Different Dreams Ep 25-26 Part 4

Sebelumnya...


Won Bong cs kumpul di Namdaemun.

Won Bong bilang, ia harus segera ke Shanghai. Musuh mereka ada dimana-mana di Gyeongseong.

Jung Im tanya, mereka harus bagaimana sekarang.

Nam Ok berkata, Nyonya Yoo menyimpan informasinya dan Murai akan menghubungi Nyonya Yoo hari ini.

Won Bong : Ada dua cara. Membunuh Murai sudah pasti. Pilihannya antara mengambil informasi itu, atau pergi tanpa informasi.

Nam Ok : Mari kita ambil jalan yang mudah. Bunuh Murai dan tinggalkan informasinya. Orang-orang tahu banyak tentangmu. Mereka hanya tidak mengenali wajahmu.


Hwa So datang, memberitahu mereka ada yang datang mencari mereka.


Dan Young Jin pun masuk.

Nam Ok : Harimau datang sebelum kita berbicara tentangnya.

Young Jin : Aku tahu caranya. Cara untuk membunuh musuh tanpa mengotori tangan kita.

Sontak semuanya kaget.

*Woaaah, Young Jin nii... diam2 menghanyutkan...


Won Bong dan Young Jin menemui Miki pagi2 sekali.

Miki tanya, kenapa mereka datang menemuinya pagi2.

Young Jin : Ini tentang yang kau katakan waktu itu. Aku ingin memastikannya sekali lagi.

Miki : Jika kau perlu menyiksa pro-Jepang atau penghasut perang, maka aku ingin membantu. Kau serius?

Young Jin mengangguk.


Young Jin : Tapi jangan terlalu gampang. Aku ingin sesuatu yang menarik. Memperdaya Direktur Hiroshi dan Nyonya Yoo. Maukah kau membantu kami?

Miki : Hiroshi? Direktur?


Young Jin dan Won Bong beranjak keluar.

Young Jin cerita, ayah Miki pemilik bank di Jepang.

Young Jin : Saat dia menolak untuk menerbitkan obligasi perang mereka menyita banknya secara paksa. Ayah dan ibunya bunuh diri satu per satu. Sementara kebenciannya terhadap faksi pro-Jepang, kau tahu pasti betapa kejamnya Song Byeong Soo.

Won Bong : Bagaimana dengan dikhianati olehnya?

Miki : Dia berusaha terlihat tegar dan angkuh. Tapi dia sebenarnya lugu. Jumlah uang yang ditinggalkan Song Byung Soo begitu banyak sehingga dia bahkan tidak tahu cara menggunakannya.

Won Bong : Sungguh ironis. Menggunakan uang yang ditinggalkan pro-Jepang untuk menyiksa pro-Jepang.

Young Jin : Selama Murai tahu wajah kita, sulit bagi kita untuk memimpin.

Won Bong : Bagaimana dengan wanita yang dibawa polisi militer?

Young Jin : Setelah ini selesai, dia akan dibebaskan. Aku akan mengurusnya.


Fukuda minta izin Oda untuk memeriksa catatan komunikasi. Fukuda bilang, ia ingin memeriksa catatan telepon yang masuk ke kamar Murai.

Fukuda : Kurasa dia memberi informasi tentang mata-mata dan Kim Won Bong. Aku perlu memastikannya. Aku ingin memeriksa apa ada kaitan antara Shanghai dan Gyeongseong.

Oda : Maksudmu divisi spionase pemerintah sementara?

Fukuda : Ya. Termasuk insiden Lee Bong Chang di Jepang, insiden yang terjadi mustahil tanpa kaitan langsung. Tolong beri aku surat perintah.


Sekarang, Fukuda beranjak keluar.

Di depan mobil, Matsuura sudah menunggu.

Matsuura : Kau mendapatkan surat perintahnya?

Fukuda langsung memberikan surat perintahnya.

Fukuda : Periksa kamar Murai dahulu. Cari tahu apa dia menelepon bagian lain di kelab. Setelah itu, mari kita mulai dengan mencari mata-mata.

Matsuura : Baik, Pak!

Fukuda dan Matsuura bergegas pergi.


Sementara di butik, Won Bong cs sedang beres-beres. Won Bong menyuruh Jung Im mengumpulkan barang yang perlu mereka bakar dulu.

Setelah itu, ia menyuruh Majar ke kelab untuk mencari tahu Nyonya Yoo sedang apa.

Won Bong : Dan lihat apa Murai ada di sana. Polisi akan membuntutimu, jadi hati-hati.

Majar : Tentu.

Won Bong lalu mengajak Nam Ok pergi.


Murai meninggalkan hotel.

Dari kejauhan, Won Bong dan Nam Ok melihatnya pergi.

Begitu melihat Murai pergi, Nam Ok langsung mengajak Won Bong bergerak tapi Won Bong bilang nanti.

