Skip to main content

Different Dreams Ep 27-28 Part 1

Sebelumnya


Young Jin dan Won Bong sudah berada di depan stasiun Gyeongseong. Mereka siap meninggalkan Gyeongseong dan pergi ke Shanghai.


-Episode 27-28, Penipuan-


Episode ini dibuka dengan cuplikan2 dari episode sebelumnya.

Hiroshi membentak Hyun Ok (namanya Hyun Ok ternyata, sy suka lupa) setelah Hyun Ok mengaku, bendera Korea itu miliknya.

Hiroshi : Sudah berapa lama kau melakukannya!

Young Jin melihatnya saat itu. Maru melihat Young Jin.


Polisi militer membawa Hyun Ok.


Hiroshi memberitahu Young Jin apa yang dikatakan Murai padanya.


Adegan berpindah pada Murai yang mendatangi kediaman Hiroshi. Di depan Young Jin, Murai memberitahu Hiroshi soal dua orang yang membuat peluru bersarang di perutnya.


Young Jin dan Won Bong menemui Kim Goo di suatu tempat.


Setelah itu, kita melihat Young Jin menodongkan pistol ke kepala Murai.


Hiroshi menemukan kertas bekas Young Jin menuliskan sesuatu.


Fukuda dan Matsuura menemukan catatan telepon Kim Goo dan Bluebird.


Lalu Nam Ok yang berhasil mengambil dokumen soal Young Jin dan Won Bong dari tangan Nyonya Yoo.

Kita lalu mendengar lanjutan kata2 Murai.

Murai : Itu informasi tentang pejuang kemerdekaan dan seorang pengkhianat.


Young Jin bilang pada Won Bong kalau ia tahu cara membunuh musuh tanpa harus mengotori tangan mereka.

Young Jin : Aku sudah siap untuk menghabisi Murai dan meninggalkan Gyeongseong.

Won Bong : Kau tidak apa? Kau mungkin tidak akan bisa kembali lagi.


Murai meninggalkan hotel.


Miki memberitahu Hiroshi, kalau ada ikatan yang tidak bisa diurai di antara Murai dan Young Jin dan ikatan itu hanya akan berakhir jika salah satu diantara mereka mati. Hiroshi terkejut mendengarnya.


Hiroshi menangis di depan pintu, setelah ia keluar dari ruangannya.

Di ruangan Hiroshi, Young Jin juga menangis.


Young Jin ke kepolisian militer. Di depan gerbang, Maru menyambutnya.

Maru : Tolong ingat terus permintaan Direktur Hiroshi.

Young Jin mengangguk.


Young Jin menemui Hyun Ok. Young Jin tanya, kenapa Hyun Ok melakukannya.

Hyun Ok : Melakukan apa?

Young Jin terdiam dan menunduk.

Hyun Ok : Aku yang melakukannya. Aku. Aku yang akan bertanggung jawab. Beranilah. Apa pun hasilnya, kalau itu pilihanmu, lakukanlah dengan berani. Jangan menangisiku.

Barulah Young Jin berani menatap Hyun Ok.


Young Jin lantas pindah ke sisi Hyun Ok. Ia menggenggam tangan Hyun Ok.

Young Jin : Direktur Hiroshi bersedia mengirimkanmu ke mana pun yang kau inginkan. Pergilah ke Shanghai. Juga tolong rahasiakan hal ini.

Hyun Ok menggenggam erat tangan Young Jin.

Hyun Ok menangis, Young Jin-ah.

Tangis Young Jin juga keluar.


Murai bersama Miki di kelab. Murai terbelalak saat Miki mengakui kelab itu miliknya.

Murai : Kau serius?

Miki : Ceritanya panjang.

Murai : Kalau wanita muda sepertimu punya banyak uang, pasti banyak bedebah mengesalkan di sekitarmu. Mau kujauhkan darimu?

Miki : Kau tahu bagaimana cara aku menghabiskan semua uang ini? Aku memakainya untuk menangkap semua bedebah tengik. Karena uang ini kudapat dari selokan, aku mungkin harus memakainya untuk membersihkan kotoran itu.

Murai terkejut. Miki lalu tertawa. Murai juga ikut tertawa. Lalu ia menenggak bir nya dan menatap Miki kesal.


Polisi militer mendatangi kelab.


Daiki, Taro dan Majar terkejut melihatnya.


Polisi militer menerobos masuk ke ruangan tempat Murai bersantai dengan Miki.

Melihat kedatangan polisi militer, Murai marah.

Murai : Kalian tidak tahu siapa aku? Aku Murai, bedebah!

Tapi Maru tidak peduli dan langsung mengikat mulut Murai dengan sehelai kain.

Setelah itu, ia menyuruh rekan2nya membawa Murai pergi.


