Ruby Ring Ep 80 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi dan Roo Na kembali bertengkar di ruang ganti.

"Kenapa kau seperti ini padaku? Kau ingin menyiksaku?" tanya Roo Na.

Roo Bi tersenyum mendengarnya.

"Haruskah aku memberitahu apa kesalahan terbesarmu sejauh ini? Ketika aku masih koma di rumah sakit atau setidaknya sebelum aku mendapatkan kembali ingatanku, kau..."


Roo Bi pun mendekati Roo Na dan menatapnya dengan tajam.

"... seharusnya menyingkirkanku selamanya, agar tidak seorang pun yang tahu." ucap Roo Bi lagi.

"Kenapa kau seperti ini? Kenapa kau melecehkanku di setiap kesempatan? Kau ingin uang? Atau ingin belajar keluar negeri? Kau suka belajar, kan? Aku akan membayar biayanya. Belajarlah sesukamu." jawab Roo Na.

"Uang? Kedengarannya bagus tapi apakah kau mencurinya dari perusahaan lagi? Kau bisa saja berakhir di penjara." ucap Roo Bi.

Kesal, Roo Na pun mencengkram lengan Roo Bi. Tapi Roo Bi langsung menghempaskannya.

"Berapa lama kau berharap aku menutupi kebusukanmu? Kau pikir aku akan membiarkanmu membodohiku? Akan kubuat kau membayar penuh beserta dengan bunganya. Kau ingin aku belajar. Aku tidak butuh. Aku sedang belajar sekarang, tentang bagaimana seseorang bisa menipu dan tentang bagaimana keserakahan menghancurkan seseorang. Aku belajar keras. Untuk apa? Untuk membuat hidupmu seperti di neraka." ucap Roo Bi.


Roo Bi lalu beranjak pergi meninggalkan Roo Na.

Diluar, Roo Bi menangis.


Roo Na ke apartemen In Soo sambil menangis.

Ia menyalahkan In Soo yang tidak menghentikannya mencuri kehidupan Roo Bi.

"Jika kau menghentikanku, jika kau menceritakan rahasiaku sejak awal, semuanya tidak akan jadi begini! Aku tidak akan melangkah sejauh ini!"

"Siapa yang mengabaikan nasihatku! Dan sekarang apa? Aku tidak menghentikanmu!"

"Aku ingin mati."

"Semuanya sudah terjadi, Jeong Roo Na. Jadi pergilah. Ini masih belum terlambat. Bersihkan..."

"Ani, seperti yang kau bilang semua sudah terjadi. Tidak ada tempat untuk bersembunyi lagi. Aku ingin melihat seperti apa akhir kisah yang pahit ini. Maafkan aku karena kau harus melihatku seperti ini." ucap Roo Na, lalu beranjak pergi.


Jihyeok ke restoran, tapi ia hanya berdiri di luar dan melihat-lihat ke dalam restoran.

Ia lantas berbalik, hendak pergi tapi malah bertemu Chorim yang baru datang.

Chorim lalu mengajak Jihyeok masuk.


Setibanya di dalam, Chorim langsung memanggil Dongpal.

Dongpal terkejut melihat putranya datang.

"Dia ke sini mau melihatmu." ucap Chorim.


"Ani, aku kesini untuk Soyoung." jawab Jihyeok sambil menatap Soyoung yang tersipu mendengarnya.

"Soyoung? Kau datang untuk dia? Sungguh?" tanya Gilja.

"Sebenarnya aku juga mau menemuimu." jawab Jihyeok.


Jihyeok lalu meminta pekerjaan pada Gilja. Sontak, Dongpal sewot dan melarang Jihyeok bekerja. Tapi Jihyeok kekeuh ingin bekerja. Ia bilang, ia harus mencari uang sendiri untuk membayar biaya kursusnya.

Chorim dan Soyoung ikut-ikutan memaksa Gilja menerima Jihyeok. Mereka bahkan sampai memuji-muji Jihyeok.

Akhirnya, Gilja setuju mempekerjakan Jihyeok.


Setelah itu, Chorim pun melarang Soyoung dekat-dekat dengan Jihyeok.

"Jihyeok putraku dan kau adik kecilku. Itu artinya kau bibinya Jihyeok. Jadi tidak mungkin...."

"Jeong Chorim-ssi." sela Dongpal. Membuat Chorim diam.

Jihyeok dan Soyoung pun langsung menatap satu sama lain dan tersenyum.


