The Promise Ep 32 Part 1

Sebelumnya...


Sy lanjut yg ini dulu ya.... Detik2 Na Yeon kehilangan Sae Byeol gaes....

Se Jin langsung memanggil Tae Joon ke rumahnya. Se Jin minta maaf sudah membuat Tae Joon datang ke rumahnya malam2. Se Jin bilang, Tae Joon akan mendengar kabar bagus.

Tae Joon : Kaulah yang gugup. Aku baik-baik saja.


Yoo Kyung datang.

"Apa itu yang dilakukan pengecut? Berbisik, seolah-olah mereka takut didengar. Berhenti berbisik dan duduklah."

Yoo Kyung lantas menyuruh Se Jin memanggil Kyung Wan.


Yoo Kyung mengizinkan Se Jin dan Tae Joon menikah tapi dengan syarat, mereka harus menyingkirkan sumber masalah. Ia minta Tae Joon memutuskan ikatan yang menghubungkan

Tae Joon ke Na Yeon. Se Jin gak mengerti maksud ibunya. Sang ibu meminta Tae Joon mengambil Sae Byeol dari Na Yeon. Yoo Kyung ingin, hubungan Na Yeon dan Sae Byeol sebagai ibu dan anak putus saat Se Jin dan Tae Joon menikah. Yoo Kyung yakin, Na Yeon akan menggunakan Sae Byeol untuk menghancurkan hidup Se Jin, jadi karena itulah mereka harus mengambil Sae Byeol.

Se Jin tak setuju. Ia bilang, hubungan Tae Joon dan Na Yeon akan berakhir setelah mereka menikah jadi mereka tidak harus bertindak sampai sejauh itu.

Yoo Kyung : Kau lemah. Kau pikir Na Yeon mudah ditangani?

Tae Joon tak mau. Ia bilang, memisahkan anak dari ibunya, itu hal yang sangat kejam.

Yoo Kyung lantas memberi opsi kedua. Ia menyuruh Tae Joon membunuh Na Yeon jika tidak mau mengambil Sae Byeol.

"Buat dia menghilang dari dunia ini. Jika kau melakukannya, kau tidak akan kesulitan untuk menikah." ucap Yoo Kyung.

Tae Joon terdiam.


Melihat ekspresi Tae Joon, Yoo Kyung bertanya lagi, apa Na Yeon dan Sae Byeol sangat berharga bagi Tae Joon dibanding Se Jin sehingga Tae Joon tidak mau memenuhi persyaratannya.

Tae Joon tidak tahu harus menjawab apa.


Kyung Wan tak setuju, Yeobo....

Se Jin angkat bicara. Ia bilang, mereka akan mengambil Sae Byeol dari Na Yeon.

Yoo Kyung pun meminta mereka tidak mengecewakannya lagi kali ini. Yoo Kyung juga mengancam, pernikahan mereka akan batal jika mereka tidak melakukan itu.

Yoo Kyung lalu beranjak pergi.

Se Jin menyuruh ayahnya istirahat dan berkata, ia mau bicara dengan Tae Joon.

*Gini nih konsekuensinya ngerebut laki orang, selalu dan selalu merasa terancam... Si Na Yeon padahal gk ngapa-ngapain... dia cuma minta hidup tenang sama Sae Byeol doang... Tapi gk Yoo Kyung gk Se Jin sama2 ngerasa keancam....


Se Jin membawa Tae Joon ke kamarnya. Di kamar, mereka ribut lagi. Se Jin marah saat Tae Joon bilang syarat yang diajukan Yoo Kyung bukan jalan terbaik.

Se Jin : Segitu sulit kah mengambil Sae Byeol dari Na Yeon? Hanya beberapa jam yang lalu, aku berniat meninggalkan ibuku agar bisa bersamamu. Aku mencoba yang terbaik agar bisa bersamamu jadi aku tidak akan menyesal. Dan hanya ini yang kudapat sebagai balasannya?

Tae Joon : Kau tahu bukan itu maksudku. Aku yakin masih ada cara lain.

