Skip to main content

Ruby Ring Ep 21 Part 1

Sebelumnya...


Chorim sibuk membuat kimbap untuk dibawa piknik. Soyeong bukannya membantu, malah mencomoti satu2 kimbap yang telah selesai dibuat Chorim. Soyeong bilang, piknik tidak akan lengkap tanpa kimbap. Chorim pun memarahi Soyeong yang sibuk memakani kimbap yang sudah dibuatnya.

ā€œKau tidak membuatnya untukku. Kau membuatnya untuk Dongpal, pria yang kau cintai.ā€ Jawab Soyeong.

Gilja diam saja. Ia masih kepikiran soal Roo Na yang sudah membuat kekacauan di perusahaan Gyeong Min. Melihat Gilja diam saja, Chorim pun mengira Gilja marah karena mereka terpaksa menutup restoran untuk pergi piknik.


ā€œBersikap baik lah padaku, karena aku akan membuatkan makanan yang enak untuk Tuan No Dongpal, paman Roo Bi dan Roo Na yang bisa diandalkan.ā€ Jawab Gilja.

ā€œBerapa kali harus kubilang padamu. Tidak ada apa-apa antara aku dan Dongpal.ā€ Ucap Chorim.


Sekarang, Chorim dan Dongpal sedang di perjalanan menuju lokasi piknik. Chorim menggerakkan badannya, mengikuti irama lagu yang diputar Dongpal. Tapi tiba-tiba, Dongpal mematikan lagunya.

ā€œKenapa dimatikan? Itu menyenangkan.ā€ Ucap Chorim.

ā€œChorim, malam ini akan menjadi malam yang bersejarah bagi kita berdua.ā€ Jawab Dongpal.

ā€œApa maksud perkataanmu?ā€ tanya Chorim.

ā€œBukalah tas itu, ada hadiah untukmu.ā€ Jawab Dongpal.


ā€œHadiah? Tas ini? Apa ini?ā€ tanya Chorim sambil menunjuk tas di belakangnya. Chorim pun bergegas membuka tas itu dan isinya, beberapa pakaian dalam wanita. Chorim terkejut.

ā€œApa sebenarnya ini?ā€ tanya Chorim.

ā€œHari ini adalah hari besar.ā€ Jawab Dongpal.

ā€œApa maksudmu hari besar?ā€ tanya Chorim dengan ekspresi malu.

ā€œJangan pura-pura. Kau tahu apa maksudku. Setelah piknik, datang lah ke kafe yang sering kita kunjungi. Aku tunggu kau disana. Aku akan mengejarmu. Mengerti, Chorim?ā€ Jawab Dongpal.


Soyeong, Gilja dan Roo Bi semobil dengan In Soo. Sepanjang perjalanan, Gilja terus memikirkan Roo Na yang sudah membuat kekacauan di perusahaan Gyeong Min.

ā€œBagaimana bisa gadis pintar sepertinya membuat kekacauan seperti itu.ā€ Ucap Gilja dalam hati.

Sementara Soyeong sibuk mengagumi mobil In Soo yang sangat luas. Soyeong penasaran, harga mobil In Soo. Apakah mahal, Soyeong bertanya. In Soo berkata, mobilnya tidak terlalu mahal. Soyeong lalu menyuruh In Soo memutar Radio. Begitu radio menyala, terdengarlah laporan lalu lintas. Mendengar laporan itu, Soyeong mengaku jadi teringat Roo Na saat masih menjadi reporter.  Soyeong pun memuji Roo Na. Roo Bi hanya tersenyum mendengar pujian itu. Sementara In Soo, dia hanya menghela napas mendengar Soyeong memuji Roo Na.


Di kantor, Roo Na dan tim Roo Bi bekerja keras menyelesaikan kekacauan yang dibuat Roo Na.


Mereka akhirnya sampai di tempat piknik. Roo Bi, Gilja, Soyeong dan Chorim duduk di bawah pohon.

ā€œBukankah ini menyenangkan, eomma?ā€ tanya Roo Bi.

ā€œNyonya Yoo, ayo kita pergi piknik sekali-kali. Aku sudah lama tinggal di Seoul, tapi ini kali pertamaku pergi kesini.ā€ Ucap Soyeong.