Malam harinya...

Jihyeok memetik gitar dan menyanyikan lagu yang sering dinyayikan Dongpal jika kesepian.

Tak lama kemudian, Daepung menyuruh Jihyeok berhenti menyanyi.

Daepung lalu mengatakan, bahwa rumah kecil mereka terasa sepi tanpa kehadiran Dongpal.

"Paman merindukan ayah?"

"Apa aku terlihat seperti anak kecil?"

"Aku bertemu ayah hari ini. Aku ke restoran dan meminta pekerjaan pada Nyonya Yoo. Dia memberikannya."

Daepung langsung menggeplak kepala Jihyeok. Jihyeok pun protes.

"Kau harusnya mengajakku juga." ucap Daepung.


Di kamarnya, Gyeong Min tak bisa berhenti memikirkan tentang istrinya yang menyuruh Yeonho mencuri sesuatu di rumah In Soo.

Ia penasaran, apa alasannya.


Tak lama kemudian, Roo Na masuk ke kamar dan terkejut melihat Gyeong Min masih bangun.

"Kau belum tidur? Kau menungguku?" tanya Roo Na.

Roo Na lalu duduk di tempat tidur dan protes karena karena Tuan Bae menginginkan ia dan Roo Bi menjadi model produk mereka.

"Roo Na masih baru, jadi apa yang dia ketahui?"

"Kau tampaknya lelah jadi tidurlah." suruh Gyeong Min.


Tapi saat Roo Na hendak ke kamar mandi, Gyeong Min menanyakan hubungannya dengan In Soo.

"Kenapa kau menanyakan itu?" tanya Roo Na.

Gyeong Min diam saja dan menatap Roo Na dengan tegas.

"Di... dia tunangan Roo Na dan dia akan menjadi adik iparku di masa depan."

Gyeong Min tidak percaya dan terus menatap Roo Na.

"Wae, yeobo?" tanya Roo Na.

"Aku merasa hubungan kalian lebih dekat dari yang kubayangkan dan kalian menyembunyikan sesuatu dariku." jawab Gyeong Min.


"Sesuatu apa?" tanya Roo Na. Roo Na lalu memeluk Gyeong Min.

"Bae Gyeong Min, kendalikan dirimu. Jeong Roo Bi milikmu." jawab Roo Na.

"Lee Eun Ji tidak pernah hamil." ucap Gyeong Min yang membuat Roo Na kaget.

"Kau bilang dia hamil dan keguguran setelah bertengkar dengan Goo Yeonho, jadi kau menemui Goo Yeonho untuk memarahinya."

"Dia mengatakan hal berbeda padaku." jawab Roo Na.


"Kau pikir aku akan percaya?" tanya Gyeong Min.

"Kenapa kau tidak percaya pada istrimu?"

"Kenapa Goo Yeonho menerobos masuk ke apartemen Na In Soo? Apa yang coba dijual Goo Yeonho padaku? Dia bilang dia punya sesuatu yang luar biasa. Kau tahu maksudnya kan?"

Sontak Roo Na kaget, tapi dia masih berusaha menyangkal dengan bilang menemui Yeonho demi Eun Ji.

Gyeong Min semakin kecewa dengan kebohongan Roo Na.


Tak tahu harus menjawab apalagi, Roo Na pun masuk ke kamar mandi.

Di kamar mandi, dia menghubungi Yeonho dan berjanji akan segera mentransfer uangnya.


Besoknya, Gyeong Min memanggil Kepala Tim Audit ke ruangannya.

Ia menanyakan kasus penyuapan yang sempat menimpa In Soo.

Kepala Tim Audit mengatakan, soal Roo Na yang datang padanya dan mengklaim bahwa In Soo tidak bersalah.

Ia juga mengatakan tentang In Soo yang tetap terlihat tenang dan bahkan menyuruh mereka memanggil polisi.

"Meskipun seseorang tidak bersalah, mereka harusnya tetap merasa gugup tapi tidak dengan Na In Soo PD."

Ia juga mengatakan bahwa tim nya bisa membaca gerak gerik seseorang dan dalam kasus ini, Roo Na lah yang merasa gelisah seperti orang yang bersalah.

Tak hanya itu, ia juga merasa, seperti ada sesuatu antara In Soo dan Roo Na.

Sontak Gyeong Min kaget.

Bersambung ke part 2........

0 Comments:

Post a Comment