Murai dibawa pergi.

Nyonya Yoo yang berselisih jalan di koridor dengan mereka saat Murai dibawa paksa, terkejut.


Nyonya Yoo lantas masuk ke ruangan itu dan tanya apa yang terjadi namun ia kembali kaget saat melihat Maru masih ada di sana.

Maru bertanya pada Nyonya Yoo dimana barang yang dititipkan Murai.

Nyonya Yoo diam.

Maru pun mengancam akan mengacak-ngacak tempat itu.

Nyonya Yoo ketakutan.

Miki :Aku tahu di mana tempatnya.

Sontak, Nyonya Yoo kaget.


Miki lalu beranjak ke lemarinya. Ia mengambil kunci di rak, lalu membuka pintu lemarinya dan mengeluarkan dua buah amplop besar.

Miki lantas menatap Nyonya Yoo.

Miki : Ini informasi yang Jenderal Murai berikan padamu.

Maru mengambil amplop itu dari tangan Miki dan memeriksa segelnya.


Maru lalu menatap tajam Nyonya Yoo.

Maru : Kalau kau mengungkapkan apa yang terjadi di sini hari ini, kelab ini akan ditutup.


Maru kemudian menatap Miki.

Miki tersenyum pada Maru.


Setelah Maru pergi, Nyonya Yoo meneriaki Miki.

Nyonya Yoo : Apa masalahmu!

Miki pun kembali duduk.

Miki : Di mana amplop aslinya? Ada yang mencurinya? Kalau Direktur Hiroshi mengetahuinya, kau tidak akan aman.

Nyonya Yoo kaget mendengar ucapan Miki.

Miki : Berterima kasihlah padaku.


Daiki, Taro dan Majar kaget melihat Murai dibawa pergi polisi militer.

Mereka kemudian pergi.


Fukuda dan Matsuura di kantor telekomunikasi Gyeongseong. Mereka menginterogasi pegawai wanita yang bertugas pada hari, saat Kim Goo dari Cheongbang bicara dengan Young Jin.

Matsuura : Tidak ada yang terpikirkan setelah dengar tentang Cheongbang atau pemerintahan sementara?

"Mana aku tahu apa itu Cheongbang? Aku juga baru tahu tentang pemerintahan sementara." jawab si pegawai wanita.


Fukuda : Jadi, hanya ini yang kau rekam?

"Tidak mungkin seluruh panggilan diterjemahkan. Aku bahkan tidak tahu kalau itu percakapan penting." jawab si pegawai.

"Baiklah. Kau boleh pergi."


Setelah si pegawai pergi, Fukuda bilang pada Matsuura kalau ia akan meminta surat perintah untuk menggeledah Apotik Seohwa.

Rekan mereka datang, memberitahu soal Murai yang dibawa paksa polisi militer.

Matsuura kesal dan bertanya2, apa yang terjadi sebenarnya.

Fukuda nampaknya tahu alasan Murai dibawa pergi.


Nam Ok dan Won Bong sedang membaca surat itu, surat titipan Murai yang mereka rebut dari Nyonya Yoo.

Nam Ok : Kita sudah sangat dekat.

Tak lama, Majar datang, memberitahu soal Murai yang dibawa polisi militer.

Nam Ok : Semuanya berjalan sesuai rencana kita.

Won Bong lalu menyuruh Se Joo membakar surat2 itu.


Murai sendiri diikat di sebuah tempat.

Maru memberikan amplop itu pada Hiroshi. Hiroshi membukanya. Isinya hanyalah kertas kosong.

Hiroshi lantas membakarnya.


Kemudian, Hiroshi menatap tajam Murai.

Hiroshi : Sudah kuduga kau tidak memiliki dokumentasi informasi itu. Kau melempar umpa dan menunggu reaksi orang lain.

Hiroshi meminta pistolnya pada Maru. Maru langsung memberikan pistol pada Hiroshi.

Hiroshi : Kau menodai kehormatan militer. Seorang prajurit yang dibutakan uang lebih baik mati.


Hiroshi lalu menodongkan pistolnya ke kepala Murai.

Murai meronta, mau bicara. Maru pun melepaskan ikatan di mulut Murai.

Murai : Tidak, Pak. Tidak sama sekali. Ini salah paham.

Hiroshi : Benar. Aku salah mengira kau prajurit yang baik.

Mura : Lee Young Jin dan Kim Won Bong...

Dan, DOOOOR!! Hiroshi menembak kepala Murai!


Murai jatuh ke dalam lobang galian yang sudah dipersiapkan Hiroshi.

Hiroshi mengembalikan pistolnya pada Maru dan menyuruh Maru mengurus jasad Murai.

Maru mengerti. Hiroshi bergegas pergi.

Bersambung ke part 2....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...