Nam Ok tanya, kenapa?


Dua polisi pun tampak berlari meninggalkan hotel.

Setelah kedua polisi pergi, Won Bong mengajak Nam Ok masuk.


Won Bong dan Nam Ok menuju kamar Murai.

Mereka berhasil masuk ke kamar Murai.

Kemudian, keduanya berjalan menuju brankas.

Nam Ok mengeluarkan stetoskopnya.

Lagi tegang2nya, Nam Ok sempat2nya becandain Won Bong. Ia mengarahkan stetoskop ke dada Won Bong.

Sontak Won Bong langsung menoyor kepalanya.


Barulah Nam Ok mengarahkan stetoskop ke dekat kenop brankas.

Won Bong sedikit tersenyum dengan keisengan Nam Ok tadi.


Matsuura dan anak buahnya tiba di hotel.

"Apa tidak apa-apa? Surat perintah ini untuk memeriksa panggilan telepon." ucap anak buahnya.

"Aku tidak boleh ketahuan. Jika kita memastikan lewat catatan telepon bahwa kelab berkaitan, Nyonya Yoo tidak akan menyerahkan informasi itu dengan mudah. Dia pasti punya informasi lebih lanjut. Ini cara tercepat untuk menemukan informasi."


Nam Ok berhasil membuka brankas.

Tapi bersamaan dengann itu, mereka mendengar suara diluar.

Diluar, anak buah Matsuura sedang membuka paksa pintu. Tak lama, kunci pintu terbuka dan mereka langsung masuk ke dalam.


Matsuura menyuruh anak buahnya membuka brankas.

Anak buah Matsuura kaget karena pintu brankasnya sudah terbuka.


Matsuura curiga dan langsung memeriksa keluar jendela tapi ia tak menemukan siapapun.

Tanpa ia sadari, Won Bong dan Nam Ok berdiri di kedua sisi jendela.


Anak buah Matsuura melapor, kalau brankasnya kosong. Matsuura kesal dan langsung pergi.

Nam Ok menunjukkan isi brankas yang diambilnya pada Won Bong.

Won Bong mengangguk.


Setelah itu mereka bergegas ke mobil.

Nam Ok : Aku tidak akan pernah kembali ke hotel ini. Jantungku berdebar-debar tiap kali aku datang kemari.

Won Bong : Kita dapat satu, jadi tinggal dua lagi. Nyonya kelab dan mulut Murai. Ayo.


Nyonya Yoo heran saat Miki bilang ingin berhenti menjalankan kelab.

Nyonya Yoo tanya, kenapa tiba2. Semua berjalan baik.

Miki : Aku tahu itu.

Nyonya Yoo : Ada apa denganmu?

Miki : Aku mendengar rumor. Polisi militer mungkin akan menyelidiki kelab ini.

Nyonya Yoo kaget, apa? Kenapa disini?

Miki : Kau tahu pria yang kau temui baru-baru ini, Jenderal Murai? Kurasa dia melakukan banyak hal ilegal di Manchuria. Dia berdagang opium diam-diam. Dia juga mencuri produk yang dipasok ke militer. Dia menggunakan informasi tentang pejabat tinggi sebagai umpan untuk memeras. Bukankah dia mengatakan sesuatu padamu?


Nyonya Yoo pun teringat kata2 Murai yang melarangnya membuka barang yang dititipkan padanya.

Nyonya Yoo : Tidak masuk akal.

Nyonya Yoo langsung pergi dari kelab.


Di depan kelab, Won Bong, Nam Ok dan Majar mengawasinya. Won Bong pun menyuruh Majar mengawasi tempat itu.

Won Bong : Jika Murai datang, beritahu Jung Im.

Majar mengerti.

Won Bong dan Nam Ok bergegas pergi mengikuti Nyonya Yoo.


Nyonya Yoo ke kediaman Pangeran Noda. Setibanya disana, Nyonya Yoo berlari ke kamarnya. Ia membuka lemarinya dan melihat barang titipan Murai.

Saat berbalik, ia langsung menjerit melihat Nam Ok tiba2 muncul di depannya. Nam Ok yang memegang pistol, mengambil dokumen itu dan bergegas pergi. Nyonya Yoo ketakutan.


Setelah mendapatkan dokumen itu, Won Bong berencana membereskan Murai. Won Bong mengajak Nam Ok menemui Se Joo dulu.


Majar melihat Murai datang.

Lalu tak lama, ia juga melihat Daiki datang bersama Taro.


Fukuda dan Matsuura sedang memeriksa catatan telepon Murai.

Fukuda : Kurasa ini akan memakan waktu beberapa hari. Bagaimana dengan Detektif Daiki dan Detektif Taro?

Matsuura : Mereka membuntuti Murai. Sudah jelas Murai punya kesepakatan dengan Nyonya Yoo. Kenapa kau tidak menangkap dan menyelidikinya?