Se Jin : Aku akan melakukannya. Bahkan tanpa ibuku bilang, aku akan melakukannya demi meliindungi anakku dan kebahagiaan kita! Jika kau tidak bisa melakukannya, aku yang akan melakukannya! Akan kuakhiri hubungan ibu anak antara Na Yeon dan Sae Byeol!

Tae Joon : Biar aku yang melakukannya Jadi jangan terlibat.


Se Jin lantas membujuk Tae Joon.

Se Jin : Kita sudah sampai disini. Jadi jangan menyerah. Jebal.

Tae Joon : Tidurlah. Kau tampak lelah.


Di kamarnya, Kyung Wan berusaha membujuk Yoo Kyung tapi Yoo Kyung tetap kekeuh dengan keputusannya. Yoo Kyung bilang, jika mereka membiarkan Na Yeon dan Sae Byeol, Na Yeon bisa menusuk Se Jin suatu hari nanti dan ia akan mencegah hal itu terjadi.

Yoo Kyung lalu berkata, tidak mau membahas hal itu lagi dan beranjak dari kamarnya.


Diluar, dia bertemu Tae Joon yang baru turun ke bawah, dari kamar Se Jin.

Yoo Kyung : Aku penasaran siapa di antara kita yang akan lebih kejam dan menakutkan.

Tae Joon terdiam. Apalagi saat Yoo Kyung menyuruhnya menjadi orang yang menakutkan dengan menyingkirkan Na Yeon dan menjadi kejam dengan merebut Sae Byeol. Yoo Kyung berkata, Tae Joon lah yang cocok melakukannya.


Yoo Kyung ke dapur, mengambil air. Lalu ia berkata, ia harus mengakhiri semuanya.


Besoknya, Na Yeon menjemput Sae Byeol di sekolah. Sae Byeol bertanya, apa hal baik akan terjadi jika mereka bermimpi bagus.

Na Yeon : Apa maksudmu?

Sae Byeol : Guruku bilang, hari ini kami semua baik dan berperilaku baik. Dia bilang, itu karena dia mimpi bagus semalam.

Na Yeon : Apa kau berharap bermimpi bagus dan hal baik akan terjadi?


Sae Byeol : Eomma, aku tidak bermimpi tapi hal baik datang.

Na Yeon lantas melihat ke belakangnya dan terkejut melihat Tae Joon datang.

Tae Joon mengaku, bahwa ia pulang dari Amerika karena merindukan Sae Byeol.

Sae Byeol senang mendengarnya.


Tae Joon mengajak Sae Byeol dan Na Yeon makan.

Tae Joon menyuruh Sae Byeol makan banyak.

Sae Byeol : Bibi Geum Bong bilang, jika ingin menjadi gadis cantik, kau tidak boleh makan. Nenek langsung meneriakinya saat ia mengatakan itu.

Tae Joon : Nenekmu benar. Kau harus makan agar menjadi sehat dan kau akan menjadi cantik saat kau sehat.

Na Yeon : Sae Byeol-ah, kau bisa berhenti makan jika sudah kenyang.

Sae Byeol : Bolehkah aku bermain dengan tante balon? Jadi aku bisa mencerna makananku.

Tae Joon : Ide yang bagus. Ayah akan menemanimu.


Saat Sae Byeol asyik berfoto, Tae Joon dan Na Yeon bicara. Tae Joon menyuruh Na Yeon belajar keluar negeri. Na Yeon tak paham dengan maksud Tae Joon. Tae Joon mengaku, ia benci melihat Na Yeon menyia-nyiakan hidup. Ia menyuruh Na Yeon sekolah lagi agar Na Yeon bisa meraih cita-cita.

Na Yeon : Ada saat ketika aku ingin mencoba semuanya. Tapi suatu hari kau menjadi duniaku dan sekarang Sae Byeol adalah duniaku. Terima kasih sarannya tapi aku tidak tertarik.

Tae Joon : Kenapa kau tidak memberikan Sae Byeol padaku dan memulai hidupmu yang baru? Hiduplah dengan bebas dan temukan siapa dirimu.

