Skip to main content

The Promise Ep 44 Part 2

Sebelumnya...


Se Jin langsung dibawa ke rumah sakit.

Se Jin takut ia keguguran.


Se Jin sudah ditangani. Ia berada di kamar perawatan sekarang dan masih belum siuman.

Yoo Kyung menangis menatap Se Jin. Se Jin keguguran!

*Adegan yg buat sy gemes luar biasa, ntar si Yoo Kyung laporin Mal Sook ke polisi dan Se Jin yg gak terima anaknya meninggal, membunuh Sae Byeol.


Se Jin akhirnya siuman. Semua terdiam saat Se Jin menanyakan keadaan bayinya. Se Jin marah. Ia bangun dari tidurnya dan mencabut jarum infusnya. Tae Joon berusaha menenangkan Se Jin.

Se Jin : Katakan! Aku ibunya! Aku ibu dari bayiku!

Yoo Kyung pun memberitahu Se Jin, bahwa Se Jin kehilangan bayinya. Se Jin langsung histeris. Tae Joon memeluk Se Jin erat2.

Melihat itu, Yoo Kyung tidak terima. Ia berteriak, tidak akan memaafkan keluarga Na Yeon dan berlari keluar.


Mal Sook baru saja tiba di rumah bersama kedua putrinya. Eun Bong menyuruh Mal Sook istirahat.

Eun Bong lantas beranjak ke pintu. Mal Sook bertanya, Eun Bong mau kemana. Eun Bong berkata, mau melihat kondisi Se Jin.

Geum Bong pun meminta Eun Bong tidak terganggu dengan Se Jin. Ia yakin, Se Jin hanya pura2.

Tiba2, polisi datang menangkap Mal Sook.

Ya, Yoo Kyung melaporkan Mal Sook.

Mal Sook tersenyum kesal.

Eun Bong dan Geum Bong kompak menghalangi polisi membawa ibunya tapi sang ibu meyakinkan mereka kalau ia akan baik2 saja dan meminta polisi membawanya.


Eun Bong langsung mendatangi Man Jung usai ibunya ditangkap.

"Ibuku dibawa oleh polisi, monster itu. Kupikir sekarang mereka besanmu. Keluarga itu melaporkan ibuku ke polisi! Aku tidak mau melihat ibuku mendekam di sel yang dingin. Lepaskan dia sekarang!"

"Memangnya siapa kau berani mengancamku!"

"Aku akan mengekspos kenapa Na Yeon bisa berada di rumah sakit terpencil dan kenapa kami tidak bisa menghubunginya! Kau pikir aku tidak bisa melakukannya! Aku ini reporter! Aku akan ke kantor polisi sekarang. Apakah aku akan menuntutmu dan besanmu atau bebaskan ibu, kau lah yang memutuskan!"

Eun Bong beranjak pergi.


Setelah Eun Bong pergi, Man Jung langsung menghubungi Yoo Kyung. Man Jung memberitahu Yoo Kyung ancaman Eun Bong.

Man Jung : Keluarga itu menakutkan. Kau harus membebaskannya.

Yoo Kyung kesal tapi ia tak bisa berbuat apa-apa selain membebaskan Mal Sook karena takut cerita Na Yeon dan Sae Byeol terekspose.


Mal Sook akhirnya bebas. Eun Bong dan Geum Bong datang menjemputnya.

Geum Bong menangis. Ia mengaku, sangat merindukan Na Yeon. Ia juga menyesal karena tidak bisa berada di sisi Na Yeon saat Na Yeon terluka.

Mal Sook pun memeluk Geum Bong, dan juga Eun Bong.

Mal Sook : Semua yang tidak bisa kita lakukan untuk Na Yeon, harus bisa kita lakukan untuk Sae Byeol.


Hwi Kyung datang menjenguk Na Yeon. Ia meletakkan bola kaca, hadiah dari Do Hee, di atas meja, lalu memutar musiknya.

Hwi Kyung lantas duduk dan memegang tangan Na Yeon.