In Soo dan Dongpal sedang memasang tenda. Dongpal menyuruh In Soo menarik lebih kuat tali tendanya. In Soo pun berkata, bahwa ia sudah sering memasang tenda. Mereka pun berdebat. Dongpal tak terima dianggap lemah karena tak bisa memasang tenda. Ia berkata, ia pernah menjuarai gulat di Chuncheon.

Mendengar itu, In Soo pun mengajak Dongpal adu panco. Yang kalah, harus memasang tenda sendirian.


Dongpal hampir menang, tapi In Soo berhasil membalikkan keadaan. Tapi di detik2 terakhir, In Soo mengalah. Chorim pun senang melihat Dongpal juara. Roo Bi tersenyum pada In Soo, ia tahu In Soo sengaja mengalah.


Lalu, In Soo dan Roo Bi jalan-jalan berdua. Roo Bi bertanya, kenapa In Soo tidak pergi meninggalkannya. In Soo berkata, karena Roo Bi membutuhkannya. In Soo lantas menggenggam tangan Roo Bi dan berjanji akan melindungi Roo Bi.


Gyeong Min tiba-tiba datang. In Soo langsung diam melihat Gyeong Min. Gyeong Min berkata, kalau ia tidak mau melewatkan momen bersama keluarga Roo Bi.


Saat makan malam, Chorim pun mengaku kalau ia yang mengundang Gyeong Min. Chorim berkata, sebenarnya ia menelpon Roo Na, tapi karena Roo Na tak bisa dihubungi, jadi ia menelpon Gyeong Min.

Gilja pun  memarahi Chorim yang sudah mengganggu Gyeong Min yang super sibuk. Tapi Gyeong Min membela Chorim. Ia berkata, kapan lagi punya waktu berkumpul bersama keluarga Roo Bi.

ā€œEomma, bisakah aku meminta air?ā€ tanya Roo Bi.

ā€œOmo, kita kehabisan air dan ibu lupa mengambilnya.ā€ Jawab Gilja.

ā€œBiar aku yang mengambilnya.ā€ Ucap Gyeong Min.

ā€œAku akan ikut denganmu.ā€ Jawab Roo Bi.


Dalam perjalanan kembali ke tenda, mereka pun membahas Roo Na yang sudah membuat masalah di kantor. Roo Bi meminta Gyeong Min membantu Roo Na. Gyeong Min pun merasa istrinya beruntung memiliki adik yang begitu mencemaskannya.

ā€œAku mencemaskannya, tapi tidak ada yang bisa kulakukan untuknya.ā€ Ucap Roo Bi.

ā€œRoo Na, maafkan aku. Aku selalu merasa berhutang padamu. Aku merasa kecelakaan itu kesalahanku dan aku harus disalahkan atas penderitaanmu.ā€ Jawab Gyeong Min.


Roo Bi pun terdiam. Bayangan masa lalunya kembali muncul di benaknya. Saat ia berjalan dengan Gyeong Min di tepi Sungai Han. Saat itu Gyeong Min mengajak Roo Bi menikah. Ia meminta Roo Bi memaafkannya dan mengajak Roo Bi memulai hubungan mereka lagi. Roo Bi menolak Gyeong Min. Gyeong Min yang tak mau kehilangan Roo Bi lagi pun terus membujuk Roo Bi. Ia bahkan memeluk Roo Bi saat itu.


ā€œRoo Na, ada apa? Kepalamu sakit lagi?ā€ tanya Gyeong Min.

ā€œAku tidak tahu. Kakak ipar, aku tidak ingat apapun. Aku hampir ingat, tapi ingatanku...ā€

Dan Roo Bi pun menyenderkan kepalanya di lengan Gyeong Min.

Seseorang memotret mereka.


Dongpal dan Chorim berduaan di taman. Chorim penasaran dengan isi kepala Dongpal. Dongpal balik bertanya, apa yang dipikirkan Chorim.

ā€œAku hanya....ā€ Chorim bingung menjawabnya.

ā€œKau ingat yang kukatakan? Siapkan dirimu. Aku sudah bersabar sebisaku. Aku tidak bisa menahannya lagi.ā€ Ucap Dongpal.

