Skip to main content

Different Dreams Ep 39-40 Part 2 (LAST EPISODE)

Sebelumnya...


Usai ditembak Matsuura, tubuh Young Jin terdorong keluar.

Won Bong yang juga terluka parah setelah ditembak berkali oleh Matsuura, syok melihat kekasihnya tertembak.


Habis menembak Young Jin, Matsuura ingin menembak Won Bong lagi. Melihat itu, Won Bong pun langsung menembak Matsuura. Matsuura seketika terjatuh.


Maru datang dan langsung mengevakuasi Won Bong keluar.

Won Bong terus meneriakkan nama Young Jin. Ia tak mau meninggalkan Young Jin.

Tangis Young Jin seketika pecah. Young Jin menangis dan berteriak marah, menyuruh Won Bong pergi.


Beberapa polisi militer berhasil masuk ke kelab.


Fukuda datang dan langsung mencari Young Jin.

Saat tengah mencari Young Jin, Fukuda melihat Matsuura sekarat.


Fukuda tidak peduli dan terus mencari Young Jin. Saat menemukan Young Jin yang terluka dan terduduk lemas sambil menangis, Fukuda langsung berlari ke arah Young Jin.

Fukuda menatap cemas Young Jin.

Fukuda : Young Jin-ssi....

Tak lama kemudian, Young Jin jatuh pingsan ke pelukan Fukuda.


Miki dan Nyonya Yoo keluar, menemui teman2 mereka yang syok luar biasa.

Tak lama kemudian, Miki melihat Fukuda yang menggendong Young Jin keluar dari kelab.

Miki terdiam melihat Young Jin terluka.


Maru mengajak Won Bong pergi tapi Won Bong memintanya menunggu sebentar.

Tak lama kemudian, Won Bong melihat Fukuda mengevakuasi Young Jin.


Besoknya, foto Young Jin dan Won Bong dipasang di papan pengumuman dengan tulisan, bagi siapa saja yang bisa menangkap mereka akan diberi hadiah. 1000 dollar bagi yang bisa menangkap Won Bong dan 400 dollar bagi yang bisa menangkap Young Jin.

Seorang bocah laki-laki yang tengah mulung, melihat foto Young Jin dan Won Bong. Setelah itu, ia bergegas pergi.


Bocah laki2 itu langsung pulang ke rumahnya dan menemui kakeknya. Ia memberikan foto Young Jin dan Won Bong pada kakeknya.

Setelah itu, bocah itu menunjuk ke dalam rumahnya.

Sang kakek yang ternyata bisu, langsung menyuruh cucunya pergi.


Di dalam, Won Bong akhirnya siuman meski harus menderita rasa sakit yang luar biasa.

Kakek itu kemudian datang dan membawakan Won Bong makanan.

Won Bong yang baru siuman pun tanya apa yang terjadi.

Si kakek yang tidak bisa bicara, langsung menjelaskan dengan gerakan tangan.

Kakek itu, lalu menyuruh Won Bong makan dan meninggalkan gambar Won Bong dan Young Jin di nampan makanan.


Setelah kakek itu pergi, Won Bong melihat gambarnya dan Young Jin. Ia terkejut.


Maru menemui Miki di kediaman Miki yang baru.

Sambil minum teh, Miki menanyakan keberadaan Won Bong.

Maru : Itu....

Miki langsung mengerti kalau Maru tidak bisa memberitahukan dimana Won Bong.

Maru lantas menanyakan kabar Fukuda dan Young Jin. Miki menggeleng, maksudnya ia tidak tahu.


Miki kemudian meletakkan cangkir tehnya di meja dan memberikan Maru amplop yang berisi uang.

Miki : Tidak perlu berterima kasih padaku. Berhati-hati saja.

Maru mengerti dan langsung pergi.


Jung Soo sedang memeriksa Matsuura yang belum siuman, ditemani dua perawatnya.

Jung Soo menanyakan tekanan darahnya.

Perawat mengatakan, tekanan darahnya normal. Setelah itu, mereka bertanya, bagaimana bisa Matsuura bertahan setelah menerima tembakan 5 kali. Jung Soo menyuruh mereka diam dan menyelesaikan pekerjaan mereka.


Matsuura siuman. Jung Soo langsung mengecek kondisi Matsuura tapi Matsuura diam saja saat namanya dipanggil.

Lalu Ishida masuk dan menyuruh mereka semua keluar.

Ishida lantas duduk disamping Matsuura.

Ishida : Detektif Daiki meninggal. Direktur Oda dan Komisaris Kenta meninggal di lokasi kejadian dan sudah dipindahkan.

Matsuura : Berapa lama aku tidak sadar?

Ishida : 3 hari.

Matsuura : Apa Lee Young Jin ada diantara orang yang mati?

Ishida : Tidak.

Matsuura pun marah.


Maru pergi menemui Won Bong. Ia menyerahkan uang yang diberikan Miki padanya ke Won Bong serta menyiapkan kuda juga.

Won Bong mengajak Maru berpisah disana.

Maru berjanji akan terus mencari Young Jin dan Fukuda.

Maru lalu bertanya, apa Won Bong masih mau melanjutkan pertempuran mereka.

Won Bong : Pengkhianat saudara dalam kerja sama dengan perampok Jepang. Militerisme Jepang ... mendorong negara-negara tetangga dalam perang. Bahkan setelah 10 atau 100 tahun, kecuali jika menghilang, Aku tidak akan pernah mati atau berhenti.

Won Bong mengajak Maru berjabat tangan. Maru pun menjabat tangan Won Bong.

Bersambung ke part 3...

Comments

  1. Won Bong T_T benar-benar patriotis sejati. Rasa cintanya terhadap negerinya luar biasa.
    Dia menyimpan rasa sakit dalam dadanya dan terus membalaskan kematian anggotanya padahal ia tau anggotanya dgn tulus mengikutinya tapi Won Bong, ia adalah pemimpin sejati, ia akan mengejar musuh dan tetap mendatangi bahaya untuk menyelamatkan negerinya dan tidak ingin kematian anggotanya sia-sia. Meskipun sebenarnya ia bisa hidup dengan tenang sbg rakyat biasa di Manchuria/Beijing sana.

    Mungkin ini juga gambaran pahlawan kita terdahulu. Aku benar2 ingin Indonesia membuat film historical seperti ini.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...