Chorim lalu bicara pada Roo Bi, āRoo Bi-ya, kau tidak boleh kehilangan dia hanya karena dia kaya. Kau memiliki semuanya. Kau berpendidikan, cantik, kepribadian...ā
Roo Na pun kembali menyindir Roo Bi. Roo Na berkata, kalau Roo Bi adalah putri dari seorang janda miskin.
Roo Bi pun memarahi Roo Na, āRoo Na!ā
āKau sebaiknya menjaga mulutmu!ā kesal Chorim.
āApa aku salah? Kita memang miskin dan ibu seorang janda.ā Jawab Roo Na.
āDan kau sangat hebat? Pernahkah kau memberikan sepeser saja pada ibumu? Semua yang kau lakukan adalah membuat ibumu membayar tagihan kartu kreditmu! Kau bahkan pergi meminjam uang!ā ucap Chorim.
Roo Na marah, āIMO!ā
āApa kau lupa seberapa membengkaknya tagihan itu? Ibumu sudah melakukan banyak hal untuk membesarkanmu!ā ucap Chorim.
āCukup, Chorim! Ini ulang tahun mereka.ā Jawab Gilja.
āAaarggghh!ā teriak Roo Na kesal, lalu masuk ke kamarnya.
Sampai di kamar, ia mencampakkan semua barang2 Roo Bi di
atas meja ke lantai.
Adegan pun berpindah pada Jin Hee yang mencurigai kedua rekannya berpacaran. Awalnya, Hyeryeon (iya benar, nama yg cewek Hyeryeon) tidak mau mengaku, tapi pacarnya menyuruhnya mengatakan yang sebenarnya pada Jin Hee kalau mereka memang pacaran.
Hyeryeon lalu bertanya, kapan Roo Bi akan mengundurkan
diri. Jin Hee bilang, Roo Bi akan tetap
bekerja seperti biasa setelah menikah. Jin Hee juga mengaku, akan menyuruh
direktur mereka mengirimnya ke Seoul karena ia tak bisa bekerja dengan istri
direktur.
āItu benar, bawa aku juga bersamamu.ā Ucap Hyeryeon.
Lalu, Roo Bi datang dan mereka semua pun diam. Hyeryeon
bahkan mengalihkan pembicaraan dengan mengomentari cuaca yang sangat bagus. Roo
Bi pun melangkah ke mejanya, tapi ponselnya tiba2 berbunyi. Ada pesan dari
Gyeong Min.
Roo Bi tersenyum membaca ucapan selamat ulang tahun dari Gyeong
Min. Gyeong Min juga mengajak Roo Bi makan siang bersama. Terakhir, Gyeong Min
mengatakan cintanya pada Roo Bi.
Di belakang, Jin Hee, Hyeryeon dan rekan Roo Bi yang cowok
ikut membaca pesan dari Gyeong Min.
Jin Hee bahkan meledek Roo Bi dengan mengatakan betapa
romantisnya seorang Gyeong Min.
Roo Bi pun tersipu malu.
Roo Na yang sedang duduk di depan meja riasnya, berusaha
menghilangkan In Soo dari pikirannya. Kemudian, ia teringat saat melihat Roo Bi
yang diantar pulang oleh Gyeong Min dengan mobil mewah semalam. Kekesalannya
pun bertambah, namun rasa kesalnya itu mendadak sirna begitu mendapat telepon
dari Produser Oh yang mengajaknya shooting di Seoul.
Gyeong Min mengirimkan buket bunga untuk Gilja. Gyeong Min
juga menuliskan sebuah pesan untuk Gilja. Dalam pesannya, Gyeong Min berterima
kasih karena Gilja sudah melahirkan Roo Bi.
Gyeong Min sendiri ada di butik bersama Roo Bi. Ia mau
membelikan Roo Bi baju baru. Roo Bi keluar dari kamar PAS dan menghampiri
Gyeong Min yang sedang menunggunya. Roo Bi merasa dress berwarna pink pilihan
Gyeong Min itu terlalu pendek, tapi Gyeong Min memuji Roo Bi yang nampak cocok
memakai dress itu.
Habis dari butik, mereka pun berjalan-jalan di taman. Ketika seorang pria berpapasan dengan mereka,
Gyeong Min pun sewot karena mata pria itu terus saja tertuju pada Roo Bi. Roo
Bi pun tertawa melihat ekspresi Gyeong Min itu.
Gyeong Min lalu meminta Roo Bi menunjukkan cincin rubinya. Kemudian, Gyeong Min meminta Roo Bi berjanji untuk tidak melepaskan cincin itu.
āBagaimana kalau aku jadi gemuk? Cincin ini akan menjadi
kecil untukku.ā Ucap Roo Bi.
āJangan menambah berat badanmu. Aku akan marah jika kau
berani melepaskan cincin itu.ā Jawab Gyeng Min.
āHentikan! Kau menakutiku!ā balas Roo Bi.
Gyeong Min lalu menyuruh Roo Bi menutup mata. Setelah Roo Bi menutup matanya, Gyeong Min meletakkan sebuah kunci di tangan Roo Bi. Roo Bi pun bingung menatap kunci itu. Gyeong Min lantas membawa Roo Bi ke suatu tempat. Ia membawa Roo Bi ke tempat dimana ia meletakkan hadiah ulang tahun untuk Roo Bi. Sebuah mobil! Kunci di tangan Roo Bi adalah kunci mobil.
Roo Bi pun kaget, Gyeong Min-ssi...