Fukuda : Murai punya informasinya, tapi dia tidak bisa menemukan Kim Won Bong. Itu berarti informasinya tidak perlu untuk menangkap Kim Won Bong. Membuntuti Murai langkah yang tepat.


Tak lama kemudian, Fukuda menemukan sesuatu yang lebih besar.

Dia menemukan catatan telepon dari Apotek Seohwa!!


Sekarang, Fukuda dan Matsuura sudah kembali ke kantor. Fukuda dan Matsuura membacanya. Disana, tertulis percakapan antara Young Jin dan Kim Goo.

"Meskipun ada ombak, nelayan tidak pernah menyerah." ucap Young Jin.

"Apa mereka tahu kau dari pemerintah sementara?" tanya Kim Goo.

"Aku kira tidak." jawab Young Jin.

Fukuda kaget mengetahui percakapan itu berasal dari Hotel Geumseong ke Apotek Seohwa.

Fukuda ingat saat Young Jin diculik dan dibawa ke Geumseong oleh Wol Sung.

Fukuda : Aku menemukannya.


Fukuda heran sendiri kenapa ia baru menyadari hal itu sekarang bahwa Cheongbang dan pemerinta sementara ada hubungan.

Fukuda : Bawa operator yang merekam ini pada 23 November.

Tak lama, telepon kantor berbunyi. Mereka dapat informasi kalau Murai pergi ke kelab.


Miki menemui Hiroshi.

Hiroshi : Saat kau tiba-tiba meneleponku dan mengajakku bertemu, aku terkejut.

Miki : Ini hal penting tentang Anda dan Young Jin. Jadi, aku tidak bisa menunggu. Aku tahu apa yang dimiliki Murai. Jika orang luar tahu soal itu, aku tahu itu akan canggung bagi Anda dan Young Jin. Meskipun aku tahu isinya, aku akan tutup mulut. Aku kini berteman baik dengan Young Jin. Tapi Murai dan Nyonya Yoo  sepertinya tidak sepertiku.

Hiroshi : Murai memberitahuku setelah dia mendapatkan imbalan, dia akan memberiku informasi.

Miki : Tentu saja. Dia akan memberikannya kepada Anda dan juga ke Biro Urusan Hukum. Murai hanya perlu menghilang setelah dia mendapat imbalan.

Hiroshi : Meskipun dia dari resimen lain, dia prajuritku. Untuk apa dia melakukan itu?

Miki : Murai dan Young Jin punya simpul yang tidak bisa dilepaskan di antara mereka. Simpul itu baru bisa lepa saat salah satu dari mereka mati.

Hiroshi syok mendengarnya.


Hiroshi langsung memanggil Young Jin ke ruangannya. Hiroshi tanya, apa hubungan Young Jin dan Murai.

Young Jin : Dia membunuh Tae Joon. Dia menjual opium untuk keuntungan pribadinya. Apa Ayah tidak malu jika orang seperti itu menjadi tentara Ayah?

Hiroshi : Young Jin-ah, Yoo Tae Joon. Gerakan kemerdekaan. Apa mereka terkait denganmu?

Young Jin : Aku hanya tidak bisa memaafkan orang yang membunuh temanku dan keluarganya.


Hiroshi lantas berbalik dan menatap Young Jin.

Hiroshi : Apa yang bisa kau lakukan? Kau pikir kau siapa? Aku tidak bisa menerima Hyun Ok kembali di rumahku. Asalkan dia tetap tutup mulut, aku akan mengirimnya ke tempat yang dia inginkan. Ucapkan salam perpisahan padanya. Dan jangan ikut campur dalam hal apa pun terkait Murai. Aku akan membereskannya.


Hiroshi pun beranjak keluar dan berdiri di depan pintunya.

Hiroshi tampak kecewa dan marah. Tak lama kemudian, tangisnya mengalir.

Di dalam, tangis Young Jin juga mengalir deras.

Bersambung....


Ep selanjutnya, bakal lebih sedih gaes...

Hiroshi membunuh Murai..

Tapi Hiroshi akhirnya tahu Young Jin mata2 Kim Goo. Young Jin pergi meninggalkan rumah.

Hiroshi kek nya juga kasih tahu Fukuda soal Young Jin yg mata2 Kim Goo dan Young Jin minggat. Fukuda terluka.

Abis tu, Fukuda berhadapan dengan Young Jin di parade kaisar.

Pertanyaan sy, sanggupkah Fukuda menodongkan pistol pada wanita yang dicintainya? Dan sanggupkah Hiroshi melakukan hal yang sama pada putri kesayangannya?

Sy gk nyalahin Young Jin. Young Jin berjuang demi kebebasan negaranya yg diinjak2 Jepang.

Sy cuma berharap, Fukuda dan Hiroshi nantinya akan mendukung Young Jin.

0 Comments:

Post a Comment