Ruby Ring Ep 92 Part 2

Sebelumnya...


In Soo menghubungi Se Ra.

Setelah menerima telepon dari In Soo, Se Ra langsung mengambil jaketnya dan turun ke bawah.

Di bawah, dia bertemu ibunya.

"Bagaimana nenek?" tanya Se Ra.

"Dia sudah tidur. Se Ra-ya, kau akan keluar?"

"Gyeong Min ada diluar. Dia mabuk."


Tak lama kemudian, In Soo masuk sambil memapah Gyeong Min yang sudah tidak sadarkan diri.

In Soo menawarkan diri membawa Gyeong Min ke kamar.

Se Ra melarang. Ia berkata, ia dan sang ibu yang akan membawa Gyeong Min ke kamar.

Nyonya Park lantas melihat bibir In Soo yang terluka. Ia meminta penjelasan soal itu.

In Soo diam saja, lalu menyerahkan kunci mobil Gyeong Min.


Setelah itu, Se Ra dan Nyonya Park membawa Gyeong Min ke kamar.

"Dia harus tidur sebelum kita mengajaknya bicara." ucap Se Ra.

Tapi tiba-tiba, Gyeong Min berteriak memanggil ayahnya.

Nyonya Park pun berusaha menyadarkan Gyeong Min.

Gyeong Min terbangun.

Se Ra pun bergegas keluar untuk membuatkan air madu.


"Ada apa?" tanya Nyonya Park.

"Maafkan aku ibu. Menantumu dan istriku, bukan Roo Bi." jawab Gyeong Min.

Nyonya Park terkejut.

"Kau yakin dia bukan Roo Bi?"

"Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Aku membenci diriku. Aku pantas mati." jawab Gyeong Min.


Eun Ji bergegas menghampiri Roo Na yang menunggunya di klub.

Eun Ji tidak percaya, Roo Na memanggilnya dan mengajaknya minum.

"Hanya kau lah satu-satunya teman yang kupikirkan. Lee Eun Ji, kau masih temanku kan?"

"Tentu saja kau temanku, tidak peduli sikapmu padaku selama ini, teman tetaplah teman."

"Lee Eun Ji, tidak peduli apapun yang terjadi, kau harus tetap memanggilku Jeong Roo Bi."

"Memangnya aku harus memanggilmu apa lagi?"

"Inilah tujuan hidupku." jawab Roo Na.


"Tapi ini aneh, kau terlihat menyedihkan hari ini. Meskipun kau mengenakan baju dan tas mahal, kau terlihat menyedihkan." ucap Eun Ji.

"Kau mau ini? Jika aku memberikan tas dan bajuku, serta mobil yang kuparkir diluar dan bahkan wajahku, bagaimana perasaanmu? Bagaimana bila aku memberimu suami yang sempurna dan mertua yang kaya?"

Eun Ji pun berkata, bahwa ia sudah merasa puas dengan hidupnya sekarang.

"Tanpa mimpi, keserakahan dan ambisi, itulah kenapa hidupmu menyedihkan." ucap Roo Na.

"Apa apa dengan hidupku? Aku bahagia! Jika kau berpikir, menikahi pria kaya membuatmu bahagia, kau salah. Uang bukan segalanya. Bahkan orang bodoh sepertiku saja tahu uang bukan segalanya."

"Roo Bi-ya, sesuatu terjadi kan? Apa suamimu selingkuh? Dia mau bercerai?"

"Dia mencintai wanita lain." jawab Roo Na.


Roo Bi sudah tiba di rumah. Sooyoung dan Dongpal pun bingung harus bersikap bagaimana.

Roo Bi berjalan ke kamarnya tapi kemudian langkahnya terhenti dan ia memutuskan masuk ke kamar sang ibu.


Begitu Roo Bi masuk, Chorim langsung memarahi Roo Bi karena tidak memberitahunya sejak awal.

Chorim juga menyalahkan dirinya karena tidak bisa mengenali Roo Bi.

"Komo." ucap Roo Bi dengan suara lembutnya.