āAku melihat orang-orang melakukan ini dalam film atau drama. Aku bukan seorang aktor, tapi aku pikir aku akan mencobanya. ā ucap Gyeong Min.
āTapi ini berlebihan.ā Jawab Roo Bi.
Tapi Gyeong Min tidak peduli dan menyuruh Roo Bi ke Seoul
dengan mobil itu. Gyeong Min juga bilang, kalau mobil itu hadiah dari ayahnya.
Ia bilang, ayahnya merasa terganggu melihat Roo Bi naik bis untuk bertemu dengan
keluarganya.
Terpaksalah Roo Bi menerima hadiah mobil itu.
Roo Bi kemudian pergi ke restoran sang ibu dan memberikan
kue untuk ibunya. Chorim dan Soyeong sama2 memuji Roo Bi yang terlihat cantik
dengan dress itu. Roo Bi berkata, Gyeong Min lah yang membelikan dress itu agar
ia terlihat cantik saat bertemu dengan ibunya Gyeong Min nanti.
Roo Bi lantas melihat bunga dari Gyeong Min di meja. Dan ia tersenyum membaca kartu ucapan dari Gyeong Min.
āJika nanti kau bertemu dengan Gyeong Min, bilang padanya
kalau ibu berterima kasih.ā Ucap Gilja.
Setelah itu, Roo Bi menunjukkan hadiah mobil dari ayahnya
Gyeong Min pada ibunya. Sontak, Gilja dan Chorim terperangah.
Chorim kemudian mengajak Roo Bi jalan-jalan dengan mobil itu tapi Gilja langsung menghentikan Chorim karena Roo Bi harus pergi ke Seoul. Roo Bi pun berjanji akan mengajak bibinya jalan-jalan nanti.
Gilja lalu menghubungi Roo Na. Ia menyuruh Roo Na datang ke
restoran. Roo Na yang saat itu sedang pusing memilih baju yang akan
digunakannya untuk audisi di Seoul pun menolak. Roo Na juga bilang soal
audisinya di Seoul. Gilja pun menyuruh Roo Na pergi dengan Roo Bi.
Roo Bi langsung menjemput Roo Na. Roo Na terkejut melihat
dress baru Roo Bi. Roo Bi pun cerita, kalau dress itu hadiah dari Gyeong Min. Roo
Na seketika melepas paksa dress itu dari tubuh Roo Bi. Dengan seenaknya, ia
mengenakan dress baru Roo Bi dan berkata akan memakai dress itu ke Seoul.
Roo Bi menolaknya karena dress itu akan ia pakai untuk menemui ibu Gyeong Min. Tapi Roo Na memaksa. Roo Na juga mencopot paksa cincin Roo Bi. Roo Bi pun tak punya pilihan lain selain mengabulkan keinginan Roo Na.
Di rest area, Roo Bi dihubungi Gyeong Min. Roo Bi berkata, kalau ia berhenti sejenak di rest area dan akan menghubungi Gyeong Min jika sudah sampai di rumah Gyeong Min.
Di restoran, Gilja, Chorim dan Soyeong sedang merayakan
ulang tahun Roo Bi dan Roo Na. Chorim menyalakan lilin di atas kue Roo Bi dan
menyuruh Gilja meniupnya. Sebelum meniup
lilinnya, Gilja berterima kasih karena Roo Bi sudah dipertemukan dengan pria
baik seperti Gyeong Min. Gilja juga berharap, Roo Na, Chorim dan Soyeong akan
secepatnya dipertemukan dengan pria yang baik pula.
Tapi kemudian, Gilja yang hendak bangkit dari duduknya,
tanpa sengaja menjatuhkan kue itu. Perasaan Gilja pun seketika menjadi kacau.
Di mobil, Roo Bi membahas In Soo. Roo Na pun langsung kesal. Saking kesalnya, ia bahkan menyetir dengan kecepatan tinggi. Roo Bi ketakutan, ia sudah menyuruh Roo Na berhenti tapi Roo Na malah menambah laju mobilnya.
Hingga akhirnya, kecelakaan pun tak terhindarkan. Mobil yang
dikendarai oleh Roo Na, menghantam keras sebuah truk.
Para pengguna jalan pun berusaha menolong Roo Bi dan Roo Na.
Tangan yang mengenakan cincin Ruby terkulai lemas. Darah
segar nampak mengotori cincin itu.
Tak lama kemudian, ambulance dan polisi pun datang. Roo Bi dan Roo Na langsung dilarikan ke rumah sakit. Wajah Roo Bi dan Roo Na tak bisa dikenali!
Telepon di restoran berbunyi. Soyeong yang menjawab.
Mengetahui itu telepon dari rumah sakit, Soyeong pun langsung memberikannya
pada Gilja. Gilja pun syok mendengar kabar soal si kembar yang mengalami
kecelakaan.
Gilja dan Chorim langsung ke rumah sakit. Gilja pingsan saat
dokter mengatakan kondisi Roo Bi dan Roo Na kritis.
Saat dokter dan suster membopong Gilja yang pingsan, suster lain menyuruh Chorim mengidentifikasi identitas Roo Bi dan Roo Na. Suster menyerahkan barang2 Roo Bi dan Roo Na.
āIni baju pasien yang duduk di kursi kemudi.ā Ucap Suster
sambil menunjukkan dress Roo Bi.
Tangis Chorim pun pecah. Ia menyebutkan nama Roo Bi sambil
memegang dress Roo Bi.
Penderitaan Roo Bi pun dimulai yorobun...
Comments
Post a Comment