Na Yeon marah.

"Kau muncul entah darimana dan tiba-tiba memintaku menyerahkan Sae Byeol padamu?"

"Tenanglah. Aku tidak memprovokasimu."

"Ani, itu tidak akan terjadi. Ani! Tidak dalam mimpimu. Ani! Bahkan sampai aku mati."

"Na Yeon-ah..."


Sae Byeol tiba-tiba datang dan mengajak mereka berfoto.

Si tukang foto, memuji Sae Byeol sebagai gadis yang lucu.

"Kami biasanya melakukan ini hanya untuk ulang tahun tapi akan kulakukan untukmu, kuharap keluarga kalian bahagia." ucap si tukang foto, lalu mulai mengambil foto mereka.


Di flatnya, Joong Dae menghidup-matikan lampu.

"Sekring tidak akan meledak bahkan setelah seratus kali. Dan semua kecoak hilang. Aku tidak bisa menyuruhnya pulang lebih awal kecuali sekring putus atau kecoak muncul."


Joong Dae lalu melihat ponselnya.

"Dia tidak pernah menelepon ketika dia pergi ke tempat ibunya? Apakah jari-jarinya patah atau ada sesuatu?" ucapnya.


Joong Dae kemudian tersadar dan menepuk pipinya.

"Tunggu, apa yang kukatakan? Ibunya? Lee Joong Dae, apa kau gila? Dia bukan istrimu." ucapnya lagi.


Sae Byeol menyanyi di depan ibu, kedua bibinya dan neneknya.


Setelah itu, Sae Byeol duduk di pangkuan ibunya.

Mal Sook : Sae Byeol-ah, apa kau memiliki hari yang bagus hari ini.

Sae Byeol : Aku bertemu ayahku.

Sontak, Mal Sook, Eun Bong dan Geum Bong kaget mendengarnya. Sae Byeol lalu pergi ke kamar dan keluar membawa foto ia bersama ayah dan ibunya.


Sae Byeol menunjukkan foto itu dan berkata kalau ayahnya pulang dari Amerika dan membelikannya pizza serta bermain dengannya.

Na Yeon lantas menyuruh Sae Byeol sikat gigi dan mengatakan sudah waktunya tidur untuk Sae Byeol agar Sae Byeol tidak bicara soal Tae Joon lagi.


Saat Sae Byeol masuk ke kamar mandi, Na Yeon langsung ke kamarnya dan menyimpan foto itu.

Eun Bong menyusul Na Yeon ke kamar. Ia minta penjelasan Na Yeon soal kata-kata Sae Byeol tadi tentang Tae Joon yang baru pulang dari Amerika.

Na Yeon : Lihatlah, jiwa reportermu muncul lagi.

Eun Bong : Jang Se Jin bilang pada reporter kalau dia hamil. Dia melakukan itu karena dia cemas. Mereka tidak jadi menikah?

Na Yeon : Mana aku tahu. Mereka bukan urusanku sekarang.

Eun Bong : Wajahmu mengatakan hal lain. Apa kau berharap?

Na Yeon : Eottoke, eonni? Aku sangat membenci Tae Joon tapi saat melihatnya bermain dengan Sae Byeol, hatiku lemah. Aku tidak berpikir aku bisa melepasnya. Aku harus bagaimana?


Di kamarnya, Do Hee membaca artikel kehamilan Se Jin. Do Hee penasaran, kenapa Se Jin tiba-tiba mengaku pada reporter kalau dia hamil. Dia yakin, ada sesuatu yang terjadi.


Ponsel Do Hee kemudian berdering. Telepon dari mantan istri Hwi Kyung yang mengajaknya bertemu. Mantan istri Hwi Kyung bilang, kalau ia penasaran dengan Do Hee dan sudah menyiapkan sesuatu yang menarik untuk didengar Do Hee. Do Hee berkata yang intinya mereka akan bertemu besok.

Bersambung ke part 2............

0 Comments:

Post a Comment