Dongpal pun berusaha mencium Chorim, tapi Chorim menghindar hingga akhirnya mereka jatuh dari bangku. Dongpal kesal Chorim menghindari ciumannya.


Lalu tiba-tiba, mereka mendengar suara Gilja yang mencari mereka. Chorim panic. Dongpal pun langsung menarik Chorim ke tenda. Di tenda, Dongpal kembali mencoba mencium Chorim. Kali ini Chorim tidak menghindar, tapi mereka lagi-lagi gagal berciuman. Kali ini karena Gilja.

ā€œApa yang kau lakukan di tenda kita?ā€ tanya Gilja dari luar tenda.

Chorim pun kesal.


In Soo membawakan Gyeong Min minuman. Sementara itu, tak jauh dari tempat mereka duduk, Roo Bi duduk bersama ibunya di tenda. Roo Bi sedang memijat bahu ibunya. Sesekali mereka tertawa. Gyeong Min pun terpana melihat tawa Roo Na.

ā€œBukankah dia menawan?ā€ ucap In Soo.

ā€œIya?ā€ tanya Gyeong Min.

ā€œRoo Na.ā€ Jawab In Soo. Gyeong Min pun mengiyakan.


Roo Na masih terus bekerja, padahal tim nya sudah pada pulang. Saat tengah serius bekerja, ponselnya berdering dan ia terkejut menerima kiriman foto-foto Gyeong Min dan Roo Bi.


Di sebuah kafe, Chorim duduk sendirian dan memperhatikan sepasang kasih yang lagi pacaran. Chorim pun ingat kata-kata Dongpal di mobil tadi. Seketika, ia jadi malu sendiri. Chorim lalu mempercantik dirinya dengan memakai lipstick.


Mobil Roo Na melaju kencang di jalanan. Roo Na tampak kesal, ia memukuli setir mobilnya berkali-kali. Roo Na lantas menghubungi Gyeong Min.

ā€œGyeong Min-ssi, kau dimana? Dengan siapa?ā€


Gyeong Min sendiri ada di restoran Gilja bersama Dongpal dan In Soo. Roo Na kemudian datang dan mengajak Gyeong Min pulang. Roo Na juga melarang ibunya menghubungi Gyeong Min tanpa sepengetahuannya. Tapi Gyeong Min menolak karena belum menghabiskan minumannya.

ā€œAku lelah.ā€ Bujuk Roo Na.

ā€œSepertinya istrimu, akan menakutkan jika kau membuatnya gusar.ā€ Ucap In Soo.

ā€œPergilah, Gyeong Min. Kau tidak mau keluargamu cemas, kan.ā€ Ucap Gilja.


Gyeong Min pun menurut. Tapi karena mabuk, ia tidak bisa berdiri dengan benar. Gilja pun mau membantu Gyeong Min berdiri, tapi Roo Na langsung melarangnya dan bergegas membawa Gyeong Min pergi.


Begitu Gyeong Min dan Roo Na pergi, barulah Dongpal teringat sama Chorim yang sedang menunggunya di kafe.


Di kafe, Chorim mulai kesal menunggu Dongpal. Ia menghubungi Dongpal, tapi tak dijawab. Saat sudah mau pergi, Dongpal tiba-tiba datang. Dongpal beralasan, kalau In Soo dan Gyeong Min yang menahannya pergi. Dongpal lalu mengajak Chorim pergi.

Dongpal mengajak Chorim ke hotel. Chorim menolak dengan wajah malu, tapi saat menyadari Dongpal mengajaknya ke sauna, ia pun jadi kesal.


Di sauna, Dongpal malah ketiduran dan membiarkan Chorim makan sendirian. Chorim pun menatap Dongpal dengan kesal.


Di kantor, Roo Na dan timnya dapat masalah. Model mereka yang akan tampil, mengalami cedera tangan. Produser pun menyuruh asistennya menghubungi Roo Bi, tapi Roo Bi tidak ada di Seoul. Sontak mereka panic sementara acara akan dimulai setengah jam lagi tapi mereka tidak bisa menemukan model pengganti.

Tiba-tiba saja, Roo Na memikirkan sesuatu.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...