The Promise Ep 32 Part 2

Sebelumnya...

*Kasihan Sae Byeol... dia seneng bgt bisa foto bareng ayah ibunya tanpa tahu sebrengsek apa ayahnya... dan foto itu sekaligus menjadi kenangan terakhir Na Yeon bersama Sae Byeol gaes.. abis ini Na Yeon kehilangan Sae Byeol selamanya...


Paginya, Do Hee ke apartemen mantan istrinya Hwi Kyung.

Mantan istri Hwi Kyung pun heran melihat keberanian Do Hee datang sendiri ke apartemennya.

Do Hee : Seperti yang kau lihat, aku cukup berani. Aku ingin mendapatkan kendali dan dengan senang hati aku setuju untuk datang ke sini. Aku sedang mempertimbangkan.


Mantan istri Hwi Kyung dengan tatapan tajam, lantas menyuruh Do Hee mencicipi kue buatannya. Ia mengaku, sempat mengambil kelas memasak sebelum menikah dengan Hwi Kyung.

"Kau melakukannya?" tanya Do Hee, lalu mencicipi kue itu.

"Ini tidak cukup normal. Aku tidak berpikir begitu, dia jatuh cinta padamu karena keterampilan memasakmu." ucap Do Hee.

"Pasti ada sesuatu yang terjadi di antara kalian berdua. Jadi itu berarti artikel kau Anda tulis tentangku  tidak bisa menjadi tujuan itu, kan? Reputasimu tidak buruk, tetapi jika kau membiarkan perasaan pribadi menguasaimu,  tidakkah kau harus menyerah menjadi reporter?" jawab mantan istri Hwi Kyung.

"Itu mungkin terjadi. Tapi aku tidak bisa menahannya. Aku menyukainya. Sangat menyukainya."  tegas Do Hee.

"Jadi karena itu kau berencana membuktikan cerita itu palsu?" tanya wanita itu.

"Mungkin. Itu harus menjadi langkah pertama." jawab Do Hee.


Wanita itu tambah kesal. Dia berdiri dan menatap Do Hee penuh kemarahan.

"Kau tidak bisa menyentuhku. Jika kau melakukannya, Park Hwi Kyung tidak akan memaafkanmu! Jangan nakal. Dia dan aku sudah punya kesepakatan."

"Wah, sulit dipercaya. Kau benar-benar membuatku penasaran sekarang! Kau berurusan dengan orang yang salah. Kesepakatan? Kau membuatku ingin tahu apa itu. Baiklah, tunggu saja. Tidak akan lama."

"Lakukan apapun yang kau inginkan. Kita lihat siapa yang akan terluka."

"Benar! Orang yang memiliki banyak rahasia akan terluka pada akhirnya."

Do Hee lalu pergi dengan wajah kesal.


Do Hee lantas melabrak Hwi Kyung. Dia bertanya, apa kesepakatan yang dibuat Hwi Kyung dengan wanita itu. Hwi Kyung menyuruh Do Hee tenang. Tapi Do Hee terus berteriak dan menanyakan kesepakatan itu. Hwi Kyung berkata, tidak ada sesuatu seperti itu. Do Hee tidak percaya dan terus berteriak. Ia minta penjelasan Hwi Kyung kenapa wanita itu sangat yakin, seolah Hwi Kyung ada di pihaknya.

"Apa kau cemburu?" tanya Hwi Kyung.

"Tentu saja. Aku cemburu. Sangat cemburu!" jawab Do Hee.

Hwi Kyung sontak tersenyum mendengarnya.

Do Hee : Kenapa tersenyum!

Hwi Kyung : Terkadang rasa cemburu bisa membuat seseorang menjadi jauh lebih bersemangat dibandingkan kata-kata manis.

Do Hee : Wae yo?

Hwi Kyung : Pulanglah. Aku terlalu sibuk untuk bermain denganmu hari ini.

*Ngakak liat Do Hee jealous... Bener ye, cewek itu kalo lagi cemburu terlihat lebih manis.


Se Jin datang ke kantor, membawakan kopi untuk rekan2 Tae Joon.

Setelah berbincang2, Se Jin menanyakan Hwi Kyung. Tae Joon pun berkata, Hwi Kyung sedang sibuk dan mengajak Se Jin ke ruangannya.

Tuan Bae heran kenapa Se Jin mendadak muncul di kantor setelah mengumumkan kehamilannya.

Staf wanita berkata, ada ribuan wajah yang tersembunyi dibalik senyum Se Jin.

Staf pria membela Se Jin. Ia bilang, Se Jin cantik dan kaya. Lantas dia mengaku iri pada Tae Joon.


Se Jin menanyakan soal Sae Byeol. Tae Joon berbohong, ia bilang belum bicara apa-apa pada Na Yeon. Se Jin pun kesal. Ia berkata, pernikahan mereka sebentar lagi dan mereka tidak boleh membuang2 waktu.

Tae Joon : Aku mengerti.

Se Jin : Apakah itu sulit? Apakah itu sulit untuk berbicara dengan Nayeon tentang Saebyeol? Jika kau tidak bisa, biar aku yang melakukannya.

Tae Joon : Kau bilang akan menyerahkannya padaku. Bersabar lah. Itu tidak akan lama.


Di lobby, Se Jin nyaris bertemu Do Hee.

Se Jin membuka tasnya dan tidak sengaja menjatuhkan kunci mobilnya.

