Skip to main content

The Promise Ep 20 Part 3

Sebelumnya...


Do Hee mentraktir Hwi Kyung ceker ayam pedas di warung tenda.

"Kakimu pasti berkeringat, jadi makanlah ini." ucap Do Hee.

"Ini berlebihan, aku bahkan tidak menangkapnya." jawab Hwi Kyung sambil membuka tutup botol soju.

"Jika kau menangkapnya, yang harus kau makan adalah kaki babi, bukan ceker ayam." ucap Do Hee.

"Ngomong-ngomong, apa kau yakin kita tidak pernah bertemu sebelumnya?" tanya Hwi Kyung.

"Sekarang kau melihatku lebih dekat. Kau menyukaiku?" balas Do Hee.


"Apa kau punya kembaran?" tanya Hwi Kyung.

"Siapa yang tahu? Mungkin saja orang tuaku menyembunyikan kembaranku yang terlihat sama denganku dimana pun." jawab Do Hee.

"Lupakan." ucap Hwi Kyung.

"Aku pernah melihatmu sebelumnya." jawab Do Hee.

"Benar, kau pernah melihatku." ucap Hwi Kyung bersemangat.

"Aku melihat fotomu di koran sebelumnya. Apakah semua itu benar? Jika benar, tidakkah kau merasa seperti sampah yang bahkan tidak bisa didaur ulang?"

"Baek Do Hee-ssi, jadi kau datang untuk berkencan dengan sampah?"

"Aku tidak peduli kau sampah atau bukan. Tapi ayahku punya mata elang untuk menilai seseorang."


"Memangnya ada penghinaan yang dilapisi gula?"

"Kau pamannya Jang Se Jin, kan? Seperti apa Kang Tae Joon itu?"

"Jujurlah, kau disini untuk kencan buta atau bekerja?"

"Dua burung dengan satu batu. Ini dunia yang sibuk."

"Aku suka sikap itu, tapi kau salah orang."

"Apa maksudmu?"


"Dia keponakanku. Tapi aku tahu pernikahannya dari koran. Kau tidak akan mendapatkan apapun dariku, jadi minum lah saja."

"Kau terpaksa kan datang kesini?"

"Apakah terlalu jelas?"

"Kau tahu kan, dipaksa orang tua hal yang umum. Mereka semua terlihat keren."

"Apa maksudmu aku ini keren?"

Do Hee mengambil sumpit dan memukul-mukulkkannya ke mangkuk.

"Benar." jawab Do Hee.

"Kau punya mata yang bagus." puji Hwi Kyung.


Do Hee lantas melihat wajahnya di cermin.

"Bukankah aku terlihat cantik. Aku tidak mengenakan riasan tapi aku super cantik kan?"

"Kau juga mau bilang kau terpaksa datang kesini?"

"Pada awalnya iya, tapi tidak kali ini. Sebenarnya, aku datang ke tempat kerjamu, untuk mencari tahu seperti apa pekerjaan kencan butaku. Tapi aku bersyukur, aku mengetahuinya lebih awal."

Hwi Kyung pun mulai berpikir lain tentang Do Hee.


Se Gwang dan Geum Bong berduaan di depan Sungai Han.

"Geum Bong-ah."

Sontak, Geum Bong terkejut mendengar Se Gwang memanggil namanya.

"Wae? Kau tidak suka pacarmu memanggil namamu?"

"Bukan tidak suka, hanya saja ini terlalu tiba-tiba."

"Geum Bong-ah, hal manis selalu terjadi tiba-tiba, seperti kilat di langit musim panas."

"Oppa, kau suka padaku?"

Se Gwang pun berniat mencium Geum Bong. Tapi tiba-tiba saja, ponsel Se Gwang berbunyi saat mereka hampir berciuman. Geum Bong pun kesal.

"Geum Bong-ah, aku harus pergi. Ayahku memanggilku. Dia pergi ke konferensi eksekutif dan lupa membawa dokumennya."

"Konferensi eksekutif?" tanya Geum Bong bingung tapi setelahnya, Geum Bong langsung tersenyum lebar dan menyuruh Se Gwang pergi.

"Bukankah ibumu juga pergi kesana?" tanya Se Gwang.

Geum Bong pun beralasan, ibunya tidak bisa hadir karena ada rencana lain. Se Gwang pun hanya tertawa sebal mendengarnya.


Se Gwang mengantarkan Geum Bong pulang ke rumah mewah itu. Setelah Se Gwang pergi, Geum Bong juga pergi ke rumah aslinya.


Tae Joon yang baru pulang kesal mendapati Na Yeon berdiri di depan pintunya.

Ia lantas membuat Na Yeon teh, dan menyuruh Na Yeon minum, lalu pergi setelah minum teh.

"Dulu aku tersentuh saat kau melakukan ini padaku. Tapi sekarang rasanya aneh dan tidak nyaman."

"Aku juga merasa aneh melihatmu disini. Aku tidak nyaman dan tidak suka." jawab Tae Joon.

"Lalu bagaimana lagi caranya aku bisa menemuimu? Kau tidak menjawab teleponku dan tidak membalas pesanku. Apalagi yang harus kulakukan?"

"Sudah kubilang itu tidak ada gunanya."

"Ini tentang Sae Byeol. Bukan aku tapi Sae Byeol. Dia sangat ingin bertemu ayahnya. Apakah itu sangat sulit?"


"Aku sibuk. Tentang Sae Byeol, akan kupikirkan caranya. Jika terlalu sulit bagimu, bisakah aku meminta Sae Byeol?"

"Mwo? Ibunya masih hidup dan baik-baik saja tapi kau ingin membuatnya menjadi anak yang tidak sah dan tidak diharapkan? Aku tidak akan pernah membiarkan Sae Byeol ku diperlakukan seperti itu."

"Lee Na Yeon, kenapa kau sangat memuakkan? Kenapa kau membuatku menderita!" teriak Tae Joon.

"Jangan berteriak Kang Tae Joon. Aku disini untuk membuat hidupmu lebih mudah. Aku akan menerima fakta kalau kau sudah bukan lagi milikku. Kau tidak perlu kembali padaku tapi jadilah ayah Sae Byeol. Katakan pada Se Jin tentang Sae Byeol dan buat dia mengerti. Itulah

yang ingin kukatakan."

Setelah mengatakan itu, Na Yeon pun pergi.

Tae Joon hanya terdiam.


Na Yeon menyusuri jalanan dengan wajah terluka.

Dari arah berlawanan, Do Hee juga sedang menuju pulang bersama Se Gwang.

Kedua gadis ini berpapasan dan saling melihat satu sama lain.


Bersambung.........

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...