Skip to main content

Ruby Ring Ep 79 Part 3

Sebelumnya...


 Kesal melihat Dongpal dan Chorim mesra-mesraan di depannya, Soyoung pun menelpon Jihyeok.

"Jihyeok-ah, ayah dan ibumu sangat menjengkelkan. Aku harus melihat mereka mesra-mesraan di restoran sepanjang hari, sampai di rumah aku masih harus melihat mereka melakukannya. Aku ingin muntah. Kurasa aku harus pindah."


Mendengar itu, Chorim pun langsung merebut ponsel Soyoung.

Tapi panggilannya sudah terputus.

Entah Soyoung benar-benar melakukan panggilan itu atau tidak.

Chorim langsung sewot. Soyoung pun menjulurkan lidahnya membalas Chorim.

"Kami ini pengantin baru." kata Chorim menjelaskan.

"Lakukanlah di kamar." pinta Soyoung.


Tak lama kemudian, Roo Bi pulang dan langsung menanyakan ibunya.

Chorim pun memberitahu Roo Bi, bahwa Gilja datang ke restoran dan bekerja sampai larut malam.

"Sekarang dia berbaring di kamarnya." ucap Chorim.


Roo Bi lantas ke kamar sang ibu, mengecek keadaan ibunya.

"Roo Na-ya..." ucap Gilja sembari bangun dari tidurnya.

"... kau tahu ibu menyayangimu, kan? Dan kau juga menyayangi ibu kan?"

"Tentu saja, aku menyayangi ibu."

"Roo Na-ya, karena hidup semakin panjang, hal gila mungkin akan terjadi. Hal gila yang tidak pernah kau bayangkan. Jika itu terjadi dan kau tidak sanggup menanggungnya, pikirkan ibu. Ibu akan selalu mendukungmu. Ibu akan selalu berada di sisimu."

Mata Gilja berkaca-kaca.

Begitu pun dengan Roo Bi.

"Aku tahu, jangan cemas. Aku melakukannya dengan baik."


Gilja lalu memeluk erat Roo Bi. Tangisnya mulai berjatuhan.

"Roo Bi-ya, maafkan ibu." batin Gilja.


"Good morning!" seru Jin Hee sambil memasuki kantornya.

Ia pun menanyakan Roo Bi dan Roo Na karena tidak melihat mereka.

Seokho memberitahu bahwa mereka ada pemotretan.

"Ah, aku lupa." jawab Jin Hee.


Roo Bi dan Roo Na tengah bersiap-siap di ruang ganti.

Mereka duduk di depan kaca rias.

"Kau senang? Haruskah kau seperti ini?" tanya Roo Na.

"Aku senang tapi aku bertaruh kau tidak." jawab Roo Bi.

"Aku menolak acara itu karena kau." ucap Roo Na.

"Karena aku? Wae? Kenapa kau tidak minta memandu acaranya sendirian saja? Apa yang si hebat Jeong Roo Na takutkan?" tanya Roo Bi.

"Apa yang kau inginkan? Kau tidak suka masuk televisi. Kau tidak suka disorot tapi kenapa kau menginginkan program itu dan mau ikut pemotretan?"

"Kau sudah tahu kenapa. Karena aku Jeong Roo Na yang putus asa mencari ketenaran dan perhatian. Aku si bodoh Jeong Roo Na. Nikmatilah wajah dan namaku, aku meminjamkannya padamu. Tapi kau tahu tidak ada yang gratis di dunia ini. Kau akan segera tahu berapa harga mereka. Harga yang menakutkan dan mengerikan."


Roo Bi lalu beranjak pergi meninggalkan Roo Na yang syok bukan main.


Pemotretan dimulai.

Fotografer meminta mereka lebih dekat lagi.

"Lebih dekat lagi, kalian berdua telihat seperti sedang bertengkar karena memperebutkan seorang pria." ucap sang fotografer.

Roo Bi pun langsung menarik Roo Na ke dekatnya.


Sepanjang pemotretan ia tak berhenti mengatai Roo Na serakah, pencemburu dan kotor.

"Kau ingin mati?" tanya Roo Na kesal.

"Bukankah sudah kubilang, aku sudah mati." jawab Roo Bi.


Roo Bi lalu menyuruh Roo Na mendekat padanya jika tidak mau rahasia mereka terungkap sekarang.

Tak lama kemudian, pemotretan selesai dan Roo Na langsung pergi.

Roo Bi pun menatap tajam Roo Na.

Bersambung...............

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...