Saat Se Jin jongkok, memungut kunci mobilnya, Do Hee keluar dari lift dan lewat di belakang Se Jin.

Se Jin pun pergi setelah mengambil kunci mobilnya.


Se Jin memberikan Man Jung banyak perhiasan.

Setelah itu, ia meminta Man Jung membantunya mengambil Sae Byeol dari Na Yeon. Se Jin cerita, orang tuanya akan mengizinkan ia dan Tae Joon menikah asalkan mereka mengambil Sae Byeol dari Na Yeon.

Se Jin : Kami harus memutuskan apapun yang menghubungkan ke Na Yeon.

Man Jung : Kau akan membesarkan Sae Byeol? Kau juga akan punya bayi.

Se Jin : Aku tidak akan melakukannya sekarang. Jika kau menjaganya untuk saat ini, aku akan mengambilnya saat aku siap atau aku akan mengirimnya ke sekolah di Ameria.

Man Jung : Kau pikir Na Yeon akan setuju? Dia lebih mati daripada memberikan Sae Byeol.

Se Jin : Karena itulah aku meminta tolong.


Se Jin lantas memberikan kartu kreditnya agar Man Jung mau membantunya merebut Sae Byeol.

Man Jung senang dan berkata, akan membereskan semuanya.

Se Jin senang, neomu kamsahaeyo eommoni.

Man Jung lantas mengajak Se Jin bertemu di depan sekolah Sae Byeol dua jam lagi karena ia harus membayar hutangnya sekarang.

Se Jin tersenyum senang.


Man Jung ke restoran Mal Sook. Dengan sombongnya, ia meletakkan 3 kantong belanjaannya di atas meja dan memberikan Mal Sook uang.

"Itu 500 dolar yang kupinjam darimu dan 500 dolar nya lagi bunganya. Semuanya 1000 dolar. Bahagia sekarang?"

Kesal, Mal Sook pun membuang isi belanjaan Man Jung ke lantai.

Sontak Man Jung panic.

"Menantu perempuanku membelikanku ini." ucapnya.


Geum Bong datang dan terkejut melihat tas mewah Man Jung. Geum Bong bilang, tas itu merek paling mahal dan hanya  segelintir yang diimpor ke Korea. Geum Bong lantas ingin berselfie sambil memegang tas itu. Ia minta izin pada Man Jung.

Sontak Mal Sook kesal dan langsung menggeplak Geum Bong.


Mal Sook kemudian memukuli Man Jung dan menyuruh Man Jung keluar. Man Jung pun berkata, ia datang sebagai pelanggan dan akan bertemu seseorang disana.

Tak lama kemudian, Se Gwang datang. Geum Bong langsung panic dan berlari ke dapur.


Di dapur, Geum Bong mengambil topeng ayamnya. Ia juga heran kenapa Se Gwang bisa datang ke tempatnya.

Mal Sook kesa melihat Man Jung yang lagi memberikan hadiah pada Se Gwang. Ia lantas masuk ke dapurnya.


Sementara itu, Man Jung memberikan hadiah dompet pada Se Gwang. Tak hanya dompet, Man Jung juga memasukkan beberapa lembar uang ke dalam dompet itu.

Mal Sook kemudian datang dan meletakkan dua gelas air di atas meja dengan kasar.

Mal Sook : Jadi kau mendapatkan gigolo untuk dirimu?

Man Jung : Apa masalahmu!

Mal Sook : Korupsi moral dilarang di restoran ini. Minumlah air es ini dan keluar!

Se Gwang marah Mal Sook membentak Man Jung. Ia membela Man Jung dan keceplosan, mengatakan Man Jung ibunya.

Mal Sook : Oh Man Jung, gigolo ini memanggilmu ibu. Kau  akan segera memiliki ribuan putra!

Se Gwang pun langsung meralat ucapannya dengan mengatakan kalau dia memanggil Man Jung bibi.


Geum Bong pun langsung menarik ibunya dan menyuruh sang ibu masuk ke dapur.


Setelah itu, ia melayani mereka tapi Man Jung tidak mau makan dan mengajak Se Gwang makan iga.

Tapi saat mau pergi, Man Jung mendapat pesan dari Se Jin yang telah menunggunya di depan sekolah Sae Byeol.

Man Jung pun minta maaf pada Se Gwang karena mereka tidak jadi makan.

Se Gwang bilang tak apa dan mengatakan akan mengantarkan Man Jung.


Setelah mereka pergi, Geum Bong langsung melepas topengnya dan menelpon Se Gwang Se Gwang mengaku ada di kantor.

Man Jung menyuruh Se Gwang menutup telepon dan mengantarkannya.

Se Gwang pun langsung menutup telepon setelah mengatakan akan menghubungi Geum Bong lagi nanti.

Geum Bong pun tambah kesal karena Se Gwang membohonginya.


Na Yeon terkejut saat guru Sae Byeol mengatakan bahwa Sae Byeol sudah dijemput neneknya dan neneknya Sae Byeol datang bersama wanita muda.


Na Yeon langsung berlari keluar dan menghubungi Se Jin.

Tepat saat itu, Sae Byeol datang bersama Se Jin.

Na Yeon terkejut melihatnya. Sementara Se Jin menatap Na Yeon dengan senyum kemenangan di wajahnya.


Bersambung...........


Episode berikutnya, Na Yeon ketakutan kehilangan Sae Byeol dan meminta tolong pada Eun Bong.

0 Comments:

Post a Comment