Skip to main content

Ruby Ring Ep 69 Part 1

Sebelumnya...


Gyeong Min bingung, ia mengaku tidak tahu lagi harus berbuat apa pada Roo Na.

Roo Na pun meminta kesempatan satu kali lagi. Ia menjelaskan berkali-kali pada Gyeong Min, alasannya berbohong karena ia takut kehilangan Gyeong Min.

Gyeong Min pun bertanya, kenapa Roo Na bisa punya pikiran akan kehilangan dirinya.

"Pondasi sebuah hubungan adalah kepercayaan. Kau tidak percaya padaku. Jadi aku tidak bisa lagi percaya padamu." ucap Gyeong Min.

"Aku percaya padamu." jawab Roo Na.

"Untuk saat ini tetaplah tinggal dengan ibumu. Kau dan aku butuh waktu untuk berpikir." ucap Gyeong Min.

"Andwae, yeobo! Kita sudah menikah." jawab Roo Na.

"Kita butuh waktu!" tegas Gyeong Min.

"Jadi kau berencana menceraikanku?" tanya Roo Na.

"Itu opsi pertamaku." jawab Gyeong Min.

Sontak, Roo Na panic. Ia tidak mau bercerai, tapi Gyeong Min sudah mengambil keputusan.

Gyeong Min pun beranjak pergi.


Roo Na pun bertanya-tanya, ia harus bagaimana supaya tidak diceraikan Gyeong Min.


Di ruangannya, Gyeong Min sedang membaca dokumen.

Di depannya, Roo Bi menatapnya dengan lirih.

Gyeong Min lantas memuji kinerja Roo Bi dan memberikan tanda tangannya.

Roo Bi berterima kasih dan beranjak pergi, tapi Gyeong Min mengajaknya minum kopi.


Gyeong Min pun curhat, ia berkata tidak tahu kenapa 'Roo Bi' bertindak sejauh itu.

"Aku ingin memahaminya, tapi tidak bisa." ucap Gyeong Min.

"Aku juga terluka. Kita sedekat ini tapi tidak ada yang bisa kulakukan untukmu. Aku ingin membelai wajahmu, aku ingin mendekapmu, tapi aku tidak bisa. Gyeong Min-ssi, na eotteokaji?"

Roo Bi berkata dalam hatinya. Matanya mulai berkaca-kaca menatap Gyeong Min.

"Cheo-je, kau sudah bertemu kakakmu?"

"Aku tidak tahu harus mengatakan apa." jawab Roo Bi.

"Aku mengerti. Bagaimana pun dia adalah kakakmu." ucap Gyeong Min.


Di ruang bacanya, Tuan Bae bertanya-tanya kenapa Roo Bi bisa berubah sedrastis itu.

Tak lama kemudian, ia mendengar suara Geum Hee yang terkejut dengan kedatangan Roo Na.


Diluar, Geum Hee mencoba menasehati Roo Na. Ia berkata, Roo Na seharusnya menelpon dulu kalau mau datang.

Roo Na pun marah mendengarnya. Ia berkata, bahwa ia datang ke rumahnya sendiri.


Tak lama, Tuan Bae keluar. Roo Na mengajak Tuan Bae bicara, tapi Tuan Bae tidak mau. Roo Na memaksa, membuat Tuan Bae semakin marah.

Roo Na meminta maaf. Ia mengaku, punya alasan kenapa harus berbohong.

"Kau selalu penuh penjelasan!" sentak Tuan Bae.

"Abonim." pinta Roo Na.

"Setelah apa yang kau lakukan, aku ingin kau memutuskan hubungan dengan Gyeong Min." ucap Tuan Bae.

"Aku tidak mau! Kau tidak berhak ikut campur dalam hubunganku dengan Gyeong Min." jawab Roo Na.

Sontak Tuan Bae kaget mendengarnya.

Geum Hee pun ikut marah dengan Roo Na.


Tuan Bae yang syok, meminta segelas air dingin pada Geum Hee untuk mendinginkan kepalanya.

Roo Na pun kembali berusaha menjelaskan alasannya, tapi Tuan Bae menyuruhnya pergi.

"Aku akan datang lagi besok." ucap Roo Na.

"Jangan pernah datang kemari sebelum aku menyuruhmu pulang!" tegas Tuan Bae.

Tuan Bae lantas masuk ke kamarnya.


Tepat saat itu, Geum Hee keluar dari dapur membawa segelas air untuk Tuan Bae.

Geum Hee pun mencoba bicara dengan Roo Na. Tapi Roo Na malah menatapnya tajam dan menabraknya sebelum akhirnya beranjak pergi.


Di restoran, Gilja tak bisa berhenti memikirkan Roo Na. Tak lama berselang, ia pun beranjak pergi. Ia mengaku, tidak bisa duduk diam saja seperti itu.