"Kau tidak melakukan kesalahan apapun. Akulah yang bodoh karena tidak mengenali kedua putriku."

"Roo Na membuat rencana membodohi kita semua. Bagaimana kau bisa tahu? Roo Na melakukan operasi plastik, bertingkah seperti Roo Bi dan yang paling parah, dia menipu tunangan kakaknya."

Chorim pun menangis.

"Uljima, Komo."


Chorim tidak pernah menyangka Roo Na akan melakukan hal semengerikan itu meskipun ia tahu Roo Na suka cemburu pada Roo Bi sejak kecil.

"Dimana Roo Na? Aku yakin keluarga Gyeong Min sudah tahu sekarang. Bagaimana kalau dia kecewa lagi."

"Jangan khawatirkan Roo Na. Dia tidak akan menyerah semudah itu."

"Apa kau masih mempercayai Roo Na? Gadis yang mengancam membunuh dirinya sendiri?" sewot Chorim.

"Roo Na darah dagingku. Dia putri ibunya."

"Eonni!"

"Setahun setelah pernikahanku, suamiku meninggal. Aku berjuang keras membesarkan Roo Bi dan Roo Na. Roo Na sangat ganas. Dia mewarisi itu dariku. Jadi jangan cemas dan keluar dari kamarku." ucap Gilja.


Roo Bi masuk ke kamarnya dan duduk di depan cermin.

"Kebenaran akhirnya terungkap. Roo Na akan kembali menjadi putri kandung ibu dan aku... aku akan kembali menjadi anak ayah yang tidak sah. Tapi gomawo, Eomma. Kau sudah membesarkanku."

Roo Bi lantas tersenyum bahagia.


Di apartemennya, In Soo minum-minum sambil mengingatkan kemarahan Gyeong Min.

In Soo lalu kembali menyalahkan dirinya sendiri.


Keesokan harinya. Gyeong Min masuk ke ruangannya.

Ia menyimpan semua bukti yang dimilikinya soal Roo Na, lalu mengeluarkan surat perceraian dari dalam lacinya.


Roo Na sendiri tidur di rumah Eun Ji.

Eun Ji terbangun karena deringan ponsel Roo Na.

"Jeong Roo Bi, ponselmu berbunyi. Kupikir itu dari suamimu." ucap Eun Ji.

Roo Na pun langsung bangkit dan melihat ponselnya. Benar saja, itu dari Gyeong Min. Roo Na buru-buru menjawabnya.


Setelah itu, Roo Na langsung berlari ke kafe menemui Gyeong Min.

"Mianhae, Chagiya. Kau sudah lama menunggu?" tanya Roo Na.

Gyeong Min pun menyerahkan sebuah amplop besar.

"Apa ini?" tanya Roo Na.

"Aku sudah menandatanganinya. Aku butuh tanda tanganmu. Itu surat cerai." jawab Gyeong Min.

Sontak Roo Na terkejut.


Gyeong Min juga berkata, bahwa seharusnya mereka tidak pernah bertemu.

"Aku yakin kau pintar. Aku rasa, kita tidak perlu bertemu lagi."

"Lalu kau ingin kembali pada Jeong Roo Bi yang asli?"

"Aku ingin hidupku sekarang. Aku ingin bernapas. Sejak aku menikah denganmu, aku tidak pernah sekali pun merasa hidup atau bisa bernapas. Kau tahu kenapa? Karena pernikahan kita lelucon. Pernikahan kita palsu."

Mendengar itu, Roo Na pun kesal.

Gyeong Min juga berkata, ingin memasukkan Roo Na ke dalam penjara jika ingat bagaimana ayahnya meninggal.

"Jika kau masih manusia dan punya hati nurani, tanda tangani itu." ucap Gyeong Min, lalu beranjak pergi.


Setelah Gyeong Min pergi, Roo Na langsung menghubungi Roo Bi. Ia mengajak Roo Bi ketemuan.

Bersambung ke part 3...

Roo Bi dalam bahaya gaes....

0 Comments:

Post a Comment