"Melihatmu kesakitan, aku juga sakit. Tapi apa kau tahu? Aku sedikit lega. Setelah membiarkanmu pergi hari itu, aku merasa, lain kali saat kau datang padaku, kau akan meminta putus. Itulah kenapa aku sedikit lega, karena kau tidak mengatakan apapun. Aku merasa, kita bisa memulai hubungan kita lagi jika kita menghabiskan waktu bersama seperti hari ini."


Paginya, Se Jin masih menangis di tempat tidurnya. Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan di pintunya. Se Jin langsung berbaring. Yoo Kyung masuk membawakan Se Jin bubur. Melihat Se Jin menangis, Yoo Kyung bertanya, haruskah ia menghibur Se Jin atau memeluk dan menangis bersama Se Jin atau Se Jin lebih suka ia meninggalkan bubur yang dibawanya dan pergi.

Se Jin : Tidak semuanya. Aku tidak mau kau menghiburku. Aku tidak ingin menangis denganmu dan tidak ingin makan. Tinggalkan aku sendiri.

Yoo Kyung : Saat seorang wanita memiliki bayi, yang pertama ingin dilihatnya adalah ibunya. Setidaknya, mungkin dia ingin melihat ibunya setelah kehilangan bayinya. Aku tidak punya keahlian membuat orang lain nyaman. Berhentilah dan cepatlah membaik.

Yoo Kyung lalu pergi.


Se Jin lantas bangun dan melihat sepatu bayinya. Ia menangis.

Se Jin : Sejak pertama kali aku memilikimu sampai akhirnya kau pergi, semua yang bisa kulakukan hanyalah menyakitimu. Geuraeseo mianhae aga.


Ponsel Se Jin berbunyi. Telepon dari Tae Joon.

Tae Joon : Kau sudah membaik?

Se Jin : Datang dan lihat lah sendiri. Kau akan segera pulang, kan?

Tae Joon : Aku akan pulang setelah melihat Sae Byeol.

Se Jin kesal mendengarnya. Tae Joon pun berkata, itu karena ia merasa tak enak. Se Jin : Aku juga merasa tak enak. Jadi aku harus melihat Sae Byeol agar perasaanku membaik. Kita bertemu disana.


Mal Sook dan Eun Bong melihat Sae Byeol.

Mal Sook : Sae Byeol-ah, kepalamu sakit?

Sae Byeol mengangguk.

Eun Bong : Dia semakin memburuk. Aku akan menemui dokter.

Mal Sook : Aku ikut. Aku harus mendengar langsung dokter bilang apa.


Tapi baru keluar dari kamar Sae Byeol, mereka bertemu Tae Joon dan Se Jin yang baru datang.

Mal Sook meminta Tae Joon berhenti menemui mereka.

"Biarkan kami hidup tenang." pinta Mal Sook.

"Kang Tae Joon, berikan kami waktu!" ucap Eun Bong.

"Waktu untuk apa? Anakku mati. Kau melakukannya jadi kau harus tahu. Bahkan setelah insiden mengerikan itu, aku masih datang kesini melihat Sae Byeol. Aku merasa buruk kehilangan anakku tapi aku berpikir, dia merasa lebih buruk kehilangan ibunya. Bagaimana bisa kalian menyuruh Tae Joon berhenti! Bagaimana bisa kalian menyuruh aku berhenti! Kalian yang seharusnya berhenti, bukan kami! Aku akan masuk. Kami akan datang setiap hari mulai sekarang." ucap Se Jin.

"Maaf kalau kami membuat kalian tidak nyaman." ucap Tae Joon.

Se Jin lalu mengajak Tae Joon masuk ke kamar Sae Byeol.


Tae Joon memegang tangan Sae Byeol. Tae Joon : Sae Byeol-ah, cepatlah sembuh agar kita bisa makan pizza dan main balon bersama.

Sae Byeol : Ayo ajak ibu juga.

Tae Joon terdiam mendengarnya.