Chorim dan Soyoung yang duduk di luar, sontak kaget melihat Gilja pergi.


Dongpal sedang bekerja keras di lokasi konstruksi.


Gilja ke rumah sakit. Ia hendak bicara dengan nenek. Bersamaan dengan itu, Nyonya Park keluar dari kamar nenek.

Nyonya Park menyuruh Gilja pulang, tapi Gilja memaksa ingin bicara dengan nenek.

"Roo Bi yang membuat nenek pingsan, jika dia melihatmu, dia bisa pingsan lagi." jawab Nyonya Park.

"Kumohon, biarkan aku menemuinya." pinta Gilja.

"Roo Bi sudah melakukan kesalahan. Jika kau ada di posisinya, apa yang akan kau lakukan?" tanya Nyonya Park.

Gilja pun terdiam.

Melihat Gilja yang diam saja, Nyonya Park pun merasa Gilja sudah mengerti. Ia lantas menyuruh Gilja pergi.

Nyonya Park lantas kembali masuk ke kamar nenek.


Setelah Nyonya Park masuk lagi ke kamar nenek, Gilja bukannya pergi malah berlutut di depan kamar nenek.

Tak lama kemudian, Gyeong Min datang. Gilja pun menangis.


Gyeong Min lantas membawa Gilja ke sebuah kafe.

Gilja meminta maaf atas nama Roo Na. Ia mengaku, bahwa dirinya merasa sangat malu.

"Jangan seperti itu, eommonim." jawab Gyeong Min.

"Aku tidak mengerti kenapa Roo Bi bisa seperti itu. Dia bukan gadis seperti itu." ucap Gilja.

"Roo Bi sudah banyak berubah. Dia bukan Roo Bi yang dulu lagi.  Kepribadiannya, suaranya, tingkahnya, semuanya berubah." jawab Gyeong Min.

Gyeong Min juga mengaku, tidak tahu lagi harus melakukan apa agar Roo Bi kembali seperti dulu.

Gilja pun memegang tangan Gyeong Min. Ia meminta Gyeong Min memberikan kesempatan lagi pada Roo Na.

Gilja kembali menangis. Ia terus-terusan memohon pada Gyeong Min untuk memaafkan Roo Na.


Roo Bi, Jin Hee, Hyeryeon dan Seokho keluar dari kantor untuk makan siang.

Dari kejauhan, Roo Na menatap Roo Bi dengan tatapan iri.


In Soo tiba-tiba datang mengagetkannya.


In Soo membelikan Roo Na sarapan. Ia membawa Roo Na ke kafe.

Roo Na makan seperti orang kelaparan. In Soo pun menyodorkan segelas air dan meminta Roo Na makan pelan-pelan.

"Ada apa?" tanya In Soo.

"Kau tidak perlu tahu." jawab Roo Na.

Roo Na lalu bertanya, ada apa dengan Roo Na?

"Roo Na? Roo Na yang mana? Roo Na yang duduk di depanku atau wanita menyedihkan yang percaya dirinya Roo Na?" tanya In Soo.


"Apa ingatannya sudah kembali?" tanya Roo Na.

"Kalau ingatannya kembali, bukankah dia seharusnya melakukan sesuatu?" jawab In Soo.

"Kurasa tidak." ucap Roo Na.

"Ada rumor aneh. Mereka bilang, kau diusir mertuamu. Ada apa?" tanya In Soo.

"In Soo-ssi, kau mau keluar negeri denganku? Haruskah kita keluar negeri dan memulainya lagi?"

"Apa yang kau bicarakan?" tanya In Soo.

"Kau boleh saja menyangkalnya, tapi kau tidak bisa membodohiku. Kau masih mencintaiku." jawab Roo Na.

"Apa menurutmu aku ini orang bodoh? Bukankah sudah kubilang, seluruh perasaanku padamu sudah benar-benar hilang." ucap In Soo.

"Jadi kau sudah tidak mencintaiku lagi?" tanya Roo Na.


"Sarang? Berapa kali harus kubilang padamu, aku sudah tidak peduli padamu. Karena jika aku melakukannya, aku tidak akan duduk disini denganmu." jawab In Soo.

"Jadi kau mencintai Jeong Roo Bi?" tanya Roo Na.

"Aku akan melindunginya sampai akhir." jawab In Soo.

Mendengar itu, Roo Na langsung meralat ucapannya. Ia mengaku, dirinya hanya bercanda mengajak In Soo pindah keluar negeri.


Roo Na lantas bangkit dari duduknya. Ia mau pergi. In Soo pun memberikan kartu kreditnya pada Roo Na.

Roo Na pun marah, ia tak terima dikasihani seperti itu dan beranjak pergi tanpa mengambil kartu kredit In Soo.


In Soo menghela nafas. Ia bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada mereka jika kebenarannya terungkap.

Bersambung ke part 2......

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...