Tae Joon lalu mencium tangan Sae Byeol. Kesal melihatnya, Se Jin beranjak pergi.


Beralih ke scene Kyung Wan dan Yoo Kyung yang sedang makan.

Kyung Wan bertanya, apa kondisi Se Jin masih sama? Dia harus makan.

Yoo Kyung : Biarkan dia. Yang bisa kita lakukan hanya berharap dia lekas membaik.

Se Jin tiba-tiba datang dan mengaku ia sudah membaik.

Ia berkata ingin membersihkan apartemen Tae Joon karena Tae Joon akan segera pindah ke rumah mereka. Se Jin juga mengaku ingin bekerja di Baekdo.

Kyung Wan senang mendengarnya.

Yoo Kyung lalu mengajak Se Jin ke salon untuk menghibur Se Jin. Tapi Se Jin menolak dan berkata, akan melihat Sae Byeol.

Yoo Kyung marah. Se Jin pun bilang, ia tidak bisa membiarkan Tae Joon berduaan dengan Sae Byeol, karena itu membuatnya marah.


Mal Sook yang tengah menemani Sae Byeol emosi melihat Se Jin datang. Se Jin : Bukankah sudah kubilang aku akan datang setiap hari?

Mal Sook ingin membalas kata2 Se Jin tapi ponselnya berbunyi. Telepon dari Geum Bong yang menyuruhnya turun ke lobi.

Mal Sook pun berkata pada Se Jin, ia akan turun ke bawah dan menyuruh Se Jin pergi secepatnya karena ia tak mau melihat Se Jin saat ia kembali nanti.


Se Jin lalu duduk disamping Sae Byeol. Ia menunjukkan mainan yang dibawanya tapi Sae Byeol bilang ia tak membutuhkan apapun. Se Jin bertanya, apa yang dibutuhkan Sae Byeol.

Sae Byeol pun menunjukkan baju Na Yeon. Sae Byeol: Bibi yang membawakannya padaku. Bibi bilang, ibu akan segera datang jika aku mencium bau ini kapan pun aku merindukannya. Tapi baunya mulai hilang padahal  tadinya masih kuat.


Mendengar itu Se Jin emosi. Ia berkata, Sae Byeol sudah dibohongi.

"Ibumu tidak akan datang! Dia sudah mati! Kau mengerti! Ibumu dan bayiku tidak akan bisa kembali lagi!"

Se Jin menangis dan beranjak pergi.


Kondisi Sae Byeol langsung drop. Nafasnya memburu tak beraturan.


Tepat setelah Se Jin pergi, Mal Sook datang bersama Geum Bong. Mereka membawa dua tas besar.

Mal Sook senang Se Jin sudah pergi. Mal Sook juga memarahi Geum Bong yang menyuruhnya turun hanya untuk membawakan tas itu.

Geum Bong berkata, itu karena tasnya terlalu berat.

Geum Bong mendekati Sae Byeol. Ia terkejut menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan Sae Byeol dan langsung memanggil ibunya.

Mal Sook mendekati Sae Byeol. Ia membangunkan Sae Byeol tapi Sae Byeol tak mau bangun.


Kini dokter sedang memeriksa Sae Byeol.


Eun Bong berlari ke kamar Na Yeon.

Eun Bong : Putri Na Yeon kritis. Dia terus2an mencari ibunya. Adikku Na Yeon sangat mirip dengan Reporter Baek! Tolong biarkan Sae Byeol melihat wajah Reporter Baek.

Sung Joo tak setuju. Ia berteriak mengusir Eun Bong.


Eun Bong kembali ke kamar Sae Byeol dan melihat ibu dan adiknya serta Joong Dae menangis. Kondisi Sae Byeol  tambah memburuk.


Bersamaan dengan itu, Na Yeon siuman. Sung Joo kaget melihatnya.


Sae Byeol meninggal.

Sontak tangis mereka semua pecah.


Bersambung....

Next episode, ingatan Na Yeon kembali. Na Yeon terpukul Sae Byeol meninggal.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...